Anda di halaman 1dari 16

MATA PELAJARAN 5

SOP DAN K3 PADA PENGOPERASIAN


KUBIKEL

Hasil Belajar : Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta mampu memahami
SOP dan K3 pada Pengoperasian Kubikel dengan baik dan benar
sesuai standar yang berlaku di PLN.
Durasi : 4 JP
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................

DAFTAR TABEL...........................................................................................................................

SOP DAN K3 PADA PENGOPERASIAN KUBIKEL...................................................................

5.1 PENGERTIAN....................................................................................................................

5.2 TUJUAN SOP.....................................................................................................................

5.3 KOMPONEN DALAM SOP...............................................................................................

5.4 PEMBUATAN SOP............................................................................................................

5.5 PEDOMAN K3 DALAM PENGOPERASIAN KUBIKEL...............................................

5.6 SOP SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI...........................................................................

www.pln.co.id | ii
DAFTAR GAMBAR

No table of contents entries found.

www.pln.co.id | iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. STANDING OPERATION PROCEDURE PENGOPERASIAN INSTALASI


KUBIKEL TM..........................................................................................................

Tabel 2. DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM......................

Tabel 3. STANDING OPERATION PROCEDURE PENGOPERASIAN INSTALASI


KUBIKEL TM DENGAN TRAFO DISTRIBUSI...................................................

Tabel 4. DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM......................

Tabel 5. STANDING OPERATION PROCEDURE MENGOPERASIKAN INSTALASI


KUBIKEL PADA GH KEDALAM SISTEM DISTRIBUSI....................................

Tabel 6. DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM......................

www.pln.co.id | iv
MATA PELAJARAN 5
SOP DAN K3 PADA PENGOPERASIAN KUBIKEL

5.1 PENGERTIAN

Adalah suatu bentuk ketentuan tertulis berisi prosedur / langkah-langkah kerja yang
dipergunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Dalam bahasa Indonesia SOP disebut dengan Prosedur Tetap dan disingkat Protap.

SOP Pengoperasian kubikel 20 KV berarti ketentuan tentang prosedur / langkah -langkah kerja
untuk mengoperasikan kubikel 20 kv pada pengoperasian instalasi atau jaringan distribusi 20
KV .

5.2 TUJUAN SOP

Pengopereasian Kubikel 20 KV berarti membuat peralatan yang ada di kubikel bekerja atau
tidak bekerja, dialiri arus listrik atau dipadamkan dari aliran arus listrik. Dampak dari
pengoperasian kubikel berarti jaringan distribusi dibebani atau dikosongi bebannya, instrumen
sebagai kelengkapannya bekerja atau tidak bekerja sehingga mempengaruhi kerja peralatan
listrik sebelum maupun sesudah kubikel.

Contoh :

 Akibat pengoperasian kubikel terhadap sistem dan peralatan listrik lain

Apabila kubikel 20 KV di Gardu Induk sebagai alat hubung penyulang dimasukkan,


maka pada sisi hulu yaitu Trafo GI dan Generator Pembangkit yang melayani trafo GI
akan mendapat beban sebanyak yang tersambung dari penyulang. Beberapa dampak yang
timbul antara lain tegangan Trafo GI dan Generator Permbangkit menjadi turun,
sehingga perlu pengaturan. Tetapi akibat buruk dapat terjadi misalnya, pada Trafo GI
atau Generator Pembangkit terjadi beban lebih atau overload sehingga terjadi Trip
bahkan dapat terjadi pemadaman total.

Sebaliknya pelepasan beban juga dapat berdampak kurang baik, misalnya tegangan trafo
atau generator akan naik melebihi batas yang dapat merusak peralatan listrik.
 Akibat pengoperasian terhadap personil

Pengoperasian kubikel 20 KV pada jaringan atau instalasi beban di sisi hulu tanpa ada
koordinasi dengan pihak lain di sisi hilir : pemakai listrik, pihak pemeliharaan, dapat
menyebabkan terjadi kecelakaan terhadap personil.

Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa akibat dari pengoperasian kubikel dapat
menyebabkan terjadinya kondisi yang tidak aman dan kerugian material.

www.pln.co.id | 1
Untuk menghindari hal tersebut maka dibuatlah SOP yang berisi prosedur langkah-langkah
yang tertata guna melaksanakan kegiatan.

