Anda di halaman 1dari 6

PENGANTAR ILMU FARMASI KEDOKTERAN DAN RESEP DOKTER

Kuliah tgl 30 sept04


Oleh: Dra. Sri Suharmi, MS. Apt

Assalamualaikum,
Teman-teman, sebelum kalian mengkonsumsi HSC ini, silahkan baca petunjuk pemakaian berikut:
HSC ini disusun dari berbagai sumber, yaitu; materi/slide dosen (sumber utama), Resep Dokter dan Preskripsi yang Benar dan
Rasional (buat ngasih penjelasan sebagian slide dosen yg cm poin2 doang), IONI 2000 dan sedikit dari HSC 01. Referensi yg
kami pake semua adalah yg direkomendasikan ama Bu Dosen, tentu kecuali HSC 01. Materi yg selain dari slide dosen tercetak
dgn font

VISI DAN MISI


Hubungan dokter-obat-penderita merupakan kesatuan.
Rencana terapi dengan obat menggunakan falsafah lima tepat plus.
INTI TUJUAN PEMBELAJARAN
Mewujudkan terapi dengan obat dalam preskripsi yang rasional dan lege artis.
Memahami manajemen/ pengelolaan obat di sistem pelayanan kesehatan.
PENGANTAR ILMU FARMASI KEDOKTERAN
Dokter, sebuah profesi dengan peran sebagai praktisi medik yang mau nggak mau perlu pengetahuan dan
kemampuan yang cukup berkaitan dengan pengobatan. Pengetahuan yang seharusnya dikuasai itu mencakup ilmu
klinik serta ilmu farmakologi dan terapi, dimana keduanya sangat sangat berguna bagi seorang dokter dalam
melakukan diagnosis seorang pasien dan kemudian memberikan terapi yang tepat.
Ilmu Farmasi Kedokteran (IFK) merupakan suatu disiplin ilmu yang mengkaji penerapan pengobatan
kepada penderita secara komprehensif yang tertulis dalam resep yang lege artis dan rasional. Yang dimaksud
dengan lege artis adalah benar/ baik (jelas dan lengkap) dan mematuhi kaidah/ pedoman penulisannya.
IFK memiliki satu falsafah luhhur, yakni: resep yang rasional adalah kunci keberhasilan terapi dengan
obat. Falsafah ini tak akan terwujud tanpa adanya landasan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan yang
memadai tentang diagnosis, prognosis serta farmakologi dan terapi.
Pembelajaran IFK berorientasi kpd penderita & dlm suatu rangkaian proses menuju preskripsi yg rasional.

PENULISAN RESEP
Resep dokter memiliki sebutan lain:
Preskripsi
Prescribendi
Prescription
Ada dua macam definisi dari resep:

Menurut UU: permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker pengelola
apotek (APA) untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita, sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
So, resep merupakan media komunikasi antara dokter (penulis resep) dgn APA (penyedia obat) & pasien.

Menurut makna luas: resep merupakan perwujudan cara terapi dokter kepada penderita yang memerlukan
pengobatan, maka harus ditulis secara benar dan rasional.

ASPEK LEGAL DAN ETIKA RESEP DOKTER


@ Perundangan:
1. Peraturan Men.Kes. RI No. 26/MenKes/Per/I/1981 Bab II. Resep (lihat lampiran)
2. Keputusan Men.Kes. RI No. 28/MenKes/SK/V/1981 Bab II. Resep (lihat lampiran)

@ Etika:
1. Kode etik kedokteran
2. kode etik kefarmasian
!

"
.

