Audit internal
QA melakukan evaluasi kerja kesemua bagian/departemen yang ada. Saat ini audit internal
masih terbatas pada departemen yang berada dibawah plant manager.
b)
Audit eksternal
Dilakukan terhadap supplier / pemasok baik bahan baku obat maupun bahan kemas. Saat ini
departemen QA belum melakukan vendor audit karena terbatasnya SDM yang ada. Untuk
memilih supplier yang dapat dipakai maka QA membuat Protap Kriteria Pemasok.
c)
Inspeksi diri
Merupakan penilaian secara jujur terhadap kinerja perusahaan khususnya departemen yang
berada dibawah plant manager. Dari hasil penilaian yang diperoleh maka dilakukan evaluasi dan
disusun langkah-langkah untuk perbaikan. Inspeksi diri secara umum dilakukan setiap 6 bulan
sekali dan juga diwaktu-waktu tertentu sesuai kebijakan perusahaan.
d)
e)
f)
g)
h)
Bersama departemen terkait QA membuat prosedur tetap sebagai petunjuk operasional. Protap
bersifat singkat, jelas dan mudah dimengerti oleh operator dari berbagai latar belakang
pendidikan, tidak perlu menggunakan pendekatan ilmiah yang terlalu rumit, serta gaya penulisan
dan tata bahasa yang digunakan mudah dimengerti oleh operator. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan protap diantaranya sistem penomoran dokumen, kode-kode
dokumen berdasarkan pengelompokan dokumen serta pendistribusian dan penyimpanan protap.
i)
Validasi
QA Manager menjadi ketua komite validasi dengan anggota berasal dari bagian Produksi,
QC/IPC, Teknik, R&D, dan bagian lain yang terkait, sesuai dengan jenis pelaksanaan
validasi/kualifikasi yang dilakukan.Komite validasi merupakan sebuah team (kelompok) yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program validasi/ kualifikasi dalam industri farmasi
yang bersangkutan.
Komite validasi bertanggung jawab untuk melaksanakan seluruh program validasi sesuai
dengan jadwal seperti yang telah tertera pada rencana induk validasi (RIV). Komite validasi ini
selanjutnya terbagi menjadi beberapa kelompok kerja (task force) sesuai dengan ruang lingkup
dan pelaksananaan validasi. Misalnya dalam pelaksanaan kualifikasi mesin/peralatan penunjang,
maka kelompok kerja terdiri dari departemen QA dan departemen teknik (kadang-kadang juga
departemen produksi dan R&D), sedangkan untuk validasi metode analisa, maka kelompok kerja
terdiri dari departemen QA, departemen QC (kadang-kadang juga depertemen R&D). Namun
demikian secara umum, departemen QA merupakan penanggung jawab dari keseluruhan
pelaksanaan program validasi pada industri farmasi tersebut.
1.
a.
1)
2)
b.
1)
2)
3)
4)
c.
1)
2)
1)
Validasi metode analisa merupakan proses yang dilakukan melalui kebenaran dan
kesesuaian metode analisa yang digunakan.
2)
Validasi pembersihan
Tujuannya adalah untuk mengetahui bahwa prosedur pembersihan yang dilakukan
sudah efektif.
3)
Validasi proses
Validasi proses dilaksanakan setelah metode analisa divalidasi dan personel
mendapat pelatihan. Validasi proses dibagi menjadi 3 macam yaitu validasi
prospektif, retrospektif dan konkuren. Validasi prospektif dilakukan untuk produk
baru dengan 3 batch pertama harus memenuhi syaratdilakukan oleh R & D di
Bandung sedangkan Plant Jakarta sendiri hanya melakukan validasi konkuren untuk
pemantauan proses produksi sebanyak 3 batch berurutan dan validasi retrospektif
pada produk yang sudah beredar berdasarkan dokumentasi dari 10-30 batch.
2.
3.
a.
1)
2)
b.
4.
Pengendalian dokumen
Pengendalian dokumen berfungsi mengganti, mendistribusikan dan memastikan
dokumen yang mengalami perubahan. Ada beberapa level dokumen yang menjadi
tanggung jawab divisi pengendalian mutu, yaitu:
a.
b.
c.
d.
5.
Sistem penarikan produk kembalian adalah Plant Manager akan membuat surat
disposisi ke Pedagang Besar Farmasi (PBF). Selanjutnya PBF akan membuat surat
disposisi kepada apotek-apotek dimana produk itu terdistribusi. Penarikan akan
dibawa ke Unit Bisnis Logistik (UBL).
ob Description QA Manager
1.
