Anda di halaman 1dari 4

MUARA SUBUR Blog Archive FUMIGASI

WELCOME TO MUARA SUBUR HOME PAGE

Search For...

HOME

COMPANY PROFILE

TRANSLATOR

PROJECT

MUARAPEDIA

GUEST BOOK

CONTACT US

FUMIGASI

Translate This
NEWS FLASH

Relaunching Website muara subur.


Silakan akses informasinya.

Home MANUNGGAL JAYA PESTINDO FUMIGASI

Regard: Muara Subur


Read More...

LANGUAGE
FUMIGASI
THE COMPANY

MANUNGGAL JAYA PESTINDO

MUARA SUBUR

SURVINDO MANDIRI PRAKARSA

Adalah suatu tindakan perlakuan (atau pengobatan) terhadap suatu komoditi dengan menggunakan
fumigant tertentu, didalam ruang kedap udara, pada suhu dan tekanan tertentu. Beberapa macam
fumigasi antara lain:
FUMIGASI STANDARD BARANTAN
Fumigasi standard barantan adalah fumigasi dengan perlakuan standard yang mengacu pada prosedur/

KURS INDONESIA

kualifikasi dari Badan Karantina Nasional Departemen pertanian dan AQIS (The Australian Quarantine
and Inspection Service) untuk produk export/komoditi.
FUMIGASI SISTEM COLD GASSING
Fumigation system cold gassing adalah sistem fumigasi dengan menggunakan fumigan gas atau cair.
Dalam penggunaanya, Fumigasi sistem ini menggunakan Methyl Bromide (CH3BR).
FUMIGASI SISTEM HEAT TREATMENT
Fumigasi ini tidak menggunakan pestisida dalam penanggulangan hama. metode yang digunakan adalah
dengan memberikan gas panas pada kayu kemasan.
FUMIGAN
Adalah suatu jenis pestisida (obat pembasmi hama) yang dalam suhu dan tekanan tertentu berbentuk gas,
dan dalam konsentrasi serta waktu tertentu dapat membunuh hama (organisme pengganggu).
1. Undang-undang No.16 tahun 1992 Jo. PP. No.14 tahun 2002;
2. Surat Keputusan Menteri Pertanian No.271/Kpts/HK.310/4/2006 tgl.12 April 2006;
3. Kep. Menteri Pertanian no.217/Kpts/HK.310/4/2006 tgl.12-04-2006;
4. Notice to Industry dari pemerintah Australia No. 50/2005-06 dan no. 51/2005-06;
5. SE. Barantan no. 1162.a/PO.540.240/L.3/6/06 tgl.30-06-2006;

http://muarasubur.com/fumigasi/ (1 of 4)7/22/2010 6:27:09 AM

MUARA SUBUR Blog Archive FUMIGASI

6. SE. Balai Besar KT. Tg. Priok no.756/KT.270/L.3.A.2.003.00/08/07 tgl. 20 Agustus 2007 dan no.829.
a/KT.240/L.3.A.2.003.00/09/07 tgl. 07 September 2007;
7. Peraturan Menteri Perdagangan RI no. 51/M-DAG/PER/12/2007 tgl. 28 Des. 2007
RINGKASAN:
Tindakan perlakuan termasuk FUMIGASI, merupakan kewenangan (kompetensi) pemerintah. Dalam hal
pelaksanaan fumigasi dilakukan oleh Pihak Ketiga (swasta), maka hanya boleh dilakukan oleh Perusahaan
fumigasi yang sudah di REGISTRASI Pemerintah (dalam hal ini oleh Badan Karantina Pertanian Dep.
Pertanian)
1. Fumigasi merupakan salah satu persyaratan ekspor sesuai ketentuan internasional yang tertuang
dalam berbagai kesepakatan bersama, diantaranya dalam International Plant Protection Convention
(IPPC) yang direcomended oleh badan perdagangan dunia (WTO).
2. Karena sifat yang khusus dari bahan fumigant yang digunakan (jenis obat/pestisida berbentuk gas),
maka diperlukan durasi (periode waktu) dalam pelaksanaannya dengan maksud agar bahan fumigant
tersebut dapat meresap (penetrasi) secara sempurna dalam setiap komoditi yang di fumigasi. Untuk
itu, dalam setiap pelaksanaan fumigasi akan diawali dengan gas in (pelepasan gas) dan diakhiri
dengan gas out (aerasi atau kegiatan untuk menetralisir agar tidak ada residu gas beracun dalam
komoditi tersebut).
3. Yang perlu diingatkan kepada seluruh eksportir adalah, jangan biarkan komoditi anda di re-fumigasi
(atau terkena claim) di negara tujuan hanya karena tidak di fumigasi pada saat akan dikirim keluar
negeri.
FUMIGASI STANDARD
1. Penerbitan Fumigation Certificate bernomor registrasi AFASID yang merupakan registrasi resmi
pemerintah dan diakui sah secara internasional.
2. Sertifikat fumigasi wajib ditanda tangani oleh tenaga teknis kompetensi fumigasi (authorized
competence) beregister internasional;
3. Ketentuan dan tatacara pelaksanaan fumigasi standar pemerintah dan standar internasional yang
berlaku, a.l.:
1. Fumigasi wajib dilaksanakan oleh perusahaan fumigasi yang telah terdaftar dalam Program
Pemerintah cq. Badan Karantina Pertanian Departemen Pertanian (mempunyai nomor registrasi
resmi pemerintah)
2. Container atau komoditi yang akan di fumigasi harus bersih, bebas dari kontaminasi hama dan
organisme pengganggu lainnya, tanah atau lumpur serta kotoran lainnya.
3. Fumigasi yang menggunakan container, maka container wajib diturunkan dari sasis kendaraan,
karena fumigasi harus menggunakan cungkup atau coversheet, serta peralatan standar yang
berlaku lainnya, khusus container untuk ekspor, maka fumigasi wajib dilakukan di depo
fumigasi yang telah memperoleh rekomendasi dari Badan Karantina pertanian (untuk DKI di
http://muarasubur.com/fumigasi/ (2 of 4)7/22/2010 6:27:09 AM

MUARA SUBUR Blog Archive FUMIGASI

depo KBN Marunda atau depo Transporindo)


4. Beberapa syarat depo fumigasi yang wajib mendapat rekomendasi dari pemerintah adalah :
lantai kedap dan rata, aman dari lalu lintas orang, terhindar dari kemungkinan reinvestasi hama/
penyakit/organisme pengganggu lainnya.
5. Fumigant (obat /pestisida) yang dipakai adalah Methyl Bromide (Ch3Br) dengan dosis yang
umum dipakai adalah 48 gram/m3/24 jam. Apabila terjadi penambahan atau pengurangan
dosis, dikenakan biaya sesuai tambahan/pengurangan jumlah obat yang dipakai.
6. Proses fumigasi efektif memerlukan waktu paling sedikit 1 x 24 jam.
7. Kualitas hasil terjamin, mengurangi tingkat resiko re-fumigasi (atau claim) dari negara tujuan.
8. Pemberitahuan atau order fumigasi agar disampaikan paling lambat 24 jam sebelum clossing
kapal.
9. Fumigasi dapat dilakukan untuk keperluan lainnya seperti kemasan kayu atau komoditas. Untuk
komoditas dalam gudang, fumigasi juga wajib menggunakan cungkup atau coversheet.
10. Tempat penumpukan atau depo fumigasi, lokasi pabrik/gudang, atau dermaga pemuatan, harus
bersih dan bebas dari berbagai hama dan organisme pengganggu lainnya, khusus untuk
fumigasi diluar container (seperti di gudang), maka wajib dilakukan ditempat/lokasi yang
terhindar dari panas dan hujan, kondisi bersih, dan jauh dari lalu lintas orang.
11. Container atau komoditi yang telah selesai di fumigasi, harus diletakan terpisah dari container
atau komoditi lain yang belum di fumigasi untuk mencegah terjadinya kontaminasi kembali
selama di tempat penumpukan/penyimpanan.
12. Komoditi yang telah selesai di fumigasi, disarankan tidak berada terlalu lama dalam tempat
penyimpanan, untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kontaminasi kembali. Dalam hal ini
apabila penyimpanan melewati batas resistensi fumigant (21 hari), maka harus dilakukan
refumigasi.
13. Dosis fumigasi bervariasi tergantung jenis komoditi yang di fumigasi atau atas persyaratan
negara tujuan.
4. Tarif / biaya fumigasi terbagi dalam beberapa kategori, disesuaikan dengan tatacara dan lokasi
fumigasi yang akan dilakukan. Beberapa kategori dan kriteria untuk menetapkan tarif tersebut
adalah:
1. Fumigasi dalam container yang dilakukan di depo container yang telah ditetapkan. Posisi
container diletakkan diatas lantai yang kedap (diturunkan dari sasis kendaraan). Untuk jenis
fumigasi ini, pengenaan tarif fumigasi sudah termasuk:

Biaya sewa depo container.

Lift on/off selama di depo container.

Biaya trucking dari depo container sampai CY.

2. Fumigasi LCL atau fumigasi yang dilaksanakan diluar container (sebelum stuffing). Untuk
fumigasi jenis ini, dapat dilakukan di pabrik atau lokasi lain yang disepakati bersama. Tarif
biaya fumigasi dihitung berdasarkan volume komoditi yang di fumigasi.

http://muarasubur.com/fumigasi/ (3 of 4)7/22/2010 6:27:09 AM

MUARA SUBUR Blog Archive FUMIGASI

Comment

Subscribe

Back To Top

http://muarasubur.com/fumigasi/ (4 of 4)7/22/2010 6:27:09 AM

Anda mungkin juga menyukai