APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
GUIDELINE FARMAKOLOGI
(Revised by Bernard & Zahrina)
B.
Indikasi
Adalah kondisi di mana obat ini harus digunakan. Kondisi yang dimaksud
adalah penyakit yang diderita pasien, bukan efek yang diharapkan
dari obat!
Contoh yang benar : demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dll.
Contoh yang salah : menurunkan demam, antipiretik, dll.
Kalau diindikasikan untuk pencegahan, istilahnya : terapi profilaksis (bukan
untuk pencegahan ).
Perhatikan indikasi yang berkaitan dengan dosis (atau aturan pakai), karena
terdapat beberapa obat yang digunakan pada indikasi yang banyak dengan
dosis yang beragam (dosis berbeda untuk indikasi yang berbeda).
C.
D.
Kontraindikasi
Lawan dari indikasi, artinya pada kondisi apa obat ini tidak boleh
digunakan.
Misal : Dulcolax dikontraindikasikan pada pasien ileus, obstruksi usus, yang
baru mengalami pembedahan di bagian perut seperti usus buntu, penyakit
radang usus akut dan dehidrasi parah.
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
Selalu perhatikan untuk ibu hamil dan menyusui (walaupun tidak ada di
bagian KI dari referensi, coba cari pengaruhnya pada ibu hamil dan
menyusui)
E.
Efek samping
Menurut WHO 1970, efek samping suatu obat adalah segala khasiat yang
tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis yang
dianjurkan (Obat-obat Penting edisi (6?) hal. 37). Bahasa ringkasnya, efek
samping adalah efek tidak diinginkan yang muncul pada dosis terapi.
Misal : ganguan gastrointestinal, seperti mual, muntah, diare; pemakaian
kortikosteroid topikal menyebabkan efek samping lokal; iritasi, kulit kering,
hipopigmentasi, dermatitis kontak alergik.
F.
Bentuk sediaan
G.
Kandungan obat/komposisi
Tulis nama senyawa-senyawa obat yang ada dalam sediaan beserta
jumlahnya per satuan sediaan (/tablet, /5 mL, /gr, dll.).
Misal:
Vitamin E
30 I.U
Tiamin HCl
100 mg
Piridoksin HCl 50 mg
Sianokobalamin
100 mcg
K-l-aspartat
100 mg
Mg-l-aspartat
100 mgc
H.
1.
2.
3.
4.
5.
I.
Dosis
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
Interaksi obat
Terjadinya interaksi antara obat dengan obat lain, obat dengan makanan, dan
obat dengan pemeriksaan laboratorium, jika digunakan bersamaan yang akan
menyebabkan efek samping yang merugikan. Tidak hanya disebutkan
nama obat yang berinteraksi tapi juga bentuk interaksinya apa.
Misal :
penggunaan piracetam bersama dengan ekstrak tyroid
menyebabkan kebingungan, marah dan gangguan tidur.
*Kalau ada interaksi obat dan makanan, atau dengan hasil laboratorium
dan menyebabkan interaksi yang efeknya signifikan berdasarkan pustaka,
maka perlu dituliskan.
K.
Penyimpanan
Suhu dan kondisi penyimpanan yang dianjurkan guna melindungi sediaan dan
menjaga kestabilan sediaan obat.
Misal : simpan pada suhu 15o-30oC, terlindung dari cahaya.
Cantumkan jarak suhu, jangan menyebutkan: simpan pada ruangan
sejuk ini salah) dan jangan juga menyebutkan simpan di suhu kamar (ini salah)
L.
M.
Peringatan
Untuk perhatian dimasukkan ke dalam peringatan.
Hubungan perhatian-peringatan-kontraindikasi : Perhatian paling rendah;
peringatan tengah/sedang; kontraindikasi pasien sama sekali tidak boleh
menggunakan.
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
LAMBANG
NARKOTIKA
(Tergantung
FARMAKOLOGI
zat
aktif
yang
digunakan)
1.5.
