Anda di halaman 1dari 9

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

2. SOP ( STANDING OPERATION PROCEDURE)


PEDOMAN OPERASI SISTEM DISTRIBUSI PADA PEKERJAAN OPHAR

SOP ( Standing Operation Procedure ) adalah prosedur yang dibuat


berdasarkan kesepakatan / ketentuan yang harus dipatuhi oleh seseorang
atau tim untuk melaksanakan tugas / fungsinya agar mendapatkan hasil yang
optimal dan untuk mengantisipasi kesalahan manuver, kerusakan peralatan
dan kecelakaan kerja.
Yang dimaksud dengan SOP disini adalah SOP dalam melakukan
pemeliharaan Trafo Distribusi dan peralatan berikut petugasnya, terdiri dari :
a/ SOP Pemeliharaan.
b/ SOP Komunikasi.

SOP PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI.

SOP Pemeliharaan Trafo Distribusi adalah aturan atau pedoman bagi petugas
pemeliharaan untuk melaksanakan tugasnya dalam melakukan pemeliharaan
Trafo Distribusi pada kondisi normal dan kondisi gangguan.

SOP Pemeliharaan Trafo Distribusi dibuat dengan memperhatikan kemampuan


peralatan yang terpasang dan konstruksi Trafo Distribusi.

Adapun didalam SOP Pemeliharaan trafo Distribusi terdapat panduan pada


beberapa kondisi, yaitu :

2.1. SOP Kondisi Normal :


Petugas pemeliharaan melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan trafo
Distribusi melaksanakan perintah atasan/asman untuk melaksanakan
perbaikan maupun pemeliharaan Trafo Distribusi serta asesorisnya sesuai
peraturan perusahaan No.040.E/152/DIR/1999.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 19


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

2.2. SOP Kondisi Gangguan.


Petugas melakukan tindakan seperti :
 Periksa kondisi trafo dalam keadaan tidak bertegangan dengan ditandai
Fuse/Co Tegangan Menengah terbuka.
 Periksa secara fisik keadaan trafo tersebut.
 Periksa dan catat semua kelainan yang terdapat pada trafo tersebut.
 Periksa dan catat semua pengaman yang ada di sisi trafo (besarnya CO
maupun Fuse TR.
 Laporkan kepada atasan atau Piket APJ/Cabang.

2.3. SOP Kondisi Pemulihan :


 Petugas Har melakukan tindakan manuver bersama petugas Operator
atas seijin atasan atau piket APJ/Cabang kemudian melaporkannya.

2.4. SOP PEMBEBASAN/PENORMALAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN:

2.4.1. Didalam melakukan menuver pembebasan/penormalan Trafo Distribusi


karena ada pekerjaan pemeliharaan harus berkoordinasi terlebih dahulu
dengan pengawas Jaringan, dan yang perlu diperhatikan, antara lain :
 Ijin kerja yang sudah disetujui oleh APJ/Cabang.
 Diwajibkan membaca / mempelajari serta memahami SOP “ Manuver
Pembebasan dan Pemberian Tegangan “.
 Membaca dan memahami dokumen keselamatan kerja.
 Menyiapkan peralatan untuk pelaksanaan pemeliharaan.
 Menyiapkan tanda (rambu-rambu) untuk pengaman..
 Pemberitahuan dan ijin kepada piket APJ/Cabang tentang pelaksanaan
pemeliharaan, bahwa pekerjaan siap dimulai dan minta untuk instalasi
yang akan dipelihara agar dibebaskan dari tegangan.
 Menunggu perintah dari APJ/Cabang.
 Melaksanakan perintah APJ/Cabang.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 20


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

 Mengimformasikan ke APJ/Cabang bahwa perintah tersebut telah


dilaksanakan dengan baik dan aman.
 Memasukan PMS pentanahan/membumikan jaringan tersebut dan
memasang rambu-rambu tanda bahaya.

2.4.2. SOP Penormalan setelah pekerjaan pemeliharaan:


 Melaksanakan pembukaan PMS pentanahan/pembumian.
 Lapor ke APJ/Cabang bahwa pekerjaan sudah selesai dengan
melaporkan status PMS tanah/pembumian.
 Melaksanakan dan mencatat perintah APJ/Cabang.
 Kondisi normal CO 20 kV dimasukkan oleh petugas atau oleh Operator
Jaringan Distribusi.
 Setelah peralatan bertegangan kembali, periksa tegangan dan urutan
phasa ..

