Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PELAKSANAAN

ON THE JOB TRAINING

Disusun oleh:
RISQI HARTANTO
1605033011

UNIT LAYANAN TRANSMISI DAN GARDU INDUK BANDA ACEH


UNIT PELAKSANA TRANSMISI BANDA ACEH
UNIT INDUK PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN
SUMATERA
2020
Elemen Kompetensi : Merencanakan dan menyiapkan pelaksanaan pemeliharaan.

Kriteria Untuk Kerja (KUK) : Tata cara berkomunikasi dipahami dan dilaksanakan sesuai
Standing Operation Procedure (SOP) pemeliharaan gardu
induk.

Hari / Tanggal Pelaksanaan : Selasa, 14 April 2020

I. Peralatan Kerja

A. Alat Kerja
1. Materi Pembidangan Pengoperasian dan Pemeliharaan Gardu Induk.

B. Alat Ukur
1. -

C. Alat K3
1. -

II. Langkah Kerja

1. Membaca Materi Pembidangan Pengoperasian dan Pemeliharaan Gardu Induk.


2. Mengenali Peralatan Komunikasi.
3. Mengamati petugas yang sedang melaksanakan komunikasi / laporan ke UPT & UPB.

III. Hasil Kerja

Ketetapan tata berkomunikasi berisikan antara lain seperti etika, ketentuan, himbauan,
dan larangan. Komunikasi Pelaksanaan Pemeliharaan Instalasi.
- Untuk pembebasan tegangan harus ada konfirmasi dari manager UPT atau pejabat yang
telah ditunjuk bahwa pemeliharaan jadi dilaksanakan
- Untuk pemberian tegangan harus ada konfirmasi dari manager UPT atau pejabat yang
telah ditunjuk bahwa instalasi yang dipelihara sudah siap untuk dioperasikan kembali.
Komunikasi operasi adalah komunikasi yang dilakukan antara/oleh Dispatcher APB, APP,
APD, termasuk komunikasi dengan pejabat terkait dan manajemen PT PLN (Persero) dalam
rangka pelaksanaan pengendalian Unit Indiuk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3BS)
UPT Banda Aceh ULTG Banda Aceh. Dispatcher melakukan koordinasi dengan Supervisor
Gardu Induk (Pengawas Manuver), dan Operator GI (Pelaksana Manuver) dalam pembebasan
maupun pemberian tegangan.
Dalam berkomunikasi informasi yang disampaikan baik yang bersifat perintah maupun
koordinasi harus jelas dan dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Beberapa yang harus
diperhatikan adalah:

a. Komunikasi operasi harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar
informasi mudah dipahami.
b. Setiap perintah/pesan/laporan operasional yang disampaikan secara lisan harus dicatat dan
dibaca ulang untuk mengkonfirmasi bahwa perintah/pesan/laporan telah dimengerti dan
diterima dengan benar.
c. Perintah dan informasi operasional harus disampaikan secara langsung. Bila hal ini tidak
memungkinkan (misal karena saluran komunikasi rusak) maka perintah (informasi)
operasional dapat disampaikan melalui perantara yang bertanggunng jawab.
d. APB harus menggunakan peralatan perekam suara yang andal untuk merekam semua
percakapan operasional.
e. Setiap menyampaikan atau menerima perintah (informasi) operasinal harus meneyebutkan
atau mencatat:
1. Callsign, nama pengirim dan penerima perintah (informasi).
2. Jam menerima atau menyampaikan perintah (informasi).

Sarana komunikasi operasional hanya digunakan untuk menyampaikan berita (informasi)


operasional UIP3BS.

IV. Kesimpulan

Tata cara berkomunikasi untuk segala jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan di
Gardu Induk harus sesuai Standing Operation Procedure (SOP) yang berlaku yaitu apabila
jenis pekerjaan pemeliharaan yang dibutuhkan dalam kondisi tidak bertegangan harus
dikomunikasikan kepada Unit Pengatur Beban (UPB) untuk mencari solusi yang tepat agar
keandalan sistem tetap terjaga.

Anda mungkin juga menyukai