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
2.1
Golongan Kimia (tidak selalu ada, klo tidak ada cukup tulis
nama kimia&sinonim)
Contoh : Kloramfenikol berdasarkan golongan kimianya termasuk golongan
tersendiri, di mana tidak termasuk golongan beta laktam maupun golongan
lainnya.
(Shortcut: MIMS, ISO, Drug Fact, AHFS, GG)
(GG 10/11, hal ..; AHFS 2010/11, hal ; PDR; dan pustaka lain)
2.2. Bentuk Senyawa Aktif/Prodrug (Asam, Basa, Garam, Ester,Prodrug)
Jelaskan bentuk aktif senyawa kita dan bentuk senyawa yang kita pakai
beserta alasannya.
Jangan jadikan bentuk senyawa aktif dalam MIMS/ISO sebagai acuan
utama!!!!
(GG 10/11, hal ..; AHFS 2010/11, hal ; PDR; dan pustaka lain)
2.3. Mekanisme Kerja Obat (UTAMA : GG,AHFS. ALTERNATIF : DRUG
FACT, USPDI)
Tulis mekanisme kerja dalam tubuh sampai obat tersebut menghasilkan efek.
Untuk antibiotik, anti jamur, antivirus dan antelmintik sebutkan nama bakteri,
jamur, virus atau cacing yang menjadi target dan yang resisten.
Contoh :
Kloramfenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis bakteri, yang
dihambat adalah enzim peptidil transferase yang berperan sebagai
katalisator untuk membentuk ikatan ikatan peptida pada proses sintesis
bakteri. Efek toksik kloramfenikol pada sel mamalia terutama terlihat pada
sistem hemopoetik dan diduga berhubungan dengan mekanisme kerja obat
ini.
(Shortcut: MIMS, ISO, Drug Fact, AHFS, GG, Katzung)
(GG 10/11, hal ; AHFS 2008, hal ; dan pustaka lain)
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
a. Absorpsi
Oral
Tulis kecepatan dan lokasi absorpsi, jumlah zat aktif yang diabsorpsi dan
interaksi dalam saluran cerna serta akibatnya. Jika pustaka mengenai hal-hal
tersebut tidak ada, maka cukup dengan menyebutkan lokasi absorpsi sudah
cukup.
Topikal
Tulis jumlah yang diabsorpsi (konsentrasi dalam plasma dapat mencapai
berapa) serta lama waktu pemakaian. Seandainya dapat terabsorpsi sedikit
secara sistemik, maka perlu disebutkan dan dijelaskan
Misal :
2-5 % dari gentamisin dapat ditemukan dalam urin.
Tetes Mata, hidung, telinga
Tulis jumlah yang diabsorpsi, barier yang dilewati serta lama waktu
pemakaian. Seandainya dapat terabsorpsi sedikit secara sistemik maka perlu
disebutkan dan dijelaskan
b. Distribusi
Oral, (Topikal, Tetes Mata, hidung, telinga : bila terabsorpsi)
Tulis jalur distribusi obat dalam tubuh, volume distribusi, konsentrasi
maksimal, tmax dan ikatan dengan protein plasma. (disebutkan saja jalur
distribusinya atau dapat terdistribusi kemana sudah cukup, tapi lebih lengkap
lebih baik )
Injeksi
Tulis jalur distribusi obat dalam tubuh, volume distribusi dan ikatan dengan
protein plasma.
c. Metabolisme
Tulis organ tempat metabolisme dan metabolitnya.
d. Eliminasi
Tulis waktu paruh dan organ tempat eliminasi.
(AHFS 2008, hal ; GG 10/11, hal ; dan pustaka lain)
2.5. Indikasi dan Dasar Pemilihannya
(UTAMA : GG, AHFS, DRUG FACT. ALTERNATIF : MARTINDALE)
Data indikasi digunakan untuk menentukan pada kondisi apa saja zat aktif
tersebut dapat digunakan. Tulis nama penyakitnya!! Tulis terlebih
dahulu semua indikasi di mana obat ini bisa digunakan. Kemudian
pilih indikasi tertentu yang disesuaikan dengan bentuk dan kekuatan
sediaan yang akan dibuat. Dalam pustaka biasanya disebut Dosage.
Kemudian pilih salah satu indikasi dan jelaskan. Kalau mau pilih banyak
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
indikasi juga boleh tapi perhatikan dosisnya. Sebaiknya pilih satu aja atau
beberapa indikasi yang dosisnya sama atau tidak beda jauh.
Untuk antibiotik sebaiknya dicantumkan nama bakteri penyebab penyakit.
Misal : Demam Tifoid yang disebabkan oleh S. Thypi
Lihat kesesuaian dengan bentuk sediaan!
(Shortcut: MIMS, ISO,Drug Fact, AHFS, GG)
(AHFS 2008, hal ; GG 10/11, hal ; dan pustaka lain)
Kalau Indikasi di AHFS diberi tanda +, artinya indikasi itu sudah tidak dipakai.
berdasarkan
pustaka
Ingat
dosis
antiinfeksi
(antibiotik)
TIDAK
BOLEH
SUBDOSIS. Kalau obat lain seperti analgetik & yg tidak berisiko fatal, boleh
subdosis. Misal parasetamol 5,6 ml menjadi 5 ml saja. Kalau antibiotic
amoksisilin 3,2 g dibulatkan ke 3,5 g bukan 3 g.
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
Penyakit ginjal
Penyakit hati
Wanita hamil
Wanita / pria yang berencana memiliki keturunan
Ibu menyusui
Anak
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
Bayi
Geriatri
dll
Tuliskan efek yang terjadi jika obat digunakan pada kondisi-kondisi di atas
(jika ada) dan pengecualian yang menyebabkan obat boleh digunakan (misal:
obat lain tidak efektif, atas petunjuk dokter, di bawah pengawasan dokter)
(GG 10/11, hal ;AHFS 2010/11, hal ; USPDI hal ; Drug Fact, hal
dan pustaka lain)
2.13. Peringatan dan Perhatian
Note: Lihat kesesuaian dengan bentuk sediaan!
Lihat penggunaan pada kondisi khusus! Gunakan kata-kata: tidak
dianjurkan, dengan peringatan, tidak boleh mengemudikan
kendaraan dll. Tuliskan penyesuaian penggunaan jika obat terpaksa
digunakan (misal: dosis dikurangi, frekuensi dilebihkan)
(GG 10/11, hal ;AHFS 2010/11, hal ; USPDI hal ; Drug Fact, hal dan
pustaka lain)
2.14. Cara Penyimpanan (Utama : AHFS, Farmakope, USPDI.
Alternatif : PDR, Martindale)
Kondisi penyimpanan yang dianjurkan untuk menjaga stabilitas sediaan. Lihat
data stabilita sediaan. Cantumkan pula lama penyimpanan sediaan setelah
wadah dibuka. Untuk sediaan rekonstitusi tuliskan lama penyimpanan setelah
sediaan direkonstitusi. Misal : Simpan di tempat sejuk (sebaiknya tulis
langsung suhu berapa) dan terhindar dari cahaya.
Note: Lihat kesesuaian dengan bentuk sediaan!
Cantumkan suhu penyimpanan jika ada
(AHFS 2010/11, hal )
2.15. Contoh Sediaan di Pasaran (AHFS, USPDI, ISO, MIMS)
Tuliskan nama dagang, zat aktif dan kekuatan sediaan. Cari minimal 5 contoh,
kalau tidak ada sediaan yang sama, cari yang zat aktifnya sama.
(AHFS 2010/11, hal ; DOI .., hal; Informasi Spesialit Obat 2006, hal ;
MIMS Indonesia, hal: ,ISO hal: ., dll)
2.16. Analisis Farmakologi
Analisis Farmakologi (Nilainya paling besar dibandingkan Uraian
Farmakologi. Jadi lebih baik diperbanyak kajiannya berdasarkan
uraian di atas)
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
PERMASALAHAN
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Sirup biasanya dalam 60 ml, tapi kadang dosis terlalu banyak
volume pemakaiannya jadi agak tidak masuk akal karena 2 hari sudah habis
padahal untuk indikasi tersebut perlu 1 minggu misalnya.