2.4.3. Pengawas pemeliharaan trafo (supervisor):


 Memeriksa kesiapan peralatan untuk pelaksanaan manuver.
 Memberi penjelasan tentang prosedur/urutan manuver kepada Pelaksana
Manuver Pembebasan Tegangan dan Manuver Pemberian Tegangan.
 Mengawasi pelaksanaan manuver.
 Menerima Pernyataan Pekerjaan Selesai dari Pengawas
Pekerjaan/mandor yang sebelumnya dilakukan pemeriksaan bersama.
 Bersama-sama dengan Penangung jawab Pekerjaan dan Pelaksana
Manuver menanda-tangani Form Manuver Pembebasan Tegangan dan
Form Manuver Pemberian Tegangan (SOP).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 21


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

2.5. SOP PEMBEBASAN/PENORMALAN PEMELIHARAAN GH/GD.

Sedangkan dalam melakukan menuver pembebasan/penormalan Gardu


Distribusi dengan kapasitas besar dan Gardu Hubung karena ada pekerjaan
pemeliharaan harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pengawas
Jaringan,
hal ini karena menyangkut sistem jaringan distribusi, terutama jaringannya
yang sudah ada SKTM nya dan saling terkait.

2.5.1. SOP Pelepasan PMT (GH/GD) untuk Pemeliharaan :


 Catat Perintah APJ/Cabang.
 Ulangi Perintah APJ/Cabang.
 Pelepasan dilaksanakan dengan membawa catatan perintah APJ/Cabang
tersebut kelokasi. Dan pastikan bahwa PMT yang akan dilepas sesuai
dengan catatan perintah (APJ/Cabang)
 PMT dilepas secara remote atau manual petugas/teknisi.
 Periksa lampu tanda/indikator di kontrol panel apakah sesuai dengan
posisi PMT ( off atau hijau = lepas ).
 Cek ampere meter dan Volt meter apakah sudah menunjuk angka 0 (nol).
 Switch remote dikontrol panel dipindah ke posisi lokal.
 Cek posisi PMT di panel 20 kV dengan melihat indikator nya.

2.5.2. SOP Pemasukan Pmt (GH/GD) Setelah Selesai Pemeliharaan :


 Catat Perintah APJ/Cabang.
 Ulangi Perintah APJ/Cabang.
 Pemasukkan dilaksanakan dengan membawa catatan perintah
APJ/Cabang tersebut kelokasi. Dan pastikan bahwa PMT yang akan
dimasukkan sesuai dengan catatan perintah APJ/Cabang.
 PMT dimasukkan secara remote (Dispatcher APD) atau manual
Petugas /teknisi.
 Periksa lampu tanda / indikator di kontrol panel apakah sesuai dengan
posisi PMT ( on atau merah = masuk ).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 22


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

 Cek Volt meter apakah sudah menunjuk sesuai dengan tegangan


kerjanya.
 Laporkan jam pemasukkan ke APJ/Cabang.

2.6. SOP PEMELIHARAAN INSTALASI GARDU TRAFO TIANG (GTT).


Untuk melakukan menuver pembebasan/penormalan Gardu Trafo Tiang perlu
memperhatikan/memeriksa jenis pelanggan yang disuply oleh gardu tersebut.
Hal ini perlu dikoordinasikan dahilu dengan pelanggan karena dimungkinkan
adanya pelanggan 3 phasa dan pelanggan yang mempunyai genset sendiri
dapat membahayakan petugas pemeliharaan dan pelanggan itu sendiri.
4.6.1. SOP URUTAN PEMBEBASAN INSTALASI DARI TEGANGAN :
 Fuse Line dibuka oleh petugas/teknisi.
 PMS/Saklar utama oleh petugas/teknisi Jaringan Distribusi.
 CO dibuka oleh petugas/teknisi.
 PMS Tanah/Grounding dimasukan oleh Petugas/teknisi Jaringan
Distribusi.

2.6.1. SOP URUTAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA INSTALASI :


 PMS Tanah/Grounding dilepas oleh Petugas/teknisi Jaringan Distribusi.
 CO dimasukan oleh Petugas/teknisi Jaringan Distribusi.
 PMS/Saklar utama dimasukan oleh Petugas/teknisi Jaringan Distribusi.
 Fuse Line dibuka oleh Petugas/teknisi.

2.7. SOP PENGOPERASIAN TRAFO DISTRIBUSI BARU :

Didalam mengoperasikan Trafo Distribusi yang baru ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain :

 Trafo yang baru harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh
PLN.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 23


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

 Buku SOP Pengoperasian Trafo Distribusi yang berlaku dan telah


disepakati.

 Sesuai buku petunjuk dari pabrikan yang telah diberikan bersamaan


dengan trafo distribusi.

 Telah diadakan pemeriksaan oleh pihak yang terkait dan dinyatakan


bahwa trafo tersebut dapat dioperasikan.

 Telah dinyatakan siap Operasi oleh Manager APJ/Cabang.


Skenario / Panduan operasi yang telah dibuat.

