Revisi Buku Kuning Gi Pakis Edit 10 Sept 2014

PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
P3BJB-TEK/DOK/05-082
Cinere 16514 Jakarta Selatan
Berlaku Efektif
Januari 2014
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI
BAB - I
PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan
Memberikan
Petunjuk
Pengoperasian
dan
inspeksi CBM level satu peralatan Gardu Induk

PAKIS yang digunakan sebagai panduan bagi
Petugas JARGI PAKIS.
1.2 Ruang Lingkup
Pengoperasian seluruh peralatan Gardu Induk

dalam kondisi Normal, Darurat, Pemulihan,
Instalasi baru dan Pemeliharaan/pekerjaan
oleh petugas JARGI.
1.3 Referensi
1.3.1 Petunjuk Pengoperasian Gardu Induk

PAKIS
NO.P3B/
PETITIMSOP/
K02lPEGI
1.3.2 Peraturan Menteri Energi Dan Sumber
Daya Mineral No. 03 Tahun 2007
Tentang Aturan Jaringan Sistem Tenaga
Listrik Jawa-Madura-Bali.
1.3.3 Surat
Keputusan
(Persero)
Direksi
Nomor
PT
PLN
435.K/DIR/2010,
tentang Daftar Sebutan Jabatan PT PLN

(Persero) P3B Jawa Bali.
1.3.4 Surat Keputusan General Manajer
048.K/GM.P3B/2010
Pembentukan
Tim
Pengoperasian
Gardu
No.
tentang
Revisi
Buku
Induk
(Buku
Kuning) dan Buku Dokumen Prosedur

Pelaksanaan Pekerjaan (Buku Biru) PT
PLN (Persero) Penyaluran dan Pusat
Pengatur Beban Jawa Bali
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 1 93
RUANG LINGKUP SERTIFIKASI ISO 9001:2000
PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN INSTALASI PENYALURAN TENAGA LISTRIK
SISTEM JAWA BALI DI PT PLN (PERSERO) P3B JAWA BALI
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
1.4 Kosakata
a. Announciator
= Sekelompok lampu / LED yang

digunakan sebagai indikator utama
status peralatan atau sistem.
b. Dispatcher
= Pelaksana pengendalian Operasi

Sistem Real Time.
c. GI
= Gardu Induk.
d. GIS
= Gas Insulation SwitchGear
e. GITET
= Gardu
Induk
Tegangan
Ekstra
Tinggi.
f.
Manuver
g. Petugas
JARGI
= Proses kegiatan secara bertahap.

= Pelaksana
Operasi
dan
Pemeliharaan (inspeksi CBM level

satu) secara real time, sarana dan
keamanan fisik serta memastikan
kesiapan instalasi (Gardu Induk &
Jaringan).
h. PMT
= Pemutus tenaga (circuit breaker)
i.
PMS
= Pemisah (disconnecting switch)
j.
PMS tanah
= Earthing switch
k.
SCADA
= Supervisory
Control
And
Data
Acquisition
l.
SOP
= Standing Operation Procedure
m. SUTT
= Saluran Udara Tegangan Tinggi
n. SUTET
= Saluran Udara Tegangan Ekstra

Tinggi
o. Taging
= Tanda atau rambu yang membatasi

ruang lingkup pekerjaan
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 2 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
1.5 Informasi Umum

Kesinambungan penyaluran energi listrik yang
dikelola oleh PT. PLN (PERSERO) P3B JB
salah satunya ditentukan oleh kesiapan operasi
Gardu
Induk
(GI)/Gardu
Induk
Tegangan
Ekstra Tinggi (GITET), namun berdasarkan

pengamatan terhadap unjuk kerja operasional
selama ini, terdapat beberapa kendala sebagai
berikut :
Buku Kuning yang ada di GI atau GITET

sudah tidak sesuai dengan perubahan
organisasi P3B JB serta data peralatan
yang terpasang
Perubahan fungsi operator yang semula

dititikberatkan
pada
dan
switching
monitoring angka-angka usaha dialihkan

menjadi fungsi pemeliharaan yang selaras
dengan
sehingga
inspeksi
sebutan
CBM
Level
berubah
satu,
menjadi
Petugas JARGI
Sehubungan
dengan
hal
tersebut,
maka
diterbitkan Surat Keputusan General Manajer

No. 048.K/GM.P3B/2010 tentang Pembentukan
Tim Revisi Buku Pengoperasian Gardu Induk
(Buku Kuning) dan Buku Dokumen Prosedur
Pelaksanaan Pekerjaan (Buku Biru) PT. PLN
(Persero) Penyaluran dan Pusat Pengatur
Beban Jawa Bali untuk melakukan revisi Buku
Pengoperasian Gardu Induk (Buku Kuning).
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 3 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
BAB II
TUGAS dan WEWENANG PETUGAS JARGI
2.1 Kondisi Normal

Kondisi normal adalah suatu kondisi dimana
2.1.1 Definisi
peralatan utama, peralatan bantu dan peralatan

pendukung dapat dioperasikan sesuai batasbatas pengusahaan dan keamanan.
2.1.2 Yang harus dilakukan Petugas
JARGI.
Memeriksa seluruh peralatan gardu induk

secara visual dan dituangkan dalam Form
Checklist inspeksi CBM Level satu.
Memastikan kesiapan instalasi Gardu Induk

dan menginformasikan kepada Dispatcher
apabila terjadi perubahan status.
2.2 Kondisi Gangguan

2.2.1 Definisi
Kondisi gangguan adalah suatu kondisi

berubahnya
status
dan
atau
fungsi
peralatan karena pengaruh alam dan atau

peralatan itu sendiri yang mengakibatkan
kondisi menjadi tidak semestinya.
2.2.2 Yang Harus Dilakukan Petugas

JARGI
Mereset bunyi sirene / horn / klaxon.
Mengamati secara menyeluruh perubahan

status dan atau fungsi pada panel kontrol
dan indikasi pada panel proteksi.
Mencatat jam kejadian, announciator pada

panel kontrol dan indikator rele yang
bekerja pada panel proteksi ke dalam
lembar
Edisi : 01
catatan
gangguan,
Revisi : 01
Halaman : 4 93
kemudian
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
direset (format sesuai lampiran 7).
Melaksanakan SOP Gardu Induk yang

berlaku.
Melaporkan gangguan (perubahan status

PMT,
Announciator
dan
indikasi
rele)
kepada Dispatcher Area Pengatur Beban (

APB ) dan As.Man.HASET / Manajer APP.
Melaksanakan
instruksi
(dicatat)
dari
Dispatcher Area Pengatur Beban ( APB )

Jatim.
2.3 Kondisi Emergency
Kondisi
2.3.1 Definisi
darurat
emergency
adalah
kejadian musibah yaitu : pendudukan /

huru-hara,
(banjir,
kebakaran,
gempa)
membahayakan
bencana
yang
jiwa
alam
dapat
manusia
kerusakan peralatan instalasi listrik
dan
aset
PLN.
2.3.2 Yang Harus Dilakukan Petugas
JARGI
Membebaskan peralatan yang terganggu

dari tegangan dan melakukan tindakan
pengamanan darurat (jika memungkinkan).
Melaporkan
kepada
Dispatcher
Area
Pengatur Beban ( APB ), Supervisor

JARGI, As.Man.HASET / Manajer APP
Melakukan
evakuasi
(meninggalkan
tempat) untuk menyelamatkan diri.

2.4 Kondisi Pemeliharaan
Serangkaian tindakan atau proses kegiatan,
2.4.1 Definisi
meliputi:
a. Predictive Maintenance adalah kegiatan
mempertahankan kondisi dan meyakinkan
bahwa peralatan dapat berfungsi sebagai
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 5 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
mana
mestinya
terjadinya
sehingga
gangguan
dapat
yang
dicegah
menyebabkan
kerusakan,
b. Preventive Maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan
yang
dilaksanakan
untuk
mencegah terjadinya kerusakan peralatan

secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan
unjuk kerja peralatan yang optimum sesuai
umur teknisnya.
c.
Corrective
pemeliharaan
Maintenance
yang
adalah
dilakukan
secara
terencana ketika peralatan listrik mengalami

kelainan atau unjuk kerja menurun, dengan
tujuan untuk mengembalikan pada kondisi
semula
disertai
perbaikan
dan
penyempurnaan instalasi
d.
Breakdown
Maintenance
adalah
pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi

kerusakan mendadak yang waktunya tidak
tertentu dan sifatnya darurat
2.4.2 Yang harus dilakukan Petugas

JARGI
PEMBEBASAN TEGANGAN.
Memastikan
persetujuan
pelaksanaan
pemeliharaan peralatan dan berkoordinasi

dengan Supervisor JARGI, Dispatcher Area
Pengatur Beban ( APB ) Jatim / BOPS.
Memeriksa urutan manuver pada Buku

Prosedur
Pelaksanan
Pemeliharaan
Peralatan yang telah diisi.
Menandatangani
Pelaksanaan
Dokumen
Prosedur
Pekerjaan/Buku
Biru
(Manuver Pembebasan Tegangan Instalasi

Listrik Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi)
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 6 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
Bersama-sama
dengan
melaksanakan
eksekusi
Dispatcher
manuver
pembebasan tegangan sesuai SOP yang

berlaku.
Merubah posisi switch Lokal / Remote

Scada atau Supervisory / Remote atau On /
Off *) di panel kontrol pada posisi Lokal /
Remote / Off.
Memeriksa tegangan pada panel kontrol.
Menutup
PMS
Tanah
sebagai
Pengamanan.
Memasang taging di panel kontrol

bersama Pengawas Manuver.
Mengikuti
serah
terima
pembebasan
tegangan antara Pengawas Manuver (PM)

dan Pengawas Pekerjaan (PP).
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
Mengikuti pelaksanaan pekerjaan sesuai

dengan
tugas
yang
diberikan
oleh
Supervisor GI/GITET.
PEMBERIAN TEGANGAN
Mengikuti serah terima pekerjaan selesai

dari Pengawas Pekerjaan (PP)
kepada
Pengawas Manuver (PM).
Menandatangani
Pelaksanaan
Dokumen
Prosedur
Pekerjaan/Buku
Biru
(Manuver Pemberian Tegangan Instalasi

Listrik Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi).
Membuka PMS Tanah
Melepas taging di panel kontrol bersama

Pengawas Manuver.
Merubah posisi switch Lokal / Remote

Scada atau Supervisory / Remote atau On
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 7 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
/ Off di panel kontrol pada posisi Remote /

Supervisory / On.
Bersama-sama
dengan
melaksanakan
eksekusi
Dispatcher
manuver
pemberian tegangan sesuai SOP yang

berlaku.
2.5
2.5.1
Kondisi Anomali
Definisi
Adalah kondisi dimana peralatan Gardu

Induk tidak dapat dioperasikan secara
normal
2.5.2
Yang harus dilakukan Petugas

JARGI
Memastikan
dan
melaporkan
kondisi
peralatan anomali ke Supervisor JARGI,

Ass. Man HASET APP, dan Manajer APP
Melaporkan ke Dispatcher anomali

peralatan
yang
berpengaruh
pada
operasi sistem
2.6
2.6.1
Kondisi Derating
Adalah kondisi dimana peralatan Gardu
Definisi
Induk mengalami penurunan kemampuan.

2.6.2
Yang harus dilakukan Petugas

JARGI
Melaporkan penurunan kondisi peralatan

ke Supervisor JARGI, Ass. Man HASET
APP, dan Manajer APP
Atas
persetujuan
JARGI/Manajer
dapat
APP, petugas JARGI
mendeklarasikan
kemampuan peralatan derating
Edisi : 01
Supervisor
Revisi : 01
Halaman : 8 93
batasan
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
BAB III
PETUNJUK PENGOPERASIAN PERALATAN GARDU INDUK
3.1 Peralatan Instalasi di Ruang Kontrol dan Proteksi

3.1.1 Panel Kontrol 150 kV
3.1.1.a Panel Kontrol Bay Penghantar 150 kV Kebonagung 1 & 2
Penjelasan dan Fungsi Peralatan :
1. ALAT UKUR.
Ampere
berfungsi
Meter
mengukur besaran Arus
untuk
dengan
satuan Ampere.
KV Meter berfungsi untuk mengukur
besaran
Tegangan dengan satuan
Kilo Volt .
MW Meter berfungsi untuk mengukur
besaran
Daya Aktif dengan satuan
MegaWatt .
MVAR
berfungsi
Meter
mengukur
besaran
Daya
untuk
Reaktif
dengan satuan Mega Var.

2. ANNOUNCIATOR atau Papan Indikasi
terdiri dari :
Stop
Alarm
mematikan
berfungsi
untuk
Alarm. (Hanya ada di
panel Trafo 1)
Acknowledge
berfungsi
untuk
menghentikan sinyal Flicker.

Reset berfungsi untuk menghilangkan
/ mereset indikasi.
Panel 150 kV Kebonagung 1 & 2
Lamp Test berfungsi untuk menguji

Lampu Indikasi.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 9 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3. TOMBOL SELECTOR SWITCH &KUNCI

Selector
Switch
Phasa
berfungsi
untuk pemilihan pengukuran tegangan

antara phasa-phasa dan phasa-tanah
( Isolasi Metting).
Switch Remote / Lokal (43 R/L)
Lokal
berarti
pembukaan
dan
penutupan PMT& PMS Bus dilakukan

/ dikerjakan oleh petugas JARGI.
Remote
penutupan
berarti
PMT
pembukaan
&
PMS
dan
Bus
dilakukan / dikerjakan oleh Dispatcher

Area Pengatur Beban ( APB ) melalui
Scada.
DC Power Supply menunjukan kesiapan
source DC pada panel kontrol.
4. CONTROL SWITCH
Kontrol Switch PMS BUS berfungsi
untuk pembukaan dan penutupan PMS
Bus A atau Bus B Remote dari panel
kontrol.
Kontrol Switch PMT berfungsi untuk
pembukaan dan penutupan PMT 150
kV Remote dari Panel Kontrol.
Kontrol Switch PMS LINE. Berfungsi
LINE Remote dari Panel Kontrol.
Indikasi
berfungsi
Switch
PMS
untuk mengetahui operasi
masuk / lepas PMS Tanah.
Edisi : 01
TANAH
Revisi : 01
Halaman : 10 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
5. Test Plug berfungsi sebagai fasilitas

untuk pengujian Meter
6. Switch Auto / Manual (A/M)
/ Synchro Check :
Manual berarti rangkaian closing PMT
tidak melalui synchron check
Auto berarti rangkaian closing PMT
melalui synchron check.
7. KwH Meter
Mengetahui besarnya energy yang
tersalur / di terima oleh JARGI lawan.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 11 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MELAKSANAKAN MANUVER PENGHANTAR PADA PANEL KONTROL

150 kV KEBONAGUNG 1 & 2
Pembebasan Penghantar :
Pengoperasian Penghantar :
Tombol Remote / Lokal (43 RL)
Membuka
diposisikan Lokal..
lakukan di switch yard.
Kontrol Switch PMT Tarik dan Putar
Kontrol Switch PMS Line Tarik dan
ke
Putar ke kanan (Lampu menyala
kiri
lampu
menyala
hijau
harus
di
Masuk)
Kontrol Switch PMS Bus Tarik dan

Putar ke kiri (lampu menyala hijau
menandakan PMS Bus sudah Lepas)

Merah menandakan PMS Bus sudah
Masuk)

menandakan PMS Line sudah Lepas)
tanah
menandakan PMT sudh lepas ).
PMS
Menutup PMS Tanah harus dilakukan

di
switch
yard.
menggunakan
(Di
Voltage
wajibkan
Detector
untuk memastikan tegangan dari GI

ke kanan ( lampu menyala Merah
diposisikan Lokal.
lawan sudah tidak ada).
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 12 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.1.b Panel Kontrol Bay Penghantar 150 kV Purwosari 1 & 2

1. ALAT UKUR.
Ampere
berfungsi
Meter
mengukur besaran Arus
untuk
dengan
satuan Ampere.
besaran
Tegangan dengan satuan
Kilo Volt .
besaran
Daya Aktif dengan satuan
MegaWatt .
MVAR
berfungsi
Meter
mengukur
besaran
Daya
untuk
Reaktif
dengan satuan Mega Var.

terdiri dari :
Stop
Alarm
mematikan
7
5
berfungsi
untuk
Alarm. (Hanya ada di
panel Trafo 1)
Acknowledge
berfungsi
untuk

/ mereset indikasi.
Panel 150 kV PURWOSARI 1 & 2

Lampu Indikasi.
3. TOMBOL SELECTOR SWITCH &KUNCI

Selector
Switch
Phasa
berfungsi
untuk pemilihan pengukuran tegangan

antara phasa-phasa dan phasa-tanah
( Isolasi Metting).
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 13 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
Switch Remote / Lokal (43 R/L)

Lokal
berarti
pembukaan
dan
penutupan PMT& PMS Bus dilakukan

/ dikerjakan oleh petugas JARGI.
Remote
penutupan
berarti
PMT
pembukaan
&
PMS
dan
Bus
dilakukan / dikerjakan oleh Dispatcher

Area Pengatur Beban ( APB ) melalui
Scada.
4. CONTROL SWITCH
Kontrol Switch PMS BUS berfungsi
Bus A atau Bus B Remote dari panel
kontrol.
Kontrol Switch PMT berfungsi untuk
pembukaan dan penutupan PMT 150
kV Remote dari Panel Kontrol.
Kontrol Switch PMS LINE. Berfungsi
LINE Remote dari Panel Kontrol.
Indikasi
berfungsi
Switch
PMS
TANAH
untuk mengetahui operasi
masuk / lepas PMS Tanah.

5. Test Plug berfungsi sebagai fasilitas
untuk pengujian Meter
6. Switch Auto / Manual (A/M)
/ Synchro Check :
Manual berarti rangkaian closing PMT
tidak melalui synchron check
Auto berarti rangkaian closing PMT
melalui synchron check.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 14 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
7. KwH Meter
Mengetahui besarnya energy yang
tersalur / di terima oleh JARGI lawan.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 15 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MELAKSANAKAN MANUVER PENGHANTAR PADA PANEL KONTROL

150 kV Purwosari 1 & 2
Pembebasan Penghantar :
Pengoperasian Penghantar :
Membuka
diposisikan Lokal..
lakukan di switch yard.
ke
kiri
lampu
menyala
hijau
harus
di
Masuk)

menandakan PMS Bus sudah Lepas)

Masuk)

menandakan PMS Line sudah Lepas)
tanah
PMS
Menutup PMS Tanah harus dilakukan

di
switch
yard.
menggunakan
(Di
Voltage
wajibkan
Detector
untuk memastikan tegangan dari GI

ke kanan ( lampu menyala Merah
diposisikan Lokal.
lawan sudah tidak ada).
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 16 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.1.b Panel kontrol bay Trafo 1 150/20 kV, 30 MVA TELK.

1. METER
1
Ampere
meter
berfungsi
untuk
mengukur besaran Arus dengan satuan

Ampere.
besaran Tegangan dengan satuan Kilo
Volt .
2
3
besaran Daya aktif dengan satuan Mega

Watt .
MVAR Meter berfungsi untuk mengukur
besaran Daya Reaktif dengan satuan
Mega VAR.

terdiri dari :
Stop Alarm berfungsi untuk mematikan
bunyi alarm.
Acknowledge
berfungsi
untuk

Reset berfungsi untuk menghilangkan /
mereset indikasi.
Lampu Indikasi.
3.TOMBOL SELECTOR SWITCH & KUNCI
6
Switch Remote/Lokal (43 R/L) :

Lokal
berarti
pembukaan
dan
penutupan PMT& PMS Bus dilakukan /

dikerjakan oleh petugas JARGI.
Remote
berarti
pembukaan
dan
penutupan PMT & PMS Bus dilakukan /

dikerjakan
oleh
Dispatcher
Area
Pengatur Beban ( APB ) melalui Scada.

Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 17 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014

4. KONTROL SWITCH
Kontrol Switch PMS Bus 150 KV
berfungsi
untuk
pembukaan
dan
penutupan PMS Bus A atau B Remote

dari panel kontrol.
Kontrol Switch PMT 150 kV berfungsi
untuk pembukaan dan penutupan PMT
150 kV Remote dari Panel Kontrol.
Kontrol Switch PMT 20 KV berfungsi
20 KV Remote dari Panel Kontrol.
5.Test Plug berfungsi sebagai fasilitas
untuk Pengujian Meter.
6. KwH Meter
Mengetahui besarnya energi yang
tersalurkan ke distribusi.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 18 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MELAKSANAKAN MANUVER TRAFO PADA PANEL KONTROL

TRAFO 150/20 kV 30 MVA TELK
Pembebasan Transformator :
Pengoperasian Transformator :
Selector Lokal / Remote diposisikan
Lepas Ground lokal pada peralatan di
Lokal.
switch yard.
Kontrol Switch PMT 20 kV Tarik dan
Kontrol Switch PMS Bus 150 kV Tarik
Putar ke kiri (Lampu Menyala Hijau
dan Putar ke kanan (Lampu Menyala
menandakan PMT Lepas).
Merah menandakan PMS Masuk).
Dorong ke dalam PMT incoming 20 kV
pada cubicle incoming 20 kV sampai
posisi test (hal ini menandakan PMS 20
Tarik keluar PMT incoming 20 kV pada
kV Incoming masuk / on).
cubicle incoming 20 kV sampai posisi
test (hal ini menandakan PMS 20 kV
Incoming lepas / off).
Kontrol Switch PMS Bus 150 kV Tarik
dan Putar ke kiri (Lampu Menyala Hijau
Remote.
menandakan PMS Lepas).
Pasang Ground Lokal pada peralatan di

switch yard. (Di wajibkan menggunakan
Voltage Detector untuk memastikan
tegangan sudah tidak ada).
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 19 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.1.c Panel kontrol bay Trafo 2 150/20 kV, 60 MVA POUWELS.

1. BAY CONTROL UNIT ( BCU )
1
FUNGSI
Untuk pengontrolan dan tampilan bay
Trafo 2 .
2. TOMBOL SELECTOR SWITCH

berarti
Lokal
pembukaan
dan
dikerjakan oleh petugas JARGI.

berarti
Remote
pembukaan
dan
penutupan PMT & PMS Bus dilakukan /

1
dikerjakan
4
4
8
Dispatcher
Area
Pengatur Beban ( APB ) melalui Scada.

3. SWITCH L/R OLTC
Lokal
berarti pengoperasian OLTC
dilakukan / dikerjakan oleh petugas
JARGI.
2
3
oleh
Remote berarti OLTC bekerja secara

automatic naik / turun yang di kontrol
oleh Ry.Automatic Voltage regulation
(AVR)
4. Tombol Exernal Reset
Berfungsi untuk mereset indikasi yang
9
10
muncul
akibat
gangguan
anomali
peralatan.
5. Tombol Stop Horn

Berfungsi untuk mematikan alarm pada
saat terjadi gangguan.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 20 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
6. Lampu General Alarm

Berfungsi untuk indikasi bahwa telah
terjadi alarm pada bay trafo 2.
7. OLTC Emergency Stop

Berfungsi
untuk
menghentikan
kerja
putaran motor OLTC apabila terjadi

anomali.
8. KONTROL SWITCH
Kontrol Switch PMS Bus 150 KV
berfungsi
untuk
pembukaan
dan
penutupan PMS Bus A atau B Remote

dari panel kontrol.
150 kV Remote dari Panel Kontrol.
Kontrol Switch PMT 20 KV berfungsi
20 KV Remote dari Panel Kontrol.
9.Test Plug berfungsi sebagai fasilitas
untuk Pengujian Meter.
10. KwH Meter

Mengetahui besarnya energi yang
tersalurkan ke distribusi.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 21 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MELAKSANAKAN MANUVER TRAFO PADA PANEL KONTROL

TRAFO 2 150/20 kV 20 MVA POUWELS
Pembebasan Transformator :
Pengoperasian Transformator :
Lepas Ground lokal pada peralatan di
Lokal.
switch yard.
Kontrol Switch PMT 20 kV Putar ke kiri
Kontrol Switch PMS Bus 150 kV Putar
(Lampu Menyala Hijau menandakan
ke
PMT Lepas).
menandakan PMS Masuk).
Dorong ke dalam PMT incoming 20 kV
pada cubicle incoming 20 kV sampai
PMT Lepas).
posisi test (hal ini menandakan PMS 20
Tarik keluar PMT incoming 20 kV pada
kV Incoming masuk / on).
cubicle incoming 20 kV sampai posisi
test (hal ini menandakan PMS 20 kV
Incoming lepas / off).
PMT Lepas).
Kontrol Switch PMS Bus 150 kV Putar
ke
Remote.
kiri
(Lampu
Menyala
Hijau
kanan
(Lampu
Menyala
menandakan PMS Lepas).
Pasang Ground Lokal pada peralatan di

switch yard. (Di wajibkan menggunakan
Voltage Detector untuk memastikan
tegangan sudah tidak ada).
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 22 93
Merah
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.1.d Panel kontrol bay KOPEL 150 kV

1. ALAT UKUR.
Ampere
mengukur
berfungsi
Meter
besaran
Arus
untuk
dengan
satuan Ampere.
berfungsi untuk mengukur
KV Meter
besaran Tegangan dengan satuan Kilo

Volt .
terdiri dari :
Klaxon
berfungsi
Cancel
untuk
mematikan / mereset Klaxon. (terdapat

di panel Trafo 1).
berfungsi
Acknowledge
untuk

/ mereset indikasi.
Lampu Indikator.
5
3.
TOMBOL
SELECTOR
SWITCH
&
KUNCI
Lokal
berarti
pembukaan
dan

dikerjakan
oleh
petugas
JARGI,
sedangkan
Remote
berarti
pembukaan
dan
penutupan PMT & PMS Bus dilakukan

/
dikerjakan
oleh
Dispatcher
Area
Pengatur Beban ( APB ) melalui Scada

Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 23 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
4. CONTROL SWITCH
Kontrol Switch PMS Bus berfungsi
Rel I atau II Remote dari panel kontrol
150 kV Remote dari Panel Kontrol
5. Relay OCR MCGG

L1, L2, L3 : Phase R,S,T,N
I > : I dengan tunda waktu
I >> : I dengan waktu
Cara
mereset
indikasi
padarelay
untuk
yaitu
mereset
dengan
menekan tombol reset pada relay.

6. Test Block berfungsi sebagai fasilitas
untuk Pengujian Meter
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 24 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MELAKSANAKAN MANUVER KOPEL 150 kV PADA PANEL KONTROL

Pembebasan Kopel 150 kV
Penormalan Kopel 150 kV
Selector Remote / Lokal diposisikan
Lepas Geound local di switch yard.
Lokal.
Kontrol Switch PMS 150 kV Bus A Tarik
dan Putar ke kanan (Lampu menyala
Putar ke kiri (Lampu menyala Hijau
Merah
menandakan PMT sudah Lepas)
Kontrol Switch PMS 150 kV Bus A Tarik
Pemasangan Ground Lokal di Switch
Kontrol Switch PMS 150 kV Bus B Tarik

Merah
Kontrol Switch PMS 150 kV Bus B Tarik

sudah
dan Putar ke kanan (Lampu menyala

dan Putar ke kiri (Lampu menyala Hijau
PMT
Masuk)
dan Putar ke kiri (Lampu menyala Hijau
menandakan
menandakan
PMT
sudah
Masuk)

Putar ke kanan (Lampu menyala Merah
menandakan PMT sudah Masuk)
Yard ( sebelum memasang ground

local, tegangan harus di cek dahulu
menggunakan voltage detector )
Catatan Pengoperasian PMT :
Switch 43 PD sudah tidak berfungsi karena sudah menggunakan Auto PD, maka
apabila dilakukan pemindahan Bus dari Bus A ke Bus B harus diperhatikan keep relay
pada panel control Auto PD apakah posisi keep relay yang bekerja sudah sesuai
dengan PMS yang bekerja atau belum.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 25 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.2 Arti Announciator Panel

3.1.2.a Announciator Bay Penghantar 150 kV Kebonagung 1 dan 2
No
1.
Announciator
Maksud
yg muncul
Announciator
R , S , T
Phase Trip (21Z)
Penyebab Timbul
Tindakan /
Penanggulangan
Distance Relay
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
pada Bay tersebut
hubung singkat
reset indikasi yang
bekerja
pada penghantar
timbul.
sesuai dengan
jangkauan nya.
2.
Zone 2 & 3 TM
Distance relay
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
Delay Trip (21Z)
bekerja
SUTT pada Zone 2
reset indikasi yang
atau 3 dengan
timbul.
penundaaan waktu
3.
4.
Aided Trip (21Z)
Distance relay
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
bekerja
SUTT pada Zone 2
reset indikasi yang
tanpa tunda waktu
timbul.
Power Swing
Terjadi tegangan
Terjadi ayunan sistim
Periksa, catat dan
Blocking (21Z)
berayun pada
pada bay tersebut
reset indikasi yang
sistem.
5.
6.
7.
timbul.
Back-up Protec.
PMT trip akibat
Terjadi hubung
Periksa, catat dan
( 86 L )
Relay OCR
singkat pada jaringan
reset indikasi yang
SUTT
timbul.
Periksa sumber DC
Trip Coil Sup.
PMT tidak siap
Sumber DC untuk
74 (1)
untuk trip
rangkaian control
(rangkaian control
tidak ada / rangkaian
terganggu
control terganggu
Trip Coil Sup.
Tripping Coil PMT
Sumber DC tidak ada
74 (2)
terganggu
(Tripping Coil tidak
Periksa Coil PMT.
siap)
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 26 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
8.
9.
CB Final Trip
PMT Trip setelah
Terjadi hubung
Periksa , catat dan
atau tanpa
singkat Phasa-phasa / reset indikasi.
reclose
Phasa-Ground pada
Kemudian lakukan
SUTT
investigasi SUTT.
CB Pole
Pada PMT, terjadi
Terjadi ketidak
Catat dan laporkan,
Discrep. (47 T)
ketidak
serempakan PMT
Investigasi dengan
serempakan
regu HAR
(Open/Close)
10.
Carrier Trouble
Terjadi gangguan
Rangkaian
(85F)
carrier dengan GI.
teleproteksi terganggu check) di GI. Sendiri
Lawan
Switch 85T (Carrier

dan GI.lawan di
matikan, di reset
kemudian di
normalkan kembali.
11.
CB Trouble
PMT Terganggu
Terjadi kelainan pada
Catat, laporkan dan
PMT (Fisik /
periksa kondisi
rangkaian wiring)
PMT.
Source tegangan
Supply tegangan
Catat, periksa dan
PT phasa RSTN
untuk Relay 44 S
laporkan.
terdapat salah
tidak siap (pada Test
satu tegangan
Plug 1 Y pada Relay
untuk Ry.44S
44S Quadramho)
(52F)
12.
VT Trouble (60)
Quadramho
yang tidak siap
13
Spare
14
Spare
15
Spare
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 27 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.2.b Announciator Bay Penghantar 150 kV Purwosari 1 dan 2
No
1.
Announciator
Maksud
yg muncul
Announciator
Penyebab Timbul
Tindakan /
Penanggulangan
Main Protection
Distance Relay
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
Operation
pada Bay tersebut
hubung singkat
reset indikasi yang
bekerja
pada penghantar
timbul.
sesuai dengan
jangkauan nya.
2.
Back Up
PMT trip akibat
Terjadi hubung
Periksa, catat dan
Protection
Relay OCR
reset indikasi yang
SUTT
timbul.
Rangkaian Wiring
Source DC Distance
Periksa Relay
relay distance
Relay tidak ada /
Distance
terganggu
wiring kontrol
Operated
3.
Distance Fail
terganggu
4.
Carrier Failure
Terjadi gangguan
Rangkaian
carrier dengan GI.
teleproteksi terganggu check) di GI. Sendiri
Lawan
Switch 85T (Carrier

dan GI.lawan di
matikan, di reset
kemudian di
normalkan kembali.
5.
6.
CB SF6 Low
PMT tidak bisa
Terjadi kebocoran gas Periksa, catat dan
Alarm Lock Out
trip akibat gas
SF6
laporkan, segera
SF6 di bawah
dilakukan pengisian
normal
gas SF6
CB Pole
Pada PMT, terjadi
Terjadi ketidak
Catat dan laporkan,
Discrepancy
ketidak
serempakan PMT
Investigasi dengan
serempakan
regu HAR
(Open/Close)
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 28 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
7.
Healthy Trip 1-2

Alarm
8.
Local / Remote
9.
Auto Reclose In
Pada Bay
Terjadi hubung
Catat dan periksa
Progress
tersebut, ada
singkat sesaat pada
relay lain yang
recloser yang
jaringan SUTT
bekerja.
bekerja
10.
Auto Reclose
Pada Bay
Terjadi hubung
Periksa, catat dan
Lock Out
tersebut terjadi
laporkan. Investigasi
reclose gagal
SUTT dengan waktu
dengan regu HAR
lama
11.
12.
CB Inspection
PMT dalam
Status PMT lepas
Amati kondisi PMT
Alarm
kondisi
secara manual
pada saat
Maintenance
pemeliharaan
DC Supplay
Source DC pada
Rectifier atau Batere
Segera periksa
Failure
Bay tersebut
mengalami gangguan
tegangan Rectifier
hilang
/ MCB DC trip.
dan Batere
pemeliharaan
21
Spare
22
Spare
23
Spare
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 29 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.2.c Announciator Bay Tranformator 1
No
1.
Announciator
Maksud
yg muncul
Announciator
Diff.Prot. ( T87 )
Penyebab Timbul
Tindakan /
Penanggulangan
Differensial rele
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
bekerja
hubung singkat fasa-
reset indikasi yang
fasa / terjadi ketidak
timbul.
seimbangan arus
Investigasi dengan
masuk sisi primer dan
regu HAR
arus keluar sisi

sekunder
2.
Over Current
OCR sisi Primer
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
Prot.(TP51)
Bekerja
hubung singkat Phasa
reset indikasi yang
Phasa pada Trafo
timbul.
sisi Primer
3.
Over Current
OCR sisi netral
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
G.Prot.
Primer bekerja
hubung singkat satu
reset indikasi yang
fasa ke tanah pada
timbul.
(NP51GT)
sisi netral primer

4.
Over Current
OCR sisi netral
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
G.Prot.
Sekunder
hubung singkat satu
reset indikasi yang
(NS51GT)
bekerja
fasa ke tanah pada
timbul.
sisi netral Sekunder

5.
6.
Bholz / PRD
Relay Bucholz
Terjadi hubung singkat
Periksa, catat dan
(96)
dan Sudden
pada belitan trafo yang
reset indikasi yang
Preassure
menimbulkan adanya
timbul. Investigasi
bekerja
gelembung gas
dengan regu HAR
Winding / Oil
Relay
Suhu temperature
Catat, periksa dan
Temp. (26T)
Temperatur Trip
tinggi melewati setting
laporkan.
temperature alarm
Relay
7.
Oil Level Low
Oil level pada
Oil level pada Trafo
trafo berkurang
ada yang melebihi atau
Catat dan laporkan
kurang dari batas yang

ditentukan
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 30 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
8.
Over Current
OCR sisi
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
Prot.(TS51)
Sekunder
reset indikasi yang
Bekerja
Phasa pada Trafo
timbul.
sisi Sekunder
9.
Over Volt
Tegangan
Terjadi kejut tegangan
Periksa, catat dan
G.Prot. (F64V)
Phasa Ground
akibat tidak
reset indikasi yang
berlebih
seimbangnya arus 3
timbul.
phasa
10.
11.
Fan Trouble
Kipas pendingin
MCB Trip / gangguan
Periksa MCB dan
(88FT)
trafo mengalami
source AC pada
gangguan
panel Trafo
Primary CB
PMT sisi Primer
Terjadi penurunan gas
Periksa, Catat dan
Trouble (88 FT)
terjadi ketidak
SF6 atau tekanan
laporkan
normalan
kompresor atau
rangkaian wiring
12.
13.
2Ry CB Trouble
PMT sisi
Spring tidak siap / MCB
Periksa kondisi PMT
(S52F / F48 )
incoming (20kV)
motor penggerak
incoming dan
terjadi ketidak
Spring Trip / rangkaian
laporkan
normalan
tripping terganggu
20 kV Bus
Tegangan
Terjadi gangguan di
Periksa, Catat dan
Abnormal Volt
Phasa Phasa
jaringan SUTM / sistem
laporkan
(F84)
pada Bus 20 kV
20 kV
Berlebih
14.
Primary CB Trip
Terjadi
Coil Sup. (74)
normalan
ketidak Source DC untuk

pada Rangkaian Triping
rangkaian
tidak ada / Rangkaian
Triping
Triping pada PMT tidak
Periksa, Catat dan

laporkan
normal
15.
Transformer Trip
PMT Trafo Trip
(T86)
Terjadi gangguan
Periksa, Catat dan
internal / hubung
laporkan
singkat di dalam Trafo

16.
Control Source
Supplay
Gangguan pada sistem
Catat dan laporkan ,
Under Volt
tegangan tidak
supply AC 380 volt /
periksa MCB DC
(LR27)
memenuhi
DC 110 Volt
dan AC
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 31 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
17.
18.
Auto PD Trouble
64 V
PT terganggu
PT Bus 150 kV
Periksa fuse pada
terganggu
Box PT.
Tegangan lebih
Terjadi gangguan
Periksa dan
karena ketidak
hubung tanah pada
laporkan ke piket
seimbangan
jaringan 20 kV
UPD
tegangan per
phasa
3.1.2.d Announciator Bay Tranformator 2
No
1.
Announciator
Maksud
yg muncul
Announciator
Diff.Prot. ( T87 )
Penyebab Timbul
Tindakan /
Penanggulangan
Differensial rele
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
bekerja
hubung singkat fasa-
reset indikasi yang
fasa / terjadi ketidak
timbul.
seimbangan arus
Investigasi dengan
masuk sisi primer dan
regu HAR
arus keluar sisi

sekunder
2.
Over Current
OCR sisi Primer
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
Prot.(TP51)
Bekerja
reset indikasi yang
Phasa pada Trafo
timbul.
sisi Primer
3.
Over Current
OCR sisi netral
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
G.Prot.
Primer bekerja
hubung singkat satu
reset indikasi yang
fasa ke tanah pada
timbul.
(NP51GT)
sisi netral primer

4.
Over Current
OCR sisi netral
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
G.Prot.
Sekunder
hubung singkat satu
reset indikasi yang
(NS51GT)
bekerja
fasa ke tanah pada
timbul.
sisi netral Sekunder

5.
Bholz / PRD
Relay Bucholz
Periksa, catat dan
(96)
dan Sudden
pada belitan trafo yang
reset indikasi yang
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 32 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
6.
Preassure
menimbulkan adanya
timbul. Investigasi
bekerja
gelembung gas
dengan regu HAR
Winding / Oil
Relay
Suhu temperature
Catat, periksa dan
Temp. (26T)
Temperatur Trip
tinggi melewati setting
laporkan.
temperature alarm
Relay
7.
Oil Level Low
Oil level pada
Oil level pada Trafo
trafo berkurang
ada yang melebihi atau
Catat dan laporkan
kurang dari batas yang

ditentukan
8.
Over Current
OCR sisi
Terjadi gangguan
Periksa, catat dan
Prot.(TS51)
Sekunder
reset indikasi yang
Bekerja
Phasa pada Trafo
timbul.
sisi Sekunder
9.
Over Volt
Tegangan
Terjadi kejut tegangan
Periksa, catat dan
G.Prot. (F64V)
Phasa Ground
akibat tidak
reset indikasi yang
berlebih
seimbangnya arus 3
timbul.
phasa
10.
11.
Fan Trouble
Kipas pendingin
MCB Trip / gangguan
Periksa MCB dan
(88FT)
trafo mengalami
source AC pada
gangguan
panel Trafo
Primary CB
PMT sisi Primer
Terjadi penurunan gas
Periksa, Catat dan
Trouble (88 FT)
terjadi ketidak
SF6 atau tekanan
laporkan
normalan
kompresor atau
rangkaian wiring
12.
13.
2Ry CB Trouble
PMT sisi
Spring tidak siap / MCB
Periksa kondisi PMT
(S52F / F48 )
incoming (20kV)
motor penggerak
incoming dan
terjadi ketidak
Spring Trip / rangkaian
laporkan
normalan
tripping terganggu
20 kV Bus
Tegangan
Terjadi gangguan di
Periksa, Catat dan
Abnormal Volt
Phasa Phasa
jaringan SUTM / sistem
laporkan
(F84)
pada Bus 20 kV
20 kV
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 33 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
Berlebih
14.
Primary CB Trip
Terjadi
Coil Sup. (74)
normalan
ketidak Source DC untuk

pada Rangkaian Triping
rangkaian
tidak ada / Rangkaian
Triping
Triping pada PMT tidak
Periksa, Catat dan

laporkan
normal
15.
Transformer Trip
PMT Trafo Trip
(T86)
Terjadi gangguan
Periksa, Catat dan
internal / hubung
laporkan
singkat di dalam Trafo

16.
17.
18.
Control Source
Supplay
Gangguan pada sistem
Catat dan laporkan ,
Under Volt
tegangan tidak
supply AC 380 volt /
periksa MCB DC
(LR27)
memenuhi
DC 110 Volt
dan AC
Auto PD Trouble
PT terganggu
PT Bus 150 kV
Periksa fuse pada
terganggu
Box PT.
Tegangan lebih
Terjadi gangguan
Periksa dan
karena ketidak
hubung tanah pada
laporkan ke piket
seimbangan
jaringan 20 kV
UPD
64 V
tegangan per
phasa
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 34 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.2.e Announciator Bay Kopel 150 kV

No
1.
Announciator
Maksud
yg muncul
Announciator
Penyebab Timbul
Tindakan /
Penanggulangan
OCR CB
OCR pada
Periksa, catat dan
KOPPEL
PMT bekerja
pada Bay KOPPEL
reset indikasi yang

timbul.
2.
3.
VOLT.T.R Circuit
Source
Wiring terganggu
Periksa kondisi PT
False SW
tegangan PT
(43VF)
tidak ada
CB Trouble
PMT
Terjadi kelainan pada
Catat, laporkan dan
(52F)
Terganggu
PMT (Fisik / rangkaian
periksa kondisi PMT.
pada box PT
wiring)
4.
5.
6.
Frequence Relay
Relay UFR
Terjadi gangguan
Catat dan laporkan
(K 95)
bekerja
system yang
ke piket Area
mengakibatkan
Pengatur Beban (
freq.turun
APB ).
DC Source
Source DC
MCB DC off /
Periksa, catat dan
Trouble (DC)
Bay Kopel
Tegangan DC untuk
reset indikasi yang
tidak ada
Bay KOPEL hilang
timbul.
Auto OCS
Relay
Source tegangan untuk
Periksa dan
Trouble
synchrone
Relay tidak ada / relay
laporkan
terganggu
synchore terganggu.
18.
Spare
19.
Spare
20.
Spare
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 35 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.2.e Cara Reset

1. Reset Horn / Klaxon
Tekan tombol push button ALARM STOP

(3-8) pada panel kontrol bay Trafo.
2. Reset Announciator
Catat announciator yang muncul.

Tekan tombol push button RESET (3-30)
pada panel kontrol yang terganggu.
3. Reset Indikasi Rele dan LockOut
Bay Trafo
Reset Rele LOCK-OUT
Tekan tombol Trip Relay RESET pada

panel Relay.
Mereset bendera / flag dengan cara
mendorong tuas ke atas rele Master Trip
K821 dan K862
Reset Indikator Rele
Bay Kebonagung
Tekan push button reset pada panel,
maka indikator merah (trip) akan berubah
menjadi hijau(masuk). Dilakukan pd
individu rele di panel proteksi
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 36 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.3 Panel Rele Proteksi

3.1.3.a Panel Rele Proteksi Bay Penghantar 150 kV Kebonagung 1
Penjelasan dan Fungsi Rele :

1. Distance Rele Quadramho SHPM 101.
GECAlsthom
tipe
SHPM-101
quadramho yaitu relai Jarak berfungsi

sebagai
pengaman
utama
untuk
gangguan 3-fasa, 2-fasa dan 1 fasa ke

tanah.
2. LFAA 101 (Relay Auto Reclose).
GECAlsthom LFAA 101 adalah rele
penutup balik otomatis berfungsi untuk
menutup PMT secara otomatis setelah
terjadi trip dari rele Jarak.
3. MVAX ( 74A ; 74B ; 74C )

Relay pemantau kesiapan rangkaian
Triping PMT 150 kV.
74A ; 74B ; 74C
74R ; 74S ; 74T
4. MVAX ( 74R ; 74S ; 74T )

Relay pemantau kesiapan Tripping
Coil PMT 150 kV.
5. MCGG 3 (50/51.50/51G)
GEC-Alsthom tipe MCGG yaitu rele arus
lebih berfungsi sebagai pengaman
cadangan ( Back Up ) untuk gangguan
10 11
fasa-fasa dan fasa-tanah.

.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 37 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
6. METI Directional Protection
7. MVTT (47 T)
Setting waktu breaker failure relay untuk
CB
Pole
Discrepancy
ketidak
serempakan PMT.
8. MVAS
Synchro Check.
9. MVRF
Multi Auxilary for Distance Protection,
Rele bantu untuk Distance Relay.
10. MVAJ
Rele bantu untuk tripping PMT dilengkapi
dengan pengunci.
11. MMLG (TB-1 for DOCR)

Test Block untuk Fasilitas Pengujian rele
untuk Directional Relay.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 38 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.3.b Panel Rele Proteksi Bay Penghantar 150 kV Kebonagung 2

GECAlsthom
tipe
SHPM-101

sebagai
pengaman
utama
untuk

tanah.
2. SEL 279 H Two Breaker Reclosing
Relay, Voltage Ry, Synchro Check Ry.
Schweitzer Engineering Laboratorier
(SEL) Tipe SEL 279 H adalah Relay
Auto Reclose / penutup balik PMT secara
otomatis setelah PMT Trip oleh Relay

Distance.
3. Saklar Pemilihan untuk mengaktifkan

A/R (Auto Recloser)
74A ; 74B ; 74C
74R ; 74S ; 74T
= A/R operasi untuk jenis gangguan

1-fasa ke tanah (SPAR)
= A/R operasi untuk jenis gangguan

fasa-fasa (TPAR)
3+1 = A/R operasi untuk jenis gangguan

1-fasa ke tanah dan fasa-fasa.
7
6
4. MVAX ( 74A ; 74B ; 74C )
10 11 12
Relay pemantau kesiapan rangkaian

Triping PMT 150 kV.
5. MVAX ( 74R ; 74S ; 74T )

Relay pemantau kesiapan Tripping
Coil PMT 150 kV.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 39 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
6. MCGG 3 (50/51.50/51G)
fasa-fasa dan fasa-tanah.
.
7. METI Directional Protection
Adalah pengaman gangguan phasa
ground berarah.
8. MVTT (47 T)
CB
Pole
Discrepancy
ketidak
serempakan PMT.
9. MVAS
Synchro Check.
10. MVRF
Multi Auxilary for Distance Protection,
Rele bantu untuk Distance Relay.
11. MVAJ
Rele bantu untuk tripping PMT dilengkapi
dengan pengunci.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 40 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.3.c Panel Rele Proteksi Bay Penghantar 150 kV Purwosari 1

GECAlsthom
tipe
SHPM-101

sebagai
pengaman
utama
untuk
tanah.
2. MVTR (79.1 dan 79.2)

GECAlsthom
MVTR
adalah
rele
penutup balik otomatis berfungsi untuk

menutup PMT secara otomatis setelah
terjadi trip dari rele Jarak.
11
10
3. MVTT ( 2 )
15
Setting waktu breaker failure relay / Timer
16
17
14
For OCG.
4. MVTC ( 3 )
Relay pemantau kerja PMT.
21
5. MMLG (TB-1 for OCR 50/51)
18
19
20

untuk OCR.
6. MCGG 1 (50/51 R)
lebih berfungsi sebagai pengaman untuk
gangguan fasa-tanah SUTT PurwosariPakis 1 Phasa R.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 41 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
7. MCGG 1 (50/51 T)
gangguan fasa-tanah pada SUTT 150 kV
Purwosari Pakis 1 Phasa S.
8. MCGG 1 (50/51 N)
gangguan fasa-tanah pada SUTT 150 kV
Purwosari Pakis 1 Phasa T.
9. MMLG ( TB-2 )
Test Block untuk Fasilitas Pengujian rele.
10. MAVS ( 25 )
Synchro Check.
11. MVAA ( 94R ; 94S ; 94T )

GEC-Alsthom tipe MVAA yaitu rele
bantu reclose untuk trigger reclose 1
phasa.
14. MVAJ ( 94 )
GEC-Alsthom tipe MVAJ yaitu rele
bantu reclose untuk trigger reclose 3
phasa.
15. MVAX ( TCS 1 )

Trip Circuit Supervisory yaitu Rele yang
mengindikasikan
kesiapan
Trip pada PMT phasa R.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 42 93
rangkaian
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
16. MVAX ( TCS 2 )

mengindikasikan
kesiapan
rangkaian
Trip pada PMT phasa S.
17. MVAX ( TCS 3 )

mengindikasikan
kesiapan
rangkaian
Trip pada PMT phasa T.
18. MVAX ( TCS 4 )

mengindikasikan kesiapan Tripping Coil
pada PMT phasa R.
19. MVAX ( TCS 5 )
pada PMT phasa S.
20. MVAX ( TCS 6 )
pada PMT phasa T.
21. MVAJ ( 86 )
bantu untuk rangkaian Tripping dan
kontrol PMT 150 kV, pada relay ini
digunakan untuk rele bantu Trip (Final
Trip.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 43 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.3.d Panel Rele Proteksi Bay Penghantar 150 kV Purwosari 2

1. TMT&D Type GRZ100
Adalah relay pengaman utama untuk
tanah.
Dapat
juga
sebagai
check
synchro, breaker failure, auto reclose,

directional / non directional over current
dan directional / non directional earth
fault.
4
5
2. KAVS / Check Synchronizing

Untuk memantau kesiapan PMT pada
saat penormalan setelah pelepasan.
3. MVAJ
bantu dan kontrol relay.
4. MCGG 3 ( Tripping&Lock Out Ry)

fasa-fasa dan fasa-tanah, mengirim
sinyal trip ke PMT.
5. MMLG ( Test Block )

Tripping anda Lock Out Ry.
9 10
6. MVAX ( TCS 1 )
Trip Circuit Supervisory 1 yaitu Rele
yang
mengindikasikan
rangkaian Trip pada PMT.

Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 44 93
kesiapan
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
.
7. MVAX ( TCS 2 )
Trip Circuit Supervisory 2 yaitu Rele yang
pada PMT.
8. Switch For Tripping ( 79 RC )

Saklar untuk pngaktifan dan mematikan
Auto recloser.
9. MMLG (TB for GRZ100)

Distance TMT&D.
10. MMLG ( TB for KAVS100 )

Check Synchronizing.
.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 45 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.3.e Panel Rele Proteksi Bay Trafo 1 150/20 kV 30 MVA TELK
1. MBCH (87T R, 87T S, 87T T)
1
87TR 87TS 87TT
GEC-Alsthom tipe MBCH 12 adalah rele

Differensial sebagai pengaman Utama
TP 51
untuk gangguan hubungsingkat antar fasa

dalam instalasi internal Trafo.
3
2. MMLG (TB-1 for Diff.Ry 87T)
NP51G
9 10
11

untuk Relay Differential.
86P 74 1 74 2
86S
3. MMLG (TB-2 for OCR TP51)

untuk OCR sisi Primer.
TS51
12 13
14 15 16
4. MCGG 3 (TP51)
17 18 19 20 21 22
23
24

fasa-fasa dan fasa-tanah pada Trafo sisi
Primer.
5. MVTT (NP51GT)
For OCGR pada Trafo sisi Primer.
6. MCGG 1 (NP51G)
gangguan fasa-tanah pada Trafo sisi
Netral Primer.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 46 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
7. MMLG (TB-3 for OCGR / NP51G)

untuk OCR sisi Netral Primer.
8. MVAJ (86P)
Relay bantu untuk Tripping pada PMT 150
kV.
9. MVAX ( 74 1 )
mengindikasikan kesiapan rangkaian Trip
pada PMT.
10. MVAX ( 74 2 )
pada PMT.
11. MVAJ (86S)

Relay bantu untuk Tripping pada PMT 20
kV.
12. MMLG (TB-4 for OCR TS51)
untuk OCR sisi Sekunder.
13. MiCOM P122 (TS51)

AREVA MiCOM P122 yaitu rele arus lebih
(yang mempunyai fasilitas menyimpan
data gangguan) berfungsi sebagai
pengaman cadangan ( Back Up ) untuk
gangguan fasa-fasa dan fasa-tanah pada
Trafo sisi Sekunder.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 47 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
14. MVTT (NS51GT)

For OCGR pada Trafo sisi sekunder.
15. MCGG 1 (NS51G)
gangguan fasa-tanah pada Trafo sisi
Netral Sekunder.
16. MMLG (TB-5 for OCR NS51G)

untuk OCR sisi Sekunder.
17. MMLG (TB-6 for O(V) VR F84O.U)

untuk UVR.
18. MVTU (F84U)
GEC Alsthom tipe MVTU ini di gunakan
untuk
mengamankan
tegangan
turun
mendadak akibat gangguan sisi 20 kV.

19. MVTU (F84O)
untuk mengamankan tegangan berlebih
akibat gangguan sisi 20 kV.
20. MVTU (F64V)
untuk mengamankan tegangan berlebih.
21. MVTT (F64VT2)

Under Voltage Relay.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 48 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
22. MMLG (TB-7 for G.Ph.D.Ry F64)

untuk UVR.
23. F64
Ground Phase Detecting Protection, yaitu
relay
untuk
mengamankan
dan
mendeteksi phasa mana yang mengalami

tegangan turun.
24. DC Power
Switch Source DC untuk panel relay Trafo.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 49 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.3.f Panel Rele Proteksi Bay Trafo 2 150/20 kV 60 MVA POUWELS
1. MAIN PROTECTION UNIT / MPU

ABB type RET670 adalah rele Multi
Function sebagai pengaman utama Trafo
Meliputi antara lain :
Differensial sebagai pengaman Utama
untuk gangguan hubungsingkat antar fasa
dalam instalasi internal Trafo.
REF HV / LV sebagai pengaman Utama
untuk gangguan hubung singkat Phasa Netral dalam instalasi internal Trafo
2. BACK UP PROTECTION
ABB type RET615 adalah rele Multi
Function sebagai pengaman cadangan
Trafo Meliputi antara lain :
OCR Sebagai pengaman Trafo dari arus
lebih / beban lebih.
3. DC Power
Source DC untuk Panel relay.
Di indikasikan dengan Lampu Hijau.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 50 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.4. Panel Bay Kopel 150 kV

1. MMGG
GEC-Alsthom tipe MCGG 52 yaitu rele arus
lebih berfungsi sebagai pengaman cadangan
untuk gangguan fasa-fasa dan fasa-tanah.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 51 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.5 Panel On Load Tap Changer

(OLTC ) TRAFO 1 150 / 20 kV 30
MVA TELK
Panel On Load Tap Changer adalah
panel kontrol untuk
menaikkan/menurunkan posisi Tap
Changer Trafo secara remote dari
ruang kontrol.
Sesuai dengan kesepakatan dengan
pihak Distribusi maka AVR di setting
antara 20,2 20,8 kV.
Keterangan :
1. Indikator Posisi Tap Changer
2. Announciator
3. AVR
4. Voltmeter 150 kV
5.
20 kV
6. VT Failure Relay
7. DC Supplay
8. Switch Auto/Manual & Remote/Lokal
OLTC.
9. OLTC kontrol Switch

Cara Mengoperasikan OLTC :
Switch Posisi Auto : Tap Changer

digerakkan oleh AVR.
Switch Posisi Manual : Dengan

merubah selektor OLTC kontrol
Switch ke kanan untuk menaikan tap
atau ke kiri untuk menurunkan tap.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 52 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.1.6. Arti Indikator Rele Proteksi
Distance relay type SHPM-101
Indikator LED :
A : Gangguan R di zone 1.
B : Gangguan S di Zone 1
C : Gangguan T di Zone 1
Z2 : Gangguan di Zone 2 dengan tunda

waktu.
Z3 : Gangguan di Zone 3 dengan tunda

waktu
AIDED TRIP : Trip Zone 2 Instant.
SOTF : Switch On to Fault, saat energize

pada bay line, masih ada DS ground yang
masuk.
V ~ FAIL: Tegangan yang untuk supplay

rele tidak normal. Akibat fuse / gangguan
pada PT.
Bila lampu LED menyala, dicatat dan

kemudian tekan tombol RESET.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 53 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
OCR / GFR MCGG 52
MCGG 52 : Relay OCR / GFR

Indikasi LED :
A : Phasa R
C : Phasa T
a : GFR
Inst; t; I > Is (waktu seting : Inst =

Instantenous; t = waktu tunda; I > Is =
starting).
Indikasi LED merah : Gangguan phasa phasa atau gangguan phasa ke -tanah,
dengan
perintah
trip
instantenous
moment, atau dengan waktu tunda.

Indikasi LED hijau : starting.
DIFFERENTIAL RELAY
MBCH 12 :
Differential relay phasa R, S, T.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 54 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
TMT&D GRZ100
Push Button :
Reset : Untuk mereset semua LED

yang menyala pada saat gangguan
View : Untuk menampilkan data-data

gangguan yang tertera di dalam
layar.
Pada saat gangguan, tekan tombol VIEW ,

catat semua data-data yang ada kemudian
tekan tombol RESET
Indikasi LED :
In Service : Relay Normal / DC ON
COS : Carrier Out of Service
Receive : Menerima signal ggn
Send : Mengirim signal ggn
AREVA MiCOM P122
Indikasi LED merah :
Trip
Alarm
Warning
I> : Arus Pick Up
t I> : Arus dengan waktu tunda
t I>>: Arus tanpa tunda waktu
Indikasi LED hijau Healthy :

menandakan relay siap / ready / normal.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 55 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MVTT ( Time Delay )

Indikasi LED :
Trip : Menandakan bahwa Relay ini

bekerja.
Reset : Mengembalikan ke kondisi

normal.
Catat Indikasi kemudian Reset.
MVAJ (Tripping&Kontrol
Relay)
Indikasi :
Bendera Warna Merah menandakan relay
bekerja.
Cara mereset : tekan tuas reset ke atas,
bendera akan kembali berwarna putih.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 56 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MVAX ( Time Delay )

Indikasi :
bekerja.
MVTU (Under Volt Protection)

Indikasi LED :

bekerja.

normal.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 57 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MAVS ( Synchro Check )

Indikasi LED :

bekerja.

normal.
MVRF ( Multi Auxilary For

Distance Protection )
Indikasi LED :
1. R Phase Trip:Gangguan pada R
2. S Phase Trip:Gangguan pada S
3. T Phase Trip:Gangguan pada T
Zone2&3 Delayed Trip : Gangguan

pada Zone 2 dan 3 dengan tunda
waktu.
Aided Trip : Trip Zone 2 Instant.
Power Swing Blocking : Terjadi

ayunan daya pada SUTT yang, PMT
tidak trip, tetapi nge-block.
VT alarm : Source tegangan DC

untuk Relay tidak ada / gangguan.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 58 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MVTR ( Recloser )
Indikasi :
bekerja.
Relay di lengkapi dengan penunjukan
counter kerja.
Indikasi :
MVTC ( Relay Pemantau kerja
PMT )
bekerja.
Relay di lengkapi dengan penunjukan
counter kerja PMT.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 59 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
MVAA (Directional Protection)
Indikasi :
bekerja.
LFAA (Auto Reclose)
Indikasi LED merah :
Alarms 1 :
Alarms 2 :
Out Of Services :
Relay healthy LED hijau : Relay

dalam komdisi normal.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 60 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
LFAA (Auto Reclose)
BKR 1 : PMT 1
BKR 2 : PMT 2
RS : RESET
CY : Reclose Cycle
LO : Lock Out
MAN CLS : Relay Manual Closed.
MVAX ALSTHOM (Auto

Reclose)
Indikasi :
bekerja.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 61 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
2.1 Peralatan Instalasi

Pada panel distribusi
3.2.1 Panel Incoming 20 KV
1
Penjelasan Peralatan :
1. Ampere Meter
2. Indiaktor CB On / Off
3. Test Block CT
4. Selektor Ampere Meter
2
4
5. Selektor Switch On / Off
6. Selector switch Lokal / Remote

7. Counter PMT dan Indikasi On / Off
8. Push Button On / Off
9. Hole Of Manual Operating Handle
10. Drow In / Drow Out
7
8
9
10
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 62 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3 Peralatan Instalasi di Switch Yard

3.3.1 150 kV Circuit Breaker / PMT 150 kV
3.3.1.1 PMT 150 kV PURWOSARI 1
( Single Pole, Penggerak : Spring, Media : SF6 )
a) Overview PMT Merk Asea Brown Boveri ( ABB )
4
Bagian Bagian Penting
:
1. Marshaling Kios (depan)
2. Marshaling Kios (belakang)
3. Control box untuk lepas/masuk
PMT secara manual.
4. Box kontrol tekanan SF-6
5. Chamber bagian atas
6. Chamber bagian bawah
7. Penggerak mekanis ( Spring )
8. Tanda PMT Lepas / Masuk.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 63 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
b) Batasan Operasi
PMT 150 kV bay Penghantar
Purwosari 1 :
Asea Brown Boveri ( ABB )
Type PMT : LTB 170 D1
Type Operating Device : BLK 52
Breaking capasity 40 kA
Arus nominal 3150 A
Insulated Level 750 / 325 kV
Making Current 100 kA
Tekanan Gas Max. 0.9 MPa
Tekanan gas SF6 0.62 MPa
Tekanan Gas Filling 0.70 MPa
Setting tekanan trip 0.60 MPa
Spring
untuk
penggerak
mekanik.
a) Pengoperasian PMT 150 kV Kebonagung 1
2
6
7
3
Kontrol box PMT :

1. Counter PMT
6. Acknolwledge N2 / 3 Pole Op.
2. Counter Motor
7. Selektor Lokal / Remote
3. Meter Tekanan Kompresor
8. Push Button PMT Masuk
4. Meter Tekanan Gas SF6
9. Push Button PMT Lepas
5. Motor 3 Phasa
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 64 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
b) Pengamatan PMT
Operasi keluar/masuk PMT dapat dilakukan
dengan 3 cara :
Secara remote scada oleh DISPATCHER
Area Pengatur Beban ( APB ) 4.
Operasi Keluar/masuk PMT secara
dari panel kontrol
remote
Kebonagung 1 dengan
memutar sakelar CONTROL SWITCH.
Operasi Keluar/Masuk PMT secara manual
di box PMT dengan ketentuan sbb :
Pilih posisi sakelar remote/lokal ( 7 ) pada
posisi lokal.
Tekan
Push
Button
Closing
(8)
untuk
pemasukkan PMT dan Push Button Opening (8)

untuk pembukaan PMT.
Dalam
kondisi
maintenance
posisi
switch
Remote/Lokal diposisikan Lokal (nomor 7).

Pemeriksaan visual PMT secara rutin meliputi ;
Kondisi bushing, terminasi Atas / bawah, wiring

di dalam marshaling kios.
Level Minyak, Kondisi Fisik PMT apakah ada

tanda2 kebocoran minyak.
Meter penunjukan tekanan gas sf 6 harus berada
di level yang di tentukan. ( 0.6 0.81 Bar )
Meter Tekanan kompresor harus berada di level
yang di tentukan. ( 275 375 bar )
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 65 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.1.4 PMT 150 kV Kebonagung 2

( Single Pole, Penggerak : Hidrolis, Media : SF6 )
c) Overview PMT SIEMENS
7
8
Bagian Bagian Penting :

1. Chamber .
6. Kompresor
2. Camber
7. Nepel Untuk pengisian Gas SF6
3. Marshaling Kios
8. Nepel Untuk pengisian Gas SF6
4. Indikasi Lepas / Masuk PMT

5. Level Minyak
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 66 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
d) Batasan Operasi
PMT 150 kV bay Penghantar Kebonagung 2
SIEMENS ( Single Pole )
Type PMT : 3AQ1
Rated Tegangan 170 kV
Lightning Impulse 750 kV
Power Freq. 325 kV
Arus nominal 2000 A
Short Circuit Breaking Current 40 kA
Out Of Phasa Breaking Current 10 kA
Tekanan Gas Max. 1.5 Bar
Tekanan gas SF6 0.61 0.81 Bar
Tekanan Gas Filling 0.60 Bar
Hidrolis / udara hembus untuk penggerak

mekanik.
Source untuk rangkaian control 110 Vdc.
Source untuk tegangan 3 phasa 380 Vac.
e) Pengoperasian PMT 150 kV Kebonagung 2
2
6
7
3
4
8
Kontrol box PMT :

1.
Counter PMT
2. Counter Motor
7. Selektor Lokal / Remote
5. Motor 3 Phasa
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 67 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
f) Pengamatan PMT
dengan 3 cara :
dari panel kontrol
remote
Kebonagung 2 dengan
memutar sakelar CONTROL SWITCH.
posisi lokal.
Tekan
Push
Button
Closing
(8)
untuk

Dalam
kondisi
maintenance
posisi
switch



Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 68 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.1.5 PMT 150 kV Trafo 1 150 / 20 kV 30 MVA TELK

( Three Pole, Penggerak : Hidrolis, Media : SF6 )
a) Overview PMT SIEMENS
2
4
5
7

1. Chamber bagian atas.
5. Tanki dan Level Minyak.
2. Chamber bagian bawah.
6. Indikator Lepas / Masuk PMT.
3. Marshaling Kios.
7. Nepel Pengisian Minyak
4. Kompresor.
8. Nepel Pengisian SF 6
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 69 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
b) Batasan Operasi
PMT 150 kV bay Trafo 1
SIEMENS ( Three Pole )
Type PMT : 3AQ1EG
Power Freq. 325 kV
Arus nominal 2000 A

mekanik.
b) Pengoperasian PMT 150 kV Trafo 1
1
5
6
2
Kontrol box PMT :

1. Counter PMT(atas) ; Motor (bawah)
6. Selektor Lokal / Remote.
4. Motor 3 Phasa
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 70 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
c) Pengamatan PMT
dengan 3 cara :
dari panel kontrol
Trafo 1 dengan
remote
memutar
sakelar CONTROL SWITCH.
posisi lokal.
Tekan
Push
Button
Closing
(7)
untuk

Dalam
kondisi
maintenance
posisi
switch



Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 71 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.1.6 PMT 150 kV Trafo 2 150 / 20 kV 60 MVA POUWELS

d) Overview PMT ABB
6
4
3
7
5

3. Marshaling Kios.
4. Spring Charge
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 72 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
c) Batasan Operasi
PMT 150 kV bay Trafo 2
ABB ( Three Pole )
Power Freq. 325 kV
Arus nominal 2000 A

mekanik.
e) Pengoperasian PMT 150 kV Trafo 2
Kontrol box PMT :

1. Counter PMT(atas)
3. Selektor PMT Masuk
5. Selektor PMT Lepas
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 73 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
f) Pengamatan PMT
dengan 3 cara :
dari panel kontrol
Trafo 1 dengan
remote
memutar
posisi lokal.
Tekan
Push
Button
Closing
(7)
untuk

Dalam
kondisi
maintenance
posisi
switch



Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 74 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.1.6 PMT 150 kV Bay Kopel

a) Overview PMT SIEMENS
2
4
5
7

7. Marshaling Kios.
7. Nepel Pengisian Minyak
8. Kompresor.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 75 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
b) Batasan Operasi
PMT 150 kV bay Kopel
SIEMENS ( Three Pole )
Type PMT : 3AQ1EG
Power Freq. 325 kV
Arus nominal 2000 A

mekanik.
c) Pengoperasian PMT 150 kV Trafo 1
1
5
6
2
Kontrol box PMT :

1. Counter PMT(atas) ; Motor (bawah)
4. Motor 3 Phasa
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 76 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
d) Pengamatan PMT
dengan 3 cara :
Area Pengatur Beban ( APB ) Jatim.
dari panel kontrol
Kopel dengan
remote
memutar
posisi lokal.
Tekan
Push
Button
Closing
(7)
untuk

Dalam
kondisi
maintenance
posisi
switch



Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 77 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.2. PMS 150 kV ABB
Terpasang pada :
-
PMS Line Purwosari 1 dan 2
PMS Bus A&B Purwosari 1 dan 2
Data Teknik :
Merk : ABB
Type : SGF 170 N 100 + 1E
I nominal : 1600 A
I Short Circuit : 40 KA
Cara pengoperasian secara lokal :

1. Menutup PMS :
Catatan : PMT kondisi lepas (keluar).
a. Switch
Remote
Local
dirubah dari posisi Remote ke

Local.
b. Tombol Close warna Merah
ditekan, maka motor berputar
dan PMS manjadi menutup.
c. Switch
Remote
dikembalikan
ke
Local
posisi
Remote.
2. Membuka PMS :
a. Switch remote / lokal dirubah
dari posisi Remote ke Local.
b. Tombol Open warna Putih
dan PMS menjadi membuka.
c. Switch
Remote
dikembalikan
ke
Local
posisi
Remote.
Gambar : PMS Bus B Purwosari 1 Merk ABB
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 78 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.3. PMS 150 kV GEC ALSTHOM
Terpasang pada :
-
PMS Line Kebonagung 1 dan 2
PMS Bus A&B Kebonagung 1 dan 2
PMS Bus A&B Trafo 1 dan Kopel.
Data Teknik :
Merk : GEC ALSTHOM
Type : S2DA
I nominal : 2000 A
I Short Circuit : 40 KA
Cara pengoperasian secara lokal :

Menutup PMS :
d. Switch
Remote
Tempat untuk
engkol PMS
Local
dirubah dari posisi Remote ke

Local.
Pengoperasian Lepas /
Masuk secara Lokal
dari Box PMS
e. Tombol Close warna Merah

dan PMS manjadi menutup.
f.
Switch
Remote
dikembalikan
ke
Local
posisi
Remote.
Membuka PMS :
d. Switch remote / lokal dirubah
dari posisi Remote ke Local.
e. Tombol Open warna Putih
dan PMS menjadi membuka.
f.
Switch
Remote
dikembalikan
ke
Local
posisi
Remote.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 79 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.4. Transformer 1 150 / 20 kV 30 MVA TELK

Merk : TELK
Typer : SALOCR
Vektor Grup : YNyn0d1
Teg.Kerja : 150 / 20 kV
Daya : 30 MVA
Gambar : Trafo 1 150/20

kV 30 MVA TELK
Gambar : MK OLTC
Pengoperasian Manual
Gambar : MK OLTC
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 80 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
Gambar : Marshaling
Kios / Panel Trafo 1
8
Keterangan:
1. Selektor DC Source
6. Announciator Panel Trafo
2. Alarm Accept
7. Selektor Manual Fan
3. Alarm Test
8. Selektor Heater
4. Alarm Reset
9. MCB Source AC
5. Selektor Auto / Manual Fan

3.3.5. Current Transformer / Trafo Arus
Terpasang pada :
- Bay 150 kV Purwosari 1 dan 2
Data Teknik :
- Merk : ABB
- Type : IMBE 170 L4T5
- Arus Nominal : 170 A
- Burden : 30 MVA
Terpasang pada :
- Bay 150 kV KBA 1 dan 2
Data Teknik :
- Merk : ABB
- Type : IMBE 170 A4
Burden : 30 MVA
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 81 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.6. Potential Transformer / Trafo Tegangan

Data teknik :
- Merk : Trench Electric
- Type : TEVP
- Rated Teg : 154000 / 3 Volt
- Burden : 50 VA
- Class : 3 P
3.3.7. Lightning Arrester / LA
Terpasang pada :
Trafo 1, Kebonagung 1 dan 2
Data Teknik :
Merk : BOWTRHOPE
Type : MBA 4 150
Arus : 20 kA
Rated Teg. : 150 kV
Burden : 50 VA
Class : 2
Terpasang pada :
Purwosari 1 dan 2
Data Teknik :
Merk : ABB
Type : EXCIM 150-AH 170
Arus : 65 kA
Rated Teg. : 150 kV
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 82 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.4. Transformer 2 150 / 20 kV 60 MVA POUWELS

Merk : POUWELS
Vektor Grup : YNyn0d1
Teg.Kerja : 150 / 20 kV
Daya : 60 MVA
Gambar : Trafo 2 150/20 kV 60

MVA POUWELS
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 83 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.5. Current Transformer / Trafo Arus

Terpasang pada :
- Bay 150 kV Purwosari 1 dan 2
Data Teknik :
- Merk : ABB
- Type : IMBE 170 L4T5
- Burden : 30 MVA
Terpasang pada :
- Bay 150 kV KBA 1 dan 2
Data Teknik :
- Merk : ABB
- Type : IMBE 170 A4
Burden : 30 MVA
3.3.6. Potential Transformer / Trafo Tegangan

Data teknik :
- Merk : Trench Electric
- Type : TEVP
- Rated Teg : 154000 / 3 Volt
- Burden : 50 VA
- Class : 3 P
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 84 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.7. Lightning Arrester / LA
Terpasang pada :
Trafo 1, Kebonagung 1 dan 2
Data Teknik :
Merk : BOWTRHOPE
Type : MBA 4 150
Arus : 20 kA
Rated Teg. : 150 kV
Burden : 50 VA
Class : 2
Terpasang pada :
Purwosari 1 dan 2
Data Teknik :
Merk : ABB
Type : EXCIM 150-AH 170
Arus : 65 kA
Rated Teg. : 150 kV
3.3.8. NGR ( Tipe Metal )
Tipe Metal:
Pada
NGR
jenis
padat
terbuat
dari
Stainless Steel, FeCrAl, Cast Iron, Copper

Nickel atau Nichrome yang diatur sesuai
nilai tahanannya.
1. Data Teknik
Merk : Post Glover Resistor Inc.
Type : KY (606)
Arus : 28 A
Rated Teg. 13800 Volt
Rated Time : 30 Sec.
Rated Resistance : 500 Ohm
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 85 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.9. Wave Trap

Wavetrap adalah peralatan yang dipasang
pada saluran transmisi yang berfungsi

untuk
memblockir/meredam
frekuensi
tinggi yang ditimbulkan oleh peralatan

komunikasi (PLC) agar tidak masuk ke
peralatan Gardu Induk dan melewatkan
frekuensi 50Hz.
Keterangan gambar :
1.
Wavetrap
2.
Support isolator : sebagai penyangga

dan media tahanan antara konduktor
dan ground
3.
LMU
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 86 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.3.10. Line Matching Unit ( LMU )
LMU adalah peralatan yang berfungsi

untuk menyesuaikan impedansi kapasitor
coupling yang berimpedansi 300-600 ohm
Kondi Normal , Ground Harus Lepas.

Jika Ground Masuk, system Scada ada
tidak berfungsi.
dengan peralatan PLC yang berimpedansi

75 ohm.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 87 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.4. Catu Daya

3.4.1 Trafo Pemakaian Sendiri
Fungsi dari Trafo PS adalah sebagai
sumber tegangan rendah (AC) di
Gardu Induk.
3.4.2 Fungsi Trafo Pemakaian Sendiri
Fungsi pembagi arus tegangan AC
adalah
untuk
mendistribusikan
kebutuhan tegangan tegangan AC di

Gardu Induk
Fungsi pembagi arus tegangan DC
adalah
untuk
mendistribusikan
kebutuhan tegangan tegangan DC di

Gardu Induk
3.4.3 Rectifier
Fungsi dari rectifier adalah sebagai
charger battery 110 Volt dan 48 Volt.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 88 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.4.4 Batere Unit 1

Fungsi dari Battery 110 V adalah
power
supply
peralatan
kontrol,
proteksi dan indikasi.
Data teknik :
Merk : Hoppecke
Type : FNC 308
Kapasitas : 266 AH
Jumlah sel : 90 sel
3.4.5 Batere Unit 2

Fungsi dari Battery 48 V adalah power
supply peralatan PLC.
Data teknik :
Merk : Hoppecke
Type : FNC 307L
Kapasitas : 233 AH
Jumlah sel : 39 sel
3.4.6 Batere Unit 3

Fungsi dari Battery 48 V adalah power
supply Scadatel dan RTU.
Data teknik :
Merk : Saft Nife
Type : SBL 90 - 2
Kapasitas : 90 AH
Jumlah sel : 40 sel
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 89 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.5
Peralatan Scada
3.5.1 Power Line Carrier
PLC merupakan media komunikasi
yang menggunakan jaringan transmisi
listrik tegangan tinggi sebagai sarana
perambatannya.
Fungsi PLC adalah:

9 Sebagai sarana komunikasi
9 untuk teleproteksi
9 media pengiriman signal
data SCADA.
Peralatan PLC terdiri dari :

9 Wavetrap
9 Coupling capasitor (CC)
9 LMU
9 Panel PLC
Data dan Foto PLC

PCP 524
Kondisi normal: Seluruh lampu hijau
menyala
Kondisi tidak normal: Lampu merah
menyala
Pada gambar ditunjukkan alarm TA
filter.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 90 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.5.2 PABX
PABX merupakan sarana untuk
melayani
komunikasi
suara/voice.
Hardware ini memiliki nomer extension

dan nomer Trunk. Nomer extension
digunakan
untuk
memberikan
tambahan opsi nomer pilihan pada

nomer Host (tuan rumah). Sedangkan
nomer Trunk berfungsi untuk membuat
pemetaan rute yang mengarah kepada
station atau nomer tujuan di luar
nomer host.
Data dan Foto PABX

Pada KEX 32 dan KEX 41 ini yang
perlu
diperhatikan
adalah
bila
terdapat banyak lampu berwarna

orange yang menyala (kotak 1) dan
tidak dapat padam meskipun jaringan

tidak digunakan, maka lakukan reset
3
1
hardware dengan menekan tombol

reset (lingkaran2) selama sesaat.
Keterangan:
1. Indikasi PAX trunk sedang bekerja
2. Tombol Reset PAX
3. Indikasi PAX extension bekerja
4. Indikasi Power PAX
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 91 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
3.5.3 Teleproteksi
Teleproteksi
untuk
adalah
alat
memberikan
bantu
percepatan
(transfer time) secara selektif pada

peralatan proteksi Relai Jarak. Sarana
ini
dapat
menumpang
pada
PLC
ataupun pada Fiber Optik.
Data dan Foto Teleproteksi

Hardware teleproteksi ini biasanya
dipergunakan
perlu
untuk
OLS,
diperhatikan
adalah
yang
bila
terjadi lampu LED merah alarm

pada
hardware
ini
menyala
(lingkaran).
3.5.4 RTU
RTU merupakan hardware yang
digunakan untuk komunikasi SCADA
antara GI ke server yang berada di
tiap-tiap Area Pengatur Beban ( APB )
masing-masing.
Gambar di samping ini adalah
indikasi umum RTU bekerja normal,
yaitu LED hijau menyala.
Bila LED merah menyala maka RC
Polarity
terjadi
bahwa
terjadi
yang
menandakan
gangguan
pada
peralatan RTU.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 92 93
PT PLN (PERSERO)
No. Dokumen
Berlaku Efektif
Januari 2014
Pada
gambar
di
samping
ini
dijabarkan peralatan RTU termasuk
modem (1 dan 2) dan modul-modulnya

yang terkait. Bila terjadi gangguan
RTU dan dibutuhkan reset RTU maka
tindakan pe-reset-an dapat dilakukan
pada selector.
Gambar di samping ini menjelaskan

dengan detail selector untuk mereset
RTU.
Selector
yang
dimaksud
diperjelas
selector
oleh gambar panah.
3.5.5 MODEM
MD 50 merupakan modem yang
berperan
dalam
terlaksananya
menjamin
komunikasi
antara
substation (GI terkait) dengan Server

yang berada di Master Area Pengatur
Beban ( APB ).
Yang perlu diperhatikan adalah bila
terjadi Alarm menyala di MD 50
tersebut. Lihat gambar di samping
untuk keterangan kebih lanjut.
Untuk melakukan reset, tekan tombol
kecil yang ditunjukkan pada gambar
reset
panah.
Edisi : 01
Revisi : 01
Halaman : 93 93

Revisi Buku Kuning Gi Pakis Edit 10 Sept 2014

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Revisi Buku Kuning Gi Pakis Edit 10 Sept 2014

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PT PLN (PERSERO)

Cinere 16514 Jakarta Selatan

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI

inspeksi CBM level satu peralatan Gardu Induk

1.2 Ruang Lingkup

Pengoperasian seluruh peralatan Gardu Induk

1.3.1 Petunjuk Pengoperasian Gardu Induk

tentang Daftar Sebutan Jabatan PT PLN

Kuning) dan Buku Dokumen Prosedur

Cinere 16514 Jakarta Selatan

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI

= Sekelompok lampu / LED yang

= Pelaksana pengendalian Operasi

= Gas Insulation SwitchGear

= Proses kegiatan secara bertahap.

Pemeliharaan (inspeksi CBM level

= Pemutus tenaga (circuit breaker)

= Pemisah (disconnecting switch)

= Standing Operation Procedure

= Saluran Udara Tegangan Tinggi

= Saluran Udara Tegangan Ekstra

= Tanda atau rambu yang membatasi

Cinere 16514 Jakarta Selatan

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI

1.5 Informasi Umum

Ekstra Tinggi (GITET), namun berdasarkan

Buku Kuning yang ada di GI atau GITET

Perubahan fungsi operator yang semula

monitoring angka-angka usaha dialihkan

diterbitkan Surat Keputusan General Manajer

Cinere 16514 Jakarta Selatan

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI

2.1 Kondisi Normal

peralatan utama, peralatan bantu dan peralatan

2.1.2 Yang harus dilakukan Petugas

Memeriksa seluruh peralatan gardu induk

Memastikan kesiapan instalasi Gardu Induk

2.2 Kondisi Gangguan

Kondisi gangguan adalah suatu kondisi

peralatan karena pengaruh alam dan atau

2.2.2 Yang Harus Dilakukan Petugas

Mereset bunyi sirene / horn / klaxon.

Mengamati secara menyeluruh perubahan

Mencatat jam kejadian, announciator pada

Cinere 16514 Jakarta Selatan

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI

direset (format sesuai lampiran 7).

Melaksanakan SOP Gardu Induk yang

Melaporkan gangguan (perubahan status

kepada Dispatcher Area Pengatur Beban (

Dispatcher Area Pengatur Beban ( APB )

kejadian musibah yaitu : pendudukan /

kerusakan peralatan instalasi listrik

Membebaskan peralatan yang terganggu

Pengatur Beban ( APB ), Supervisor

tempat) untuk menyelamatkan diri.

Cinere 16514 Jakarta Selatan

PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI

mencegah terjadinya kerusakan peralatan

terencana ketika peralatan listrik mengalami

pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi

2.4.2 Yang harus dilakukan Petugas

pemeliharaan peralatan dan berkoordinasi

Memeriksa urutan manuver pada Buku