Pilih Notulis Sebelum bicara harus minta waktu ke moderator Diskusi agar menitik beratkan pada kegiatan wire Bicara singkat dan fokus pada masalah yng didiskusikan. - Alasan ....... dan usul ......... - Bicara berdasakan data dan pengalaman yang telah terbuktikan - Beri kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapat. - Beri waktu kepada teman lain yang belum bicara. Menghormati teman yang sedang berbicara - Menyimak apa yang disampaikan - Tidak bicara sendiri , tidak diskusi sendiri - Tidak langsung memberi komentar tetapi catat, setelah teman selesai bicara, minta waktu untuk bicara Semua peserta diskusi diharapkan menyampaikan pendapat.
ISSUE STRATEGIS KETERBATASAN ANGGARAN OPERASI DAN INVESTASI JUMLAH GANGGUAN TRAFO CENDERUNG NAIK TAJAM KURANG PEDULI SEMUA LINI TEKNIK MAUPUN NON TEKNIK TERHADAP KINERJA TRAFO. KURANGNYA PEMANFAATAN IT / SIGD DALAM MENDUKUNG PROSES PENGELOLAAN TRAFO. SDM DISTRIBUSI DENGAN KOMPETENSI TERTENTU SEMAKIN BERKURANG (KUANTITAS DAN KUALITAS) KONDISI TRAFO TERPASANG (FISIK & BEBAN) SUDAH PADA TITIK YANG MENGKHAWATIRKAN. KONSISTENSI DALAM HAL MEREALISASI PB & PD MASIH PERLU DIPERTANYAKAN.
PROGRAM KERJA DIMINTA SETIAP UNIT MENAMPILKAN PROGRAM UNGGULANNYA - APA YANG HARUS DILAKUKAN DALAM JANGKA PENDEK SEHINGGA JUMLAH GANGGUAN TRAFO TURUN. - PROGRAM UNGGULAN INI HARUS MEMPERHITUNGKAN KETERBATASAN ANGGARAN. SEMUA UNIT CABANG , RATING / RAYON SEPAKAT TIDAK AKAN MEMPERBURUK KONDISI TRAFO TERPASANG. SECARA TERUS-MENERUS (TANPA BOSAN) MELAKUKAN SUPERVISI KESELURUH JAJARAN TERKAIT, TENTANG APA YANG HARUS DILAKUKAN. DIHARAPKAN DALAM KONDISI KEUANGAN YANG TERBATAS, CABANG-CABANG DAPAT MENCIPTAKAN INOVASI DAN TEROBOSAN YANG SANGAT BERMANFAAT.
MANAJEMEN TRAFO DISTRIBUSI Angka kegagalan / kerusakan trafo > 4,5 % dari total aset pada satu unit cabang mengindikasikan perlunya review ulang manajemen transformator distribusi. Resiko akibat kegagalan transformator distribusi tidak hanya pada initial cost yang ditimbulkan tetapi juga pada performance SAIDI / SAIFI yang mempengaruhi kinerja system distribusi secara keseluruhan. Untuk itu perlu adanya program manajemen transformator distribusi yang jelas dan pengendalian yang konsisten . MANAJEMEN TRAFO DISTRIBUSI No. URAIAN TINDAKAN WAJIB
1
Data historical mutlak diperlukan untuk perencanaan pemeliharaan dan analisa kegagalan trafo
Membenahi pengelolaan data base gardu distribusi :
Daftar Gardu Distribusi dan Trafgo Distribusi di kantor PLN Unit Pelaksana, yang menunjukkan data spesifikasi trafo,merk, tahun pembuatan, tahun pemasangan, kontraktor pemasang, historical pengoperasian trafo, waktu mutasi, rekondisi, pemeliharaan, pengukuran beban, proteksi primer dan sekunder trafo distribusi bekerja.
Kartu Trafo, terpasang di gardu, yang menunjukkan data historical trafo : waktu pasang, pemeliharaan, pelaksanaan pengkuran beban serta petugas pelaksana dan mutasi.
Petugas pelaksana pengukuran / Har dibekali form yang juga bermanfaat untuk pengisian data historical trafo.
MANAJEMEN TRAFO DISTRIBUSI No. URAIAN TINDAKAN WAJIB
2
Pengendalian pembebanan trafo dengan pertimbangan efisiensi pembebanannya. Melaksanakan manajemen pembebanan trafo berbasis data daya kontrak pelanggan.
Jika kondisi daya tersambung pelanggan dibandingkan dengan daya trafo >120 % maka :
Dilakukan pengukuran beban riil pada kondisi WBP, dan jika hasilnya :
< 70% periksa data pelanggan
70 - 80 % diusulkan uprating dengan UAI > 80% ganti untuk uprating / sisip
3 Penurunan Susut Trafo Distribusi Menerapkan pengadaan transfomator distribusi sesuai SPLN No. D3.002-1:2007 dan Implementasi Surat Direksi tentang Implementasi SPLN trafo Distribusi.
4
Comissioning dan Pembuatan BA pada penggantian trafo Menerapkan prosedur Comissioning Test instalasi trafo dist pada gardu distribusi eks pemeliharaan/gangguan sama halnya dengan pada konstruksi baru, kemudian dibuat BA comissioning.
MANAJEMEN TRAFO DISTRIBUSI No. URAIAN TINDAKAN WAJIB
5
Optimasi Usia Pengoperasian Trafo Distribusi Menerapkan pengoperasian transformator Distribusi dengan indikator kinerja Manajemen Operasi :
Dilakukan pengukuran beban riil pada kondisi WBP,
Unbalance Load Max 25 % Pembebanan masing-masing phasa max 80 % Maksimum THD 10 %
6
Pemeliharaan trafo distribusi dengan konsep pengendalian yang jelas Menerapkan siklus pemeliharaan terjadwal tetap - time base yang ketat dan meliputi :
Pemeriksaan minyak trafo : Volume dan nilai tegangan tembus (khusus type Non Full Hermetically)
MANAJEMEN TRAFO DISTRIBUSI No. URAIAN TINDAKAN WAJIB
7
Optimasi efisiensi Pengoperasian Trafo dengan pengukuran unjuk kerja dan evaluasi kinerja operasi trafo Menerapkan Condition Base Maintenance-CBM dengan sebelumnya dilaksanakan DGA (Dissolved Gas Analysis) Test, Infra red thermo vision yang dimulai dari trafo dengan rating terbesar pada setiap unit.
8
Penciptaan budaya tanggung jawab atas nilai asset dengan mekanisme audit dan sidang enjiniring. PLN Unit Pelaksanan membuat laporan kepada manager cabang dilengkapi analisa & evaluasi penyebab kerusakan trafo.
Khusus untuk kegagalan trafo > 315 KVA harus diaudit khusus dan di presentasikan pada sidang enjiniring PLN unit induk.
9
Inspeksi rutin dengan program prediktif maintenance Melaksanakan inspeksi visual, mekanik dan dielektrik secara rutin , minimal satu tahun sekali.
Pelaksanaan inspeksi oleh petugas PLN Unit Pelaksana yang diangkat khusus untuk penugasan ini.
MANAJEMEN TRAFO DISTRIBUSI No. URAIAN TINDAKAN WAJIB
10
Menekan gangguann trafo rekondisi Mengevaluasi hasil trafo rekondisi yang ada dilapangan sebelum melaksanakan order ulang khususnya yang dilakukan oleh provider jasa rekondisi non PLN jasa Produksi.
11
Menekan gangguan trafo yang disebabkan harmonik Gardu-gardu yang diindikasikan derating karena harmonik, dipasang alat pengukur harmonik untuk direkomendasikan perlunya pemasangan filter atau tindakan lain
12
Mengamankan Trafo Distribusi dari pemasangan JTR dan pentanahan yang tidak standar. Memperbaiki konfigurasi JTR per gardu sesuai desain kriteria / SPLN
PENGUKURAN UNJUK KERJA TRAFO DISTRIBUSI Pengukuran unjuk kerja trafo sebagai indikator effisiensi pengelolaan trafo wajib dilaksanakan secara periodik sebagai upaya pencegahan terjadinya kegagalan operasi yang berimplikasi kerugian finasial perusahaan serta citra kualitas pengelolaan asset sistim distribusi dimata konsumen.
Hasil analisa pengukuran unjuk kerja trafo ini sebagai awal penetapan tindak lanjut program pemeliharaan , rekondisi atau dasar penetapan reject trafo tersebut dari sistim distribusi.
PENGUKURAN UNJUK KERJA TRAFO DISTRIBUSI Secara teknis, pengukuran unjuk kerja trafo distribusi dilaksanakan lengkap melalui pengukuran unjuk kerja :
I . Kelistrikan dan Manajemen Operasi 1. Pengukuran beban setiap fasa ( I fasa < I nominal fasa trafo) 2. Ketidak seimbangan beban maksimum 25 %. 3. Temperatur terminasi pada WBP dt < 50 O C (IEC 694 Tahun 1996) 4. Temperatur trafo WBP dt < 50 O C 5. Tahanan isolasi harus > 100 M-ohm dengan megger 10.000 V PENGUKURAN UNJUK KERJA TRAFO DISTRIBUSI II . Isolasi minyak dan kertas 1. Tegangan tembus /2,5 mm ( baik>40 KV; sedang 30-40 KV; buruk < 30 KV) 2. Kadar air (baik<10; sedang 10-25; buruk >25 ppm) 3. Warna minyak (baik=clear ; buruk = dark) 4. Kadar keasaman (<0,1; 0,1-0,2; >0,2 mg KOH/g) 5. Faktor kebocoran dielektrik.
Bila hasil pengukuran rutin test butir 1 & 2 diperoleh indikasi buruk, minyak Trafo tersebut perlu dilakukan refiltering. Bila pengukuran butir 3,4,5 mengindikasikan buruk, minyak trafo tersebut perlu direklamasi atau diganti
Juga dilakukan test : Dissolved Gas Analysis (DGA) : Analisa Komposis Gas, Furran test pengukuran kualitas kertas dan Degree polymerisasi. PENGUKURAN UNJUK KERJA TRAFO DISTRIBUSI II . Instalasi / mekanik Pemeriksaan Visual 1. Kebocoran minyak trafo 2. Insulator 3. Instalasi pembumian 4. Terminasi
Pengukuran kekencangan baut terminasi kabel pada isolator dan melakukan pengamatan Infra Red saat beban puncak . Batas suhu maksimum yang dipersyaratkan 80 0 (dt < 50 0 )sesuai IEC.
Konstruksi instalasi sesuai ketentuan standar konstruksi.