TUMBUHAN OBAT
wadah penyimpanan.
Bahwa simplisia sebagai bahan dan produk konsumsi manusia sebagai
obat tetap diupayakan memiliki tiga paradigma seperti produk kefarmasian
a
b
c
d
lainnya, yaitu:
Mutu
Aman
Manfaat
Bahwa simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang
bertanggung jawab terhadap respons biologis untuk mempunyai spesifikasi
kimia, yaitu informasi komposisi (jenis dan kadar) senyawa kandungan
(Anonim,2000).
C Pembuatan Simplisia
Tahapantahapan dalam pembuatan simplisia :
1 Tahap pemanenan meliputibahan baku simplisia dipanen dahulu, atau
2
artinya simplisia yang digunakan harus dari tanaman yang murni digunakan bukan
dari tanaman yang lain, sehingga perlu adanya sortasi basah untuk memisahkan
dan membuang tanaman asing yang tercampur, tanaman yang digunakan juga
harus bersih yaitu bebas dari tanah, kerikil, atau pengotor lainnya (misalnya
serangga atau bagiannya) (Ditjen POM, 1985).
3
Pencucian
Pada proses pencucian sebaiknya menggunakan air yang bersih seperti air
sumur, air ledeng maupun dari sumber mata air, bukan dari air sungai yang
Perajangan
Perajangan bertujuan untuk memperkecil ukuran partikel dari simplisia,
Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk mengawetan simplisia, sehingga simplisia
dengan kain hitam untuk menghindari terurainya kandungan kimia dan debu
(Depkes, 1979).
6
Sortasi kering
Setelah proses pengeringan, simplisia disortasi kering bertujuan untuk
memisahkan kotoran, bahan organik asing dan simplisia yang rusak akibat proses
sebelumnya (Ditjen POM, 1985).
7
plastik karena karung goni maupun karung plastik dapat ditumpuk dan dapat
melindungi simplisia didalamnya (Ditjen POM, 1985).
Penyimpanan bertujuan untuk mencegah resiko tercemar atau saling
tercemar satu sama lain, memudahkan pengambilan, memudahkan dalam
pemeriksaan dan pemeliharannya, sehingga penyimpanan harus tertata rapi.
Simplisia yang disimpan harus diberi label yang mencantumkan identitas, kondisi,
jumlah, mutu, dan cara penyimpanan. Gudang untuk penyimpanan simplisia harus
memenuhi persyaratan antara lain harus bersih, tertutup, mempunyai sirkulasi
udara yang baik, tidak lembab, penerangan yang cukup apabila diperlukan, sinar
matahari tidak boleh masuk karena akan mempengaruhi kualitas dari simplisia,
terdapat palet untuk mencegah kelembababn dan mudah saat dibersihkan.
Penyimpanan simplisia menggunakan metode FIFO (First In First Out) bahan
yang disimpan lebih awal didahulukan keluarnya(Ditjen POM, 1985).
8
Pemeriksaan mutu
unit
penanganan
yang
efisien,
mekanik,
kehilangan
air,
memungkinkan
penggunaan
udara
kimia
yang
10
11
12
Klasifikasi tanin
Senyawa tanin dibagi menjadi dua yaitu tanin yang terhidrolisis dan tanin
yang terkondensasi.
1
jembatan oksigen, maka dari itu tanin ini dapat dihidrolisis dengan
menggunakan asam sulfat atau asam klorida. Salah satu contoh jenis tanin ini
adalah gallotanin yang merupakan senyawa gabungan dari karbohidrat dengan
asam galat. Selain membentuk gallotanin, dua asam galat akan membentuk
tanin terhidrolisis yang bisa disebut ellagitanin. Ellagitanin sederhana disebut
juga ester asam hexahydroxydiphenic (HHDP). Senyawa ini dapat terpecah
menjadi asam galat jika dilarutkan dalam air (Winarto,2007).
2
13
1
a
Sifat Fisika
Sifat fisika dari tanin adalah sebagai berikut :
Jika dilarutkan kedalam air akan membentuk koloid dan memiliki rasa
b
c
d
b
c
Proses pengkhelatan akan terjadi sesuai pola subtitusi dan pH senyawa fenolik
itu sendiri. Karena itulah tanin terhidrolisis memiliki potensial untuk menjadi
pengkhelat logam. Hasil khelat dari tanin ini memiliki keuntungan yaitu
kuatnya daya khelat dari senyawa tanin ini membuat khelat logam menjadi
stabil dan aman dalam tubuh. Tetapi jika tubuh mengkonsumsi tanin berlebih
maka akan mengalami anemia karena zat besi dalam darah akan dikhelat oleh
senyawa tanin tersebut (Hariana,2007).