Deskripsi Kerja
2.
Tugas Utama
a)
b)
c)
Menyusun system dan rencana yang di inginkan oleh pelanggan dan di terapkan dalam
lingkup perusahaan
d)
Membantu proses analisa dari suatu masalah yang terjadi dan mendiskusikan hasil
temuan masalah tersebut kepada pihak management
e)
Melakukan pengawasan dan fungsi control dari segi proses yang berhubungan dengan
kualitas ke semua lini perusahaan baik dalam bentuk raw material dan barang yang sudah
menjadi garment sampai waktu shipment
f)
g)
h)
i)
3.
Tugas Tambahan
a)
Melakukan proses control ke produksi bila terjadi masalah dan mencari tahu
permasalahan yang terjadi
b)
c)
4.
Pengantar
Setiap perusahaan terkenal diselesaikan untuk mencapai kepuasan pelanggan mengenai produk atau
jasa mereka. Untuk tujuan ini, mereka menyewa kontrol kualitas inspektur dalam organisasi
tersebut. Kontrol kualitas inspektur meneliti produk dan proses dari sebuah perusahaan untuk
memperoleh standar kualitas yang dibutuhkan.
Job Description
Kontrol kualitas inspektur memonitor, tes dan memeriksa semua proses yang terlibat dalam produksi
produk dan produk itu sendiri. Dia harus memastikan standar kualitas dipenuhi oleh setiap komponen
produk atau layanan yang disediakan oleh perusahaan.
Tugas pekerjaan
Tanggung jawab utama dari QC Inspector adalah sebagai berikut:
Ini adalah tugas QC inspektur untuk memantau perkembangan semua produk yang diproduksi oleh
perusahaan.
QC inspector bertanggung jawab untuk memperoleh kualitas dalam produk dan jasa
perusahaannya.
Tugas utama dari QC inspector tetap sama di semua industri Namun, metode untuk menentukan
kualitas suatu produk bervariasi dari perusahaan ke perusahaan. Dalam kasus beberapa produk bahan,
QC inspector harus memverifikasi kualitas produk dengan bantuan parameter seperti berat badan, tekstur
dan sifat fisik lainnya dari perusahaan. Dalam industri mekanik, inspektur QC menjamin kualitas setiap
bagian secara individual. Demikian juga, untuk setiap industri metode ini bervariasi dari produk ke produk.
QC inspector memonitor setiap proses yang terlibat dalam produksi suatu produk.
Hal ini juga merupakan tanggung jawab QC inspektur untuk memastikan kualitas barang yang
dibeli serta barang jadi.
Dia harus merekomendasikan pengolahan ulang produk-produk berkualitas rendah.
Ia juga bertanggung jawab untuk dokumentasi inspeksi dan tes yang dilakukan pada produk dari
sebuah perusahaan.
QC inspektur harus memastikan produk dari perusahaan memenuhi standar mutu ISO seperti
9001, ISO 9002 dll
Dia harus menjaga checklist proses inspeksi dan protokol yang digunakan dalam suatu
perusahaan.
QC inspector juga bertanggung jawab untuk mengidentifikasi masalah dan isu-isu mengenai
kualitas produk dan juga telah membuat rekomendasi kepada otoritas yang lebih tinggi.
Dia harus membuat analisis dari catatan sejarah perangkat dan dokumentasi sebelumnya produk
untuk referensi di masa mendatang.
Keterampilan
QC inspektur harus juga diakui dengan metode yang berbeda untuk asuransi mutu yang digunakan
dalam industri. Keahliannya harus didasarkan pada inspeksi visual dari suatu produk bersama dengan
asuransi tes berbasis kualitas. Dia harus memiliki pendekatan profesional mengenai metode jaminan
kualitas dan mampu menggunakan alat-alat canggih untuk tujuan ini. QC inspector juga harus memiliki
keterampilan dokumentasi profesional untuk proses jaminan kualitas.
Lingkungan Kerja
Kualitas yang diinginkan dalam setiap produk saat ini. Oleh karena itu, inspektur QC diperlukan dalam
setiap bidang seperti konstruksi, pertanian, barang-barang konsumen, peralatan medis, baik teknis,
transportasi dan berbagai layanan lainnya. QC inspector harus bekerja dalam koordinasi dengan
departemen lain seperti produksi, manufaktur, pengepakan dan pemasok
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.