STANDAR Ditetapkan, PROSEDUR Direktur RSUD Menggala Tanggal Terbit OPERASIONAL
dr.LUKMAN PURA, Sp.PD-KGH,MHSM.FINASIM
NIP.196611291998031002 PENGERTIAN Antibiotik Profilaksis adalah Pemberian antibiotik sebelum, saat dan hingga 24 jam pasca operasi pada kasus yang secara klinis tidak didapatkan tanda-tanda infeksi TUJUAN 1. Mencegah terjadi infeksi luka operasi. Diharapkan pada saat operasi antibiotik dijaringan target operasi sudah mencapai kadar optimal yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri. 2. Prinsip penggunaan antibiotik profilaksis selain tepat dalam pemilihan jenis juga mempertimbangkan konsentrasi antibiotik dalam jaringan saat mulai dan selama operasi berlangsung. KEBIJAKAN 1. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. SK Menkes No. 1331 th 1999 tentang penerapan standar Pelayanan Rumah Sakit 3. Standar Pelayanan Medis Dit Yan Med Depkes tahun 1996 4. Standar Pelayanan Medis URJ Orthopedi dan Traumatologi 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/ MENKES/ PER/ XII/ 2011 PROSEDUR 1. Indikasi penggunaan antibiotik profilaksis didasarkan kelas operasi, yaitu operasi bersih dan bersih kontaminasi. 2. Dasar pemilihan jenis antibiotik untuk tujuan profilaksis: mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika, sampai Panduan penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi RSUD Kota Depok di susun dan diterapkan. 3. Rute pemberian: Antibiotik profilaksis diberikan secara intravena. Untuk menghindari risiko yang tidak diharapkan dianjurkan pemberian antibiotik intravena drip dalam NaCL 100 cc, dan dapat dilakukan tanpa skin test antibiotik terlebih dahulu. RSUD MENGGALA KABUPATEN ANTIBIOTIKA PROPILAKSIS TULANG BAWANG
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 2/2
PROSEDUR 4. Waktu pemberian: Antibiotik profilaksis diberikan ≤ 30 menit
sebelum insisi kulit. Idealnya diberikan pada saat induksi anestesi. 5. Dosis pemberian untuk menjamin kadar puncak yang tinggi serta dapat berdifusi dalam jaringan dengan baik,maka diperlukan antibiotik dengan dosis yang cukup tinggi. Pada jaringan target operasi kadar antibiotik harus mencapai kadar hambat minimal hingga 2 kali lipat kadar terapi. 6. Lama pemberian: Durasi pemberian adalah dosis tunggal, dengan kecepatan 60 tetes makro per menit Dosis ulangan dapat diberikan atas indikasi perdarahan lebih dari 1500 ml atau operasi berlangsung lebih dari 3 jam. UNIT TERKAIT 1. Bidang Pelayanan Medis 2. Bidang Penunjang 3. Bidang Keperawatan 4. Instalasi Gawat Darurat 5. Instalasi Rawat Inap 6. Instalasi Rawat Jalan 7. Instalasi Laboratorium 8. Instalasi Farmasi 9. Instalasi Kamar Bersalin 10. Instalasi Kamar Operasi 11. Instalasi Rekam Medis 12. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 13. Komite Keselamatan Pasien 14. Komite Medik 15. Komite Keperawatan