Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIK KERJA

INDUSTRI (Prakerin) DI PT.PLN (PERSERO)


WILAYAH RIAU DAN KEPULAUAN RIAU
AREA PEKANBARU
RAYON PANAM
PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI
JARINGAN TM DAN TR

Untuk Melengkapi Persyaratan Praktik Kerja Industry (Prakeri )


SMK Negeri 1 Tanjung Raya Tahun ajaran 2014/2015

OLEH:

YOLLANDA PUTRI MARDIANIS


NISN:3239

Program Studi Keahlian Teknik Ketenaga Listrikan


Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


NEGERI 1 TANJUNG RAYA
KABUPATEN AGAM 2015
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan ini disiapkan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Praktik Kerja


Industri (Prakerin) SMK Negeri 1 Tanjung Raya Tahun Pelajaran 2014/2015

Disetujui dan Disahkan oleh:

SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA

Kepala Sekolah SMKN1 Tanjung Raya

DRS.MUHAMMAD DININ
NIP.19640817 198903 1 030

Tanjung Raya,21 Mei 2015


Ketua Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

ARIF BUDIMAN KAMAL ARIF BUDIMAN KAMAL


NIP.19740726 200901 1 002 NIP.19740726 200901 1 002

i
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

Laporan ini disiapkan untuk Melengkapi Persyaratan Pelaksanaan Praktik Kerja


Industri (Prakerin) SMK Negeri 1 Tanjung Raya Tahun Pelajaran 2014/2015

Disetujui dan Disahkan oleh:


PT.PLN(PERSERO) WILAYAH RIAU DAN KEPULAUAN RIAU
AREA PEKAN BARU
RAYON PANAM

Panam,21 Mei 2015


Manajer Supervisor Teknik

AHMAT RIZAL HERDYAN SETYADI

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Parkerin dengan judul

“PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI JARINGAN TR DAN TM”.dan tidak lupa pula

salawat beriringan salam kita kirimkan kepada nabi besar kita nabi muhammad SAW ,Laporan

Parkerin ini disusun untuk melengkapi syarat kelulusan pada Jurusan Teknik Instalasi Tenaga

Listrik di SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak,

untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak AHMAT RIZAL selaku pembimbing di PT. PLN(Persero) Rayon Panam.

2. Bapak HERDYAN SETYADI Selaku Pembimbing dari PT.PLN (Persero) Rayon


Panam.
3. Bapak RINALDI S.Pd Selaku Ketua Parkerin dari SMK NEGERI 1 TANJUNG RAYA.
4. Bapak ARIEF BUDIMAN KAMAL S.Pd Selaku Pembimbing dari SMK NEGERI 1
TANJUNG RAYA.
5. Ibu / Bapak Guru Selaku pembimbing kami untuk terus majukedalam pembelajaran.
6. Orang tua Penulis Selaku pendorong dan memberi motifasi kepada penulis.
7. Staf yang telah membantu.
8. Kepada teman-teman yang memberi dukungan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan laporan ini.

iii
Penulis menyadari kalau penulis sangat jauh dari batas kesempurnaan. Mengingatketerbatasan,
Kemampuan Serta Pengetahuan Penulis,Penulis Saran dari Semua pihak yang membanggun dan
penyempurnaan penulis Laporan ini.Akhir kata Penulis mengucapkan terimakasi dan Maaf atas
Kelalaian atau Kesalahan Penulis.

Panam, 21 Mei 2015

Yollanda Putri Mardyanis

iv
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Halaman Pengesahan dari Sekolah .......................................................... i
Halaman Pengesahan dari Perusahaan..................................................... ii
Kata pengantar................................................................................................. iii-iv
Daftar Isi ................................................................................................... v-iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin............................................................................ 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan Prakerin........................................................................................... 2
1.3 Tempat dan waktu pelaksanaan .................................................................................... 2
1.3.1 Tempat Pelaksanaan Prakerin ............................................................................ 2
1.3.2 Waktu Pelaksanaan Prakerin ............................................................................. 2
BAB 2 DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat ............................................................................................................ 3
2.2 Visi dan Misi ............................................................................................................... 4
2.3 Proses Kerja ................................................................................................................ 4
2.3.1 bidang ADM .................................................................................................... 4
2.3.2 Bidang Transakasi Energi ................................................................................. 4
2.3.3 Bidang Teknik .................................................................................................. 4
2.4 struktur Organisasi ...................................................................................................... 5
BAB 3 PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI JARINGAN TR DAN TM
3.1 Penyebab Terjadinya Kotoran Pada Gardu ................................................................ 6
3.1.1. Pemeliharan Gardu Distribusi ................................................................ 6
3.1.2. Pemeliharan Cubicle 20 KV .................................................................. 6
3.1.3. Pemasangan pada Saambungan ............................................................. 7
3.1.4. Pemeliharan Trafo Distribusi ................................................................. 7
3.2 Rak TR ...................................................................................................................... 8
v
3.3 Pemeliharaan Jaringan TM ..................................................................................... 8
3.3.1. Kontruksi JTM .................................................................................... 8
3.3.2. Gangguan Yang Terjadi Pada SUTM ................................................... 9
3.4 Pemeliharaan Jaringan TR ...................................................................................... 10
3.4.1. Kontruksi JTR .................................................................................... 10
3.4.2. Gangguan Yaang Terjadi Pada SUTR ................................................. 10
3.5 Peralatan Kerja Untuk Pemeliharaan ...................................................................... 10
3.6 Daftar Gambar
BAB 4 PEMBAHASAN ........................................................................ 12-13
BAB 5 PENUTUP .............................................................................. 14
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 14
5.2 Saran-Saran ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 15

iv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Prakerin

Sesuai dengan Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan, setiap siswasiswi


lulusan SMK dituntut untuk mempunyai salah satu keahlian dan siap kerja.
Kegiatannya itu disebut dengan PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) . PRAKERIN
adalah suatu kegiatan yang sangat diwajibkan untuk tingkatan SMK dan sederajat,
untuk dapat mengenal Dunia Industri yang sebenarnya.

Sekolah Menengah Kejuruan, system pendidikannya menggunakan metode


system pendidikan dengan dua jalur. Yaitu, jalur pendidikansekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah. Maksudnya, jalur pendidikanluar sekolah adalah siswa-
siswi wajib melaksanakan PRAKERIN.

Dalam melaksanakan PRAKERIN ini seperti yang tertara pada undang


undang PRAKERIN no.2 tahun 1989 tentang pendidikan nasional, dan lain lainnya :
1. Penyelenggaraan pendidikan di lakukan dua jalur, yaitu jalur
pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah
2. Penyelenggaraan sekolah kejuruaan dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya
dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan Untuk
melaksanakan prakerin, siswa-siswi memerlukan skillyang bagus dan fisik dan
mental yang kuat . maka dari itu pesertaprakerin harus mempunyai kedisiplinan
yang tinggi, untuk menunjang keberhasilan prakerin. Kedisiplinan adalah suatu
sikap yang setiap kegiatannya di atur dan di jalankan secara patuh dan taat ,
kemudian disiplin artinya mentaati dan mengikuti peraturan yang ada pada
situasi atau keadaan tertentu.

Selain itu peserta PRAKERIN juga harus memiliki mental yang kuat untuk
menghadapi segala situasi, baik disaat sulit maupun tidak. Dan peserta prakerin
harus memiliki fisik yang kuat.maka dari itu, untuk memiliki fisik yang kuat.
Dalam kegiatan ini selain untuk menjadi fisik yang kuat, siswa-siswi pun
melatih mental, dan mendapatkan materi-materi pengetahuan seputar dunia usaha
Dunia Industri (DUDI).

1
Keuntungan dari kegiatan PRAKERIN, yaitu dapat memberikan pengalaman
yang lebih, dan menjadikan siswa-siswi sebagai tenaga kerja yang prefesional
dan berkualitas
1.2. Tujuan Prakerin Pelaksanaan Prakerin

Tujuan PRAKERIN adalah sebagai berikut::

1. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan antara sekolah dengan Dunia


Industry.
2. Menghasilkan tenaga kerja yang professional dan berkualitas.
3. Mengasahkan keterampilan yang telah diberikan oleh sekolah ke Dunia
Industry.
4. Meningkatkan efektifitas dan efisien proses pendidikan dan pelatihan kerja
yang berkualitas.
5. Menambah keterampilan serta wawasan dalam Dunia Usaha.
6. Mewujudkan VISI dan MISI Sekolah

1.3. Tempat Dan waktu Pelaksanaan

1.3.3 Tempat Pelaksanaan Prakerin


Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri yaitu dilaksanakan di PT. PLN
(Persero)Rayon Panam yang beralamat di Jl. SUBRANTAS KM 12,5.
1.3.2 Waktu Prakerin
Kerja praktek industry (parkerin) di jalankan oleh penulis selama 2 (Dua) bulan
lebih yaitu mulai tanggal 19 Maret 2015 sampai dengan 01 Juni 2015, di PT. PLN
(Persero) Rayon Panam.

2
BAB 2
DESKRIPSI PERUSAHAAN
2.1. sejarah singkat perusahaan

Berawal akhir abad ke 19, perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia


mulai di tingkatkan saat beberapa perusahaan asal belanda yang bergerak di
bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkitan listrik untuk keperluan
sendiri.

Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan-perusahaan


belanda tersebut oleh jepang, setelah belanda manyerah kepada pasukan tentara
jepang di awal perang dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir perang di dunia II pada


agustus 1945, saat jepang menyerah kepada sekutu . kesempatan ini di manfaatkan
oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi buruh/pegawai listrik dan gas
yang bersama-sama dengan pimpinan KNI pusat berinisiatif menghadap presiden
soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada pemerintah.

Pada tanggal 1 januari 1961, jawatan listrik dan gas di ubah menjadi BPU-
PLN ( badan pimpinan umum perusahaan listrik Negara ) yang bergerak di bidang
listrik, gas dan kokas yang di bubarkan pada tanggal 1 januari 1965. Pada saat yang
sama, 2(dua) perusahaan Negara yaitu perusahaan listrik Negara (PLN) sebagai
pengelola tenaga listrik milik Negara dan perusahaan gas Negara (PGN) sebagai
pengelola gas di resmikan.

Pada tahun 1972,sesuai dengan peraturan pemerintahan no.17, status


perusahaan listrik Negara (PLN) di tetep kan sebagai perusahaan umum listrik Negara
dan sebagai pemegang kuasa usaha ketenaga listrikan (PKUK) dengan tugas
menyediakan tenaga listrik bagi kepentinggan umum.

Seiring dengan kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada


sector swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun
1994 status PLN beralih dari perusahaan umum menjadi perusahaan perseroan
(persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan
umum hingga sekarang.

3
2.2. visi dan misi perusahaan

 Visi
Menjadi Perusahaan Distribusi Listrik terkemuka di tingkat Nasional dengan
layanan setara kelas Dunia yang mengutamakan kepuasan pelanggan.

 Misi
1. Menjalankan bisnis Distribusi Listrik yang beriorentasi pada kepuasan
pelanggan,anggota perusahaan dan pemegang saham.
2. menjadi tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat dan menjadi dorongan kegiatan eknomi
3. melakukan pendistribusian tenaga listrik yang terbaik dengan
mengutamakan mutu dan keandalan dengan di dukung sumber daya
manusia yang prefesional
4. menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

 Motto
Setia melayani pelanggan , senyum elok terpercaya integritas andal

2.3 Proses Bisnis

2.3.1 Bidang ADM

Proses pasang baru dan perubahan daya sesuai dengan hari pelangan.

2.3.2 Bidang Transaksi Energi

Ganti meter yang buram, yang rusak dan memastikan titik besar pelangan PLN itu
sesuai dengan penggunaan.

2.3.3 Bidang Teknik

Memastikan system seluruh pada jaringan aman.

BAB 3
PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI JARINGAN TR DAN
TM

3.1. PENYEBAB TERJADINYA KOTORAN DALAM GARDU

Dalam operasi, Gardu Distribusi dapat terjadi pengetoran peralatan instalasi


oleh lingkungan/ udara(debu) oleh serangga kotoran itu bertebangan atau menempel
di permukaan isolator dan konduktor, akibat konduktor bertegangan dan panas,
debu-debu itu terbakar dan berubah menjadi karbon .
Karbon yang berbentuk di permukaan isolator dapat menjadi jembatan terjadinya
loncatan bunga api listrik yang kemudian menjaadi gangguan bagi system oleh
sebab itu kontruksi gardu dan pemeliharaannya perlu di perhatikan terhadap
pengaruh lingkungan.

3.1.1. PEMELIHARAAN GARDU DISTRIBUSI

 Cek terlebih dahulu tegangan di TM/TR harus padam


 Pembersihan kotoran kotoran yang berada di tembok dan penambal dinding
yang retak
 Pembersihan kotoran yang ada di man hole
 Pembersihan tembok luar gardu, dak gardu, talang air
 Pastikan lubang sirkulasi sudah bebrs dari hambatan
 Perbaikan kunci gardu bila ada kerusakan
 Memperbaiki tulisan nomor gardu dan tanda peringatan bila sudah pudar
 Pembersihan hambatan jalan yang menuju pintu gardu
 Penggantian lampu penerangan bila rusak
 Pembersihan dari sawang sawang

3.1.2. PEMELIHARAAN CUBICLE 20 KV

 Pastikan tegangan PLN sudah padam


 Pemeriksaan kontak pada sambungan antara dua peralatan instalasi harus
serendah mungkin 40-80 m

6
3.1.3. PEMASANGAN PADA SAMBUNGAN
 Tahanan kontak yang baik dapat mengurangi panas yang terjadi di
sambungan akibat arus beban yang mengalir di sambungan itu.
 Pembersihan logam yang berkaratdengan cairan deox selanjutnya
dengancairan SS 25 dan di lapisi dengan cairan NC 123
 Pembersihan cubicle dari kotoran yang menempel pada isolator dengan
cairan SS 25 dan dilapisi cairan NC 123
 Pembersihan mekanik cubicle dengan menggunakan corium z 127 sebagai
pembersih dan pelumas
 Mengencangkan baut baut yang kendor
 Memberi vase line sebagai pelumas pada titik kontak mekanik
 Pengukuran ulang isolasi pada cubicle minimal >200 mohm dengan megger
5000 volt
 Bila <200 mohm di lakukan pembersihan dengan spiritus 70%
 Pemeriksaan CT dan PT bila ada, terutama pada terminasinya
 Bila masih terdapat uap dari cairan pembersih sebelum di operasikan harus
di keringkan terlebih dahulu dengan lap kain/kaos atau di panaskan dengan
api semprot
 Mengukur tahanan pembumian cubicle
 Memasang kembali tutup rel/busbar
 Mengukur tahanan kontak pada sambungan busbar cubicle dan terminasi
kabel
 Setelah pekerjaan selesai cek sekali lagi dari semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan apakah masih ada yang tertinggal dalam cubicle
3.1.4. PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

 Pastikan tegangan sudah bebas dan melakukan short ke tanah melalui


bushing trafo
 Pemeriksaan kondisi minyak trafo
 Mengencangkan baut baut pemegang bushing
 Membersihkan debu debu yang menempel pada bushing TM dan
TR,body,kabel primer/sekunder dengan mempergunakan vacuum cleaner dan
lap
 Bersih dan bersihkan kembali dengan bahan cairan spt NC 123 pemeriksaan
kembali terminasi sisi TR dan kencangkan
 Pemeriksaan kontak hubung pembumian trafo dalam kondisi baik
 Periksa tahanan isolasi peralatan TM dengan megger 5000 volt 200 m

7
3.2. PEMELIHARAAN RAK TR

 Pastikan tegangan rak TR sudah tidak bertegangan


 Membersihkan rak TR dari debu/kotoran yang menempel pada
handle ,ground plat,NH fuse single core TR , ujung kabel opateig dengan
vacuum cleaner dan lap bersih
 Membrsihkan ground plat, pisau rak TR dari kerak/kotoran yang menempel,
dengan cairan SS 25 , bila NH fuse rusak harus di ganti
 Mengencangkan baut baut pada rak TR
 Memastikan kembali hubungan pembumian rak TR dalam kondisi baik
 Memasang kembali seluruh NH fuse yang sudah di lapisi Vaseline

3.3. PEMELIHARAAN JARINGAN TM


Dalam operasi JTM berada di luar gardu (saluran udara tegangan menengah)

3.3.1. Kontruksi JTM


 Yang banyak di gunakan saluran udara yang di gelar dalam alam
bebas
 Konduktor di tarik dari tiang ke tiang dengan ketinggian di atas
tanah rata rata >800 mm
 Jenis isolator yang di gunakan adalah
 Isolator tumpu = konduktor menumpu di atas isolator
 Isolator tarik = di pasang pada sambungan konduktor atau pada
tiang yang melayani pembelokan konduktor
 Bahan isolator yang paling banyak di gunakan adalah dari porselen
 Untuk keperluan mengalirkan arus dari gardu ke tiang pertama di
gunakan kabel 20 kv
 Setiap titik jaringan yang akan masuk gardu/ trafo akan di pasang
aresster

