Anda di halaman 1dari 8

PT PLN (Persero)

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP PHB-TR

3. SOP PEMELIHARAAN PHB-TR DAN PENERAPAN K2/K3

3.1. SOP = STANDING OPERATING PROCEDURE

3.1.1. Pengertian

Adalah suatu format / lembaran tertulis berisi tentang ketentuan-ketentuan dan


prosedur / langkah-langkah kerja yang harus dilaksanakan secara konsisten untuk
melaksanakan suatu kegiatan.

Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat
Protap.

SOP Pemeliharaan PHB-TR berarti ketentuan-ketentuan dan prosedur / langkah-


langkah kerja yang harus dilaksanakan secara konsisten untuk memelihara PHB-
TR dalam keadaan bertegangan maupun tidak bertegangan.

SOP dibuat secara bersama oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan tersebut dan disahkan oleh pihak manajemen.

3.1.2 Tujuan SOP

Pekerjaan pemeliharaan baik dalam keadaan tidak bertegangan apalagi


bertegangan selalu mengandung potensi bahaya yang dapat menimbulkan
kerusakan maupun kecelakaan. Ketrampilan dan pengetahuan yang baik saja
tidak cukup untuk menjamin bahwa melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang
benar, efektip, efisien dan aman, karena faktor manusia ada kemungkinan karena
ketidak-sengajaan dapat menimbulkan kesalahan yang fatal. Maka SOP dibuat
sebagai panduan yang sudah dibakukan dan dipastikan menjamin keamanan dan
keselamatan dalam bekerja karena sudah melalui telaahan yang teliti.

SOP dapat berubah bila kondisi kerja, sistem atau peralatan / perangkat yang
sudah ada berubah .

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 45


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP PHB-TR

3.1.3 Komponen Dalam SOP

Beberapa komponen penting yang tertulis pada SOP Pemeliharaan PHB – TR


antara lain :

a. Pihak yang terkait

Yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dan terkena dampak akibat


Pemeliharaan PHB – TR . Keterkaitan ini dilakukan dalam bentuk komunikasi
yang dilakukan dapat berupa tertulis / surat ataupun komunikasi langsung /
lisan bertujuan agar semua pihak berkoordinasi dapat mengantisipasi
terjadinya kondisi kurang aman dan nyaman akibat pekerjaan tersebut.

Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dibuat berupa format yang
standar untuk mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait .
Waktu berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas
standar agar dalam mengambil keputusan tidak berlarut-larut.

Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi


SOP Komunikasi.

Pihak yang terkait pada Pemeliharaan PHB – TR antara lain :


 Asman Operasi
 Supervisor Distribusi
 Koordinator Logistik / Perbekalan
 Piket Pengawas
 Pelanggan
 Pelaksana

b. Perlengkapan Kerja

Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pengoperasian kubikel dengan baik


dan aman harus dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya. Memaksakan bekerja
dengan peralatan seadanya berarti mengabaikan adanya resiko bahaya
kecelakaan dan kerusakan yang bakal terjadi. Pemeriksaan terhadap jumlah
dan kondisi perlengkapan kerja harus dilakukan secara rutin .

Yang dimaksud dengan perlengkapan kerja adalah sebagai berikut :


 Perkakas kerja

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 46


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP PHB-TR

 Alat bantu kerja


 Alat Ukur
 Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
 Berkas Dokumen Instalasi PHB – TR yang akan dipelihara
 Lembaran / Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.

c. Prosedur Komunikasi

Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari
mulai persiapan pengoperasian, saat pengoperasian sampai pelaporan
pekerjaan.

Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau


handy-talky ( HT ) dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan.
Penyimpangan terhadap ketentuan berkomunikasi dapat menyebabkan
terjadinya gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.

d. Prosedur Langkah-langkah Kerja

Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan di lokasi pengoperasian


kubikel, mulai dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan
pekerjaan sampai pelaporan pekerjaan.

Setiap langkah dilaksanakan secara berurutan sesuai tertulis di SOP.


Penyimpangan terhadap langkah-langkah tersebut dapat menyebabkan
kegagalan operasi bahkan dapat terjadi kecelakaan kerja.

3.1.4 Pembuatan SOP

Untuk membuat SOP perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :

 Keterlibatan pihak-pihak yang terkait dengan pemeliharaan PHB – TR untuk


membuat ketentuan berkoordinasi.
 Kondisi PHB – TR atas standar konstruksi yang berlaku
 Struktur JTR yang dilayani PHB – TR termasuk jenis dan karakteristik beban
yang dilayani oleh PHB – TR tersebut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 47


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP PHB-TR

APJ / CABANG SOP SOP.HAR


…………………… PEMELIHARAAN PHB – TR Halaman 1 dari
DAN 4
UPJ / RANTING SISTEM PEMBUMIAN
…………………….

PETUGAS :
1. Pengawas 1 orang
2. Pelaksana 2 orang

I. KOORDINASI
1 Asman Operasi
1 Supervisor Distribusi
1 Koordinator Logistik / Perbekalan
1 Piket Pengawas
1 Pelanggan
1 Pelaksana

II.PERLENGKAPAN KERJA

1. Perkakas Kerja : Kunci Shok, kunci ring, tang pres, tang kombinasi,
obeng, gergaji besi, cutter
2. Alat Bantu : Tangga, skakel-stok, radio HT, kendaraan roda
empat, tongkat tester 20 KV
3. APD / K3 : Sepatu isolasi 20 KV, sepatu kerja, pakaian kerja,
Sarung tangan isolasi, sarung tangan kulit, helm
pengaman,
4. Alat ukur : Meger 1.000 V, earth-tester ( megger tanah ), multi-
tester, cek fasa

III. MATERIAL
Thiner, vaselin elektrik, kertas ampelas, isolasi., NH fuse, sepatu kabel
sesuai yang dibutuhkan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 48


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP PHB-TR

SOP SOP.HAR
APJ / CABANG PEMELIHARAAN PHB – TR Halaman 2 dari 4
…………………….. DAN
SISTEM PEMBUMIAN
UPJ / RANTING
…………………….

IV. PROSEDUR KOMUNIKASI

1. Informasi kepada konsumen dan pihak-pihak terkait 2 s/d 3 hari


sebelum pekerjaan dilaksanakan melalui surat, media cetak dan atau
media elektronik
2. Membuat SPK untuk pelaksana 10 s/d 20 hari sebelum pelaksanaan
pekerjaan untuk pemeliharaan rutin.
3. Laporan ke SPV Distribusi dan pengawas pekerjaan sebelum
pelaksanaan
4. Laporan ke MUPJ bahwa pelaksanaan akan dimulai

JTM

Arrester
FCO

TRAFO

PHB - TR Saklar Utama

NH Fuse

Saluran Jurusan
N R S T

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 49


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP PHB-TR

SOP SOP.HAR
APJ / CABANG PEMELIHARAAN PHB - TR Halaman 3 dari
…………………… SISTEM PEMBUMIAN 4

UPJ / RANTING
……………………..

PROSEDUR PEMADAMAN SEBELUM PEMELIHARAAN

1. Mengukur beban dan tegangan pada gardu


2. Melepas satu-persatu NH Fuse (untuk pelanggan 1 fasa), kemudian saklar
utama atau melepas sakelar Utama (untuk pelanggan 3 fasa), kemudian
NH-Fuse satu-persatu
3. Buka FCO
4. Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektroda
pentanahan dimulai dari ke 4 bushing Trafo sisi tegangan rendah, lalu ke 3
bushing trafo sisi tegangan menengah
5. Buka kabel kawat yang terhubung pada terminal kabel masuk & kabel
keluar
6. Kabel yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan sambungkan pada
kabel pentanahan

LANGKAH PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN

1. Periksa perlengkapan hubung bagi-TR (PHB-TR)


2. Periksa kontak-kontak pada saklar utama dan bersihkan
3. Periksa dan bersihkan rel PHB (bila perlu dicat)
4. Periksa dan bersihkan dudukan NH fuse (ground plate – holder) & diolesi
Vaseline electric
5. Ukur dan perbaiki pentanahan
6. Periksa dan perbaiki accessories ujung kabel jurusan Cek sekali lagi dan
pastikan kebenarannya dengan baik
7. Pasang kembali semua komponen-komponen yang dilepas sesuai
keadaan semula
8. Pastikan PHB – TR siap untuk dioperasikan kembali
- Arde lokal sudah dibuka
- Aman dari peralatan dan personil
- Laporkan kepada pengawas piket

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 50


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP PHB-TR

SOP SOP.HAR
APJ / CABANG PEMELIHARAAN PHB - TR Halaman 4 dari
……………………. DAN 4
SISTEM PEMBUMIAN
UPJ / RANTING

9. Masukan FCO
10. Cek tegangan Fasa Netral & Fasa – Fasa
11. Untuk gardu konsumen 3 fasa
- Masukan NH fuse
- Masukan sakelar utama
- Cek tegangan dan beban
12. Untuk gardu konsumen 1 fasa
- Masukan sakelar utama
- Masukan NH fuse
- Cek tegangan dan beban
13. Kunci kembali PHB dan pastikan baik
14. Buat laporan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 51


PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SOP PHB-TR

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaa 52

Anda mungkin juga menyukai