Anda di halaman 1dari 16

2.

PELINGKUPAN
2.1. Deskripsi Rencana Kegiatan
2.1.1. Status studi AMDAL
Rencana kegiatan Pembangunan mall oleh perusahaan Fajar Bumi sakti
telah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Pasaman telah
dilakukan studi kelayakan teknis dan ekonomis. Selanjutnya telah mendapat
rekomendasi dari Bupati Kabupaten Pasaman dengan surat rekomendasi No.
671.2/188/IV/ DESEM/2012, tentang persetujuan dan memberikan izin prinsip
kepada PT. Fajar Bumi untuk pembangunan mall (5.000 kW).
2.1.2. Kesesuaian lokasi rencana kegiatan dengan rencana
tata ruang.
Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan Pembangunan Mall seluas
kurang lebih 88,8 Ha terletak di berlokasi diLembah Sari, Kecamatan
Rumbai, Kota Pekanbaru (Gambar 2.1). Setelah peta lokasi kegiatan
dioverlaykan dengan peta RTRW Kecamatan Rumbai, maka lokasi kegiatan
Pembangunan Mall berada dalam areal kegiatan penduduk setempat.
Dimana harus mendapatkan persetujuan dari pihak Kecamatan Rumbai
setelah proses penyusunan AMDAL selesai.

Gambar 1. Lokasi Pembangunan Mall Rumbai


2.1.3 Deskripsi Rencana Kegiatan

Kegiatan pembangunan pusat perbelanjaan mall akan didirikan di


Lembah Sari, Kecamatan Rumbai Pesisir, Pekanbaru. Kecamatan Rumbai
Pesisir merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kota Pekanbaru, terdiri
atas 68 RW dan 289 RT. Luas wilayah Kecamatan Rumbai Pesisir adalah
157,33 km2 dengan luas masing-masing kelurahan sebagai berikut :
a. Kelurahan Meranti Pandak : 3,88 km2
b. Kelurahan Limbungan : 2,48 km2
c. Kelurahan Lembah Sari : 9,77 km2
d. Kelurahan Lembah Damai : 4,32 km2
e. Kelurahan Limbungan Baru : 2,09 km2
f. Kelurahan Tebing Tinggi Okura : 134,79 km2
Dari data diatas dapat di lihat bahwa Kelurahan Tebing Tinggi Okura
merupakan wilayah yang terluas diantara kelurahan lainya yang ada di
Kecamatan Rumbai Pesisir.
Batas-batas wilayah Kecamatan Rumbai adalah:
Sebelah timur : berbatasan dengan Kecamatan Perawang Kabupaten
Siak
Sebelah barat : berbatasan dengan Kecamatan Rumbai
Sebelah utara : berbatasan dengan Kecamatan Rumbai
Sebelah selatan : berbatasan dengan Kecamatan Senapelan dan
Kecamatan Lima Puluh
Pekanbaru
Aktivitas pembangunan pusat perbelanjaan Rumbai Mall dibagi dalam
3 (tiga) tahap yaitu: fase pra konstruksi, fase konstruksi dan fase
operasional. Kegiatan ini dikelompokan berdasarkan kemungkinan terjadinya
dampak penting terhadap lingkungan.
A. Perizinan
Perizinan bangunan gedung Mall ini meliputi izin lokasi, advice planning, Rencana Tata
Letak Bangunan (RTLB), UKL UPL, HO (ijin gangguan), IMB (ijin mendirikan
bangunan), dan perijinan lainnya sesuai dengan perturan daerah tempat gedung berdiri..
Dokumen persyaratan yang telah didapat pada tahapan ini adalah
sebagai berikut:
Surat Izin Prinsip dari Camat Rumbai, no. 671.2/188/IV/DESDM-2012,
tanggal 12 April 2018.

Surat Rekomendasi dari Camat Rumbai untuk diteruskan ke Menteri


Perekonomian, tentang Permohonan izin untuk pembangunan Mall.
522.4/055/DISHUT/1-2013, tanggal 11 Januari 2018. Pengajuan
permohonan Pinjam Pakai Kawasan Pemukiman Lahan Kosong untuk
pembangunan mall di daerah setempat.
B. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi dilakukan untuk memberikan informasi yang
jelas mengenai rencana kegiatan pembangunan mall sehingga
masyarakat dapat memberikan tanggapan baik berupa saran, masukan
maupun informasi penting terhadap rencana kegiatan tersebut.
Kegiatan sosialisasi dilakukan terutama terhadap masyarakat
yang terkena dampak langsung, yaitu masyarakat yang berada di
sekitar rencana pembangunan mall tersebut. Materi yang disampaikan
dalam sosialisasi dan konsultasi publik, yaitu pemaparan rencana
kegiatan; pemaparan manfaat, tujuan dan kegunaan kegiatan; serta
dampak yang timbul akibat adanya pembangunan mall tersebut.
Kegiatan sosialisasi pada saat ini telah dilaksanakan melalui
media cetak (Lampiran). Sampai saat ini belum ada tanggapan baik
tertulis maupun lisan terhadap kegiatan ini. Selanjutnya pelaksanaan
sosialisasi dan konsultasi masyarakat juga telah dilakukan melibatkan
Camat Rumbai dan tokoh masyarakat setempat pada tanggal 11 Maret
2018 (Lampiran). Berdasarkan sosialisasi & konsultasi masyarakat
tersebut maka didapat hasil sebagai berikut :
Melibatkan masyarakat tempatan sebagai tenaga kerja sesuai dengan
kebutuhan rencana kegiatan.
Masukan, saran dan tanggapan masyarakat harus dimasukkan
kedalam dokumen AMDAL.
Ganti Rugi Lahan Penduduk tidak merugikan Masyarakat Pemilik lahan.

Harga lahan berdasarkan musyawarah.


Pembayaran lansung kepada Pemilik lahan.

C. Pembebasan Lahan
Wilayah rencana kegiatan ini berada di kawasan pasar lama
Rumbai, namun ada sebagian lahan yang telah digunakan oleh
masyarakat sebagai tempat tinggal penduduk. Pemrakarsa harus
melaksanakan pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi
tapak pembangunan mall Rumbai. Untuk mengatasi permasalahan
ganti rugi lahan ini, pihak aparat nagari serta tokoh masyarakat
diharapkan dapat menjembatani masalah pembayaran ganti rugi
antara masyarakat yang memiliki lahan dengan pihak pemrakarsa.
Tahapan kegiatan pembebasan lahan adalah sebagai berikut :
a). Mengadakan sosialisasi/penyuluhan kepada masyarakat yang
tanahnya terkena tapak proyek.
b). Membuat daftar inventarisasi lahan yang mencakup luas tanah,
status tanah, kelas tanah dan pemilikan tanah serta tegakan dan
bangunan yang berada diatasnya.
c). Mengidentifikasi status kepemilikan tanah dari pemilik tanah dan
melakukan pengecekan ke jorong dan nagari, kecamatan dan
institusi yang berwenang.
d). Melakukan negosiasi harga tanah. Negosiasi dilakukan melalui
beberapa tahapan diantaranya, tahap pertama negosiasi disaksikan
oleh aparat setempat (kepala jorong dan nagari setempat). Tahap
selanjutnya negosiasi dilakukan pada pemilik lahan secara langsung
sehingga didapatkan suatu kesepakatan mengenai harga dari kedua
belah pihak.

f). Pembebasan tegakan maupun bangunan yang berada diatas tanah


dilakukan dengan dasar peraturan dari Dinas Pekerjaan Umum untuk
pembebasan bangunan dan peraturan dari Dinas Pertanian dan
Perkebunan untuk pembebasan tanaman.
g). Melakukan pembayaran langsung kepada pemilik lahan, apabila
telah didapatkan suatu kesepakatan dari masyarakat.
h). Melakukan dokumentasi dan membuat berita acara pembayaran
yang nantinya akan digunakan sebagai bukti pelepasan hak dari
masyarakat. untuk mendapatkan kejelasan status tanah.
2.1.3.2. Tahap Konstruksi
A. Penerimaan Tenaga Kerja
Kegiatan Pembangunan mall yang dilakukan oleh PT. Fajar Bumi
Sakti di di Lembah Sari, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Provinsi
Riau membutuhkan sejumlah tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja tetap
yang dapat diserap oleh kegiatan ini diperkirakan sekitar 156 orang.
Mobilisasi tenaga kerja yang dibutuhkan terdiri dari tenaga teknik, sub
profesional, tenaga administrasi/keuangan dan Buruh Bangunan.
Berikut rincian tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pembangunan
mall di Kecamatan Rumbai :

Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja


N

Pedidika

Keahlian

Jumlah

Manager Proyek

S1

Kepala divisi
2

Proyek

S1

Pengawas

D3

Proyek/inspektur
Administrasi
4

proyek/sekertaris

S1

Kepala divisi
7

Keuangan

S1

Staff Keuangan

D3,SMU

D3

SMU

Kepala Logistik
9

proyek

Staff Logistik

Proyek

S1,SMK,S
9

Operator/Teknisi

Tukang Trampil

(skill Labour)

Buruh Kasar (Un

Skill labour)

Kepala keamanan

46

MP

23

D3,SMK
SMU,SMP,

69

SD

proyek

D3

Anggota keamanan

SMU

JUMLAH

156

1
3

Tenaga kerja yang akan direkrut diutamakan tenaga kerja lokal


sesuai dengan kebutuhan. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan
pembangunan mall oleh PT. Fajar Bumi dapat menyerap tenaga kerja
tempatan yang berusia produktif, mengurangi tingkat pengangguran,
menjadi sumber mata pencaharian baru yang pada akhirnya dapat

meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat lokal


maupun pendatang di sekitar lokasi kegiatan.
Apabila proporsi kesempatan kerja yang ada lebih banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat dari luar daerah diperkirakan dapat
menimbulkan dampak berupa kecemburuan dan persepsi kurang baik
dari masyarakat setempat terhadap kegiatan.
B. PEKERJAAN PERSIAPAN
B.1. Pekerjaan Konstuksi Basecamp dan Jalan Masuk Basecamp
Base Camp difungsikan untuk menfasilitasi akomodasi
pegawai/karyawan, perkantoran dan sarana penunjang selama masa
konstruksi. Basecamp yang digunakan dengan luas 220 m2 , kantor
proyek 99 m2 dilengkapi parkiran dengan luas 500 m2. Pembangunan
dikerjakan oleh 125 orang pekerja dalam kurun waktu 3 bulan.
B.2. Mobilisasi Alat dan Material
Pelaksanaan pembangunan Mall Rumbai membutuhkan banyak
peralatan dan material. Bahan baku bangunan yang diperlukan dalam
proyek pembangunan Mall Rumbai ini terdiri dari dua jenis, yaitu bahan
bangunan alami dan bahan bangunan buatan/olahan pabrik. Bahan
bangunan alami diambil dari sumber-sumber diluar penguasaan
proyek, hanya ditetapkan syarat bahwa dari sumber-sumber tersebut
dapat diperoleh bahan bangunan yang dapat memenuhi syarat mutu,
volume yang diperlukan, pengangkutan melalui jalur angkutan umum
(agar biaya angkut lebih ekonomis) dan disyaratkan juga pengambilan
bahan tersebut tidak merusak lingkungan.
Bahan buatan pabrik umumnya diperoleh jenis yang memenuhi
persyaratan teknis yang ditetapkan. Selanjutnya pengangkutan alatalat berat juga melalui jalur angkutan umum. Untuk kepentingan
proyek, jenis alat berat dan kendaraan yang digunakan mencakup
kendaraan operasional dan alat-alat berat, seperti bulldozer, excavator,

vibroroller, damp truk dan peralatan lainnya dimana akan digunakan untuk mengangkut
materialseperti pasir, semen, batu-batuan, besi, dan lain-lain.

