Anda di halaman 1dari 9

3.

Analisa Data
Analisa Data Pada Pasien NY.MR dengan Stroke Hemoragic
Di Ruang Mawar RSUP Sanglah
Tanggal 11 Desember 2016

Data Subjektif

Data Objektif

Masalah

Pasien mengeluh mengalami kesulitan Pasien terlihat dibantu oleh anaknya


dalam melakukan pergerakan karena

saat ingin melakukan miring kiri

badannya terasa lemah pada bagian

miring kanan di atas tempat tidur.


Pasien juga terlihat hanya mampu

ekstremitas kiri atas dan bawah.


Pasien mengatakan merasa kesusahan
saat ingin merubah posisi tidurnya
karena kelemahan yang dialami.
Pasien mengeluh tidak bisa melakukan
aktivitas

seperti

biasa

karena

menggerakan ekstremitas bagian


kanan atas dan bawah.
Pasien terlihat sangat
melakukan

minim

pergerakan

diatas

Hambatan
Mobilitas Fisik

tempat tidur dan hanya dapat

kelemahan yang dialaminya.


terbaring di atas tempat tidur.
Pasien juga mengatakan tidak dapat ADL pasien terlihat dibantu oleh
melakukan

aktivitas

lain

selain

keluarga dan perawat seperti BAK-

berbaring di tempat tidur.


BAB, mandi,dll.
Keluarga pasien mengatakan,pasien tidak Ekstremitas atas kiri
lagi

dapat

membantu

melakukan

pekerjaan rumah

Inspeksi : Pergerakan terbatas


Ekstremitas bawah kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas
Kekuatan Otot
444

222
222

Pasien terlihat dibantu oleh anaknya


Pasien mengeluh mengalami kesulitan
dalam melakukan pergerakan karena

saat ingin melakukan miring kiri


miring kanan di atas tempat tidur.
Page | 44

badannya terasa lemah pada bagian Pasien juga terlihat hanya mampu
ekstremitas kiri atas dan bawah.
Pasien mengatakan merasa kesusahan

menggerakan ekstremitas bagian

kanan atas dan bawah.


saat ingin merubah posisi tidurnya Pasien terlihat sangat

karena kelemahan yang dialami.


Pasien mengeluh tidak bisa melakukan
aktivitas

seperti

biasa

melakukan

pergerakan

minim
diatas

tempat tidur dan hanya dapat

karena

terbaring di atas tempat tidur.


kelemahan yang dialaminya.
Bibir pasien tampak mencong dan
Pasien juga mengatakan tidak dapat
suara pasien terdengar pelo
melakukan aktivitas lain selain

Gangguan perfusi
jaringan serebral

berbaring di tempat tidur.


Keluarga

pasien

mengatakan

pasien Pasien terlihat focus terhadap dirinya

merasa was-was terhadap keadaannya


yang

di

kawathirkan

tidak

dapat

sendiri.
Pasien terlihat melamun

Ansietas

kembali seperti semula saat sebelum


sakit.
Suara pasien tampak pelo
Kata kata tidak tepat
Bibir pasien miring ke kiri

Hambatan
komunikasi verbal

4. Rumusan Masalah Keperawatan


a) Hambatan Mobilitas Fisik
b) Hambatan komunikasi verbal
c) GangguanPerfusi jaringan Serebral
d) Ansietas

Rumusan masalah
1) P : Hambatan mobilitas fisik
E : Gangguan neuromuskular

Page | 45

S : Pasien mengeluh mengalami kesulitan dalam melakukan pergerakan


karena badannya terasa lemah pada bagian ekstremitas kiri atas dan
bawah.Pasien mengatakan merasa kesusahan saat ingin merubah posisi
tidurnya karena kelemahan yang dialami.Pasien mengeluh tidak bisa
melakukan aktivitas seperti biasa karena kelemahan yang dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas lain selain
berbaring di tempat tidur. Keluarga pasien mengatakan,pasien tidak lagi
dapat membantu melakukan pekerjaan rumah
Proses terjadinya:
Stroke adalah penyakit motorik neuron atas dan mengakibatkan kehilangan
control volunteer terhadap gerakan motoric. Karena neuron atas melintas,
gangguan control motoric volunter pada salah satu sisi tubuh dapat
menunjukkan kerusakan pada neuron motoric atas pada sisi yang
berlawanan dari otak. Disfungsi motoric paling umum adalah hemiplegia
karena lesi pada satu sisi otak yang berlawanan. Hemiparesis, atau
kelemahan salah satu sisi tubuh. Terjadinya kelumpuhan/kelemahan pada
ekstremitas menyebabkan penderita mengalami keterbatasan atau bahkan
tidak

bisa

melakukan

gerakan-gerakan

tertentu

dan

juga

dapat

menghambat penderita dalam melakukan mobilisasi maupun dalam


melakukan aktivita-aktivitas lain.
Akibat bila tidak ditangani:
Akibat jika masalah hambatan mobilitas fisik tidak ditanggulangi, maka
penderita akan selalu bergantung terhadap orang lain dalam melakukan
aktivitasnya, dan jika hal tersebut tidak ditanggulangi dalam jangka
panjang, maka penderita beresiko mengalami kekakuan pada sendi dan
penurunan kekuatan otot secara terus menerus, dan pada jenjang lebih
serius jika tidak ditanggulangi penderita akan mengalami kelumpuhan
secara permanen.
2) P : Hambatan komunikasi verbal
E : Kerusakan serebral otak
S : DO: Suara pasien tampak pelo, kata kata tidak tepat,bibir pasien miring
ke kiri
Proses terjadinya:

Page | 46

Akibat adanya iskemik/infark dan defisit neurologi karena pecahnya


pembuluh darah di otak mengakibatkan kerusakan fungsi N VII dan N XII
sehingga terjadi hambatan komunikasi verbal.
Akibat bila tidak ditangani:
Akibat jika masalah hambatan komunikasi verbal tidak ditanggulangi
yaitu, pasien tidak dapat berinteraksi dengan orang lain, sehingga orang
lain tidak dapat mengetahui apa yang dirasakan atau diinginkan pasien.
3) P : Perubahan perfusi jaringan serebral
E : Penghentian aliran darah oleh SOL (hemoragi, hematoma)
S : Pasien mengeluh mengalami kesulitan dalam melakukan pergerakan
karena badannya terasa lemah pada bagian ekstremitas kiri atas dan bawah.
Pasien mengatakan merasa kesusahan saat ingin merubah posisi tidurnya
karena kelemahan yang dialami. Pasien mengeluh tidak bisa melakukan
aktivitas seperti biasa karena kelemahan yang dialaminya. Pasien juga
mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas lain selain berbaring di tempat
tidur.

Proses terjadinya: Adanya penyumbatan pembuluh darah di otak (thrombus),


menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intracranial
sehingga otak tidak dapat mendapatkan suplai oksigen
secara adekuat dan peningkatan TIK tersebut dapat
memicu terjadinya pecah pembuluh darah di otak.
Terputusnya

aliran

darah

menuju

otak

akibat

obstruksi/thrombus dapat memicu terjadinya gangguan


perfusi

jaringan

serebral

dimanana

akibat

adanya

gangguan perfusi jaringan tersebut dapat menyebabkan


terjadinya penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh
darah serebral, dan edema serebral.
Akibat bila tidak ditangani:
Akibat jika masalah gangguan perfusi jaringan serebral tidak ditanggulangi
yaitu pasien akan mengalami kelemahan pada salah satu sisi bagian tubuh,

Page | 47

yang dapat berakibat jangka panjang pada penderita seperti terjadinya


hambatan mobilisasi dan penurunan produktifitas.

4) P : Ansietas
E : Trauma prosedur invasive
S : Keluarga pasien mengatakan pasien merasa was-was terhadap
keadaannya yang di kawathirkan tidak dapat kembali seperti semula saat
sebelum sakit.
Proses Terjadi:
Adanya stressor yang menyebabkan trauma fisik yang diterima secara terus
menerus, menyebabkan munculnya rasa takut atau ansietas.
Akibat bila tidak ditangani:
Akibat jika masalah ansietas tidak ditanggulangi yaitu, akan menyebabkan
trauma psikologis.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. MR
Umur
: 64 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan

N
O

Diagnosa
Keperawatan

No. RM
: 16052505
Ruang Rawat : Mawar
Dx. Medis
: SH

Tanggal
Ditemukan
Teratasi

Page | 48

Paraf/
Nama

1.

Hambatan

mobilitas

fisik

berhubungan 11-12-2016

gangguan neuromuskular ditandai dengan :


DS :
Pasienmengeluh
mengalami
kesulitan

dalam

melakukan

pergerakankarena badannya terasa


lemah pada bagian ekstremitas

kiri atas dan bawah.


Pasien
mengatakan

merasa

kesusahan saat ingin merubah


posisi tidurnya karena kelemahan

yang dialami.
Pasien mengeluh

tidak

bisa

melakukan aktivitas seperti biasa


karena

kelemahan

yang

dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak
dapat melakukan aktivitas lain

selain berbaring di tempat tidur.


Keluarga
pasien
mengatakan,pasien
dapat

membantu

tidak

lagi

melakukan

pekerjaan rumah
DO

Pasien

terlihat

dibantu

oleh

anaknya saat ingin melakukan


miring kiri miring kanan di

atas

tempat tidur.
Pasien juga terlihat hanya mampu
menggerakan ekstremitas bagian

kanan atas dan bawah.


Pasien terlihat sangat

minim

melakukan

diatas

pergerakan

tempat tidur dan hanya dapat

Page | 49

terbaring di atas tempat tidur.


ADL pasien terlihat dibantu oleh
keluarga

dan

perawat

seperti

BAK-BAB, mandi,
Ekstremitas atas kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas
Ekstremitas bawah kiri
Inspeksi : Pergerakan terbatas
Kekuatan otot
444

Hambatan komunikasi verbal berhubungan 11-12-2016

222

dengan kerusakan serebral otak berhubungan


dengan :
DO :

Suara pasien tampak pelo


Kata kata tidak tepat
Bibir pasien miring ke kiri

Perubahan

perfusi

jaringan

serebral 11-12-2016

berhubungan dengan penghentian aliran darah


oleh SOL (hemoragi, hematoma) ditandai
dengan :
DS

:
Pasien

mengeluh

mengalami

dalam

melakukan

kesulitan
pergerakan
terasa

karena

lemah

badannya

pada

bagian

ekstremitas kiri atas dan bawah.


Pasien
mengatakan
merasa
kesusahan saat ingin merubah
posisi tidurnya karena kelemahan

yang dialami.
Pasien mengeluh

tidak

bisa

melakukan aktivitas seperti biasa


karena

kelemahan

222

yang
Page | 50

dialaminya.
Pasien juga mengatakan tidak
dapat melakukan aktivitas lain

DO

selain berbaring di tempat tidur.


:
Pasien terlihat dibantu oleh
anaknya saat ingin melakukan
miring kiri miring kanan di atas

tempat tidur.
Pasien juga terlihat hanya mampu
menggerakan ekstremitas bagian

kanan atas dan bawah.


Pasien terlihat sangat

minim

melakukan

diatas

pergerakan

tempat tidur dan hanya dapat

terbaring di atas tempat tidur.


Bibir pasien tampak mencong dan
suara pasien terdengar pelo

Aansietas

berhubungan

trauma

prosedur 11-12-2016

invasive ditandai dengan :


DS :

Keluarga

pasien

mengatakan

pasien merasa was-was terhadap


keadaannya yang di kawathirkan
tidak dapat kembali seperti semula
saat sebelum sakit.
DO :

Pasien terlihat focus terhadap

dirinya sendiri.
Pasien terlihat melamun

Page | 51

3. Intervensi Keperawatan
1) Prioritas Masalah Keperawatan
1. Gangguan Perfusi Jaringan serebral
2. Hambatan Mobilitas Fisik
3. Gangguan Komunikasi Verbal
4. Ansietas
2) Rencana Keperawatan/Nursing Care Plan

Page | 52

Anda mungkin juga menyukai