Obat yang tidak untuk orang dewasa diberitahu mengapa, contoh:
tidak praktis.
Semua yang ditulis harus ada dasar pustaka, tidak semata-mata
mengikuti yang di pasaran aja.
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
beta-
Ekivalensi Massa
1 IU 45.5 g Kristal insulin murni (1/22
mg)
1 IU 0.3 g retinol
1 IU 0.6 g beta-carotene (di USA) atau
0.3 g beta-karoten (di Kanada)
1 IU 50 g L-asam askorbat
1 IU 0.025 g cholecalciferol/ergocalciferol
Vitamin E
1 IU 0.667 mg d-alpha-tocopherol (2/3
mg), atau 1 mg dl-alpha-tocopherol acetate
http://en.wikipedia.org/wiki/International_unit
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
FARMAKOLOGI
ISTILAH FARMAKOLOGI
Adjunct
Alleviate
Alopecia
Ameliorate
Attainment
Coadministration
Concomitant
Concurrently
Congenital
Congestion
abnormal
Considerably
Counteract
Deleterious effect
Delirium
Delusion
Depletion
Devoid
Dizzy
Drowsiness
Dyspepsia
Dyspnea
Emesis
Exacerbation
Exceed
Excitement
Exhausion
Fatigue
Flatulence
Flushing
leher
GI distress
GI disturbances
GI upset
Incremental dosing
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
tambahan
meringankan
kerontokan rambut
memperbaiki
pencapaian
pemberian bersama
tambahan
simultan, bersamaan
bawaan
akumulasi cairan yang yang berlebihan atau
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
sekali, sangat
meniadakan, menetralkan
efek penghilangan
keadaan mengigau
khayalan
penipisan, kehabisan
tanpa
pusing
kantuk, keadaan mengantuk
pencernaan yang terganggu
kesulitan bernafas
muntah
memperparah
melebihi
kesenangan berlebihan
kelelahan
keletihan
gas dalam perut/usus
membilas dengan cairan
kemerahan episodik sementara pada wajah dan
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
Infantile
:
Ingested
:
Magnitude
:
Malaise
:
Measles
:
Motion Sickness
:
Myalgia
:
Necessitate
:
Nocturnal
:
Obscure
:
Obstruction
:
Palliative
:
Persist
:
Preexisting
:
Prominent
:
Prompt
:
Refractory
:
Remains to be elucidated :
Respectively
:
Restlesness
:
Retained
:
Retarded
:
Sarcoidosis
:
Subsequently
Susceptibility
Swelling
Syncope
Tapered
Tenderness
tekanan
Translucent
Wheezing
:
:
:
:
:
:
FARMAKOLOGI
: tembus cahaya
: mengi, bunyi saluran napas jika ada sumbatan
(kayak suara napas orang yang sedang asma)
GUIDELINE
APTITBJANUARI2014
Kapsul
04
:
09
:
10
:
11
:
Kaplet
12
:
14
:
15
:
16
:
17
:
22
:
Kapsul
Lunak
Kaplet
Salut Film
Tablet
Tablet
Effervesce
nt
Tablet
Hisap
Tablet
Lepas
Terkontrol
Tablet
Salut
Enterik
Pil
Tablet
Salut
Selaput
Granul
23
:
24
:
Powder/Serb
uk Oral
Bedak/Talk
28
:
29
:
30
:
31
:
Gel
32
:
33
:
34
:
36
:
Emulsi
37
:
38
:
Sirup/Laruta
n
Suspensi
Kering
41
:
Lotion/Soluti
o
Krim,
Steril
Salep
Krim
Salep Mata
Suspensi
Elixir
Drops
43
:
44
:
Injeksi
47
:
48
:
49
:
Tetes
Hidung
Tetes
Telinga
Infus
53
:
56
:
58
:
62
:
Supositori
a, Ovula
Nasal
Spray
Rectal
Tube
Inhalasi
63
:
81
:
Tablet
Kunyah
Tablet
Dispersi
Injeksi
Suspensi
Kering
46: Tetes Mata
FARMAKOLOGI