Anda di halaman 1dari 36

FARMAKOLOGI

Dosen Pengampu:
Apt. Seshilia Rarasati Pratiwi S.Farm.
Pokok Bahasan Minggu
ke-5
 Informasi-informasi penting dalam kemasan obat
 Dasar-dasar informasi dalam resep
KEMASAN OBAT

Suatu wadah atau pembungkus yang dapat membantu


mencegah atau mengurangi terjadina kerusakan-kerusakan
pada bahan ang dikemas atau dibungkus.

Persyaratan Bahan Pengemasan

o Tidak toksik dan tidak bereaksi dengan obat


o Mampu menjaga obat yang dikemas agar tetap bersih
o mampu melindungi obat dari kerusakan fisik dan dari
gangguan cahaya matahari
o mudah dibuka dan ditutup
Penggolongan Kemasan
Obat
Langsung mewadahi/ membungkus
dan langsung bersentuhan dengan
PRIMER
obat. Contoh: blister sebagai kemasan
kapsul

Kemasan yang fungsi utamanya


melindungi kemasan lain/ kemasan
SEKUNDER
primer. Contoh: kertas karton untuk
wadah kapsul dalam blister.

Kemasan untuk mengemas setelah


kemaasan primer, sekunder,
TERSIER
digunakan untuk pelindung selama
pengankutan. Contoh: kardus
Contoh Kemasan Primer
Contoh Kemasan Sekunder
Contoh Kemasan Tersier
Komponen yang Tertera Pada Kemasan Obat

1) Nama Dagang 7) Kontraindikasi


2) Nama Generik 8) Efek samping
3) Bentuk sediaan 9) Interaksi obat
4) Tanda khusus untuk obat 10) Cara kerja obat
5) Komposisi 11) Aturan pakai
6) Indikasi 12) Peringatan
1) Nama dagang : nama yang diberikan oleh industri farmasi
sebagai salah satu identitas produknya atau dengan istilah
merk dagang produk. Contoh: Nama obat yang biasanya
ditulis paling mencolok pada kemasan obat
2) Nama generik : nama resmi zat obat yang telah ditetapkan
dalam Farmakope. Harus dicantumkan di kemasan obat sesuai
dengan Permenkes No. 524 tahun 2005.
3) Bentuk sediaan : adalah bentuk obat itu sendiri, ada
tablet, kapsul, kaplet, sirup, suspensi, krim, gel,
suppositoria.
4) Tanda khusus obat : harus dicantumkan karena telah
diatur sejak lama dengan SK Menkes No. 2380 tahun 1983.
Tanda ini berupa lingkaran berwarna sesuai dengan
golongan obatnya.

Bentuk sediaan

Tanda khusus
Lanjutan contoh Tanda Khusus Obat…
Obat Bebas

Obat Bebas Terbatas


Obat Keras

Narkotika
5) Komposisi : merupakan kandungan obat/ zat-zat yang
berkhasiat. Karena itu komposisi yang tercantum pada
kemasan obat lebih sedikit daripada komposisi pada kemasan
produk makanan yang juga mencamtunkan zat-zat
tambahan yang digunakan.
6) Indikasi
• Kontraindikasi
• Efek samping
9) Interaksi obat : merupakan suatu keadaan dimana efek obat
berubah dengan adanya penggunaan obat lain, makanan, minuman,
atau zat kimia di lingkungan. Informasi tentang interaksi obat di
kemasan obat biasanya menuliskan kemungkinan apa saja yang
mempengaruhi efek obat tersebut.
10) Cara Kerja Obat : dituliskan berkaitan dengan
efek farmakologi obat, yaitu suatu kerja obat dalam
tubuh.
11) Aturan pakai : menginformasikan tentang penggunaan obat.
12) Peringatan : untuk obat-obat bebas tertentu sesuai yang
diatur dalam SK Menkes No. 6355 tahun 1969. Ada 6 jenis
tanda peringatan sebagai berikut:
Contoh peringatan yang terdapat pada kemasan obat
13) Nomor Batch/ Lot : nomor ini merupakan suatu
identitas produksi yang diberikan oleh industri farmasi
terhadap suatu obat dalam satuan produksi
14) Nomor registrasi : adalah nomor yang diberikan
sebagai tanda obat telah terdaftar di BPOM dan
mendapat izin edar
15) Nama dan Alamat Industri Farmasi ; dituliskan
sebagai identitas industri yang memproduksi obat.
16) Expired Date : untuk memberikan informasi bahwa obat
tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi, biasanya pada
kemasan obat akan ditertulis sebagai “Exp. Date”
Informasi Penting dalam Resep Obat
 Fungsi resep obat
Penulisan resep dokter bertujuan untuk memudahkan
pelayanan kesehatan dan mengurangi risiko terjadinya
kesalahan dalam pemberian obat. Resep dokter adalah
dokumen legal berisi permintaan tertulis dokter kepada
apoteker, untuk mempersiapkan dan memberikan obat
kepada pasien.
Unsur-unsur dalam resep dokter sebagai berikut:
 Identitas dokter yang menulis resep
Nama dokter, nomor Surat Izin Praktek (SIP), alamat praktek,
nomor telepon dokter, nama kota tempat praktek, tanggal
penulisan resep, dan paraf dokter yang memberi resep
harus ada di dalam lembar resep.
 Identitas pasien
Identitas pasien yang harus ada di dalam lembar resep adalah
nama, umur, jenis kelamin, berat badan, alamat, dan
nomor telepon pasien. Format informasi ini biasanya
sudah tercantum dalam lembar resep.
 Informasi obat
Informasi obat yang merupakan inti dari resep dokter terbagi
menjadi dua bagian yaitu:
• Simbol R/ : Simbol R/ merupakan singkatan dari recipe  yang
berarti “ambil” dalam Bahasa Latin, dan mencakup nama
obat, dosis obat, bentuk obat (kapsul, tablet, sirup, atau
salep), serta jumlah obat yang diberikan.
• Simbol S : Simbol S pada resep dokter mencakup cara dan
aturan pemakaian obat, seperti waktu minum obat (pagi atau
malam), obat diminum sebelum atau setelah makan, dan
berapa kali obat diminum (misalnya 3 kali dalam sehari atau
tiap 2 jam sekali).
• Simbol S ini juga mencakup dosis konsumsi (contohnya 5 ml,
1 sendok makan, atau 1 tablet), cara penggunaan obat
(diminum atau dioleskan), dan informasi lain yang
diperlukan, seperti obat yang harus dihabiskan atau perlu
dihentikan jika gejala sudah hilang.
 Legalitas
Resep dokter resmi diberi tanda penutup dengan garis yang
disertai dengan tanda tangan dokter penulis resep.
Resep obat dari dokter ada yang boleh diulang, artinya resep
tersebut dapat digunakan kembali untuk menebus obat, dan
ada juga yang tidak bisa diulang, artinya resep hanya untuk
satu kali pengambilan obat.
Dasar penting yang harus tercantum dalam
resep obat
 Resep yang lengkap memuat hal-hal berikut:
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter
2. Tanggal penulisan resep (inscriptio)
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep (invocatio)
4. Nama setiap obat dan komposisinya
(praescriptio/ordonatio)
5. Cara pembuatan untuk obat racikan
6. Aturan pemakian obat yang tertulis (signatura)
7. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang
berlaku (subscriptio)
8. Nama pasien dan umur pasien, untuk pasien dewasa
dapat menggunakan singkatan Tn (tuan, untuk pasien
pria) atau Ny (nyonya, untuk pasien wanita)
9. Tanda seru dan/atau paraf dokter untuk resep yang
melebihi dosis maksimum.
Dr. Supriadi
SIP No. 228/K/84
Jl. Budi kemulyaan No. 8A
Telp: 1234567
Mataram, 16 Maret 2023

R/ Acetosal 500mg
Codein 20mg
CTM 4mg
SL qs.
m.f.pl.dtd. No. X
S.t.d.d caps I
Paraf dokter

Pro: Tn. Ismail


Jl. Selaparang No.1
 Aturan pakai Obat
Aturanpakai dalam resep sering ditulis berupa singkatan
bahasa Latin.
1. Aturan waktu penggunaan obat
a. Post coenam (p.c) : sesudah makan
b. Ante coenam (a.c) : sebelum makan
c. Omni hora cochlear (o.h.c) : tiap jam satu senndok
d. Mane et vespere (m.et.v) : pagi dan sore
2. Aturan pemberian obat
a. In manum medici (i.m.m) : diserahkan dokter
b. Detur sub sigillo (det.sub.sig) : berikan dalam segel
c. Da in duplo (d.i.dupl) : berikan dua kalinya
3. Aturan tempat penggunaan obat
a.Pone aurem (pon.aur): dibelakang telinga
b.Ad nucham (ad nuch): di tengkuk
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai