SOP TERPADU
MANUVER PERALATAN DAN
SISTEM KONDISI DARURAT
NO. DOKUMEN :
IK3.TJBTB.18.08: 00
EDISI
REVISI
: 00
TANGGAL
: SEPTEMBER
2016
PT PLN (PERSERO)
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
SISTEM MANAJEMEN K3
SOP TERPADU
NO. DOKUMEN
: IK3.TJBTB.18.08
EDISI
: 00
REVISI
: 00
TANGGAL
: SEPTEMBER 2016
PT PLN (PERSERO)
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
1 dari 11
...........................
...........................
DISAHKAN
GENERAL MANAGER
TRANSMISI JBTB
GENERAL MANAGER
DISTRIBUSI JATIM
GENERAL MANAGER
DISTRIBUSI BALI
WARSONO
YUGO RIYATMO
SANDIKA AFLIANTO
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
2 dari 11
Jabatan
No. Copy
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
10
11
11
12
12
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
3 dari 11
CATATAN PERUBAHAN
Edisi/
Revisi ke
Tanggal
Halaman
Paragraf
Alasan
Disetujui oleh
Jabatan
Tanda Tangan
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
4 dari 11
DAFTAR ISI
I.
II.
DATAR DISTRIBUSI
III.
CATATAN PERUBAHAN
IV.
DAFTAR ISI
1.
TUJUAN
2.
RUANG LINGKUP
3.
REFERENSI
4.
DEFINISI
5.
TANGGUNG JAWAB
6.
URAIAN PROSEDUR
7.
LAMPIRAN
11
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
5 dari 11
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat sebagai pedoman penanganan manuver peralatan dan sistem kondisi
darurat : Gempa Bumi, Huru Hara, Ancaman Bom, Banjir, Kebakaran, Gunung Meletus dan
Kecelakaan pada Ketinggian di wilayah kerja PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Timur
dan Bali, Distribusi Jawa Timur, Distribusi Bali, Pusat Pengatur Beban (APB Jawa Timur dan
APB Bali) dalam rangka menjaga keandalan sistem kelistrikan di wilayah Jawa Timur dan Bali.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini diterapkan untuk seluruh personil atau Pihak Mitra Kerja yang bekerja di wilayah
kerja PT PLN (Persero) Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali, Distribusi Jawa Timur, Distribusi
Bali, Pusat Pengatur Beban (APB Jawa Timur dan APB Bali) terjadi kondisi darurat.
3. REFERENSI
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.
3.11.
3.12.
3.13.
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
6 dari 11
4. DEFINISI
4.1. Bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh factor alam dan
atau factor non alam maupun factor manusia sehingga mngakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
4.2. Tanggap darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang
meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, perlindungan, pendampingan dan penanganan pengungsi, serta
pemulihan sarana prasarana.
4.3. Gunung Meletus adalah gunung yang memuntahkan materi-materi dari dalam bumi
seperti debu, awan panas, asap, kerikil, batu-batuan, lahar panas, lahar dingin, magma
dan lain sebagainya.
4.4. Gardu Induk dengan operator adalah Gardu Induk 150 kV, 70 kV, dan 20 kV yang dijaga
dan disupervisi secara terus menerus oleh operator.
4.5. Gardu Induk Patrol (GIPAT) adalah Gardu Induk 150 kV, 70 kV, dan 20 kV yang dijaga
dan disupervisi secara bergantian dengan gardu induk Base Camp oleh operator.
4.6. Gardu Induk Tanpa Operator (GITO) adalah Gardu Induk 150 kV, 70 kV, dan 20 kV yang
tidak dijaga dan tidak disupervisi secara terus menerus oleh operator dan disupervisi oleh
regu Har/rele secara berkala.
5. TUGAS & TANGGUNG JAWAB
5.1. General Manager, Manajer Bidang, Manajer Unit bertanggung jawab atas manuver
peralatan
dan
sistem
kondisi
darurat
keadaan
darurat
sesuai
wilayah
kewenangannya.
5.2. Piket Dispatcher P2B bertanggung jawab atas pengaturan dan pengoperasian peralatan
sistem tegangan 500 kV dan berkoordinasi dengan Piket Dispatcher APB Jatim, Piket
Dispatcher APB Bali, GITET dan Piket Pembangkit.
5.3. Piket Dispatcher APB Jatim dan Piket Dispatcher APB Bali bertanggung jawab atas
pengaturan dan pengoperasian peralatan sistem tegangan 150, 70, 25 kV dan
berkoordinasi dengan Piket Dispatcher APD Jatim dan Piket Dispatcher APD Bali, Gardu
Induk dan Piket Pembangkit.
5.4. Piket Dispatcher APD Jatim dan Piket Dispatcher APD Bali bertanggung jawab atas
pengaturan dan pengoperasian peralatan sistem tegangan 20 kV dan berkoordinasi
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
5.5.
5.6.
5.7.
5.8.
5.9.
5.10.
5.11.
5.12.
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
7 dari 11
dengan Piket Dispatcher APB Jatim dan Piket Dispatcher APB Bali, Gardu Induk dan
Petugas Area.
Supervisor GITET bertanggung jawab atas pengoperasian peralatan sistem tegangan
500 kV serta berkoordinasi dengan Pembangkit, Piket Dispatcher P2B dan Piket
Dispatcher APB Jatim.
Supervisor Gardu Induk bertanggung jawab atas pengoperasian peralatan sistem
tegangan 150, 70 dan 25 kV serta berkoordinasi dengan Pembangkit, , Piket Dispatcher
APB Jatim, Piket Dispatcher APB Bali, Piket Dispatcher APD Jatim dan Piket Dispatcher
APD Bali.
Petugas Jar GI/GITET bertanggung jawab atas pengoperasian peralatan sistem
tegangan 500, 150, 70 dan 25 kV atas perintah dari Supervisor GI/GITET.
Supervisor Operasi Pembangkit bertanggung jawab atas pengoperasian peralatan sistem
Pembangkit dan berkoordinasi dengan Piket APB dan APD.
Petugas Operator Pembangkit bertanggung jawab atas pengoperasian peralatan sistem
Pembangkit Atas perintah Supervisor Operasi.
Petugas Piket Area Distribusi bertanggung jawab atas supervisi peralatan sistem
tegangan 20 kV berkoordinasi dengan Piket Dispatcher APD Jatim dan Piket Dispatcher
APD Bali.
Petugas Piket Rayon Distribusi bertanggung jawab atas pengoperasian peralatan sistem
tegangan 20 kV atas perintah Piket Area.
Petugas Operator Distribusi Gardu Induk bertanggung jawab atas pengoperasian
peralatan sistem tegangan 20 kV atas perintah Piket Dispatcher APD.
6. URAIAN PROSEDUR
6.1. Prosedur manuver peralatan dan sistem saat gempa bumi.
6.1.1. Prosedur pengamanan saat gempa bumi mengacu pada SOP Gempa Bumi No:
..
6.1.2. Pasca terjadinya gempa bumi dan seluruh personil dipastikan aman. Maka
dilakukan :
a. Pengecekan visual peralatan Tegangan Ekstra Tinggi, Tegangan Tinggi dan
Tegangan Menengah di ruang lingkup GITET/GI/Gardu Hubung, apakah
terdapat anomali.
b. Pengecekan visual gedung kontrol peralatan di GITET/GI, apakah aman
untuk tetap digunakan.
c. Pengecekan status peralatan antara yang masih beroperasi dan yang sudah
padam oleh sistem proteksi.
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
8 dari 11
Bila poin e di atas sudah dilakukan dan gagal maka operator GI segera
meminta piket dispatcher untuk melakukan pengamanan dengan memutus
supply dari GI lawan.
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
9 dari 11
pembebasan
tegangan
seluruh
bay. Apabila
pembebasan
peralatan yang terbakar. Jika diperlukan pembebasan tegangan pada bay lain
untuk memudahkan akses pemadaman kebakaran pada peralatan, maka
dilakukan
koordinasi dengan
melaksanakan
pembebasan
tegangan,
operator
memberikan
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
10 dari 11
e. Pada saat kebakaran yang tidak terkendali di bawah tower dan jalur
SUTET/SUTT/SUTM, maka dilakukan pembebasan tegangan pada bay
penghantar (500/150/70/25 kV)/penyulang 20 kV yang mensuplai jalur
tersebut berkoordinasi dengan P2B/APB Jatim/APB Bali/Piket APD Jatim
/Piket APD Bali sesuai area kewenangannya. Apabila kondisi tower SUTET
/SUTT /tiang SUTM pada area kebakaran sudah darurat maka Supervisor
GI/Operator GI berwenang membebaskan tegangan pada bay yang
menyuplai tower SUTET/SUTT/tiang SUTM tersebut tanpa berkordinasi
dengan P2B/APB Jatim/APB Bali. Setelah melaksanakan pembebasan
tegangan, operator memberikan informasi kepada P2B/APB Jatim/APB Bali.
f. Pada saat kebakaran yang tidak terkendali di atas jalur kabel tanah
(SKTT/SKTM), maka dilakukan pembebasan tegangan pada bay penghantar
150 kV/penyulang 20 kV yang menyuplai jalur tersebut berkoordinasi dengan
P2B/APB Jatim/APB Bali/Piket APD Bali/Piket APD Jatim sesuai area
kewenangannya.
6.6. Prosedur manuver peralatan dan sistem bila terjadi gunung meletus.
6.6.1. Sebelum terjadinya gunung meletus. Maka dilakukan :
a. Supervisor GI/ Operator GI/ Operator Pembangkit yang berada pada radius
dampak
letusan
untuk
memantau
dan
melaporkan
secara
periodik
korban
kecelakaan
ketinggian
di
tower/tiang
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Edisi / Revisi
Berlaku Efektif
Halaman
SEPTEMBER 2016
11 dari 11
6.7.2
b.
7. LAMPIRAN
Dokumen ini tidak dapat digandakan tanpa izin tertulis dari PT PLN (Persero)