Material yang dibutuhkan untuk pembangunan mall terdiri dari


pasir, batu kerikil (batu pecah), semen, besi (tulangan) beton, dan
lain-lain. Mobilisasi peralatan dan meterial ke lokasi proyek ada dengan
menggunakan transportasi darat. Mobilisasi diperkirakan akan
berlangsung selama satu bulan.
B.3 Pembangunan bangunan mall
Pembangunan dimulai dengan perataan tanah dengan menggunakan
alat berat lalu pembuatan pondasi, pembangunan dinding, sampai
bangunan konstruksi tersebut selesai dan siap digunakan.
B.4 Pembangunan sarana dan prasarana mall
Pembuatan jalan, baik itu di dalam lokasi mall maupun diluar
lokasi mall, Pemasangan instalasi listrik , dipilih sumber tenaga PLN
dan sebagai cadangan menggunakan tenaga
diesel/generator. Pemasangan jaringan telepon, pemasangan jaringan
air bersih, dimana akan menggunakan sumber air dari PDAM dan air
bawah Tanah. Pembangunan fasilitas seperti mushola, toilet, tempat
parkir, taman bermain, pos keamanan dan pembangunan sarana
pengolahan air limbah dan sampah. Sarana pengolahan/pembuangan
air limbah dometik dibuat dibagian timur lokasi proyek yang berupa
saluran air besar.
B.5 Pembersihan lahan
Setelah pembangunan selesai kemudian dilakukan pembersihan lahan
dari sisa material bangunan, agar disekitar bangunan terlihat bersih.
3. Fase operasional
a. Operasional Mall
Mall akan banyak dikunjungi orang untuk berbagai tujuan, karena mall
b.

merupakan ruang publik yang dapat digunakan oleh siapa pun.


Perawatan bangunan
Seperti melakukan pengecatan ulang pada bangunan yang sudah

rusak warnanya.
c. Perawatan lingkungan

Penyiraman tanaman dilakukan pada setiap pagi dan sore hari,


pemangkasan tanaman dilakukan apabila tanaman tersebut sudah
tua atau mengganggu, perawatan drainase dilakukan dengan cara
melakukan monitoring terhadap saluran tersebut secara berkala.
d. Perawatan jalan
Perawatan jalan dilakukan secara berkala, bila terjadi kerusakan akan
langsung diperbaiki atau ditambal.
4. Pasca operasional
Penanganan tenaga kerja
Setelah Mall sudah tidak beroperasi lagi, maka perlu memikirkan
tenaga-tenaga kerja yang bekerja di Mall tersebut, seperti pemberian
pensangon, gaji/tunjangan ataupun memindahkan ke Mall-Mall yang
masih beroperasi atau ke tempat-tempat yang membutuhkan banyak
tenaga kerja yang berpengalaman.
2.2 Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal
2.2.1. Komponen Lingkungan Hidup Terkena Dampak
2.2.1.1. Komponen Fisik-kimia
a. Curah hujan dan Suhu
Kota Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak yang mengalir dari
barat ke timur, memiliki beberapa anak sungai antara lain Sungai
Umban Sari, Air Hitam, Sibam, Setukul, Pengambang, Ukai, Sago,
Senapelan, Mintan dan Tampan. Pada tahun 2013 tercatat suhu udara
di Kota Pekanbaru berkisar antara 22,60C sampai 34,6C dengan
kelembaban udara rata-rata 79,14 persen. Sedangkan curah hujan
rata-ratanya sebesar 256.45 mm dengan curah hujan tertinggi pada
bulan Desember yang mencapai 614,0 mm.