5.3 KOMPONEN DALAM SOP

Beberapa komponen penting yang tertulis pada SOP Pengoperasian Kubikel 20 KV antara lain :

5.3.1 Pihak yang terkait

Yaitu pihak-pihak yang berkepentingan dan terkena dampak akibat pengoperasian kubikel 20
KV. Keterkaitan ini dilakukan dalam bentuk komunikasi yang dilakukan dapat berupa
tertulis / surat ataupun komunikasi langsung / lisan bertujuan agar semua pihak berkoordinasi
dapat mengantisipasi terjadinya kondisi kurang aman atau mencegah kerusakan material
akibat dioperasikannya kubikel. Dalam berkomunikasi baik lisan maupun tertulis dibuat
berupa format yang standar untuk mencegah kesalahan presepsi dari pihak-pihak yang terkait.
Waktu berkomiunikasi / berkoordinasi yang digunakan selalu pada batas standar agar dalam
mengambil keputusan tidak berlarut-larut.

Di Operasional Distribusi pengaturan tentang berkomunikasi ini dibuat menjadi SOP


Komunikasi.

Pihak yang terkait pada pengoperasian Kubikel 20 KV antara lain :

 Untuk instalasi kubikel baru beberapa pihak yang terkait antara lain, team Komisioning,
Pengatur Distribusi / Piket Pengatur, Konsumen. Berkoordinasi dengan team
komisioning adalah untuk mengetahui dan memastikan bahwa instalasi kubikel yang akan
dioperasikan dalam keadaan aman. Berkoordinasi dengan Pengatur Distribusi / Piket
Pengatur adalah agar keadaan jaringan dipastikan siap dibebani atau dipadamkan maupun
aman dari adanya kecelakaan kerja bagi personil di lokasi pengoperasian kubikel
dimaksud maupun di luar lokasi yang berhubungan dengan jaringan yang akan
dioperasikan. Sedangkan berkoordinasi dengan Konsumen bertujuan agar konsumen tahu
akan adanya listrik di tempat konsuman dan segera memanfaatkannya. Selain itu agar
konsumen mengantisipasi hal-hal yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan akibat
listrik.

 Untuk instalasi lama beberapa pihak yang terkait antara lain, Pengatur Distribusi / Piket
Pengatur, Pihak Pemeliharaan, Pelayanan Pelanggan dan Konsumen. Berkoordinasi
dengan Pengatur Distribusi dan Konsumen tujuannya adalah sama dengan pengoperasian
Instalasi Kubikel baru. Berkoordinasi dengan pihak pemeliharaan adalah untuk
mengetahui maksud / tujuan pengoperasian termasuk pemadaman kubikel, lama waktu
dipeliharanya dan kondisi kubikel paska pemeliharaan. Sedangkan berkoordinasi dengan
Pihak Pelayanan Pelanggan adalah berkaitan dengan pemberitahuan formal kepada
Pelanggan akan adanya pemadaman / pengoperasian jaringan .

www.pln.co.id | 2
5.3.2 Perlengkapan Kerja

Perlengkapan kerja untuk meleksanakan pengoperasian kubikel dengan baik dan aman harus
dipenuhi spesifikasi dan jumlahnya. Memaksakan bekerja dengan peralatan seadanya berarti
mengabaikan adanya resiko bahaya kecelakaan dan kerusakan yang bakal terjadi.
Pemeriksaan terhadap jumlah dan kondisi perlengkapan kerja harus dilakukan secara rutin .

Yang dimaksud dengan perlengkapan kerja adalah sebagai berikut :

 Perkakas kerja
 Alat bantu kerja
 Alat Ukur
 Alat Pelindung Diri ( APD ) atau Alat K3
 Berkas Dokumen Instalasi Kubikel 20 KV yang akan dioperasikan
 Lembaran Format berupa Check-List Pelaksanaan dan Pelaporan.

5.3.3 Prosedur Komunikasi

Berisi tentang urutan berkomunikasi dengan pihak yang terkait dengan dari mulai persiapan
pengoperasian, saat pengoperasian sampai pelaporan pekerjaan.

Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi dapat berupa telepon atau handy-talky ( HT )
dengan menggunakan bahasa yang sudah distandarkan. Penyimpangan terhadap ketentuan
berkomunikasi dapat menyebabkan terjadinya gangguan operasi bahkan kecelakaan kerja.

5.3.4 Prosedur Langkah-langkah Kerja

Berisi tentang urutan dalam melaksanakan pekerjaan di lokasi pengoperasian kubikel, mulai
dari persiapan pekerjaan, pelaksanaan pekerjaan, pemeriksaan pekerjaan sampai pelaporan
pekerjaan. Setiap langkah dilaksanakan secara berurutan sesuai tertulis di SOP.
Penyimpangan terhadap langkah-langkah tersebut dapat menyebabkan kegagalan operasi
bahkan dapat terjadi kecelakaan kerja.

Setiap langkah yang menyebabkan perubahan posisi kubikel harus dimintakan persetujuan
Pengatur Distribusi / Piket Pengatur dan melaporkan setelah pelaksanaannya. Hal tersebut
disampaikan langsung dengan menggunakan peralatan komunikasi langsung dan
melaporkannya dalam bentuk tulisan dilengkapi dengan kronologis berdasarkan waktu.

5.4 PEMBUATAN SOP

Untuk membuat SOP perlu diperhatikan beberapa hal, yaitu :

www.pln.co.id | 3
 Keterlibatan pihak-pihak yang terkait dengan pengoperasian kubikel 20 KV untuk
membuat ketentuan berkoordinasi.

 Kondisi jaringan berupa data kemampuan Trafo GI, Kemampuan Hantar Arus ( KHA )
hantaran penyulang, pemanfaatan energi listrik pada konsumen.

 Struktur jaringan

5.5 PEDOMAN K3 DALAM PENGOPERASIAN KUBIKEL

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah satu hal yang harus menjadi perhatian utama dalam
setiap melakukan kegiatan apapun. Apalagi yang menyangkut pengoperasian Kubikel 20 KV,
dimana potensi bahayanya sangat tinggi mengingat jarak antara bagian yang bertegangan
terhadap personil tidak terlalu jauh dan hanya disekat dengan pelat logam yang tidak terlalu
tebal. Beberapa hal yang harus diperhatikan, dilengkapi dan dilaksanakan sesuai dengan
kepentingan yang dilakukan, antara lain :

5.5.1 Personil

 Dalam keadan sehat jasmani dan rohani


 Terampil dan menguasai teknik pengoperasian peralatan kubikel
 Kooperatif dan komunikatif
 Bersikap positip
 Berdedikasi tinggi

5.5.2 Lingkungan atau kondisi lapangan

 Agar diperhatikan keadaan cuaca saat pengoperasian , seperti : mendung, gelap, hujan.
 Suasana dan kondisi lingkungan kita, seperti : daerah padat lalu lintas, padat bangunan,
banjir, bahan kimia / gas yang terbakar

5.5.3 Peralatan Kerja dan K3

 Alat kerja dan K3 harus lengkap


 Agar di persiapkan alat kerja K3 harus dalam kondisi baik dan aman digunakan
 Pergunakan alat kerja sesuai dengan fungsinya

5.5.4 Kondisi peralatan instalasi kubikel

 Komposisi jenis dan merek kubikel (sejenis atau campuran


 Kubikel dalam keadaan layak di operasikan

www.pln.co.id | 4
 Posisi arah keluar / masuk kubikel
 Rambu – rambu peringatan pada kubikel (peringatan ada kelainan atau pekerjaan).
contoh : “ Awas Jangan Dimasukkan Sedang Dikerjakan ”

5.5.5 Keadaan tidak normal akibat kecelakaan kerja

 Sedapatnya hilangkan penyebab terjadinya kecelakaan kerja


 Beri pertolongan pertama seperlunya pada orang yang mengalami kecelakaan
 Laporkan segera ke pengatur dan minta petunjuk untuk penanggulangannya
 Buatlah catatan singkat tentang kronologis terjadinya kecelakaan
 Amankan tempat terjadinya kecelakaan

5.6 SOP SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI

SOP Jaringan Distribusi adalah aturan atau pedoman bagi Operator/teknisi untuk melaksanakan
tugasnya dalam melakukan pengawasan dan pengoperasian Instalasi Jaringan Distribusi pada
kondisi normal, kondisi gangguan, kondisi pemulihan dan kondisi darurat.

SOP Sistem Jaringan Distribusi dibuat dengan memperhatikan kemampuan peralatan yang
terpasang dan konfigurasi serta fungsi Jaringan Distribusi.

Adapun didalam SOP Sistem Jaringan Distribusi terdapat panduan pada beberapa kondisi, yaitu :
5.6.1 SOP Kondisi Normal :

Operator/teknisi melakukan pengawasan / mensupervisi Jaringan Distribusi dan melaksanakan


perintah Dispatcher/APD untuk manuver perbaikan sistem maupun pemeliharaan Jaringan
Distribusi serta kebutuhan lainnya.

5.6.2 SOP Kondisi Gangguan :

Operator/teknisi melakukan tindakan seperti :

 Periksa dan pastikan bahwa penunjukan kV meter sudah menunjuk 0 ( nol ) kV untuk
JTM
 Periksa dan yakinkan serta catat jika ada pmt yang trip di GI maupun Gardu Hubung
(GH) dan kelainan-kelainan yang terjadi.
 Periksa dan catat semua indikator yang muncul pada panel kontrol, di GI atau GH
kemudian direset.
 Periksa dan catat semua indikator rele yang muncul pada panel proteksi, kemudian
direset.
 Laporkan kepada Dispatcher APD.

www.pln.co.id | 5
 Laporkan kepada Piket APJ/Cabang.

5.6.3 SOP Kondisi Pemulihan :

 Operator/teknisi melakukan tindakan manuver atas perintah Dispatcher kemudian


melaporkannya.

5.6.4 SOP Kondisi Darurat :

 Tindakan Operator/teknisi Jaringan Distribusi membebaskan peralatan dari tegangan,


sehubungan dengan kondisi setempat seperti ; banjir, kebakaran, huru-hara, instalasi
membara yang cukup besar dll atau kondisi yang dianggap bahaya oleh Operator/teknisi
Jaringan Distribusi (dapat dipertanggung jawabkan), selanjutnya Operator/teknisi/
Jaringan Distribusi harus melaporkan kejadian tersebut kepada Dispatcher APD dan
Piket APJ/Cabang.

www.pln.co.id | 6
Tabel 1. STANDING OPERATION PROCEDURE PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM

No. SOP : 001A / KBKL - GARDU/SOP/XI/2002

TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN

• • •
1a 1b 1c
Laporan pekerjaan siap untuk 1a 1b 1c
1.
dioperasikan 5’ 5’ 5’

• •
2.b
Chek fisik dan kesiapan 2.a
2. 2a 2b
koleksi 5' 120’
3a 3b

• •
3.b
Kesiapan terpenuhi ijin 3a
5’ 5’
3
tegangan dimasukan
4 Tegangan dimasukan 4a 4b
4.b
1.a

• •
4.a
1.a 5’ 5’

5 Pekerjaan selesai 5a 5b 5c

• • •
5c. 5.a 5.b
1.a 1.a 1.a 5’ 5’ 5’

www.pln.co.id | 7
Tabel 2. DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM

No. SOP : 001b/ KBKL-GARDU/SOP/XI/2002

URAIAN
NO KETERANGAN

1. BUNG melaporkan ke TURJASI, pekerjaan selesai


TURJASI melapor ke UPD

2. TURJASI melaporkan pelaksanaan untuk cek fisik ke lokasi Kondisi fisik telah diperiksa dan memenuhi persyaratan fisik

3. Pelaksana lapor ke TURJASI untuk ijin memasukan tegangan dan TURJASI


melapor ke UPD (ijin pengoperasian)
Peralatan K3 digunakan antara lain : sarung tangan tahan
4. TURJASI memerintahkan untuk dioperasikan dan pelaksana memasukan tegangan 20 kV dan sepatu karet
tegangan

5. Pelaksana lapor ke TURJASI tegangan sudah masuk sekaligus diinformasikan ke


BUNG
TURJASI melaporkan ke UPD

www.pln.co.id | 8
Tabel 3. STANDING OPERATION PROCEDURE PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM DENGAN TRAFO DISTRIBUSI

No. SOP : 002a / TRAFO - GARDU/SOP/XI/2002

TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN

• • •
1a 1b 1c
Laporan pekerjaan siap untuk 1a 1b 1c
1.
dioperasikan 5’ 5’ 5’

• •
2.b
Chek fisik dan kesiapan 2.a
2. 2a 2b
koleksi 5' 120’
3a 3b

• •
3.b
Kesiapan terpenuhi ijin 3a
5’ 5’
3
tegangan dimasukan
4 Tegangan dimasukan 4a 4b
4.b
1.a

• •
4.a
1.a 5’ 5’

5 Pekerjaan selesai 5a 5b 5c

• • •
5c. 5.a 5.b
1.a 1.a 1.a 5’ 5’ 5’

Tabel 4. DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM

www.pln.co.id | 9
No. SOP : 007d/ SUTM-SCADA/SOP/XI/2002

NO URAIAN KETERANGAN

1. BUNG melaporkan ke TURJASI, pekerjaan selesai dan siap dioperasikan


TURJASI melapor ke UPD
2.
TURJASI memerintahkan pelaksana untuk cek ke lokasi Alat kerja digunakan megger, ampermeter volt meter tripasa
meter

3. Pelaksana melaksanakan cek fisik secara keseluruhan Ijin dari UPD untuk dioperasikan dengan hasil ukur baik

Pelaksana lapor ke TURJASI untuk ijin pengoperasian dan TURJASI melapor ke


UPD (ijin pengoperasian)

4. TURJASI menginformasikan ke pelaksana untuk dilaksanakan

5. Pelaksana melaksanakan pemasukan tegangan Pengukuran tegangan dan putaran sudah dilakukan alat K3,
sarung tangan TM, sepatu TM
Pelaksana melaporkan ke TURJASI tegangan sudah masuk TURJASI melapor
ke UPD Hasil ukur tegangan dan putaran normal

Pelaksana menginformasikan ke BUNG

www.pln.co.id | 10
Tabel 5. STANDING OPERATION PROCEDURE MENGOPERASIKAN INSTALASI KUBIKEL PADA GH KEDALAM SISTEM
DISTRIBUSI

No. SOP : 003A / KBKL GH- GARDU/SOP/XI/2002

TARGET
NO URAIAN PENGAWAS PELAKSANA POSKO TURJASI
UPD WAKTU
KETERANGAN

• • •
LAPORAN PEKERJAAN 1a 1b 1c
1. SIAP UNTUK 1a-1b 2a-2b 3a-3b 4a-b5
DIOPERASIKAN 5’ 30’ 5’ 5’

• •
2.b
2.a
CHEK FISIK DAN 5a-5b
2. KESIAPAN KOLOKSI
5’

• •
3.b
KESIAPAN TERPENUHI IJIN 3a
3 TEGANGAN DIMASUKAN

4
TEGANGAN DIMASUKAN
4.b
1.a

• •
4.a
1.a

• • •
5c. 5.a 5.b
PEKERJAAN SELESAI 1.a 1.a 1.a

www.pln.co.id | 11
Tabel 6. DISKRIPSI SOP PENGOPERASIAN INSTALASI KUBIKEL TM

No. SOP : 007d/ SUTM-SCADA/SOP/XI/2002

NO URAIAN KETERANGAN

1. PENGAWAS bung melaporkan ke TURJASI bahwa pekerjaan telah selesai dan


dpt dioperasikan
selanjutnyaa TURJASI melaporkan ke UPD

2. TURJASI memerintahkan kepada pelaksana untuk memeriksa fisik di lokasi Pelaksanaan menggunakan alat K3 berupa sarung tangan dan
sepatuTM 20 kV
Pelaksana melaporkan ke turjasi hasil pengecekan dan minta ijin pengoperasian
3. TURJASI melaporkan ke UPD untuk melaksanakan pengoperasian Ijin sudah diperoleh
Setelah melakukan ijin langsung memerintahkan kepada pelaksana
Petugas BUNG menyaksikan pelaksanaan pengoperasian
Pelaksana melakukan pengoperasian dengan memasukan tegangan

4. Pelaksana melaporkan ke TURJASI sekaligus kepetugas BUNG bahwa tegangan


sudah dimasukan
5. TURJASI melaporkan kepada UPD bahwa pekerjaan telah dilaksanakan

www.pln.co.id | 12

Anda mungkin juga menyukai