Karena panjang konduktor setiap haspel nya terbatas 300m,sedangkan jaringan TM


di tarik sampai beberapa km. di lakukan penyambungan di tiang sama hal nya
dengan cara penyambungan di gardu tiap sambungan konduktor jaringan ,perlu di
tutupi dengan karet yang kedap air/uap air karena celah antara sambungan
konduktor di udara terbuka lebih mudah memasukan air atau asam proses oksidasi
lebih besar kemungkinannya

3.3.2. GANGUAN GANGUAN YANG TERJADI PADA SUTM


A. Petir
Karena ujung tiang biasa nya lebih tinggi ,,di harapkan sambaran lansung jarang
terjadi ,,kalau terjadi dan tahanan tanah tiang cukup tinggi, bisa flash over ke
konduktor

B. Binatang
Burung,kalong,kodok besar ,ular yang bisa menyebabkan gangguan hubung singkat
1 fasa-ketanah, 2 fasa atau 3 fasa

C. Manusia
Permainan layang layang

D. Tumbuhan
Pohon jambu, cemara, pelepah kelapa ,pelepah sagu ,tumbuhan yang merambat dan
dahan/ranting pohon besar dapat pula menjadi penyebab gangguan .

E. Jumper putus
Karena korosi terjadi pemburukan tahanan kontak jumper

F. Isolator retak atau pecah


Apabila terjadi isolator pecah maka> mudah di temukan
Apabila isolator retak > sulit ditemukan
Ke dua nya menjadi penyebab gangguan

9
3.4.PEMELIHARAAN JARINGAN TR

3.4.1.kontruksi JTR
 Dengan alasan ekonomis jaringan tegangan rendah di tarik dibawah
jaringan TM
 Ada yang di tarik sendiri
 Konduktor yang di gunakan konduktor terlanjang ada pula yang
menggunakan twisted cable
 Sambungan konduktor di jaringan TR di bungkus dengan sealer
hindari korosi
 PHB + pelebur di gunakan sebagai pemutus aliran beban dan
pengaman gangguan hubung singkat.
 Jaringan TR dipasok dari sekunder trafo distribusi 220/380 volt
dengan titik netral di tanahkan lansung.
 Konduktor netral kembali di tanahkan di tiap beberapa tiang di
sepanjang jaringan TR
 Pembumian netral system TR, pentanahan netral yang di lakukan di
trafo distribusi sisi tegangan rendah tahanan tanah di titik netral
sangat rendah = 0,1 ohm

3.4.2.Pemeliharaan trhadap JTR di antaranya:

 Membersihkan jaringan dari sentuhan dahan


 Untuk jaringan dengan twisted cable pemeliharaan agak kurang
untuk kabel yang tertekan dahan pohon
 Memonitor keseimbangan beban masing-masing fasa , agar konduktor
netral tidak di aliri arus besar yang bisa membuat masalah
 Bila temperature tinggi dan sebelum putus lakukan:
a. Padamkan jaringan
b. Ukur tahanan kontak
c. Bersihkan permukaan kontak
d. Bila klem penjepit sambungan rusak,,maka ganti
e. Sambungkan kembali dan ukur tahanan kontak
f. Hasil ukur baik energize kembali ke jaringan
 Sebelum melaksanakan pemeliharaan perlu pengukuran tegangan di
rak TR dan di ujung jaringan ( kalau memungkinkan saat beban
puncak ) , supaya di lihat kondisi tegangan pelanggan

10

3.5.PERALATAN KERJA UNTUK PEMELIHARAAN

 Mobil pick up
 Megger 5000 vs
 Tustel
 Kunci shock komplit
 Kerekan roda JTR
 Tang potong JTR
 Kunci inggris sedang
 Kunci pas
 Sepatu TM
 Jas hujan
 Helm
 Tangga bamboo untuk TM
 Tang ampere dan votl meter
 Test pembumian
 Tracker JTR
 Tang press JTR
 Lampu sorot
 Tambang
 Sarung tangan
 Safety belt
 Gergaji
 Golok

11
BAB 4
PEMBAHASAN
Di PT. PLN ( Persero ) Rayon Panam sering terjadi kotoran pada gardu .yang di
sebabkan oleh lingkungan, udara dan kotoran seranga. Kotoran itu menempel di
permukaan isolator dan konduktor.Akibat konduktor yang bertegangan dan
panas.debu-debu itu terbakar dan berubah menjadi karbon.

Hal yang harus di lakukan untuk mencegah terjadinya kotoran dalam gardu adalah
sebagai berikut:

1. Cek tegangan pada TM dan TR harus padam


2. Bersihkan kotoran yang ada.
3. Bersihkan tembok luar gardu,dak gardu dan talang gardu.
4. Jika lubang gardu sudah besih dari hambatan ,dan perbaikan kunci gardu bila ada
yang rusak.
5. Pebaiki pula tulisan nomor gardu dan tanda peringatan bila sudah ada yang pudar.
6. Bersihkan hambatan jalan yang menuju pintu gardu.
7. Ganti lampu penerangan bila risak.
8. Bersihkan dari sawang-sawang.

Selain itu kita juga harus memelihara Cubicle 20 kv.Jika kita tidak memelihara Cubicle
20 kv, bisa jadi mengakibatkan :

1. Los kontak
2. Bisa membuat percikan api.
3. Dan membuat konslet cubicle 20 kv.

Di PT. PLN (Persero) Rayon Panam saya juga membantu salah seorang pembimbing
saya untuk membuat laporan gangguan pelanggan.Yang berfungsi supaya mengetahui berapa
banyak gangguan yang ada di rayon panam.

12

Keuntungannya bagi saya:

1. Bisa mengetahui berbagai macam banyak gangguan pada system jaringan.


2. Bisa mengetahui peralatan-peralatan listrik yang rusak seperti :
 Kwh prabayar rusak
 Mcb 6 ampere rusak.
 Cover tutup Mcb patah.
3. Dan melihat gangguan-gangguan yang ada pada isi laporan keluhan pelangan tersebut.

Saya juga di ajari bagaimana caranya membuat denah lokasi gangguan pada jaringan
tegangan menengah dan rendah memakai aplikasi microsof visio. Dan membuat gambar trafo
dan tiang,juga memakai aplikasi microsof visio.

Dan saya juga pernah ikut dengan salah seorang pembimbing saya kelapangan untuk
mengganti trafo. Dari trafo 160 H menjadi 200 H. dan saya melihat secara lansung bagaimana
cara mengganti trafo tersebut. Setelah trafo di ganti, salah seorang anggota PLN men cek isi
yang ada di dalam box yang berada di bawah gardu yang di sebut dengan PHBTR ( Perangkat
Hubung Bagi Tegarangan rendah ). Dan kemudian mengukur arus dan tegangan yang ada di
dalam kotak tersebut dengan menggunakan Tang Ampere.

13
BAB 5
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat di simpulkan sebagai berikut
Setelah penulis melakukan penganalisaan pada isi laporan, maka penulis mengambil kesimpulan
sebagai berikut :

1. PKL dapat meningkatkan pengetahuan siswa lebih luas


2. PKL dapat memberi pengalaman pada siswa sehingga dapat merasakan bagaiman
keadaan berkerja di suatu perusahaan.
3. PKL di PT. PLN RAYON PANAN tidak terpaku pada suatu pekerjaan,melainkan
mencangkup beberapa aspek yaitu pendistribusian,pemasangan dan perbaikan material
4. Dalam pelaksanaan PKL,kami mendapat bimbingan lansung dari pihak yang
berkepentingan, sehingga kami dapat melaksankan dengan baik dan benar serta tidak
menimbulkan kerugian yang fatal bagi perusahaan.

B. SARAN

Adapun saran dari penulis berdasarkan pengalaman yang penulis dapat selama berkerja di
PT. PLN RAYON PANAM yaitu:

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses


PEMELIHARAANGARDU DISTRIBUSI, maka perawatan harus dilakukan sesuai dengan
standar untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Lakukan pekerjaan dengan menggunakan alat keselamatan kerja seperti :

1. Mengunakan baju Praktek/Baju Kerja


2. Menggunakan sarung tangan,
3. Dan alat-alat penunjang keselamatan kerja lainnya
4. Alat pendukung keselamatan kerja sesuai dengan apa yang dikerjakan

14

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku teknik dasar listrik kelas Xll


2. Soft copy PT. PLN (Persero) Rayon Panam.
3. Contoh laporan salah satu pembimbing saya waktu prakerin.
4. Scaning data gambar jenis jenis aksesoris tiang-tiang dan gambar rangkaian instalasi
pemasangan jaringan.

15

Anda mungkin juga menyukai