Anda di halaman 1dari 4

Outline

DASAR-DASAR EKONOMI DALAM ALQURAN

A. Outline Latar Belakang


Ekonomi: Kajian tentang perilaku manusia dalam hubungannya
dengan tiga hal: 1) pemanfaatan sumber-sumber produktif yang langka
untuk memproduksi barang dan jasa,2) mendistribusikannya, 3) untuk
dikonsumsi.
Ekonomi Islam mendasarkan ketiga perilaku ekonomi tersebut pada
aturan-aturan dari sumber Islam itu sendiri, yaitu al-Syari. Ia tidak bisa
lepas dari nilai-nilai dasar yang telah ditetapkan dalam Alquran, hadis
Nabi saw dan sumber-sumber ajaran Islam lainnya.
Ekonomi Islam menjadi bagian dari risalah Islam yang diturunkan
Allah SWT melalui Nabi Muhammad saw untuk mengatur hidup
manusia guna mewujudkan ketenteraman hidup serta kebahagiaan di
dunia dan akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi yang hendak diraih
oleh manusia.
Perbuatan Ekonomi dalam Islam dibatasi oleh aturan syara. Aturan
syara didasarkan pada sumber hukum Islam. Bagaimana Alquran
mengatur konsep, system, prinsip dasar dan motivasi ekonomi dalam
Islam?
B. Ekonomi Islam: Kajian Definitif
Khurshid Ahmad: Suatu usaha sistematis untuk memahami masalah
ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungannya kepada persoalan
tersebut menurut perspektif Islam.
Yusuf al-Qaradawi:Ekonomi yang berdasarkan ketuhanan, yang
bertitik tolak dari Allah, bertujuan akhir kepada Allah, menggunakan
sarana yang tidak lepas dari syariat Allah.
S.M. Hasanuzzaman: pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan
aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh
sumber-sumber daya materiil sehingga tercipta kepuasan manusia dan
memungkinkan mereka menjalankan perintah Allah dan mengikuti
aturan masyarakat.
M.
Umer
Chapra: cabang
pengetahuan
yang
membantu
merealisasikan kesejahteraan manusia melalui suatu alokasi dan
distribusi sumber-sumber daya langka yang seirama dengan maqashid,
tanpa
mengekang
kebebasan
individu,
menciptakan
ketidakseimbangan makroekonomi dan ekologi yang berkepanjangan,
atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta jaringan
masyarakat.
Beberapa hal prinsip yang terkangung dalam definisi ekonomi
Islam di atas:

1. Ketuhanan (tauhid): norma pokok dalam proses interaksi kegiatan


ekonomi Islam; syariat Allah.
2. Maqashid al-syariah: Prinsip ekonomi Islam: penerapan asas
efisiensi dengan tetap memegang sendi-sendi syariat.
3. Kebahagiaan dunia akhirat: Motif ekonomi Islam
C. Dasar Ekonomi Islam dalam Alquran
Ali Imran: 14





dijadikan

indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada


apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatangbinatang ternak[186] dan sawah ladang. Itulah kesenangan
hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).

Melalui ayat ini, Allah SWT mengingatkan kepada para orang kafir yang
hanya disibukkan dengan harta benda dan anak sehingga berpaling
dari kebenaran yang Haq, yaitu al-Haqq, Allah SWT. Ayat ini
menjelaskan peringatan Allah kepada mereka bahwa harta benda
bukan tujuan hidup dan sangat tidak baik menjadikan harta benda
sebagai tujuan hidup yang kemudian melalaikan amal-amal akhirat di
mana dunia sebagai ladangnya.
Islam memandang harta sebagai sekadar sarana untuk hidup, bukan
sebaliknya. Itulah kenapa, kekayaan sesungguhnya bukan untuk
mencapai kepuasan secara materi saja sebagaimana dimaksudkan
dalam ekonomi konvensional. Hal ini karena secara fitrahnya, secara
kodratnya, manusia tidak akan pernah puas berkaitan dengan materi
tersebut. Dalam ekonomi Islam, orientasi berekonomi, atau disebut
dengan motif ekonomi adalah tidak hanya kebahagiaan di dunia,
bahkan dan yang terpenting kebahagiaan akhirat. Artinya bahwa,

ekonomi Islam lebih menekankan pemenuhan kebutuhan rohani,


spiritual, di samping kebutuhan jasmani, material.
Prinsip ketuhanan; untuk itu, dalam melakukan kegiatan ekonomi,
yang harus selalu dipegangi ialah bahwa hanya di sisi Allah lah tempat
kembali yang terbaik.





dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja
dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka katakata yang baik.

Ayat ini berhubungan dengan ayat sebelumnya. Jika ayat sebelumnya Allah
SWT memerintahkan untuk memberikan harta kepada anak yatim yang
menjadi haknya, namun di sini Allah SWT melarang jika mereka masih dalam
kondisi sufaha (bodoh) karena masih kecil atau belum baligh. Hal ini sangat
penting mengingat pengelolaan harta benda oleh manusia harus dilakukan
atas dasar prinsip amanah. Allah SWT memerintahkan agar menunaikan
amanah kepada yang berhak dan bagi yang mendapat amanah diperintahkan
untuk menjaga amanah tersebut. Termasuk amanah Allah SWT adalah harta
benda.
Solusinya adalah, Allah memerintahkan kepada mereka yang diserahi
tanggung jawab menjaga harta anak yatim tersebut, untuk mengatur
keuangan mereka, dengan memberikan mereka belanja dan pakaian dengan
tata cara dan tutur kata yang baik.
Berkaitan dengan amanah Allah, maka dapat dipahami bahwa harta benda
pada hakikinya bukan milik manusia itu sendiri, melainkan milik Allah SWT.
Harta itu kemudian oleh Allah dititipkan kepada manusia untuk dikelola
dengan baik dan benar sesuai dengan aturan-aturan Allah SWT.

38. Maka berikanlah kepada Kerabat yang terdekat akan haknya, demikian
(pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan[1171].
Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan
mereka Itulah orang-orang beruntung.
39. dan sesuatu Riba (tambahan) yang kamu berikan agar Dia bertambah
pada harta manusia, Maka Riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa
yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang
melipat gandakan (pahalanya).
Keadilan dan keseimbangan ekonomi

10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.

D. Paradigma Ekonomi Islam: Sebuah Keistimewaan


E. Prinsip Dasar dalam Ekonomi Islam

Anda mungkin juga menyukai