2.8. SOP KOMUNIKASI.

Di dalam pengendalian sistem tenaga listrik terdapat sarana bantu yang sangat
dibutuhkan yaitu sarana komunikasi. Untuk itu agar tujuan pengoperasian
sistem tenaga listrik yang handal, ekonomis dan mutu yang baik diperlukan
sistem komunikasi yang baik pula.

Sarana komunikasi yang dipergunakan tersebut antara lain :


 Radio Transceiver : Adalah sarana komunikasi yang menggunakan media
udara dan mempunyai sifat CONFRENCE artinya salah satu bicara
menggunakan Radio, maka akan dapat didengar oleh semua
Operator/teknisi Jaringan Distribusi (TM) dan Dispatcher APD (sesuai
frekuensi yang digunakan masing-masing Region).
 Power Line Carrier Telephone (PLCT) : Adalah sarana komunikasi
Telephone yang menggunakan saluran udara tegangan tinggi 150 kV dan
70 kV sebagai media komunikasinya.
 Fiber Optik : Adalah merupakan sarana komunikasi telephone dengan
menggunakan media kabel fiber optik yang terbentang pada saluran
transmisi 500 kV dan 150 kV.
 Telephone Umum (PT Telkom).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 24


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

Didalam berkomunikasi ada batas-batas tertentu yang harus dipatuhi dan


dilaksanakan dengan etika komunikasi yang menyangkut tata tertib dan sopan
santun.

Adapun yang dimaksud dengan etika komunikasi adalah ; jika anda menerima
telepon maka sebutkan nama atau tempat anda berada dan kemudian
tanyakan dari mana dan atau tanyakan keperluannya. Akan tetapi jika anda
mengirim, kenalkan terlebih dahulu dengan menyebutkan nama dan kesatuan
anda, dan selanjutnya tanyakan siapa lawan bicara kemudian baru
membicarakan maksud dan tujuan anda menghubungi seseorang/tempat
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti secara santun.

2.9. PROTAP KOMUNIKASI

Prosedur tetap komunikasi Petugas/teknisi Jaringan Distribusi dalam


menunjang tujuan tersebut diatas dalam melaksanakan tugasnya telah
ditetapkan sebagai berikut:
2.9.1. BAGAN ALUR KOMUNIKASI OPERASIONAL:

PLT SKALA
BESAR
UBOS
OGI - TET

PLT SKALA
KECIL
REGION APD
OGI - TT JAYA

PIKET PETUGAS
UPT /TEHNISI
APJ/CABANG
DISTR
JABAR

OGI - TM

Keterangan :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 25


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

Alur komunikasi Operasional.


GI-TET = Operator GI-Tegangan Ektra Tinggi.
GI-TT = Operator GI-Tegangan Tinggi.
GI.TM = Operator GI-Tegangan Menengah.

a. KODE/NAMA PANGGILAN BAGI PEMEGANG RADIO KOMUNIKASI.


Didalam sop komunikasi sering ditemukannya atau komunikasi yang tidak jelas
serta untuk menjaga kerahasian personel, maka setiap pemegang radio
komunikasi diberikan nama samaran.
Hal ini untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan misalnya, kalau ada/mungkin
adanya kebocoran frekuensi dari luar PLN dapat diantisipasi sedini mungkin dan
juga apabila ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab memasuki frekuensi
PLN dapat diketahui bahwa suara tersebut bukan dari operator PLN.
Kode/nama panggilan ini sangat sederhana agar mudah diingat/dimengerti oleh
petugas operator/teknisi yang memegang radio komunikasi.
Kode/nama samaran tersebut misalnya:

No. Nama Pemegang Kode/samaran


1. Manajer/Kacab 01
2. Asman Dist 02
3. Dinas GG 03
4. Petugas/teknisi 04
5. Dll

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 26


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP Pemeliharaan Trafo

2.10. SOP LOKAL PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI.

SOP Lokal Pemeliharaan Trafo Distribusi; adalah aturan atau


pedoman/panduan bagi Petugas/teknisi pemeliharaan Trafo untuk
melaksanakan tugasnya dalam melakukan pemeliharaan dan pengoperasian
trafo Distribusi pada kondisi normal, gangguan maupun pemeliharaan.

Adapun materi yang sangat mendasar dan harus dipahami/dimengerti oleh


setiap Petugas/teknisi Har trafo Distribusi adalah melihat kondisi dan
pengertian keadaan Trafo Distribusi, sedangkan untuk aturan atau pedoman/
panduan pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan setiap Trafo yang
terdapat di Jaringan Distribusi mengacu pada Buku Manual Pemeliharaan
Trafo Distribusi ( SOP Lokal ).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan 27

Anda mungkin juga menyukai