Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi timbul karena adanya mikroba patogen yang masuk

kedalam tubuh dan berkembang biak dan menjadi penyebab utama tingginya

angka kesakitan dan kematian (mortality) di Indonesia bahkan dunia (WHO,

2011). Penyakit infeksi disebabkan karena adanya bakteri, salah satunya adalah

Staphylococcus aureus (Darmadi, 2008). Staphylococcus aureus merupakan

bakteri kokus gram positif yang umumnya terdapat pada saluran pernafasan atas

serta kulit dan pada individu sehat hanya berperan sebagai pembawa penyakit

(Syahrurahman dkk., 2010). Ciri khas infeksi yang disebabkan oleh

Staphyloccocus aureus adalah radang spuratif (bernanah) pada jaringan lokal dan

cenderung menjadi abses, karena itu Staphyloccocus aureus sering disebut bakteri

piogenik (Madigan dkk., 2008).

Beberapa tahun terakhir banyak penelitian dilakukan untuk mengeksplorasi

manfaat dari tumbuhan, salah satunya sebagai antibakteri. Pemanfaatan tumbuhan

dalam penelitian diduga karena adanya kandungan senyawa metabolit sekunder

yang terkandung dalam tumbuhan tersebut. Menurut hasil penelitian Manu

(2013), senyawa metabolit yang dapat digunakan sebagai antibakteri antara lain

alkaloid, saponin, flavonoid dan tanin.

Tumbuhan ketul yang memiliki nama latin Bidens Pilosa dan berasal dari

keluarga Asteraceae, diketahui mengandung senyawa kimia alkaloid poliina,

1
2

saponin, minyak atsiri, zat samak serta zat pahit (Yernelis, 2010). Menurut Syah

(2014), tumbuhan ketul termasuk pada jenis tumbuhan terna semusim (herba)

yang banyak tumbuh liar seperti di tepi jalan atau tanah lapang. Oleh masyarakat

sekitar tumbuhan ketul digunakan sebagai obat sakit kepala dan obat gangguan

pencernaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian pada daun ketul untuk membuktikan bahwa daun ketul dapat digunakan

sebagai penghambat aktivitas antibakteri pada Staphyloccocus aureus.

B. Perumusan Masalah
Apakah ekstrak daun ketul memiliki aktivitas antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun ketul terhadap

Staphylococcus aureus.
D. Manfaat Penelitian

Memberikan informasi kepada tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai khasiat

dan kegunaan dari daun ketul dalam pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai