Departemen Maternitas
Bayi Baru Lahir
Disusun oleh :
Nama
: Nur Anisa
NIM
: 115070201111031
Kelas
: Reguler 1
Kelompok
:3
A. DEFINISI
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya
biasanya dengan usia gestasi 38 42 minggu (Dona L. Wong, 2003).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram
(Depkes RI, 2005).
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 4000 gram, cukup
bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat
bawaan) yang berat (M. Sholeh Khosim, 2007).
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran (Saifuddin, 2002).
B. KRITERIA BAYI NORMAL
a. Masa gestasi cukup bulan: 37-40 minggu
b. Berat lahir 2500-4000 gram
c. Lahir tidak dalam keadaan asfiksia: (lahir menangis keras, nafas
spontan dan teratur, skor Apgar >7.
d. Tidak terdapat kelainan kongenital berat
Ciri-ciri Umum Bayi Baru Lahir Normal
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Berat badan
: 2500 4000 gram
Panjang badan
: 48 52 cm
Lingkar kepala
: 33 35 cm
Lingkar dada
: 30 38 cm
Masa kehamilan
: 37 42 minggu
Denyut jantung
: 180x/mnt, turun 120x/mnt
Respirasi
: 80x/mnt, turun 30 60 x/mnt
Kulit kemerahan licin
Kuku agak panjang dan lemas
Genitalia
Wanita : Labya mayora sudah menutupi labya minora
Laki-laki : Testis sudah turun
k. Refleks hisap dan menelan, refleks moro, graft refleks sudah baik
l. Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama
m. Suhu : 36,5 37 C (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).
C. PERUBAHAN FISIOLOGIS BAYI BARU LAHIR
Menurut Pusdiknakes (2003) perubahan fisiologis pada bayi baru lahir
adalah :
a. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus, janin mendapatkan oksigen dari pertukaran
gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui
paru paru.
1) Perkembangan paru-paru
Paru-paru berasal dari titik tumbuh yang muncul dari pharynx
yang bercabnga dan kemudian bercabang kembali membentuk
struktur percabangan bronkus proses ini terus berlanjit sampai
sekitar usia 8 tahun, sampai jumlah bronkus dan alveolus akan
sepenuhnya berkembang, walaupun janin memperlihatkan adanya
kanan ini dan penurunan pada atrium kiri, toramen kanan ini dan
penusuran pada atrium kiri, foramen ovali secara fungsional akan
menutup.
Vena umbilikus, duktus venosus dan arteri hipogastrika dari tali
pusat menutup secara fungsional dalam beberapa menit setelah
lahir dan setelah tali pusat diklem. Penutupan anatomi jaringan
fibrosa berlangsung 2-3 bulan.
c. Pengaturan suhu
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga
akan mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan dari
dalam rahim ibu ke lingkungan luar yang suhunya lebih tinggi. Suhu
dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, pada
lingkungan yang dingin , pembentukan suhu tanpa mekanisme
menggigil merupakan usaha utama seorang bayi untuk mendapatkan
kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini
merupakan hasil penggunaan lemak coklat untuk produksi panas.
Timbunan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh dan mampu
meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar lemak
coklat, sering bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan
energi yang akan mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak
dapat diproduksi ulang oleh seorang BBL. Cadangan lemak coklat ini
akan habis dalam waktu singkat dengan adanya stress dingin. Semakin
lama usia kehamilan semakin banyak persediaan lemak coklat bayi.
d. Metabolisme glukosa
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah
tertentu. Dengan tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat
lahir seorang bayi harus mulai mempertahankan kadar glukosa
darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, glukosa darah akan turun
dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).
Koreksi penurunan kadar gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara
:
1) Melalui penggunaan ASI
2) Melaui penggunaan cadangan glikogen
3) Melalui pembuatan glukosa dari sumber lain terutama lemak.
BBL yang tidak mampu mencerna makanan dengan jumlah yang
cukup, akan membuat glukosa dari glikogen (glikogenisasi).Hal ini
hanya terjadi jika bayi mempunyai persediaan glikogen yang
cukup.Bayi yang sehat akan menyimpan glukosa dalam bentuk
glikogen terutama di hati, selama bulan-bulan terakhir dalam rahim.
Bayi yang mengalami hipotermia, pada saat lahir yang mengakibatkan
hipoksia akan menggunakan cadangan glikogen dalam jam-jam
pertama kelahiran. Keseimbangan glukosa tidak sepenuhnya tercapai
dalam 3-4 jam pertama kelahiran pada bayi cukup bulan. Jika semua
persediaan glikogen digunakan pada jam pertama, maka otak dalam
keadaan berisiko. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur), lewat bulan
(post matur), bayi yang mengalami hambatan pertumbuhan dalam
rahim dan stres janin merpakan risiko utama, karena simpanan energi
berkurang (digunakan sebelum lahir).
Gejala hipoglikemi dapat tidak jelas dan tidak khas,meliputi;
kejang-kejang halus, sianosis,, apneu, tangis lemah, letargi,lunglai dan
menolak makanan. Hipoglikemi juga dapat tanpa gejala pada awalnya.
Akibat jangka panjang hipoglikemi adalah kerusakan yang meluas di
seluruh di sel-sel otak.
e. Sistem gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan
menelan. Reflek gumoh dan reflek batuk yang matang sudah terbentuk
baik pada saat lahir.
Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan
mencerna makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara
esofagus bawah dan lambung masih belum sempurna yang
mengakibatkan gumoh pada bayi baru lahir dan neonatus, kapasitas
lambung masih terbatas kurang dari 30 cc untuk bayi baru lahir cukup
bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah secara lambat bersamaan
dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makanan yang sering
oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand.
f.
persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan
deteksi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu
badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya
tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
d. Memberi Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir
normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama
3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan
dosis 0,5 1 mg I.M
e. Memberi Obat Tetes / Salep Mata
Dibeberapa negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum
diharuskan untuk mencegah terjadinya oplitalmic neonatorum. Di daerah
dimana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi
salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin
0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata
karena klamidia (penyakit menular seksual)
f. Identifikasi Bayi
g. Pemantauan Bayi Baru Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui
aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi
baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan
serta tindak lanjut petugas kesehatan 2 jam pertama sesudah lahir
meliputi :
Kemampuan menghisap kuat atau lemah
Bayi tampak aktif atau lunglai
Bayi kemerahan atau biru
Sebelum penolong persalinan meninggalkan ibu dan bayinya.
Penolong persalinan melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap
ada tidaknya masalah kesehatan yang memerlukan tindak lanjut seperti
:
Bayi kecil untuk masa kehamilan atau bayi kurang bulan
Gangguan pernapasan
Hipotermia
Infeksi
Catat bawaan dan trauma lahir
d.
e.
f.
g.
h.
2
Seluruh tubuh
kemerahan
Diatas 100x/mnt
Menangis,
atau bersin
baik
Gerakan aktif
Menangis kuat
Keterangan :
Asfiksia berat (nilai apgar 0 3)
Memerlukan resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen
terkendali
Asfiksia ringan/ sedang ( nilai apgar 4 6 ).
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat
bernafas normal kembali.
Bayi normal (nilai apgar 7 10).
H. PENILAIAN BAYI UNTUK TANDA-TANDA KEGAWATAN
Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau
beberapa tanda-tanda berikut :
I.
Sesak nafas
Frekuensi pernapasan 60x/mnt
Gerak retraksi di dada
Malas minum
Panas atau suhu bayi rendah
Kurang aktif
Berat lahir rendah (1500 2500 gr) dengan kesulitan minum
Tanda-tanda bayi sakit berat
Sulit minum
Sianosis sentral (lidah biru)
Perut kembung
Periode Apnea
Kejang / periode kejang-kejang kecil
Merintih
Perdarahan
Sangat kuning
Berat badan lahir < 1500 gr (Prawirohardjo, 2002).
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
a. Pengkajian terhadap faktor resiko
1. Maternal : usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan sosial
dan riwayat pekerjaan
2. Obstetric : parity, periode, kondisi kehamilan terakhir
3. Perinatal : antenatal, informasi prenatal maternal health (DM, jantung)
4. Inytrapartum event :
- Usia gestasi : lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu
- Lama dan karakteristik persalinan : persalinan lama pada kala I
dan II KPD 24 jam
- Kondisi ibu : hipo/hipertensi progresif, perdarahan, infeksi
- Keadaan yang mengidentifikasi total distress HR lebih dari 120x
sampai dengan 160x per menit
- Penggunaan analgesic
- Metode melahirkan : SC, forcep, vacuum.
b. Pengkajian fisik
1. Eksternal :
Perhatikan warna, bercak warna, kuku, lipatan pada telapak
kaki,periksa potensi hidung dengan menutup sebelah lubang hidung
sambil mengobservasi pernafasan serta perubahan kulit.
2. Dada :
Palpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang, auskultasi
untuk menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas pada setiap
dada.
- Abdomen
Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk seperti kubam atau
tidak ada anomaly, perhatikan jumbah pembuluh darah pada tali
pusat.
- Neurologis
DATA
DS :
DO :
- Hasil TTV
- Bayi terlihat
menggigil
DS :
DO :
- Bayi tidak
menangis
- Bayi tampak
kebiruan
DS :
DO :
ETIOLOGI
Bayi baru lahir
Hipotermia
MASALAH
KEPERAWATAN
Hipotermia
berhubungan
dengan
pemajanan
lingkungan yang
dingin
Ketidakefektifan
bersihan jalan
nafas
berhubungan
dengan materi
asing dalam jalan
nafas
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
Terpapar oleh lingkungan luar
pertahanan tubuh
primer yang tidak
adekuat
RENCANA INTERVENSI
NO
1
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Hipotermia
berhubungan
dengan
pemajanan
lingkungan yang
dingin
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 5 menit, bayi
tidak mengalami
hipotermi.
Kriteria hasil :
- Suhu tubuh bayi
normal pada kisaran
35,5-37,5 (indicator
5)
- Bayi tidak menggigil
(indicator 5)
Ketidakefektifan
bersihan
jalan
nafas
berhubungan
dengan
materi
asing dalam jalan
nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1 menit, asfiksia
dapat diatasi.
Kriteria hasil :
- Bayi dapat menangis
- Zat asing dapat
dikeluarkan
INTERVENSI
1. Bungkus bayi
dengan selimut yang
hangat
2. Letakkan bayi dalam
lingkungan yang
telah diatur
sebelumnya
(dibawah pemanas
radiasi atau dekat
dengan ibu)
3. Monitor suhu tubuh
bayi secara rutin
4. Pertahankan suhu
ruangan antara 24
dan 25 derajat
celcius
5. Mandikan bayi
dalam jam yang
tepat (hangat)
6. Tutup kepala bayi
dengan
menggunakan topi
yang hangat
7. Waspadai setiap
tanda hipotermia
dan hipertermia.
1. Lakukan suction
pada bayi sesegera
mungkin
2. Lakukan finger
swab apabila
terdapat materi
asing di mulut bayi
3. Lakukan rangsangat
taktil pada bayi
4. Monitor status
hemodinamik bayi
secara rutin,
Resiko infeksi
berhubungan
dengan
pertahanan tubuh
primer yang tidak
adekuat
Tujuan :
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
selama 1x24 jam, tidak
terdapat infeksi
Kriteria hasil :
- Tidak ditemukan
tanda-tanda infeksi
(tumor, rubor, kalor,
dolor dan functiolesa
1.
2.
3.
4.
5.
terutama
pernafasan bayi
Kaji ulang faktorfaktor resiko dari ibu
yang cenderung
membuat bayi
terkena infeksi
Tentukan usia
gestasi bayi baru
lahir
Cuci tangan
sebelum dan
sesudah kontak
dengan bayi
Perhatikan
peralatan individu
dan alat-alat yang
digunakan untuk
bayi
Kaji tali pusat dan
area kulit pada
dasar pusat setiap
hari dari adanya
tanda-tanda infeksi