Gambar 1. Jumlah Curah Hujan Kota Pekanbaru (mm), 2013


Sumber: Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Sumber: http://id.wikipedia.org

Gambar 2. Suhu Udara Kota Pekanbaru (C), 2013


Sumber: Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru
Sumber: http://id.wikipedia.org

b. Kultur Budaya
Kondisi Demografi, kependudukan, Struktur penduduk
Keadaan penduduk didaerah tersebut beraneka ragam. Dari tua
sampai muda, dari anak-anak sampai remaja, Dari kelas bawah,
menengah, atas juga ada. Melihat kondisi saat ini didaerah tersebut
mayoritas menengah keatas sehingga bagi kalangan / masyarakat bisa
berbelanja berbagai bahan pokok dan sekunder disana.
Kecamatan Rumbai Pesisir terdiri dari 6 kelurahan, yaitu :

1. Kelurahan Meranti Pandak, terdapat 13 RW dan 54 RT


2. Kelurahan Limbungan, terdapat 12 RW dan 51 RT
3. Kelurahan Lembah sari, terdapat 14 RW dan 53 RT
4. Kelurahan Lembah Damai, terdapat 10 RW dan 38 RT
5. Kelurahan Limbungan Baru, terdapat 16 RW dan 78 RT
6. Kelurahan Tebing Tinggi Okura terdapat 11 RW dan 35 RT
Data diatas dapat dilihat Kecamatan Rumbai Pesisir terdapat 76 RW
dan 309 RT. pada tahun 2014,terdapat 19.355 kepala keluarga. Dilihat
dari data sebelumnya pada tahun 2013 jumlah RW sebanyak 68 RW
dan jumlah RT sebanyak 289,berarti Di Kecamatan Rumbai Pesisir
terjadi pemekaran tingkatan RT dan RW begitu juga dengan jumlah
kepala keluarga pada tahun 2013 sebesar 16.384 Kepala Keluarga,
pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebanyak 2.971 kepala keluarga
menjadi 16.384 Kepala Keluarga.
Jumlah penduduk Kecamatan Rumbai Pesisir mencapai 72.177
jiwa pada tahun 2014. Angka ini mengalami peningkatan sebesar
2.165 jiwa dari tahun 2013. Kepadatan penduduknya mencapai 458,76
jiwa/km2, dengan kelurahan terpadat yaitu Kelurahan Limbungan Baru
yang penduduk nya sebesar 20.906 jiwa, dengan kepadatan penduduk
nya mencapai 10.003 jiwa /km2 dan Kelurahan Tebing Tinggi Okura
merupakan penduduk paling sedikit yaitu sebesar 5.468 jiwa, dengan
kepadatan penduduk nya sebesar 40,56 jiwa/km2 .

Gambar 3. Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan Di


Kecamatan Rumbai Pesisir Tahun 2014
Sumber : www.bappedapekanbaru.co.id
2.2.1.2. Komponen Biologi
Tumbuh-tumbuhan terdata 2 jenis yang dilindungi dari 314
spesies yang diketahui. Hewan menyusui diketahui 27 jenis spesies
dan dilindungi 19 spesies. Jumlah spesies dilindungi ini naik dari tahun
2010/2011 lalu, dari 10 jenis menjadi 19 jenis spesies yang dilindungi.
Jenis burung diketahui 314 jenis dan 17 jenis spesies yang dilindungi.
Jenis reptil terdata 2 jenis yang dilindungi, dimana data ini naik dari
tahun 2010/2011 (1 jenis spesies yang dilindungi).
Flora dan fauna yang dilindungi di atas telah diatur oleh pemerintah
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.07 Tahun 1999 tentang
Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa. Pengawetan adalah upaya
untuk menjaga agar keanekaragaman tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya baik di dalam maupun di luar habitatnya tidak punah.
Berdasarkan penelitian oleh Ahmad Muhammad yang dilakukan di
Universitas Riau tahun 2013, Kota Pekanbaru dapat ditemukan sekurangkurangnya: 48 spesies pohon liar dan 99 spesies semak dan perdu liar, 142 spesies pohon
tanaman yang terdiri dari pohon peneduh, pohon penghias, pohon buah-buahan dan
pohon dengan peruntukan lain, 170 spesies semak dan perdu pertamanan, 39 spesies
semak dan perdu palawija, sayur dan buah, serta tiga spesies palem liar dan 26 spesies
palem pertamanan, dua spesies bambu liar dan enam spesies bambu
pertanamanan.Sementara fauna yang telah ditemukan berupa 24 spesies mamalia liar, 15
spesies mamalia peliharaan, 93 spesies burung liar, 41 spesies burung liar yang dijadikan
peliharaan, 26 reptilia liar, 11 spesies reptile peliharaan, 11 amfibia liar, 72 spesies ikan
liar, 70 spesies ikan hias dan enam spesies ikan pangan budidaya.
2.2.1.3. Komponen Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat

Kondisi Ekonomi.

Kondisi Ekonomi menggambarkan tingkat pendapatan penduduk


mayoritas lumayan stabil. Karena kebanyakan penduduk menengah
keatas. Artinya disini juga terbukanya kesempatan kerja dan
kesempatan berusaha dalam proyek tersebut.
Kecamatan Rumbai Pesisir merupakan salah satu kecamatan yang luas
dengan jumlah penduduk sebesar 72.177 jiwa. Jumlah penduduk yang
besar membuat geliat perekonomian di wilayah ini semakin
berkembang dan terus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dengan
terus bertambahnya sarana perekonomian seperti pasar, bank, toko,
warung dan sabagainya.

Gambar 4.
Jumlah Sarana Perekonomian Menurut Jenis Di Kecamatan Rumbai
Pesisir , 2014
Sumber : www.bappedapekanbaru.co.id

Kondisi Sosial Budaya Masyakat

Masyarakat Lambah Sari, lebih cenderung membeli bahan-bahan


pokok keperluan yang dibutuhkan. Sehingga budaya konsumtif bisa
diatasi dengan pendekatan ekologi, artinya seberapa perlu kebutuhan
tersebut untuk dikonsumsi. Jadi menciptakan pola pikir yang bukan
untuk hura-hura.

Kondisi kesehatan masyarakat.

Kondisi kesehatan didaerah tersebut lebih terkait pada penyediaan air


bersih, status gizi, dan kecukupan pangan, serta obat-obatan
2.3 Hasil pelibatan masyarakat
Pada proses pelingkupan telah dilakukan pelibatan/masukan
masyarakat baik melalui informasi pada media koran lokal maupun melalui
konsultasi publik. Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk
mengumpulkan pendapat masyarakat terkait dengan rencana kegiatan.
Informasi dari masyarakat tersebut merupakan salah satu bagian dari bahan
pertimbangan penentuan dampak potensial.
Konsultasi publik yang dilakukan pada tanggal 11 Maret 2018 (berita
acara terlampir), melibatkan masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan.
Adapun hasil dari konsultasi pablik adalah sebagai berikut:
1. Pada umumnya wilayah studi berada di kawasan hutan lindung yang
sebahagian telah dikelola oleh masyarakat dengan tanaman budidaya.
Lahan tersebut harus diganti rugi oleh pemrakarsa sesuai dengan
kesepakatan bersama yang ditentukan oleh panitia sembilan.
2. Melibatkan masyarakat tempatan sebagai tenaga kerja
3. Program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang dibuat berdasarkan
usulan masyarakat dan wali nagari setempat.
4. Ganti rugi tanaman dan bangunan tidak merugikan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
https://pekanbarukota.bps.go.id/websiteV2/pdf_publikasi/KecamatanRumbai-Pesisir-Dalam-Angka-2014.pdf.. Diakses tanggal 10 Desember
2016 di Pekanbaru.
https://pekanbarukota.bps.go.id/websiteV2/pdf_publikasi/StatistikDaerah-Kota-Pekanbaru-2014.pdf. . Diakses tanggal 10 Desember 2016
di Pekanbaru.
https://www.google.com/search?
q=jumlah+flora+fauna+rumbai&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b. .
Diakses tanggal 10 Desember 2016 di Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai