KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkah dan rahmat-Nya
dapat menyelesaikan Telaahan Staf dengan judul PENGOPERASIAN GARDU
INDUK.Penulisan Telaahan Staf ini merupakan salah satu syarat untuk dapat
menyelesaikan program On The Job Training (OJT) Berbasis Resiko Prajabatan
Tingkat SMK Jalur Pelaksana Tahap 2 angkatan 13 tahun 2015. Saya
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangat lah
sulit menyelesaikan Telaahan Staf ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan moral.
2. Bapak Herman M. Saleh, sebagai Mentor sekaligus Manager Tragi Duri
yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran selama saya
melakukan OJT dan menyusun Telaahan Staf.
3. Bapak Henry Ferdian, sebagai Co Mentor sekaligus Supervisor Gardu
Induk Dumai yang bersedia memberikan pelatihan dan pembelajaran
serta pikiran dalam penyusunan Telaahan Staf ini.
4. Bapak Mardianto, Bapak Benni R.H, Bapak Ali akbar, Bapak Sepriadi, dan
Rekan-Rekan karyawan GI Dumai yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu telah membantu dan memberi masukan serta semangat kepada
saya.
Akhir kata, saya berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Saran dan kritik sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan Telaahan Staf. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Page 1
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...........................................................................................
..................1
DAFTAR
ISI............................................................................................................
..............2
ABSTRAK.................................................................................................
............................3
BAB I :
PENDAHULUAN......................................................................................
................4
1.1 Latar
Belakang........................................................................................
.........4
1.2
Permasalahan.................................................................................
.................5
1.3
Persoalan.......................................................................................
..................5
1.4 PraAnggapan.......................................................................................
...........6
1.5 Fakta yang
Mempengaruhi..............................................................................
6
BAB II :
PEMBAHASAN........................................................................................
...............7
2.1 Profil
Unit................................................................................................
.......7
2.2 Rumusan
Masalah..........................................................................................
8
Page 2
ABSTRAK
Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 PERMASALAHAN
Dalam
Pengoperasian
Gardu
Induk
mempunyai
Page 5
hal
yang
harus
1.4 PRA-ANGGAPAN
Sebagian besar dalam melakukan pengoperasian Gardu Induk
1. Sebaiknya semua peralatan pada Gardu induk haruslah rutin dilakukan
suatu pengecekan atau pemeriksaan.
2. Petugas haruslah lebih peka dengan suatu peralatan yang ada dalam
Gardu induk tersebut.
Page 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PROFIL UNIT
Page 7
Page 8
Page 9
disebut
Arrester , di
Gardu Induk
Pemisah
Tanah
Pisau
Pentanahan
Page 10
berfungsi
untuk
2.
listrik
Page 11
(Kapasitas Battery).
G. Batere adalah Suatu Gardu Induk memerlukan adanya Sumber DC untuk
menggerakkan peralatan kontrol, relay pengaman, motor penggerak PMT ,
PMS
Feeder 4 Spare
5. Feeder 5 GH.Dock
6. Feeder 6 Industri
7. Feeder 7 Spare
8. Feeder 8 Perwira
9. Feeder 9 Couple TD2 ke TD3
10. Feeder 10 Bagan Besar
11. Feeder 11 TPI
12. Feeder 12 Spare
13. Feeder 13 SSQ
14. Feeder 14 Sawit
15. Feeder 15 Semangka
16. Feeder 16 Tegalega
Page 13
Page 14
Sumbagteng
SOP PENYULANG 20 KV
A. PMT Penyulang 20kV Trip indikasi OCR 2 phasa dan GFR
1. Operator mencatat indikasi relay yang bekerja kemudian di reset
Page 15
APD Riau
untuk
8.
B. PMT Penyulang 20kV Trip indikasi OCR 3 phasa dan GFR instan
1. Operator mencatat indikasi relay yang bekerja kemudian di reset
2. Operator melakukan pemeriksaan penunjukan Ampere Meter ketiga
phasa pastikan arus ketiga sudah nol (PMT sudah lepas sempurna
ketiga phasanya) dan memeriksa kondisi kubikel
3. Bila kondisi kubikel tidak ada masalah,Operator menginformasikan
kepada APD Riau .
4. APD Riau akan menginformasikan jam trip dan arus beban sebelum
trip ke area dumai
Page 16
APD
Riau
menginformasikan
kepada
Operator
pernomalan
Jika gagal lagi APD Riau tidak di benarkan untuk menormalkan pada
kesempatan ketiga dan Area Dumai mencari titik gangguan.
10. Jika gangguan sudah di lokalisir Area Dumai mak APD Riau
melakukan pernomalan.
C. PMT 20 KV Trip akibat Hujan Lebat dan Angin Ribut
1. Operator mencatan indikasi dan mereset relay
2. Operator melaporkan ke APD Riau tentang kondisi cuaca di sekitar
GI
3. APD Riau akan melakukan pernomalan secara remote pada
ksempatan pertama
4. Apabila gagal maka APD Riau melaporkan dan mengintrusikan ke
Area Dumai mencari titik gangguan
5. Jika gangguan di temukan maka APD Riau melaporkan ke Operator
GI untuk melakukan penormalan
D. PMT 20kV Trip indikasi UFR/OLS/UVLS
1. Operator mncatat dan mereset relay yang bekerja
2. Operator melaporkan pada Dispatcher UPB dan APD
Page 17
Page 18
tidak
ditemukan,maka
Operator
melepas
penyulang
dengan
Operator
GI
Garuda
Sakti
kemudian
H. Kondisi Darurat
Jika terjadi kondisi Darurat (kebakaran,FlashOver,atau banjir yang
masuk keruangan kubikel 20kV dan sebagainya) pada Instalasi Gardu
Induk atau pada Jaringan Tegangan Menengah yang dekat dengan
Gardu Induk,Operator
Page 19
Page 20
Gambar Pemisah(PMS)
Page 21
Page 22
Page 23
Page 24
Page 25
Page 26
Page 27
Page 28
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam Makalah ini, Tentunya masih banyak Kekurangan
dan kelemahan dalam Pembahasan,karena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya referensi tentang Pengoperasian Gardu Induk,dan saya
akan belajar lebih giat lagi agar lebih berkompeten.Saya banyak berharap
Pembaca Memberikan kritik dan saran yang dapat membantu saya demi
sempurnanya makalah ini dalam penulisan Makalah di kesempatankesempatan berikutnya.
KESIMPULAN
1. Gardu Induk merupakan tempat Penyaluran dan pusat Pengatur
Beban,Selain itu Gardu induk berfungsi juga sebagai pusat proteksi alatalat Sistem Tenaga listrik (STL) dan sebagai Pusat proses penormalan
terhadap gangguan-gangguan yang ada.
2. Sebagai seorang Operator Gardu Induk, Operator harus peka terhadap
kondisi Abnormal pada semua peralatan yang ada di Gardu Induk dan
selalu memonitor setiap Peralatan yang Beroperasi di Gardu Induk
tersebut.
3. Sebagai Operetor Gardu Induk,Operator wajib menggunakan APD dan
Harus mematuhi Standar Operation Prosedure (SOP) yang Berlaku di
Gardu Induk.
SARAN
Dengan kemajuan Teknologi Seharusnya semua Parameter yang ada di
Panel Kontrol Gardu Induk Sebaiknya menggunakan Parameter Digital,
Agar lebih akurat dalam Pembacaan angka pada parameter.
Agar
Pengoperasian
tanpa
ada
masalah
sebaiknya
Page 29
Melakukan