RESEP YANG BENAR


o ditulis secara jelas, dapat dibaca,lengkap dan memenuhi aturan perundangan serta kaidah yang berlaku.
o Resep disusun secara rasional, dan berpedoman falsafah lima tepat, al:
a. Tepat obat
Nama obat ditulis dengan nomenklatur internasional seperti yang tercantum dalam INN atu FI,
dipilih sesuai tujuan terapi, sifat obat, dan kondisi penderita.
b. Tepat dosis
dosis ditetapkan secara individual sehingga perlu dihitung secara seksama, baik untuk orang
dewasa, lansia, anak-anak,obesitas maupun malnutrisi
c. Tepat BSO
BSO yang dipilih perlu mengacu pada kepentingan penderita, dan spesifikasi BSO itu sendiri.
d. Tepat cara dan waktu pemberian
cara dan waktu pemberian termasuk juga lama pemberian, ditetepkan dengan jelas dan dipahami
oleh penderita untuk meningkatkan ketaatan penderita.
e. Tepat penderita
kondisi penderita meliputi keadaan fisik, ekonomi dansosial perlu diperhatikan agar meningkatkan
ketaatan pasien dan tujuan terapi tercapai.
-

"

"

"

BLANKO RESEP

UKURAN

lebar
10 12 cm
panjang 15 18 cm
ENAM (6) ELEMEN/UNSUR

SISTEMATIKA
dr. Larasati
SIP. 2003/99
Jalan Patriot 18
Yogyakarta. Telp. 881234

2
2 R/

4
5

Yogyakarta, 29 - 8 - 04
Paracetamol
mg 120
Sacch.
q.s.
Sacch. lact.
lact.
q.s.
m.f.l.a pulv.
pulv. no. X
s.p.r.n t.d.d.
t.d.d. pulv.
pulv. I

SAH

Paraf/Tanda Tangan (7)

Penutup (8)
Singkatan baku bahasa latin

Pro : Darsiyah (2 th,


th, 12 kg)

1. TITAS DOKTER
2. SUPERSKRIPSI
3. INSKRIPSI
4. SUBSKRIPSI
5. SIGNATURA
6. IDENTITAS PASIEN

MACAM BLANKO RESEP DOKTER


dr. Larasati
SIP. 2003/99
Jalan Patriot 18
Yogyakarta. Telp. 881234

DR.

Yogyakarta,
R/

Pro :
Umur :

Klinik Segerwaras
Jl. Kartoraharjo 15 YG

......

Yogyakarta,

R/

BB :

kg

Pro :
Umur :

UNSUR/ ELEMEN RESEP DOKTER


1. Identitas dokter
Nama, SIP, alamat rumah & praktik, nomor telpon, dan hari serta jam praktik. Biasanya sudah tercetak
dalam blanko resep.
2. Superskripsi (superscriptio)
Bagian ini merupakan kelengkapan dalam resep dokter. Terdiri dari nama kota tempat praktik, tanggal, logo
R/. Logo R/ biasanya juga sudah tercetak satu di sisi kiri atas, sehingga bila diberikan lebih dari satu BSO/
formula resep, perlu dituliskan R/ lagi.
3. Inskripsio (inscriptio)
Ini merupakan inti resep dokter, berisi :
- nama obat, ditulis dengan nama generik, nama standard atau nama paten.
- Jumalah dan kekuatan obat, ditulis dalam satuan berat atu volume dengan sistem metric (mg, g,
ml, l) dan dengan angka arab. Dalam satuan biji, jumalah obat ditulis dengan angka romawi.
4. Subskripsio (subscriptio)
Bentuk sediaan obat yang dipilih/ diminta beserta jumlahnya
5. Signatura
Berisi informasi tentang aturan penggunaan obat yaitu; frekuensi, jumlah obat persatuan kali pakai & waktu
obat diminum, serta informasi lain yang perlu diberikan. Menggunakan symbol s (= signature, tandailah).
Contoh: s.t.d.d. tab. I u.h. p.c. (tandailah 3x sehari 1 tablet 1 jam setelah makan)
6. Identitas pasien
Nama pasien ditulis pada bagian Pro. Bila penderita anak-anak atau lansia perlu dituliskan umurnya.
Tulisan Pro dan umur umumnya sudah tercetak dalam blanko resep. Sebaiknya mencantumkan pula berat
badan pasien (kontrol dosis oleh apotek lebih akurat). Penulisan alamat akan memudahkan pihak apotek
dalam penelusuran tempat tinggal pasien bila terjadi masalah/ kesalahan dalam melayani obat.
(7) & (8). Penutup dari bagian utama resep.
Ditandai dengan tanda penutup dengan garis dan tanda tangan/ paraf dokter
TATA CARA PENULISAN RESEP DOKTER
Resep yang lengkap menurut SK MenKes RI No. 26/1981 (Bab III, pasal 10) memuat:
Nama, alamat, NSIP dokter, tanggal penulisan R/
Nama setiap obat/komponen obat
Tanda R/, tanda tangan/paraf dokter
Tanda seru dan paraf dokter untuk obat dengan jumlah melebihi dosis maksimum

PEDOMAN BAKU DALAM PRESKRIPSI


1. Penulisan nama obat
Nama generik
Acidum Mefenamic.
Paracetamol
Nama paten
Postan
Panadol
Nama standard
Potio Nigra contra tussim
2. Penulisan kekuatan
Untuk sediaan jadi/paten

Sediaan paten

Obat Batuk Hitam

Capsul Acidum Mefenamic 250 mg


Caplet Acidum Mefenamic 500 mg
Caplet Ponstan 500 mg

3. Penulisan jumlah obat (satuan berat, volume,


Bahan baku (nama generik) Amoxycillin
Alcohol 70 %
Ol. minth. pip.
Sediaan standard/
generik

Asam Mefenamat
Asetaminofen

unit/biji)
mg 200
ml 10
gtt
II

Pot. nigr. c. tuss.


ml 200
Tab. Paracetamol 500 mg no. X
Sir. Paracetamol 60 ml lag. I
Caps. Amoxsan 500 mg No. XX
Allerin expect.
120 ml lag. I

4. Penulisan alat penakar


dengan singkatan bahasa latin baku
C (cochlear)
: sendok makan (15 ml)
Cth (cochlear theae) : sendok teh (5 ml)
Gtt (guttae)
: tetes (1 tetes = 0,05 ml )
$
%&

&

" '&

'& %) %&

"
Arti prosentase ( % ): b/b
b/v
v/v

5. Penulisan bentuk sediaan obat (BSO)


merupakan unsur subskripsi
m.f.l.a. pulv. d.t.d. No. XII
m.f.l.a. ungt. g. 20
Tab. Paracetamol no. X

Pikiranmu ialah awal dari


perkataanmu,perkataanmu
ialah awal dari perbuatanmu,
perbuatanmu ialah awal dari
kebiasaanmu, kebiasaanmu
ialah awal dari karaktermu dan
karaktermu ialah takdirmu.

6. Penulisan jadwal dosis/aturan pemakaian


merupakan unsur signatura
- frekwensi
- jumlah satuan dosis
- saat/ waktu
s.t.d.d. tab.I p. c.

7. Peringatan, dll (CITO, ITER, N.I.).


8. Penggunaan penutup, paraf/ tanda tangan
9. Penggunaan bahasa latin dalam preskripsi
Digunakan singkatan baku:
- Inskripsi
Nama generik : Ac. Salic. g 2
- Subskripsi
BSO : pulv, caps, tab, dll
- signatura s.p.r.n. t.d.d. tab. I
ALASAN PENGGUNAAN BAHASA LATIN
Merupakan bahasa yang sudah mati, artinya tidak dipakai lagi dalam percakapan sehari-hari. So, bahasa ini
tidak tumbuh membentuk kosakata-kosakata baru
Merupakan bahasa internasional dalam dunia kesehatan, khususnya pada profesi kedokteran dan
kefarmasian.
Tidak menimbulkan dualisme arti tentang bahan yang dimaksud dalam resep
Adanya faktor psikologis yang terkadang penderita sebaiknya tidak mengetahui bahan obat yang diberikan.
Contoh
Ac. Salic.
Acidum Salicylicum
Asam Salisilat
Pot. nigr. C. tuss.
Potio nigra contra tussim
Obat Batuk Hitam
Pulv. Pulveres
Sol.
Solutio
Supp. Suppositoria

Caps. Capsula
Susp. Suspensio
Ungt. Unguenta

Tab. Tablet
Syr. Syrup
Cr. Cream

s.t.d.d. pulv. I

signa ter de die pulveres uno


tandailah 3 kali sehari 1 bungkus puyer
s.p.r.n. t.d.d. Tab. I signa pro re nata ter de die tablet uno
tandailah bila perlu 3 kali sehari 1 tablet
s.b.d.d. u.e. m. et v. signa bis de die usus externus mane et vespere
tandailah dua kali sehari sebagai obat luar, pagi dan sore
*+ ,
-

*+ ,

*+ ,

+
/

'+ 12(
+ 12

3 +

+0'
'3 + (

3+

+ 12
*

2.

"
"

2.

.
+ 12 45

46

3+

Kayaknya Cuma ini yang bisa kami berikan. Semoga yang sedikit ini bisa membantu temen2 dalam belajar menghadapi ujian besok dan
yang utama sebagai bekal kita menjadi dokter. Kalo temen pengen belajar lebih banyak lagi ato pengen cross ceck, temukan dan buka
buku2 yang kucantumin di bawah. HSC ini terselenggara atas kerja sama sebuah tim: Alfi, Anis, Bheti dan Indah. Maaf bila ada yang
salah dan kurang, and silahkan kalo ada koreksi.

Wassalamualaikum.

BUKU AJAR yang direkomendasikan Bu Dosen:


1. ARS PRESCRIBENDI RESEP YANG RASIONAL Jilid 1, 2, dan 3. Oleh Nanizar Zaman J.
2. RESEP DOKTER DAN PROSES PRESKRIPSI YANG BENAR DAN RASIONAL.
Oleh Sri Suharmi.
3. REMINGTONS PHARMACEUTICAL SCIENCES
Oleh Arthur Osol.
4. MARTINDALE THE EXTRA PHARMACOPOEIA.
Oleh Reynold JBF.
5. INTRODUCTION TO PHARMACEUTICAL DOSAGE FORMS Howard C. Ansel.
6. GUIDE TO GOOD PRESCRIBING WHO.
7. INFORMATORIUM OBAT NASIONAL INDONESIA (IONI) 2000
8. FORMULARIUM INDONESIA
9. FARMAKOPE INDONESIA
JADWAL KULIAH FARMASI KEDOKTERAN I
NO

POKOK BAHASAN

PENGAMPU

1.

PENGANTAR I. FARMASI KEDOKTERAN DAN RESEP


DOKTER

Dra. Sri. Suharmi. Apt MS.

2.

OBAT & DOSIS DALAM PRESKRIPSI

Dra. Mae.S.Hartati,Apt Msi.

3.

OBAT & JADWAL PEMBERIAN

Dra. Mae.S.Hartati,Apt Msi.

4.

BENTUK SEDIAAN OBAT BAGIAN 1.

Dra. Tri murini, Apt. MSi

5.

BENTUK SEDIAAN OBAT BAGIAN 2.

Dra. Tri murini, Apt. MSi

6.

BENTUK SEDIAAN OBAT BAGIAN 3.

Dra. Tri murini, Apt. MSi

7.

FORMULA RESEP DOKTER

Dra. Sri. Suharmi. Apt MS.

8.

PENGELOLAAN OBAT & PERATURAN PERUNDANGAN


FARMASI

dr. Rul Afiyah S.

9.

INTERAKSI OBAT, OBAT ANTISEPTIKA & DESINFEKTAN

dr. Rul Afiyah S.

10.

BIOAVAILABILITAS OBAT

Dra. Tri murini, Apt. MSi

11.

PROSES PRESKRIPSI BAGIAN 1

Dra. Sri. Suharmi. Apt MS.

12.

PERKEMBANGAN OBAT

Dra. Mae.S.Hartati,Apt Msi.

13.

PROSES PRESKRIPSI BAGIAN 2

Dra. Sri. Suharmi. Apt MS.

Evaluasi SMT V: # tugas


10%
# ujian sisipan 30%
# ujian akhir
60%

tak ada yang benar-benar bisa hidup sendiri


karena alam terlampau luas
kebahagiaan hanya untuk mereka
yang mengerti arti kebersamaan

Anda mungkin juga menyukai