Anda di halaman 1dari 5

PT.

PLN (PERSERO) UIWMALUKU DAN


MALUKU UTARA
UP3 (AREA) AMBON
ULP (RAYON) AMBON KOTA

LAPORAN AKTIFITAS OJT

Kode Unit : D.35.135.02.019.1


Nama Unit : Melaksanakan Pemeliharaan Alat Pengukur dan Pembatas
(APP)
Elemen Kompetensi : Menyiapkan pelaksanaan pemeliharaan
Kriteria Unjuk Kerja : Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan pekerjaan
disiapkan
Workplan : Menyiapkan Standing Operation Procedure (SOP) pelaksanaan
pekerjaan agar setiap pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
SOP

Standing Operation Procedure (SOP)

A. Pengertian Standing Operation Procedure (SOP)


Standing Operation Proedure atau disingkat dengan SOP adalah dokumen yang
berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari
para pekerja dengan biaya yang serendah-rendahnya.

SOP juga dapat dikatakan sebagai acuan atau pedoman untuk melakukan pekerjaan
atau tugasnya sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja para karyawan sesuai
indikator-indikator administrasi, teknik dan prosedural berdasarkan tata kerja, sistem
kerja dan prosedur kerja pada unit kerja yang berkaitan.
B. Tujuan Standing Operation Procedure (SOP)
Secara umum tujuan dari SOP adalah untuk :

 Agar petugas (pegawai) menjaga konsistensi dan tingkat kinerja


petugas/pegawai atau tim dalam organisasi atau unit kerja.
 Agar mengetahui dengan jelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
 Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas/pegawai
terkait.

Enisyah Ie 1317033031
PT. PLN (PERSERO) UIWMALUKU DAN
MALUKU UTARA
UP3 (AREA) AMBON
ULP (RAYON) AMBON KOTA

 Melindungi organisasi (unit) kerja dan petugas/pegawai dari malpraktek atau


kesalahan administrasi lainnya.
 Untuk menghindari kegagalan atau kesalahan, keraguan, duplikasi dan
inefisiensi.

C. Fungsi Standing Operation Procedure (SOP)


Berikut adalah fungsi dari Standing Operation Procedure (SOP) :

 Memperlancar tugas petugas/pegawai atau tim/unit kerja.


 Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan.
 Mengetahui dengan jelas hambatan-hambatannya dan mudah dilacak.
 Mengarahkan petugas (pegawai) untuk sama-sama disiplin dalam bekerja.
 Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

D. Manfaat dan Kegunaan Standing Operation Procedure (SOP)


Setelah mengetahui pengertian dan fungsi SOP, simaklah manfaat dan kegunaan
Standar Operasional Prosedur (SOP) :

 SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi
dan pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten
 Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang
harus dicapai dalam setiap pekerjaan.
 SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan
untuk mengukur kinerja pegawai.

Manfaat Standar Operasional Prosedur (SOP) Menurut Permenpan No.PER/21/M-


PAN/11/2008) adalah :

 Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan


pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.
 SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam
pelaksanaan proses sehari-hari.
 Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab
khusus dalam melaksanakan tugas.
 Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara
konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang
telah dilakukan.
 Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk
cepat melakukan tugasnya.
 Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.
 Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam
melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hari.
 Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.

Enisyah Ie 1317033031
PT. PLN (PERSERO) UIWMALUKU DAN
MALUKU UTARA
UP3 (AREA) AMBON
ULP (RAYON) AMBON KOTA

 Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam


memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam
berbagai situasi.