14
Diendapkan dengan garam Cu, Pb, Sn, dan larutan Kalium Bikromat
berwarna coklat. Metode analisis secara kuantitatif dapat dilakukan dengan
mengunakan metode :
Glikosida
Glikosida adalah suatu senyawa, bila dihidrolisis akan terurai menjadi gula
(glikon) dan senyawa lain (aglikon atau genin). Glikosida yang gulanya berupa
glukosa disebut glukosida. Glikosida dibedakan menjadi -glikosida dan glikosida. Pada tanaman, glikosida biasanya terdapat dalam bentuk beta.
Pembagian glikosida paling banyak berdasarkan aglikonnya. Umumnya glikosida
mudah terhidrolisis oleh asam mineral atau enzim. Hidrolisis oleh asam
memerlukan
panas
(Robinson,1991).
hidrolisis
oleh
enzim
tidak
memerlukan
panas
15
S-glikosida, jika thiol (SH) yang menghubungkan bagian gula dan bagian
bukan gula.
Contoh: sinigrin.
Minyak atsiri
Minyak atsiri adalah zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak
ini disebut juga minyak menguap, minyak eteris, minyak esensial karena pada
suhu kamar mudah menguap. Istilah esensial dipakai karena minyak atsiri
mewakili bau dari tanaman asalnya. Dalam keadaan segar dan murni, minyak
atsiri umumnya tidak berwarna. Namun, pada penyimpanan lama minyak atsiri
dapat teroksidasi. Untuk mencegahnya, minyak atsiri harus disimpan dalam
bejana gelas yang berwarna gelap, diisi penuh, ditutup rapat, serta disimpan di
tempat yang kering dan sejuk (Gunawan & Mulyani, 2004).
a Penggunaan dan Aktivitas Biologi Minyak Atsiri
Pada tanaman, minyak atsiri mempunyai tiga fungsi yaitu: membantu
proses penyerbukan dan menarik beberapa jenis serangga atau hewan,
16
jenis tanaman penghasil, kondisi iklim, tanah tempat tumbuh, umur panen, metode
ekstraksi yang digunakan dan cara penyimpanan minyak.
Minyak atsiri biasanya terdiri dari berbagai campuran persenyawaan kimia
yang terbentuk dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan oksigen (O). Pada
umumnya komponen kimia minyak atsiri dibagi menjadi dua golongan yaitu:
Hidrokarbon
Persenyawaan yang termasuk golongan ini terbentuk dari unsur Karbon
(C) dan Hidrogen (H). Jenis hidrokarbon yang terdapat dalam minyak atsiri
sebagian besar terdiri dari monoterpen (2 unit isopren), sesquiterpen (3 unit
isopren), diterpen (4 unit isopren) dan politerpen.
2
Hidrokarbon teroksigenasi
Komponen kimia dari golongan persenyawaan ini terbentuk dari unsure
Karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Persenyawaan yang termasuk
dalam golongan ini adalah persenyawaan alcohol, aldehid, keton, ester, eter,
dan fenol. Ikatan karbon yang terdapat dalam molekulnya dapat terdiri dari
17
Metode penyulingan
langsung dengan air mendidih. Bahan dapat mengapung di atas air atau
terendam secara sempurna, tergantung pada berat jenis dan jumlah bahan yang
disuling. Ciri khas meode ini yaitu adanya kontak langsung antara bahan dan
air mendidih. Oleh karena itu, sering disebut penyulingan langsung.
Penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan banyaknya
rendemen minyak yang hilang (tidak tersuling) dan terjadi pula penurunan
mutu minyak yang diperoleh.
b
Pada prinsipnya, metode ini sama dengan penyulingan langsung. Hanya saja,
air penghasil uap tidak diisikan bersama-sama dalam ketel penyulingan. Uap
yang digunakan berupa uap jenuh atau uap kelewat panas dengan tekanan lebih
dari 1 atmosfer.
c
18
Metode pengepresan
Ekstraksi minyak atsiri dengan cara pengepresan umumnya dilakukan
terhadap bahan berupa biji, buah, atau kulit buah yang memiliki kandungan
minyak atsiri yang cukup tinggi. Akibat tekanan pengepresan, maka sel-sel
yang mengandung minyak atsiri akan pecah dan minyak atsiri akan mengalir
ke permukaan bahan. Contohnya minyak atsiri dari kulit jeruk dapat diperoleh
dengan cara ini (Mursyidi, 1990).
3
untuk mendapatkan mutu dan rendeman minyak atsiri yang tinggi. Metode
19
ekstraksi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu enfleurasi dan maserasi.
(Mursyidi, 1990).