Anda di halaman 1dari 15

PROYEK PEMBANGUNAN

COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 1 dari 15

PEMBERI KERJA : PT WIJAYA KARYA REKAYASA KONSTRUKSI


KONTRAKTOR : PT. PILAR SINERGI PERKASA
NAMA PROYEK : COAL HANDLING SYSTEM WITH SKYLINE, END DUMPING, STOCK
PIL KAPASITAS 2X150.000 TON, TUNNEL CONVEYOR, 2 UNIT
TRAVELING SHIPLOADER DAN 4 JETTY DENGAN TOTAL
PANJANG TRESTLE 621.3 M, TOTAL KAPASITAS 24 JUTA TON
PER TAHUN
LOKASI : BUNATI, TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN
NO.KONTRAK : 529/PPJ/B22001/VII/2022

02/06/202 IL FM LF II
0 3 IFI
DESKRIPS PREP'D CHK'D APP'D AUTH APP'D

REVISI TANGGAL I PT. PILAR SINERGI PT. WIKA REKAYASA


PERKASA KONSTRUKSI
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 2 dari 15

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN.................................................................................................................. 4
2. LINGKUP KERJA...................................................................................................................4
3. DEFINISI PROYEK.................................................................................................................5
4. DEFINISI ISTILAH.................................................................................................................5
5. STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN...................................................................................6
6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB........................................................................................6
7. PLANNING.........................................................................................................................11
7.1 Flowchart Pekerjaan..........................................................................................11
7.2 Schedule Pekerjaan...........................................................................................12
8. METODE PELAKSANAAN..................................................................................................12
9. RESOURCES......................................................................................................................20
9.1 Alat...................................................................................................................20
9.2 Material............................................................................................................21
9.3 Man Power.......................................................................................................23
10. MANAJEMEN KUALITAS...................................................................................................23
10.1 Quality Assurance.........................................................................................23
10.2 Quality Control..............................................................................................23
10.3 Quality Target...............................................................................................25
11. MANAJEMEN K3.............................................................................................................26
12. RISK ASSESSMENT...........................................................................................................27
13. EMERGENCY REPONSE PLAN..........................................................................................32
13. LAMPIRAN.....................................................................................................................34
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 3 dari 15

1. PENDAHULUAN

Metode ini menjelaskan secara umum pekerjaan Instalasi Mekanikal dan electrical yang terdiri dari
Instalasi Bogie, Pulley, belt cleaner,swivel, safety device, e-chain, kabel dan panel.

2. LINGKUP KERJA

Lingkup kerja yang dibahas pada metode kerja ini adalah instalasi mekanikal, electical dan
instrumentasi yang terdiri dari:
 Mobilisasi material dari Laydown / Shelter ke erection point
 Prafabrikasi / repair
 Erection / Instalation
 Welding
 Tightening bolt
 Touch up painting
Berdasarkan resiko bahaya yang ada, pekerjaan yang dilakukan ini merupakan kegiatan yang
memiliki tingkat bahaya yang tinggi dan hampir mungkin terjadi di semua pekerjaan yang akan
dilakukan.

3. DEFINISI PROYEK

Pemberi tugas : PT. Dua Samudera Perkasa


Kontraktor Utama : PT. WIKA Rekayasa Konstruksi
Pelaksana tugas : PT. Pilar Sinergi Perkasa
Lokasi : BUNATI, TANAH BUMBU, KALIMANTAN SELATAN
Jenis Proyek : Material Handling System

4. DEFINISI ISTILAH
Crane : Adalah sebuah pesawat angkat atau mesin yang di gunakan untuk
mengangkat benda secara horizontal ( bawah ke atas atau atas ke
bawah).mesin ini di lengkapi dengan kawat baja yang di gerakan dengan
kawat katrol atau puli sehingga memberikan keuntungan mekanis melebihi
yang bisa di lakukan manusia
Scaffolding : Sebuah perancah kerja yang di lengkapi dengan platform kerja untuk
membantu pekerjaan di ketinggian
Ladder / Tangga : Adalah sebuah alat bantu yang digunakan orang untuk naik di ketinggian,
tangga di lengakapi dengan anak tangga sebagai pijakan untuk naik di
ketinggian
Alat bantu angkat : sling,webbing sling, chain sling, shackle,hook, dan lain-lain
Erection/instalasi : Proses Instalasi parts mekanikal.
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 4 dari 15

5. STRUKTUR ORGANISASI PEKERJAAN


a) Site Manager
b) Engineer
c) HSE
d) Supervisor
e) Team Leader
f) Welder
g) Fitter
h) Erector
i) Helper

6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Site Manager
 Mengatur dan mengawasi pekerjaan agar sesuai dengan Metoda Pelaksanaan dan urutan
pekerjaan yang telah ditentukan
 Mempersiapkan pekerjaan agar dilaksanakan dalam kondisi yang aman sesuai standar
dan prosedur keselamatan kerja
 Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Engineering Manager maupun Project
Manager sehubungan dengan pekerjaan tersebut.
 Memonitor pelaksanaan sistem keselamatan kerja dalam pelaksanaan pekerjaan
 Membuat rencana kerja harian
 Mengatur pembagian kerja antar supervisor
 Melakukan koordinasi dengan pihak supplier / subkontraktor
 Bertugas sebagai facilitator untuk memfasilitasi segala kebutuhan aktivitas yang ada di
lapangan terkait aktivitas erection, pengadaan perlengkapan pekerjaan penyediaan alat
angkat - Crane dan Lifting serta penyediaan manpower yang berkompeten dan juga
bertanggung jawab terhadap semua kegiatan erection di lokasi kerja. Hingga project di
nyatakan selesai.

Engineer
 Menyiapkan metoda kerja yang digunakan sebagai acuan di lapangan berupa alat, dan
material
 Memeriksa tahapan pekerjaan di lapangan
 Mempersiapkan gambar kerja
 Mempersiapkan dokumen material
 Bekerjasama dengan supervisor terkait melakukan monitoring dan pengadaan material.

HSE
 HSE bersama team engineer akan membantu dan memastikan pekerjaan mengikuti
ketentuan dan peraturan keselamatan dan kesehatan kerja.
 Memberikan Safety induksi kepada semua pekerja
 Mengontrol dan mengadakan Pre start meeting / tool-box meeting secara rutin yang
dipimpin oleh supervisor
 Menciptakan dan memonitor lingkungan kerja yang sehat dan aman
 Memastikan semua peralatan layak dan aman digunakan
 Memastikan semua pekerja mematuhi persyaratan safety untuk bekerja
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 5 dari 15

 Memastikan material ditempatkan, dipakai dan dibuang pada tempat yang tepat

Supervisor
Supervisor akan menjelaskan kepada timnya jenis pekerjaan dan urutan pekerjaan terutama dari
aspek keselamatan dan keamanan kerja. Supervisor harus memastikan bahwa rencana pemasangan
meliputi:
 Mengidentifikasi jenis pekerjaan yang akan dilakukan
 Mengidentifikasi bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan
 Melaksanakan penilaian resiko (risk assessment)
 Mengidentifikasi tindakan pengendalian
 Mengembangkan metode yang akan digunakan bersama engineer
 Mengkomunikasikan rencana kepada semua orang yang terlibat
 Meninjau rencana sebelum memulai pelaksanaan dan menginformasikan data lapangan atau
perubahan yang terjadi
 Mengarahkan pekerja agar mengetahui pekerjaan dan resiko
 Melaporkan bila ada penyimpangan dan kendala yang terjadi di lapangan selama
pelaksanaan
 Memberikan solusi pelaksanan pekerjaan jika terdapat penyimpangan dan kendala yang
terjadi
 Koordinasi dengan Site Manager untuk masalah-masalah yang ada dilapangan
 Melakukan tool-box meeting sebelum melaksanakan pekerjaan
 Membuat JSA yang terkait pekerjaan

Team Leader
 Bekerjasama dengan supervisor kontraktor utama dalam pelaksanaan pekerjaan
 Memimpin pekerja dengan garis kerja sama
 Mematuhi dan mengarahkan semua pekerja mengikuti ketentuan K3 kontraktor utama
 Melakukan monitoring aspek material, alat dan tenaga kerja
 Melakukan evaluasi dan laporan atas hasil pekerjaan
 Membuat laporan secara berkala
 Memberikan training pemakaian alat dan material

Erector
 Melakukan pemilihan alat bantu angkat sesuai dengan kapasitas beban kerja aman;
 Melakukan pengecekan terhadap kondisi pengikatan aman dan alat bantu angkat yang
digunakan;
 Mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yang telah ditetapkan
 Mengecek kesesuaian material yang akan di erection dengan gambar kerja

7. PLANNING
7.1 Flowchart Pekerjaan Erection Steel Structure
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 6 dari 15

Assembly dan mobilisasi material ke


Pekerjaan Persiapan
Prefabrication area instalasi

Instalasi pengencangan baut no load test

Load test

7.2 Schedule Pekerjaan


Pekerjaan Durasi Mulai Selesai
Instalasi Tripper dan Swivel chute 6 Bulan 20/01/2023 21/07/2023

8. METODE PELAKSANAAN
8.1 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Check Material dan area pasang
Pekerjaan diawali dengan pengecekan dimensional dan jarak untuk instalasi barang
mekanikal disesuaikan dengan gambar dan layout yang ada.
 Pekerjaan Repair / Prefabrikasi / Assembly
Jika ada material / parts yang belum sesuai dan belum di assembly dilakukan repair
dan assembly terlebih dahulu di area shelter kerja. Pekerjaan pengangkatan harus
menggunakan alat bantu angkat seperti crane, chain block dll.
 Mobilisasi material (Lokal) & Ground Assembly
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 7 dari 15

Mobilisasi dilakukan dari laydown material ke shelter dengan menggunakan armada


Tronton atau Hiab Crane dan dilanjutkan dengan ground assembly secara bertahap
sesuai dengan gambar rencana menggunakan, area ground assembly harus level
(menggunakan ganjal) dan bebas dari kontaminasi. Dilakukan pekerjaan alligment
untuk mengecek dimensi serta kelurusan, pengencangan baut dan touch up painting
di bawah untuk meminimalisi pekerjaan di ketinggian / dilaut.
 Mobilisasi material ke area instalasi
Mobilisasi dari shelter assembly menggunakan armada tronton atau hiab crane untuk
area onshore, lifting material ringan ke area instalasi menggunakan tali pengerek yang
diamankan pada struktur bangunan serta melakukan sterilisasi area sekitar
pengangkatan. Untuk area offshore mobilisasi material ringan menggunakan manual
handling dan trolley serta untuk material berat menggunakan LCT dan Barge Crane.

8.2 Pekerjaan Instalasi


 Bogie BC06
Pemasangan bogie BC06 dilakukan di onshore dengan meletakkan bogie pada rel
tripper pengangkatan dengan menggunakan barge crane kemudian dilanjutkan
dengan peletakan tripper struktur di atasnya. Setelah bogie dan struktur tripper
terpasang di lakukan alignment dan tag weld sebelum semua posisi dudukan bogie
dilakukan full weld pada struktur tripper.

 Bogie BC07
Pemasangan bogie BC07 dilakukan di onshore dengan meletakkan bogie pada rel
shiploader kan barge crane kemudian dilanjutkan dengan peletakan struktur A frame
shiploader di atasnya. Setelah bogie dan struktur tripper terpasang di lakukan
alignment dan tag weld sebelum semua posisi dudukan bogie dilakukan full weld pada
struktur tripper.
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 8 dari 15

 Pulley Tripper BC06


Pulley dipasang setelah frame tripper dan bracket pulley telah ter install, pasang
pulley pada dudukan yang telah disiapkan menggunakan barge crane, pasang bearing
pada dudukan bearing dan pasang baut. Lakukan alignment setelah itu kencangkan
baut pada housing bearing

 Belt Cleaner
Belt Cleaner dipasang setelah chute dan rubber belt conveyor terpasang, belt cleaner
bisa dilakukan pemasangan dengan manual handling dan pengelasan bracket
disesuaikan dengan posisi belt dan pulley dilapangan.

 Safety Device dan panel


Safety device dipasang setelah seluruh item mekanikal terpasang dan bisa dilakukan
pemasangan dengan manual handling dan pengelasan bracket disesuaikan dengan
posisi di lapangan

 Motor Driver tripper dan ship loader


PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 9 dari 15

Motor dipasang pada posisi shaft wheel drive bogie, pengangkatan ke area assembly
menggunakan barge crane dan dilakukan setting menggunakan chain block. Setelah
motor terpasang, pasang rain cover motor.

 E-Chain & Flexible cable


Diawali dengan pemasangan Support guide E-chain sepanjang 180meter dengan jarak
support tiap 2 meter, dimulai dari ujung travel tripper arah laut sampai menuju arah
darat. Support di angkur terhadap base jetty. Pemasangan support dilakukan secara
manual handling. Setelah support terpasang dilanjutkan dengan memasang guide
echain sampai seluruh guide sepanjang travel terpasang. Setelah guide terpasang
lakukan alignment dan pemasangan e-chain sepanjang setengah dari travel tripper.
Setelah echain dilanjutkan dengan pulling cable flexible yang dilakukan satu per satu
cable sehingga seluruh kabel telah terbentang.

Setelah seluruh kabel terbentang dilanjutkan pemasangan towing arm dan FMA
yang menghubungkan antara echain system ke tripper stuktur.
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 10 dari 15

 Pemasangan Panel
Ada 3 panel yang dipasang pada tripper BC06, yaitu Local Panel, JB Travel dan JB Fix.
Pemasangan JB travel dan Local Panel di posisi tripper dengan memasang bracket
panel terlebih dahulu pada struktur tripper. Untuk panel JB Fix dipasang di tengah
lintasan travel tripper.

 Terminasi Kabel
Setelah seluruh panel terpasang dan kabel telah di pulling dilanjutkan dengan
terminasi kabel yang dimulai dari seluruh kabel pada JB Fixed sesuai dengan cable list
yang ada dilanjutkan dengan terminasi ke JB trvel dan Local panel. Saat terminasi
pastikan seluruh arus listrik sudah terputus.

 Pemasangan Swivel Chute


Swivel Chute disassembly langsung pada struktur conveyor di posisi assembly di jetty
off shore. Pemasangan menggunakan barge crane dimulai dengan bagian swivel
system terlebih dahulu kemudian dilanjut dengan bagian outlet chutenya sesuai
dengan urutan gambar dibawah. Setelah chute selesai dipasang dilanjutkan dengan
pemasangan drive system dan chain.

9. RESOURCES
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 11 dari 15

9.1 Peralatan
 Welding Machine
 Grinding
 Hand Drill
 Cutting Whell
 Cutting Torch
 Chain Block
 Lever Block
 Tools
9.2 Material
 Bogie Wheel Drive
 Bogie Wheel Driven
 Motor Gear box
 Pulley
 Idler & Frame
 Belt Cleaner
 Safety Device
 E-chain
 Panel
 Cable
9.3 Man Power
 Supervisor
 Tim Leader
 Electrician
 Welder
 Erector
 Helper
 Admin
10. MANAJEMEN K3
a) Pengenalan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diperkenalkan kepada setiap
orang yang terlibat di proyek sebelum pekerjaan konstruksi dimulai melalui induksi K3
b) Urutan kerja, potensi-potensi yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja baik
peralatan, material maupun metoda kerja harus dijelaskan dalam tahap awal dan pada tool
box meeting/pre start meeting. Hal ini dituangkan secara detail dalam Job Safety Analysis
(JSA)
c) Semua orang yang terlibat dalam pekerjaan harus memakai alat pelindung diri selama
dalam area proyek. Pemberian rambu-rambu keamanan dan kesehatan kerja selalu
ditempatkan pada lokasi yang sesuai.
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 12 dari 15

d) Petugas mekanik bersama safety harus selalu memeriksa peralatan yang sedang dipakai dan
yang akan dipakai dalam proses konstruksi secara berkala.
e) Hal-hal khusus yang memerlukan perhatian :
 Penempatan material
 Pastikan akses bebas dari material dan tidak terhalang
 Pemeriksaan akses transportasi
 Alat angkat tidak mengalami overload
 Gunakan Webbing sling dalam kondisi yang baik, panjang yang direncanakan, dan
sesuai dengan beban yg di angkat
 Setiap material pendukung dengan bahan kimia harus mempunyai ( MSDS)
f) Peralatan perlindungan kerja yang harus dipergunakan adalah:
 Safety Helmet
 Safety Shoes
 Hand Glove
 Safety glass
 Full body harness
 Earplug
 Safety Vest
12. RISK ASSESSMENT
12.1 IBPR (Sesuai Item Pekerjaan)
Identifikasi Bahaya & Pengendalian Resiko (IBPR) Proyek untuk Item Pekerjaan ini terlampir.
(IBPR untuk loading dan unloading dan erection material conveyor telah dibuat sesuai
dengan aktifitas yang dilakukan)
Bahaya:
Bahaya adalah: suatu potensi yg dapat mengakibatkan kerugian, jiwa, materi, peralatan, dan
lingkungan. Contoh dari bahaya pada pekerjaan Lifting/ Erection dgn menggunakan dua unit
Crane secara bersamaan : Mesin crane atau alat berat lainnya error, rigging gears tidak
bersertifikat, lalu lintas keluar masuk alat berat sempit dan tidak aman, miss
communication, interkoneksi dengan job lain, Tidak terdapat signalman, kemungkinan lifting
overload atau tidak aman, hujan, licin, gelap, kondisi lantai kerja tidak aman, APD,
kemungkinan mal- function, dan lain-lain akan didetilkan pada identifikasi bahaya dan
pengendalian risiko, dan kemungkinan adanya bahaya interkoneksi dengan job lain
(elektrikal dan mekanikal di site).
Hazard :

Pengoperasian peralatan oleh orang yang tidak kompeten, Mesin crane atau alat berat
lainnya error, Tertimpa material steel structure yang sedang diangkat crane, tertabrak alat
berat, alat berat collaps, boom lift collaps, pekerja jatuh dari ketinggian, penggunaan
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 13 dari 15

sling/teknik rigging yang tidak aman, kebakaran, konsleting listrik, kebocoran gas pada
tabung, batu gerinda pecah, terpeleset dari crane, sambaran petir, cuaca panas, flying
material, kebisingan, kelelahan, APD malfunction.
Common Injuries
Rencanakan cara meminimalkan penyebab cidera umum, seperti penanganan material atau
peralatan secara manual, tergelincir dan tersandung, dan jatuh dari ketinggian.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko cedera ketika memindahkan atau mengangkat
barang-barang besar, besar atau berat (misalnya memindahkan genset, dan material)
adalah:
 perencanaan yang buruk
 tempat penyimpanan atau lokasi peralatan yang buruk
 bergerak di atas permukaan dan dataran yang tidak rata
 akses yang buruk ke tempat kerja atau tempat penyimpanan material
 buruknya tata letak area penyimpanan material ataupun peralatan
 mengambil material jarak yang berlebihan harus dipindahkan
 hambatan / obstacle yang bisa menyebabkan kecelakaanlokasi atau desain
penempatan alat berat seperti crane yang tidak sesuai.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko slip, trip dan falls adalah:
• buruknya kebersihan ditempat kerja
• memanjat tanpa melalui stairway yang diinstall dengan benar
• area akses yang tidak memadai dan kurang terawatt
• memanjat masuk dan keluar dari alat berat atau melintasi medan kasar
• alas kaki yang aus, basah atau rusak
Risk:
Fatality, MTC, FAC, Property damage, Cidera ringan, pekerja menghirup debu, tersengat
aliran listrik, pencemaran lingkungan, property damage, cidera pada mata, ergonomi,
pendengaran berkurang.
Perencanaan
• Analisa resiko harus dilakukan sebelum pekerjaan erection dimulai alat ringan
seperti: Jack Hammer, gerinda, palu, dll
• Melakukan load test sebelum pekerjaan erection dimulai
• Mobilisasi steel structure dari temporary laydown ke erection point.
• alat berat,misal : crane
• Alat angkat, misal: Manlift
• Pagar pengaman lokasi erection (barricade) Permit work
• Job safety analysis (JSA)
• Inspeksi peralatan oleh HSE dan mekanik
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 14 dari 15

• Surat Izin Laik Operasi (SILO) Surat Ijin Operator (SIO)


• HSE induction kepada seluruh personal oleh HSE dan MCU untuk pekerja baru
• Alat berat yang bergerak perlu adanya flagman dan rigger
• Melakukan briefing setiap hari sebelum memulai aktivitas
• Selalu memakai standard PPE (Helmet, Glasses, Gloves, Full Body Harness, safety
shoes,uniform)
• Penyediaan penerangan pada malam hari
• Memastikan saat erection sesuai dengan gambar yang sudah disetujui oleh engineer
yang berkaitan
• Menjaga kebersihan diluar maupun didalam proyek adalah tanggung jawab bersama
Menyiapkan perijinan dari pihak luar atau dishub yang terkait (jika diperlukan)
Menyediakan penampung tumpahan minyak (Secondary Contaiment) untuk alat
berat dan kendaraan serta alat pemadam api ringan
• Menyediakan lahan / sesuai dengan plot plan sebagai penempatan material seperti
Bogie, swivel, pulley dll
• Memastikan kompetensi pekerja / personil yang dibuktikan dengan adanya
surat kompetensi
• Memastikan setiap pekerjaan erection / rigging sesuai dengan lifting plan yang telah
disetujui
Pengendalian bahaya
• Rambu – rambu peringatan erection terpasang dilokasi (Line of fire).
• Memberikan awareness kembali kepada operator, flagman, dan rigger untuk
menjaga komunikasi yang baik
• Mobilisasi material dari laydown harus diikat / adanya penahan agar tidak jatuh
• Lokasi kerja harus dipagari pengaman untuk mencegah orang yang tidak
berkepentingan masuk.
• Penerangan harus dicek kembali untuk memastikan kegiatan pada malam hari oleh
team peralatan
• Melakukan reinspection peralatan dan lifting gear yang digunakan untuk
memastikan sudah terpenuhi administrasinya
• Inspection berkala / berkelanjutan untuk peralatan dan lifting gear
• Memasang tanda-tanda peringatan keluar dan masuk kendaraan proyek untuk
mencegah terjadinya traffic management
• Kurangi debu dengan melakukan penyiraman.
• Memakai alat pelindung diri dan alat bantu kerja keselamatan yang sesuai
dengan pekerjaan
• Dilarang bercanda berlebihan diarea erection untuk mencegah dan memecah
konsentrasi operator dan rigger.
• Pergerakan alat berat harus dibatasi seminimum mungkin dan dipandu oleh flagman
• Rencana keadaan darurat dan rencana pemadaman api harus dibuat
PROYEK PEMBANGUNAN
COAL HANDLING SYSTEM

No. Dokumen Rev. 00


WORK METHODE STATEMENT
WRK-PSP-HSE-W-001-V Halaman 15 dari 15

• Operator,rigger dan flagman tidak dibenarkan memakai handset saat bekerja


• Peralatan listrik yang digunakan jenis waterproof (Untuk socket waterprof IP 65)
• Larangan untuk parkir alat berat disembarang tempat (wajib disosialisasikan)
• Saat menurunkan dan mengangkat steel structure lokasi harus bebas dari pekerja
dan hanya orang tertentu yang boleh diarea pengangkatan seperti rigger dan
supervisor incharge
• Hand lamp sebagai tambahan untuk kegiatan pada malam hari dan untuk
memudahkan operator atau driver mengakses kelokasi erection
• Saat menggunakan cutting torch wajib dipasang flashback arresstor untuk mencegah
api balik ke tabung dan tersedia alat pemadam api ringan
• Menghentikan aktifitas pekerjaan jika tidak aman dan dilakukan mitigasi sebagai
alternatif kegiatan berkelanjutan
• Setiap peralatan listrik seperti panel dan genset wajib dipasang grounding sesuai
dengan peraturan perundangan dan biro QHSE
• Operator crane dan rigger selalu berkoordinasi untuk memastikan ketinggian
boom sesuai dengan obstacle yang ada.
• Adanya pergantian shift untuk menghindari fatique management .
• Melakukan perapian setiap step pekerjaan selesai
• Melakukan penjadwalan untuk membersihkan area kerja secara berkala
• Menyediakan scaffolding yang dilengkapi dengan tangga
• Setiap adanya pekerjaan erection harus dilengkapi dengan lifting plan
• Tidak diperkenankan berada dibawah material area swing crane
• Penggunaan tag line untuk mengontrol posisi material saat dilakukan pengangkatan
• Seluruh pekerja yang terlibat sudah mengikuti lifting rigging training & WAH training
• LMI berfungsi dengan baik untuk memastikan material yang diangkat tidak
melebihi kapasitas crane.
• Dilakukan pengendalian B3 dan limbah B3 misalnya mateial cat dengan cara
menyipakan tempat khusus
• Pemasangan lashing dilakukan dibawah sebelum material diangkat untuk
meminimalisir pekerjaan di ketinggian
• Disediakan scaffolding inspector untuk memeriksa dan memastikan bahwa
scaffolding yang terbangun sudah tepat dan kokoh.

Anda mungkin juga menyukai