Standard Operational Procedure


PENGGANTIAN MCB 1 PHASA

Petugas yang terlibat : Perlengkapan K3 :


1. ASMAN Transaksi Energi 1. Sabuk pengaman
2. SPV Pemeliharaan Meter 2. Helm pengaman
3. Pelaksana Lapangan 3. Sarung tangan kaos
4. Sepatu alas karet tahan tegangan
400 V
PeralatanKerja :
1. Tangga Lipat
Material :
2. Stok panjang 20 kV
3. Toolboks 1. MCB 1 PHASA ( Sesuai daya )
4. Kunci pas ring lengkap 2. Scuen Kabel (Sesuai daya )
5. Kunci shock lengkap 3. Kabel wiring (NYAF 1x 2.5 mm)
6. Alat pengukur (AVO meter)
7. Mesin boor
8. Sepatu alas karet
9. Pakaian kerja
10. Sarung tangan kaos
11. Form Berita Acara

Kendaraan :
1. Mobil operasional

ProsedurKerja :
1. ASMAN TE membuat Perintah Kerja kepada SPV Pemeliharaan Meter dan pelaksana
lapangan untuk pekerjaan Penggantian MCB 3 Phasa.
2. Buat Kode 7 untuk pengambilan material kegudang.
3. Menyiapkan kendaraan, material, perlengkapan kerja, dan perlengkapan K3.
4. Berangkat menuju gudang untuk pengambilan material.
5. Koordinasikan dengan Rayon/Kantor Pelayanan setempat untuk pembebasan
Enisyah Ie 1317033031
PT. PLN (PERSERO) UIWMALUKU DAN
MALUKU UTARA
UP3 (AREA) AMBON
ULP (RAYON) AMBON KOTA

tegangan.
6. Berangkat menuju lokasi.
7. Koordinasikan dengan calon pelanggan/pelanggan maksud kedatangan petugas
PLN.
8. Persiapan material untuk memulai pekerjaan pemasangan :
 Berdoa Sebelum Bekerja.
 Pastikan penghantar dalam posisi aman (tidak bertegangan) dengan cara
melepas Cut Out Trafo dan NH FUSE pada PHB-TR.
 Pekerjaan pemasangan:
a. Siapkan MCB 1 Phasa dan scuen ( yang telah disiapkan dalam
keadaan baik ).
b. Pakailah perlengkapan kerja K3.
c. Ukur Tegangan Arus Sebelum Penggantian
d. Catat Stand Terakhir ,Hasil pengukuran dan Para meter seperti merek
kwh dsb kedalam BA yang sudah disiapkan
e. Matikan Tegangan yang masuk dan pastikan bahwa tidak ada
tegangan dalam lingkungan kerja
f. Pastikan penghantar dalam posisi aman ( tidak bertegangan ) dengan
cara melepas Cut Out trafo dan NH FUSE pada PHB-TR
g. Beri tanda pada kabel masuk Kwh Meter dan SR PLN agar tidak
tertukar antar phase nya.
h. Lepas MCB yg Lama dengan menggunakan peralatan yang ada.
i. Jikadi perlukan penggantian scuen maka lakukan penggantian
j. Pasang MCB 1 phasa yang baru.
k. Setelah dipastikan benar dan betul ,Kordinasikan dengan unit
setempat untuk memasukkan tengangan sampai ke sisi MCCB (MCCB
OFF).
l. Pengukuran tengangan dari sisi PHB-TR dan sisi kotak APP
m. (R-N, S-N, T-N = 220 Volt)
n. Menulis BA pemasangan APP (sesuai APP terpasang)
o. Ttd bersama berita acara pemasangan APP (calon
pelanggan/pelanggan dengan petugas PLN).
p. Pekerjaan S E L E S A I.
9. Berdoa Selesai Pekerjaan.
10. Persiapan untuk kembali ke kantor dan membuat laporan hasil pekerjaan ke ASMAN
TE.
11. Membuat TUG-3 Pengembalian Material kegudang.

Enisyah Ie 1317033031
PT. PLN (PERSERO) UIWMALUKU DAN
MALUKU UTARA
UP3 (AREA) AMBON
ULP (RAYON) AMBON KOTA

Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh

Asisten Manajer Transaksi Manajer


Energi

PT. PLN (Persero) Area Ambon

( MIRSAN )
( HUSLAN HUSAIN )

Enisyah Ie 1317033031

Anda mungkin juga menyukai