2
3.Menurut Peraturan Pemerintah No.51
Tahun 2009,pasal 1 ayat 13, dan PMK No 9
Tahun 2017 Apotek adalah sarana
pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktek kefarmasian oleh apoteker.
4.Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah
lulus sebagai apoteker dan telah mengucap-
kan sumpah jabatan apoteker PMK No 9
Tahun 2017)
3
Sediaan Farmasi adalah obat,bahan
obat ,obat tradisional dan kosmetika.
Perbekalan kesehatan adalah semua bahan
selain obat dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin
dan/atau implan yang tidak mengandung obat
yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh.
4
Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical
Care) adalah bentuk pelayanan dan
tanggung jawab langsung profesi Apoteker
dalam pekerjaan kefarmasian untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien.
Konseling adalah suatu proses komunikasi
dua arah yang sistematik antara apoteker
dan pasien untuk mengidentifikasi dan me-
mecahkan masalah yang berkaitan dengan
obat dan pengobatan.
5
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga
yang membantu Apoteker dalam menjalan-
kan pekerjaan kefarmasian ,yang terdiri
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi
dan Analis Farmasi.
6
Pendirian Apotek harus memenuhi persyaratan,
meliputi:
a. lokasi;
b. bangunan;
c. sarana, prasarana, dan peralatan;dan
d. ketenagaan.
7
Sarana dan Prasarana Apotek :
Lokasi pada daerah yang mudah dikenali
masyarakat.
Terdapat papan yang jelas bertuliskan Apotek
Pelayanan produk kefarmasian terpisah dari
aktivitas penjualan produk lainnya.
Masyarakat harus diberi akses secara langsung
dan mudah oleh Apoteker untuk konseling.
Lingkungan Apotek harus dijaga kebersihannya
dan bebas dari binatang pengerat.
Mempunyai suplai listrik yang konstan terutama
untuk lemari pendingin.
8
Bangunan Apotek paling sedikit memiliki sarana
ruang yang berfungsi:
a. penerimaan Resep;
b. pelayanan Resep dan peracikan (produksi
sediaan secara terbatas);
c. penyerahan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan;
d. konseling;
e. penyimpanan Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan;dan
f. arsip.
9
Prasarana Apotek paling sedikit terdiri
atas:
a. instalasi air bersih;
b. instalasi listrik;
c. sistem tata udara;dan
d. sistem proteksi kebakaran
10
Resep,menurut Permenkes RI, adalah
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi,
atau dokter hewan kepada Apoteker, baik
dalam bentuk kertas maupun elektronik
untuk menyediakan dan menyerahkan
sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan
bagi pasien.
11
Yang Berhak Menulis Resep
1. Dokter yang telah mempunyai ijazah yang
diakui pemerintah dan telah disumpah
serta mempunyai izin kerja dari Depkes
2. Dokter gigi khusus untuk pengobatan gigi
3. Dokter hewan khusus untuk pengobatan
hewan
12
Tipe Resep
1. Antidotaria/Dispensatories/formula
magistrales, yaitu resep yang disusun
sendiri oleh dokter.
2. Reseptaria/formularies/formula
officinales, yaitu resep yang tertulis dalam
buku-buku standar (Farmakope-
farmakope, Formularium Indonesia,
Formularium Nasional, dll)
13
KELENGKAPAN RESEP(5)
Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari:
1. Inscriptio nama dokter, alamat, SIP, kota,
tanggal, R/ (recipe)
2. Prescriptio nama obat, bentuk obat, bentuk
kemasan obat, jumlah obat, cara pembuatan
(racikan), dll
3. Signatura cara pemakaian / aturan pakai
obat, jumlah obat persekali pemakaian, waktu
minum
14
4.Pro , nama pasien, umur , berat badan
(terutama anak-anak ),alamat(terutama
kalau resep mengandung narkotika).
5.Subsriptio, paraf atau tanda tangan
dokter
15
dr. Agoes Kusumah
SIP 0706259223
Rumah Sakit TNI AU Dr.Moch .Salamun
Jl. Ciumbuluit no. 16 Inscriptio
Bandung
16
Inscriptio
dr. Agoes Kusumah
SIP 0706259223
Rumah Sakit TNI AU Dr.Moch .Salamun
Jl. Ciumbuleuit no. 16
Bandung
R/
17
Prescriptio
Bentuk umum :
◦ Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk
kemasan, jumlah obat
◦ Kalo racikan (misalnya puyer) di baris
bawahnya tertera cara pembuatan
Contoh non puyer
◦ Parasetamol tab 500mg No. X
◦ S 3dd1. Mau bentuk obatnya dulu baru nama
obat jg boleh
◦ Contoh puyer
Amoksisilin 100 mg
s. lact q.s.
m.f. pulv dtd. No. XXI S 3dd 1
18
Signatura
Bentuk umum:
Signatura (S), cara pemakaian, jumlah obat per minum,
waktu minum
Contoh:
S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam
artinya minum 3x sehari, tiap kali minum 1 tablet, sesudah
makan, jika demam
S 4 dd c. orig II a.c.
artinya minum 4 x sehari, tiap kali minum 2 sendok bawaan
(sirup), sebelum makan
19
Pro
Bentuk umum: nama pasien, umur, berat
badan (wajib untuk anak2), alamat (jika obat
mengandung narkotika)
Contoh:
Pro: An. Andi
Usia : 12 tahun
BB : 20 kg
20
Subscriptio
Bentuk umum: tanda tangan atau paraf.
Tanda tangan untuk obat yang
mengandung narkotika, dan paraf kalau
obat-obat lain yang tergolong B(bebas),
W(bebas terbatas), G(keras),
Psy(psikotropika)
21
Untuk setiap resep ditutup pakai garis, lalu
diberikan tanda tangan atau paraf di
sebelahnya, selanjutnya dilanjutkan ke
resep kedua.
22
Resep Narkotika
Ditulis tersendiri, tidak boleh ada ulangan (=iter)
Ditulis nama penderita, tidak boleh ditulis “untuk
pemakaian sendiri” (u.c usus cognitus)
Alamat penderita
Aturan pakai yang jelas, tidak boleh ditulis “cara
pakai sudah diketahui”
Apotek dilarang mengulangi menyerahkan
narkotika atas dasar resep yang sama dari seorang
dokter atau atas dasar salinan resep dokter.
23
Penyimpanan dan lama
penyimpanan resep
Resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek
menurut tanggal dan nomor urut penerimaan resep.
Penyimpanan resep yang mengandung narkotika
harus dipisahkan dari resep yang lain.
Lama penyimpanan resep dalam jangka waktu 5
(lima) tahun.
Setelah 5 (lima) tahun resep dapat dimusnahkan oleh
Apoteker Pengelola Apotek dengan disaksikan
sekurang-kurangnya seorang petugas apotek, dibuat
berita acara atau dokumentasinya.
24
Pemusnahan
Pembuatan berita acara Pemusnahan Resep:
Hari dan tanggal pemusnahan resep
Tanggal terawal dan terakhir resep
Berat resep yang dimusnahkan dalam kilogram
Nama saksi
Dibuat rangkap 4 dan ditandatangani oleh APA
dan seorang petugas apotek
Cara Pemusnahan :
Dibakar atau dengan cara lain yang memadai
25
Yang berhak melihat resep
Resep atau salinan resep hanya boleh diperlihatkan
kepada (3):
1.Dokter penulis resep atau yang merawat
penderita
2.Penderita yang bersangkutan
3.Petugas kesehatan atau petugas lain yang
berwenang menurut aturan perundang-undangan
yang berlaku.
26
Singkatan Istilah Arti
a.c Anti coenam Sebelum makan
a.n Anti noctem Sebelum tidur
d.c Durante Pada waktu
coenam makan
b.i.d Bis in die Dua kali sehari
d.t.d Da talis dosis Berilah
sejumlah dosis
tsb
h.s Hora somni Waktu akan
tidur
27
Singkatan Istilah Arti
m.et.v Mane et vespere Pagi dan sore
m.f Misce fact Campur dan
buatlah
noct Noctum Tengah malam
o.h Omni hora Tiap jam
o.m Omni mane Tiap pagi
prn Pro renata Bila perlu
pulv Pulvis/pulveres Serbuk
tabur/serbuk
terbagi dalam
bungkusan
28
Singkatan Istilah Arti
a.c. Ante coenam Sebelum makan
ad. 1 vic. Ad unus vicibus Untuk 1x pakai
ad. Lib Ad libitum Tambahkan secukupnya
a.m. Ante meridium Sebelum tengah hari
a.n. Ante noctem Sebelum tidur
Amp Ampul Ampul
Aq. Bidest Aqua bidestilata Air yg disuling 2x
auric auricular Telinga
b.i.d atau b.d.d Bis in die atau bis de die 2 kali sehari
Cap Capsulae Kapsul
Cr Cream Krim
D (dex) Dextra Kanan
d.C Durante coenam Pada waktu makan
(1-4) d.d. De die (1-4x) sehari
d.t.d Da tales doses Berilah sejumlah dosis tsb
Singkatan Istilah Arti
emuls emulsum Emulsi
et et Dan
f fact Buatlah
flc flacon Flacon (botol plastik)
fls flask Flask (botol kaca)
garg gargarisma Obat kumur
gtt Gutta; guttae Tetes, obat tetes
haust haustus Sekali minum habis
h.m. Hora matutina / hora mane Pagi hari
h.s. Hora somni Waktu akan tidur
h.v. Hora vespertina Malam hari
inf. infusum Infus
Inj. injectio Obat suntik
kolf kolf Botol infus
Lin. linimentum Obat gosok
Liq. Liquor, liquidus Cairan, cair
Lot. lotio Sediaan cair obat luar
m mane pagi
m. et v. Mane et vespere Pagi dan sore
Singkatan Istilah Arti
m.f. Misce fact Campur dan buatlah
mixt mixtura campuran
nasal nasal Hidung
no numero Jumlah
noct noctum Tengah malam
O.D. Oculo dextra Mata kanan
o.h. Omni hora Tiap jam
o.m. Omni mane Tiap pagi
opth opthalmo Mata
P.c Post coenam Sesudah makan
Part dol Parte dolente Pada bagian yg sakit
pot potio Obat minum cair
p.r.n Pro renata Bila perlu
pulv Pulveres / pulvis serbuk tabur /serbuk terbagi dalam bungkusan
q.s Quantum satis Dalam jumlah semuanya
qq.h. Quaque hora Tiap jam
R/ recipe Ambillah
S signa Tandailah
Singkatan Istilah Arti
sol solutio Larutan
s.o.s atau s.n.s Si opus sit atau si necesse sit Bila perlu
34
Fungsi Salinan Resep
Sebagai ganti resep misalnya bila sebagian
obat diambil atau untuk mengulang, maka
resep asli diganti dengan copy resep untuk
mengambil yang sebagian tersebut.
35
Yang berhak meminta salinan
resep
1.Dokter penulis resep
2.Penderita
3.Petugas kesehatan atau petugas lain
berwenang menurut peraturan
perundang-undangan.
36
Ketentuan
Obat yang telah dibeli tidak dapat
diulang bila dalam salinan resep tidak
boleh diulang
Salinan Resep yang dapat diulang
apabila untuk sediaan obat dengan
tanda ”iter” atau ”iteratur” yang artinya
”diulang” dibagian atau sediaan obat
37
Salinan resep yang tidak dapat
diambil yaitu apabila diberi tanda ”n.i”
atau ”ne iteratur” atau ”tidak boleh
diulang” dengan alasan misalnya pada
resep asli yang terdapat narkotika atau
obat lain yang oleh Menteri Kesehatan
ditetapkan sebagai obat yang tidak
boleh diulang tanpa resep baru.
38
Untuk Obat Narkotika Pemerintah
membuat Peraturan
1.Apotek hanya boleh menyerahkan obat-
obatan narkotika berdasarkan resep dokter,
dokter gigi dan dokter hewan.
2.Apotek tidak boleh menyerahkan obat-
obat narkotika berdasarkan salinan resep
3.Apotek harus melaporkan semua pemasuk
-an, pengurangan, dan pemakaian obat-
obatan narkotika di apotek setiap bulan.
39
4.Obat-obat narkotika disimpan terpisah
pada tempat terkunci.
5.Resep-resep yang mengandung narkotika
pada resep harus ditanyakan dan dituliskan
alamat pasien.
6.Resep-resep narkotika harus dipisahkan
dari resep lain dan nama obatnya harus
diberi garis merah.
40
Sifat/Karakteristik Resep:
1.Resep Dokter hewan hanya ditujukan
untuk penggunaan pada hewan.
2.Resep narkotika harus ditulis
sendiri ,tidak boleh ada iterasi(ulangan).
3.Untuk penderita yang segera
memerlukan obatnya ,dokter menulis
dibagian kanan atas resep :
Cito,Statim,Urgent=segera,P.I.M
Periculum in mora = berbahaya bila
ditunda
4.Bila tidak boleh diulang, N.I = Ne iteretur
41
Pengelolaan Apotek meliputi :
1.Pembuatan,pengolahan,peracikan,pen
gubahan bentuk bahan obat.
2.Pengadaan,penyimpanan,penyaluran
perbekalan farmasi.
3.Pelayanan informasi tentang obat dan
perbekalan lainnya kepada dokter dan
tenaga kesehatan lainnya maupun
kepada masyarakat.
42
Pelayanan Apotek :
1.Apotek wajib dibuka untuk melayani masyarakat.
2.Apotek wajib melayani resep dokter, dokter gigi
dan dokter hewan.
3.Apoteker wajib melayani resep sesuai dengan
tanggung jawab dan keahlian profesinya.
4.Apoteker wajib memberikan informasi dengan
penggunaan obat yang dibeikan kepada pasien.
5.Apoteker apabila dalam resep ada kekeliruan atau
penulisan ,wajib diberitahukan kepada dokter
penulis resep
43
Istilah-istilah yang perlu diketahui:
1.Obat ,ialah suatu bahan yang dimaksudkan untuk di-
gunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah,me-
ngurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan ,
memperelok badan atau bagian badan manusia.
2.Obat tradisional, ialah obat jadi yang berasal dari
bahan-bahan tumbuh-tumbuhan,hewan, mineral dan
atau sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan
tersebut untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
44
3.Obat jadi,ialah obat dalam keadaan murni atau cam-
puran dalam bentuk serbuk,cairan,salap,tablet,pil,
supositoria atau bentuk lain yang mempunyai nama
teknis sesuai dengan FI atau buku lain.
4.Obat paten, ialah obat jadi dengan nama dagang
yang terdaftar atas nama sipembuat dan dijual
dalam paking asli dari pabrik yang membuatnya.
5.Obat esensial, ialah obat yang paling dibutuhkan
untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi masya
rakat terbanyak yang meliputi diagnosa, profilaksi
dan rehabilitasi.
45
6.Obat generik berlogo, ialah obat esensial yang
tercantum dalam Daftar Obat esensial nasional
(DOEN) dan mutunya terjamin karena dipro-
duksi sesuai dengan persyaratan Cara
Pembuatan Obat yang baik (CPOB), dan dikaji
ulang oleh Pusat Pemeriksaan Obat dan
Makanan Departemen Kesehatan.
7.Obat Wajib Apotek, ialah obat keras yang dapat
diserahkan tanpa resep Dokter oleh Apoteker di
Apotek.
46
Isi copy resep
Salinan resep adalah salinan yang dibuat oleh apotek, selain
memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep
aslinya juga harus memuat:
Nama dan alamat apotek
Nama dan nomor Izin Apoteker Pengelola Apotek ( APA )
Tanda tangan atau paraf Apoteker Pengelola Apotek
( APA )
Tanda det (detur) untuk obat yang sudah diserahkan,
tanda nedet (nedetur) untuk obat yang belum diserahkan,
pada resep dengan tanda ITER ..X diberi tanda detur orig
atau detur X
Nomor resep dan tanggal pembuatan
47
APOTEK ” NUSAPUTERA”
JL. Medoho III/2 Semarang 50166
Telp.fax (024) 6747557
APA. Dra. Karsini S, Apt
SIK: 505 / SIA / 96
No :4
Dari dokter : Augerah Sehat
Tertulis tgl : 16 Februari 2013
Pro : Justine
Usia :……
SALINAN RESEP
Iter 1 x
R/ Tocopherol acetas 2
Ol iecoris 1
M f da in cap N0. IV
S l d d cap I
------det orig
Cap Apotek
Pcc= pro copie conform
Paraf Apoteker Bandung, 20 Maret 2013
48
detur originale= obat diberikan sesuai dengan resep
aslinya.
detur = obat sudah diberikan
Pcc= pro copie conform
Sesuai dengan resep aslinya
49
50