Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

TUGAS-TUGAS POKOK OPERATOR GARDU INDUK

Disusun oleh:
NAMA : PANDU KHALIFAUR ROSIDIN
NIP : 9922140JKT
JABATAN : OJT OPERATOR GARDU INDUK 150 kV

PT. HALEYORA POWERINDO


KATA PENGHANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik,
dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyusun makalah ini dengan baik. Seperti yang sudah
kita tahu “Tugas-Tugas Pokok Operator Gardu Induk” itu sangat penting untuk pengoprasian
Gardu Induk. Beberapa perlu dibahas pada makalah ini.

Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang Tugas-Tugas Pokok Operator
Gardu induk. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini bisa memberikan pengetahuan
kita menjadi lebih luas lagi. Saya menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam
menyusun makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, saya sampaikan banyak terima
kasih.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesinambungan penyaluran energi listrik yang dikelola oleh PLN UBS P3B salah
satunya ditentukan oleh kesiapan operasi Gardu Induk, pengamatan namun terhadap
berdasarkan unjuk kerja operasional selama ini, terdapat beberapa kendala sebagai berikut :
Alur kerja dan penanggung jawab pengoperasian Gardu Induk belum baku dan seragam
untuk setiap Gardu Induk yang disebabkan terjadi perubahan organisasi PLN P3B menjadi
UBS P3B. Belum tersedia pengoperasian seragam Gardu Gardu sebagai Induk buku Induk
panduan dalam standar yang Operator melaksanakan tugasnya. Sesuai Surat Keputusan
General Manager PT. PLN (Persero) UBS P3B No. 005.K / 021 / GM.UBS.P3B / 2001,
tanggal 07 Januari 2002 perihal Pembentukan Tim Penyempurnaan Prosedur Operasi Sistem
dan Pemeliharaan PT. PLN (Persero) UBS P3B dan sebagai pedoman pengoperasian Gardu
Induk, maka diterbitkanlah Buku Petunjuk Pengoperasian Gardu Induk ini Peranan Operator
Gardu Induk. operasional dari Dispatcher, Operator Gardu Induk juga berperan mengamati
kondisi mengawasi dan fisik peralatan Gardu Induk dan juga berperan sebagai pelaksana
pembebasan peralatan untuk pelaksanaan pemeliharaan Pola Pemantauan Operasi Gardu
Induk. Di sistem tenaga listrik Jawa Bali terdapat dua pola pemantauan operasi Gardu Induk
yaitu Gardu Induk yang dijaga OPGI (GI) dan Gardu Induk yang tidak dijaga OPGI atau
Gardu Induk patroli (GIPAT). Pada Gardu Induk yang dijaga pemantauan besaran
pengoperasian PMT listrik serta OPGI, dan pencatatan kondisi peralatan dilakukan oleh
Operator Gardu Induk. Pada pola GIPAT, pemantauan besaran listrik dan pencatatan kondisi
peralatan dilakukan secara patroli. Sedangkan manuver pembukaan dan penutupan PMT di
Gardu Induk Master dan GIPAT dilakukan oleh Operator Gardu Induk atas perintah
Dispatcher. Mengingat peranan yang sangat penting diatas, seorang Operator Gardu Induk
yang bertugas harus : Memiliki kemampuan / pengetahuan tentang tugas dan tanggung
jawabnya. Memiliki disiplin dan semangat kerja yang tinggi.

1.2. Maksud dan Tujuan

Buku Petunjuk Pengoperasian Gardu Induk ini disusun dengan maksud : Untuk
membantu Operator Gardu Induk dalam menjalankan tugas terhindar dari kesalahan yang
disebabkan oleh kesalahan petugas (human error). Untuk memperjelas wewenang dan
tanggung jawab Operator Gardu Induk dalam melakukan tugas pengoperasian Gardu Induk.
Untuk meningkatkan kualitas kerja Operator Gardu Induk khususnya dalam melakukan tugas
pengoperasian Gardu Induk.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. TUGAS OPERATOR GARDU INDUK


Definisi Kondisi Normal. Yang dimaksud dengan kondisi normal adalah suatu
kondisi utama, semua peralatan bantu dan peralatan pendukung dapat dioperasikan sesuai
batas-batas pengusahaan dan keamanan sesuai fungsinya Yang harus dilakukan Operator
Gardu Induk. Serah Terima Tugas OPGI pengganti datang 30 menit lebih awal dari jam
dinasnya. OPGI yang diganti memberi penjelasan kondisi akhir peralatan instalasi kepada
OPGI pengganti. Menandatangani Lembar Serah Terima, Mengisi logsheet, Mengisi logsheet
data pengusahaan. Memeriksa seluruh peralatan secara visual oleh OPGI dinas pagi dan
dituangkan dalam checklist yang merupakan bagian dari log sheet.

2.2. Laporan Secara Periodik

Melaporkan secara periodik kepada Dispatcher WPO METRO tentang pembeban-an


instalasi dan kondisi peralatan Gardu Induk. Pengaturan On Load Tap Changer (OLTC).
OLTC Operasi Automatis OPGI memonitor tegangan sisi sekunder Trafo (IBT). OLTC
Operasi Manual OPGI memonitor dan mengupayakan tegangan sisi sekunder Trafo IBT pada
tegangan nominal 150 kv sesuai perintah kesepakatan Dispatcher WPO METRO dengan cara
mengubah posisi tap changer. OPGI memonitor sekunder Trafo tegangan sisi IBT dan atas
perintah Dispatcher melaksana-kan perubahan posisi tap changer Kondisi Gangguan. Definisi
Yang dimaksud dengan kondisi gangguan adalah suatu kondisi berubahnya status atau fungsi
dari peralatan karena pengaruh alam atau dari peralatan itu sendiri yang mengakibatkan
kondisi peralatan menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Yang harus dilakukan
Operator Gardu Induk, Mematikan bunyi sirene / horn / klakson. Mengamati secara
menyeluruh perubahan status dan atau fungsi pada panel kontrol, dan indikasi pada lemari
proteksi. Mencatat jam kejadian, announciator pada panel kontrol dan indikator rele yang
bekerja pada lemari proteksi, kemudian direset. Melaksanakan SOP Gardu Induk yang
berlaku. Dalam hal kejadian gangguan yang mengakibatkan padam total Gardu Induk,
yakinkan bahwa tegangan sistem 500kV dan 150 kv hilang dengan melihat kv meter pada
seluruh panel kontrol atau berkoordinasi dengan Dispatcher WPO METRO. Melaporkan
gangguan (perubahan status PMT, announciator dan indikasi rele) kepada Dispatcher WPO
METRO. Melaksanakan instruksi (dicatat) dari Dispatcher WPO METRO. Melaporkan
gangguan kepada SPV Gardu Induk atau Piket ULTG PULOGADUNG dan Asman. Har /
Manager ULTG PULOGADUNG.

2.3. Kondisi Darurat / Emergency

Definisi Yang dimaksud dengan kondisi darurat / emergency adalah kejadian musibah
yaitu : pendudukan / huru-hara, kebakaran, bencana alam (banjir, gempa) yang dapat
membahayakan jiwa manusia dan kerusakan peralatan / instalasi listrik aset PLN Yang harus
dilakukan Operator Gardu Induk. Membebaskan peralatan yang terganggu dari tegangan (
jika memungkinkan ). Melaporkan kepada Dispatcher WPO METRO, SPV Gardu Induk,
Piket ULTG PULOGADUNG dan Asman. Har / Manager ULTG PULOGADUNG.
Melakukan Evakuasi (meninggalkan tempat) untuk menyelamatkan diri.

2.4. Kondisi Pemeliharaan

Definisi Yang dimaksud dengan Kondisi Pemeliharaan adalah kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan untuk mempertahankan kinerja peralatan instalasi Yang harus dilakukan Operator
Gardu Induk.

A. Pembebasan Tegangan. Memeriksa ijin / persetujuan pelaksanaan pemeliharaan peralatan


dan berkoordinasi dengan Dispatcher WPO METRO. Meneliti urutan manuver pada Buku
Prosedur Pelaksanan Pemeliharaan Peralatan yang telah diisi. Melaksanakan eksekusi
manuver pembebasan tegangan sesuai SOP yang berlaku. Merubah posisi switch Lokal /
Remote SCADA di panel kontrol Memasukan PMS Tanah sebagai syarat untuk pengamanan
keselamatan. Memasang taging di panel kontrol bersama Pengawas Manuver.
Menandatangani dokumen Keselamatan Kerja Form.4 Mengikuti serah terima pembebasan
tegangan antara Pengawas Manuver (PM) dan Pengawas Pekerjaan (PK).

B. Pemberian Tegangan. Mengikuti serah terima pekerjaan selesai dari Pengawas Pekerjaan
(PK) kepada Pengawas Manuver (PM). Mengeluarkan PMS Tanah. Melepas taging di panel
kontrol bersama Pengawas Manuver. Merubah posisi switch Lokal / Remote SCADA
Melaksanakan eksekusi manuver pemberian tegangan sesuai SOP yang berlaku sesuai
perintah Dispatcher WPO METRO. Menandatangani dokumen Keselamatan Kerja Form.7.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas bahwa peran Operator Gardu induk sangat penting untuk
keberlangsungan Gardu Induk itu sendiri, Peralatan Gardu Induk harus dicek setiap waktu
sesuai jadwal, menyerahkan laporan peralatan Seperti laporan harian, mingguan dan juga
bulanan. Setiap akan melakukan kegiatan pengoprasian peralatan harus selalu berkordinasi
dengan SPV Gardu Induk dan Dispatcher WPO METRO, dalam keadaan darurat pun
Operator Gardu Induk harus selalu memberikan laporan perkembangan kepada Dispatcher
WPO METRO.

Anda mungkin juga menyukai