Disusun Oleh
ANDI ARIGA
7322
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktik Kerja Lapangan
NIS : 7322
Menyetujui
Mengetahui
Ruhila S,Pd.
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yag
telah memberikan rahmatnya kepada kami dalam menyelesaikan laporan ini, dimana laporan
ini diajukan untuk memenuhi syarat kenaikan kelas dan mengikuti ujian sekolah.
Adapun penyusunan laporan ini berdasarkan apa yang telah kami lakukan di PT. PLN
(PERSERO) UPP Sumbagut 2. Dalam penyusunan laporan ini kami selaku penulis, mhon
maaf apabila terdapat kekurangan dalam penulisan maupun isi dari laporan ini mengingat
kurangnya pengetahuan kami sebagai pelajar dalam tahap proses pembelajaran tingkat
kejuruan dan pengalaman lain yang belum kami ketahui meskipun demikian kami tetap
berusaha sesuai kemampuan yang kami miliki agar terselesaikan laporan ini. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap pihak pihak yang telah membantu kami untuk
menyelesaikan laporan ini:
Demikian harapan saya semoga laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi teman-teman sekolah kami yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
sehari-hari. Akhir kata kami ucapkan banyak terimakasih.
Wassalam
penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A.Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin............................................................................................1
B. Tujuan Dan Manfaat Praktek Kerja Industri.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Laporan.............................................................................................................2
D. Metode Pengambilan Data............................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
GAMBARAN PERUSAHAAN...........................................................................................................3
A.Sejarah Berdirinya PT. PLN (Persero) UPP Sumbagut 2...............................................................3
B.Struktur Organisasi PT. PLN (PERSERO) UPP Sumbagut 2........................................................3
C.Disiplin Kerja PT. PLN (Persero) UPP Sumbagut 2......................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A.Pengertian Circuit Breaker.............................................................................................................5
B.Jenis Jenis Circuit Breaker.............................................................................................................6
C.Fungsi dan Peran Circuit Breaker..................................................................................................6
E.Proses Kerja dan Komponen-Komponen CB.................................................................................8
1. Proses Kerja CB Pada Gardu Induk 150 Kv..............................................................................8
2. Komponen-Komponen CB........................................................................................................9
F. Penerapan Di Lingkungan PT. PLN (PERSERO) UPP Sumbagut 2.................................................9
G. Tantangan dan Proyeksi di Masa Depan.........................................................................................10
BAB IV...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A.Kesimpulan..................................................................................................................................12
B.Saran............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................13
LAMPIRAN.......................................................................................................................................14
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin
Transformator adalah suatu peralatan listrik yang mengubah daya listrik AC pada satu
level tegangan ke level tegangan lain menurut prinsip induksi elekffomagnetik tanpa
mengubdr frekuensi. Dengan demikian fungsi trafo sangat dibutuhkan di dalam sebuah sistem
distibusi.
Agar trafo distribusi tidak mengalami gangguan atau kerusakan, maka harus diadakan
perawatan dan pemeliharaan secara berkala yaitu dengan memeriksa trafo dan mengganti
peralatan ataupun komponen yang rusak. Pemeliharaan trafo distribusi yang berupa
monitoring dilakukan setiap minggu dan setiap bulan, sedangkan pemeliharaan kafo yang
berupa pemeriksaan, pengukuran dan pengujian akan dilakukan setiap tahun
Secara unum Praktek Kena Industri bertujuan untuk menberi gambaran kepada siswa/ i
pada saat bekerja, baik itu disuatu perusahaan ataupun dısuatu lembaga instansi.
Sedangkan secara khususnya antara lain
1
4. Menambah kreatifitas siswa/i agar dapat mengembangkan bakat yang
terdapat dalam dirınya
5. Memberikan motivası sehingga siswai bersemangat dalam meraih cita-cita
mereka.
6. Melatih siswai ayar dapat membuat suatu laporan yang terperincI darı apa saja
yang mereka kerjakan selama Praktek Kerja Industrı.
Setelah melaksanakan praktik Kerja Industri ini, adapun tujuan penulisan laporan ini
Antara lain:
1. Sebagai salah satu syarat untuk kenaikan kelas
2. Sebagai tanda bukti nyata telah melaksanakan praktik kerja industri yang
dilakukan di PT. PLN (Persero) UPP Sumbagut 2.
3. Sebagai penambah pengetahuan dan wawasan untuk siswa/i SMK Negeri 2
Takengon pada umumnya.
Dalam pengumpulan data data atau keterangan yang diperlukan dalam penyusunan
laporan ini penulis mendapatkannya dengan metode sebagai berikut
A. Metode Kepustakaan
Metode yang digunakan dalam praktek kerja industri dengan literatur buku
buku dan penelusuan mela, lui internet yang mendukung dalam penyusunan
laporan ini.
B. Metode Observasi
2
Mengumpulkan data dengan melakukan metode pengamatan dan praktik di
instansi tempat siswa/ i melaksanakan praktik kerja industri.
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
Proyek ini telah melakukan beberapa studi pendahuluan sejak tahun 1970an.
Studi kelayakan dilakukan melalui program bantuan teknik dari pemerintah Belgia
1984-1988. Desain rinci dan dokumen lelang proyek telah disiapkan dari tahun 1992-
1994 yang didanai oleh Bank Pembangunan Asia (ADB) yang dilaksanakan oleh
Nippon Koei yang bekerjasama dengan konsultan lokal melalui perjanjian Enginering
pada Juli 1996. Proses penggadaan kontraktor untuk pekerja utama juga telah
dilakukan disamping itu pembangunan Basecamp &Access sudah selesai pada tahun
1998 meskipun perlu dilakukan perbaikan terkait dengan kondisi keamanan di
Provinsi Aceh yang memburuk pada akhir 1998 sehingga akhirnya diputuskan untuk
tidak melanjutkan kegiatan di lapangan Proyek ini sempat terhenti dan dilanjutkan
kembali pada tanggal 27 Mei 2011.
3
Dalam struktur organisasi proyek, terdapat berbagai peran penting,
seperti manager, assistant manager, team leader, officer pengendalian proyek
dan berbagai macam lainnya.
4
Mematuhi prosedur keselamatan kerja yang telah ditetapkan untuk mencegah
kecelakaan.
5) Pemahaman Risiko:
Memahami risiko di lingkungan kerja dan cara mengurangi potensi bahaya.
BAB III
PEMBAHASAN
Circuit breaker pada gardu induk 150 kV memiliki peran yang krusial dalam
menjaga keandalan dan keselamatan sistem tenaga listrik. Fungsi utamanya adalah
untuk memutuskan aliran listrik pada saat terjadi gangguan atau keadaan darurat pada
jaringan transmisi listrik dengan tegangan yang sangat tinggi.
Berbeda dengan circuit breaker pada skala yang lebih kecil (seperti yang
digunakan di rumah tangga atau dalam distribusi listrik yang lebih rendah), circuit
breaker pada gardu induk 150 kV memiliki kapasitas yang jauh lebih besar dan
kemampuan untuk memutus aliran arus listrik pada tegangan yang sangat tinggi.
Mereka harus dapat menangani daya yang besar dan bekerja dengan presisi tinggi
untuk memastikan bahwa gangguan apapun dalam sistem transmisi listrik dapat
diisolasi dengan cepat dan efektif. Circuit breaker pada gardu induk 150 kV biasanya
menggunakan teknologi yang sangat canggih dan tahan terhadap tegangan tinggi.
Mereka dilengkapi dengan sistem pengendalian yang rumit dan dilengkapi dengan
mekanisme perlindungan yang kuat untuk mengatasi lonjakan arus dan gangguan
lainnya pada level tegangan yang sangat tinggi.
5
Secara keseluruhan, circuit breaker pada gardu induk 150 kV adalah
komponen vital dalam infrastruktur tenaga listrik yang memainkan peran penting
dalam menjaga keandalan, keamanan, dan efisiensi dalam penyediaan listrik pada
skala besar.
6
C.Fungsi dan Peran Circuit Breaker
Circuit breaker memiliki peran krusial dalam sistem listrik untuk melindungi
peralatan, mencegah kebakaran, dan menjaga keamanan secara keseluruhan. Fungsi
dan perannya meliputi:
1. Perlindungan Peralatan Listrik:
Melindungi dari Lonjakan Arus Ketika terjadi lonjakan arus listrik yang
berlebihan, baik karena gangguan atau korsleting, circuit breaker akan
bertindak cepat untuk memutus aliran listrik dan mencegah kerusakan pada
peralatan elektronik yang terhubung.
2. Keselamatan dan Pencegahan Kebakaran:
Mencegah Bahaya Kebakaran Ketika terjadi hubung singkat atau korsleting
yang dapat menyebabkan panas berlebih, circuit breaker akan memutus aliran
listrik, mencegah terjadinya kebakaran akibat gangguan listrik.
3. Isolasi Gangguan dalam Sistem Listrik:
Isolasi Sirkuit yang Bermasalah. Jika ada sirkuit atau komponen dalam sistem
listrik yang bermasalah, circuit breaker memungkinkan isolasi sirkuit tersebut
untuk mencegah dampak buruk pada bagian lain dari jaringan listrik
4. Kontrol Aliran Listrik:
Mengatur Aliran Listrik. Circuit breaker dapat dioperasikan secara manual
untuk mengontrol aliran listrik, memungkinkan pengguna untuk memutus dan
menghidupkan listrik sesuai kebutuhan.
5. Perlindungan Terhadap Kebocoran Arus (Pada Circuit Breaker
Tertentu):
Mencegah Kebocoran Arus. Beberapa jenis circuit breaker, seperti differential
circuit breaker, dirancang khusus untuk mendeteksi kebocoran arus yang dapat
membahayakan dan memutus aliran listrik saat deteksi arus bocor.
6. Keandalan dan Kecepatan dalam Pemutusan Arus:
Reaksi Cepat Circuit breaker harus dapat bereaksi dengan cepat dan tepat saat
terjadi gangguan atau lonjakan arus, sehingga dapat meminimalkan kerusakan
pada peralatan atau bahaya pada manusia.
7. Pengendalian dan Monitoring Sistem Listrik:
Pengendalian Sistem Circuit breaker dapat diintegrasikan ke dalam sistem
pengendalian otomatis untuk memantau dan mengatur aliran listrik secara
efisien sesuai dengan kondisi yang ada.
7
E.Proses Kerja dan Komponen-Komponen CB
1. Proses Kerja CB Pada Gardu Induk 150 Kv
c) Pemutusan Arus: Pada saat aksi dipicu, circuit breaker akan membuka
kontaknya. Pegas atau mekanisme lainnya akan melepaskan kontak dengan
cepat untuk memutus aliran listrik.
e) Rekoneksi atau Resetting: Setelah gangguan diatasi, circuit breaker harus bisa
di-reset untuk mengembalikan aliran listrik normal. Ini bisa dilakukan secara
manual atau otomatis tergantung pada jenis circuit breaker dan konfigurasi
sistemnya
Proses ini memungkinkan circuit breaker untuk bertindak secara cepat dan
efektif untuk memutuskan aliran listrik saat terjadi kondisi abnormal dalam sirkuit
listrik, melindungi peralatan dan manusia dari bahaya yang mungkin timbul akibat
gangguan tersebut.
8
2. Komponen-Komponen CB
c) Elektromagnet atau Pemicu Mekanis: Ini adalah bagian dari circuit breaker
yang mendeteksi arus berlebih atau gangguan dalam sirkuit. Elektromagnet
atau pemicu mekanis ini akan memberikan sinyal untuk memicu aksi dari
circuit breaker.
9
f) Operasi Normal dan Darurat
Mereka dirancang untuk dapat beroperasi secara normal serta memberikan respons
cepat saat terjadi keadaan darurat seperti gangguan listrik, guna memastikan sistem
PLTA tetap berjalan dengan efisien dan aman
g) Perlindungan terhadap Kebocoran Arus:
h) Beberapa circuit breaker di PT. PLN (PERSERO) UPP Sumbagut 2dirancang untuk
mendeteksi dan memutus aliran listrik saat terjadi kebocoran arus yang dapat
membahayakan sistem atau lingkungan sekitarnya.
Penerapan ini menjadikan circuit breaker di PT. PLN (PERSERO) UPP Sumbagut 2
sebagai bagian penting dalam menjaga keandalan, keamanan, dan efisiensi dalam operasi
pembangkitan listrik dari sumber energi air. Kecepatan respons dan ketepatan dalam
memutus aliran listrik saat diperlukan menjadi faktor kunci dalam menjaga integritas sistem
PT. PLN (PERSERO) UPP Sumbagut 2 secara keseluruhan.
10
3. Keterlibatan dalam Energi Terbarukan: Dengan transisi ke energi terbarukan yang
lebih banyak, circuit breaker akan memainkan peran penting dalam mengelola aliran
energi yang bervariasi dari sumber-sumber seperti surya atau angin.
4. Pemulihan Otomatis dalam Sistem Smart Grid: Circuit breaker diharapkan dapat
bekerja dalam sistem smart grid untuk melakukan pemulihan otomatis, mengurangi
gangguan, dan memperbaiki keandalan sistem secara keseluruhan.
5. Lebih Adaptif terhadap Lingkungan: Proyeksi lain termasuk penggunaan bahan
yang lebih ramah lingkungan dalam pembuatan circuit breaker dan pengembangan
teknologi yang lebih tahan terhadap perubahan lingkungan.
Tantangan dan proyeksi ini menjadi fokus dalam pengembangan dan evolusi circuit breaker
di masa depan, dimana teknologi ini menjadi kunci dalam menjaga keandalan, keamanan, dan
efisiensi dalam penyediaan listrik.
11
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Circuit breaker pada pembangkit PLTA 150 kV berperan sebagai komponen
vital dalam sistem untuk melindungi peralatan dari kerusakan akibat gangguan listrik
seperti lonjakan arus atau gangguan hubung singkat. Dengan deteksi yang cepat,
circuit breaker ini bertugas memutus aliran listrik secara otomatis ketika terdeteksi
gangguan tersebut, mencegah kerusakan serius pada peralatan dan menjaga keandalan
sistem pembangkit. Dengan fungsi penting ini, circuit breaker di PLTA 150 kV
menjadi elemen yang tak terpisahkan dalam menjaga kehandalan operasional dan
keselamatan sistem kelistrikan.
B.Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
PT. PLN (PERSERO) UPP Sumbagut 2, Profil Perusahaan
https://repositori.uma.ac.id/jspui/bitstream/123456789/14854/1/Warchit%20M.%20Silaen
%20-%20Laporan%20Kerja%20Praktek%20Pemeliharaan%20Transformator%20Distribusi
%20di%20PT.%20PLN%20%28%20Persero%20%29%20ULP%20Medan%20Selatan.pdf
Leaflet PT, PLN (PERSERP) UPP Sumbagut 2, Sejarah berdirinya Perusahaan
13
LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Kegiatan
14