Bayi yang viable adalah bayi yang sudah mampu untuk hidup di luar kandungan
ibunya atau sudah mampu untuk hidup terpisah dari ibunya (separate existence).
Viabilitas mempunyai beberapa syarat, yaitu:
aUmur 28 minggu dalam kandungan.
bPanjang badan 35 cm.
cBerat badan 2500 gram.
dTidak ada cacat bawaan yang berat.
eLingkaran fronto-ocipital 32 cm.1
Budiyanto, dkk. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi pertama, cetakan kedua. Jakarta:
Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997.
Bayi dikatakan lahir hidup bila setelah bayi terpisah lengkap/sama sekali
dari ibu, menunjukkan tanda tanda kehidupan seperti: jantung aktif,
pernafasan, pergerakan anggota tubuh, menangis dan sebagainya.
Definisi lain mengatakan: Lahir hidup adalah tiap hasil konsepsi yang
tanpa memandang masa hamil setelah dilahirkan spontan atau tidak,
masih atau tidak lagi berhubungan dengan placenta, dapat bernafas atau
menunjukkan gejala hidup lain, misalnya denyut jantung atau tali pusat,
kontraksi otot otot. Sedangkan lahir mati adalah tiap hasil konsepsi
dengan masa 28 minggu atau lebih, yang sebelumnya lahir spontan atau
tidak, telah meninggal dunia. (Idris, 1997)
Dalam hal ini untuk mengetahui lahir hidup, yang perlu dilakukan dokter
adalah melakukan pemeriksaan terhadap sistem pernafasan, sistem
pencernakan, tunggul (potongan) tali pusat, dan sistem kardiovaskuler.
(Dahlan, 2000)
- Paru paru memenuhi rongga dada, tepi paru tumpul, warna paru
merah muda, pada perabaan teraba derik paru, tes apung paru positif,
pada pemeriksaan histopatologi paru terlihat alveoli mengembang, dan
diselaputi oleh membran hialin yang terbentuk akibat kontak dengan
oksigen.
Daftar pustaka :
Sumber:http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-4%20PEMBUNUHAN
%20ANAK.docx
- Pada saluran cerna tampak udara pada foto roentgen atau adanya
makanan di lambung.
- Perlunakan tubuh
Sumber :
9. Apa saja yang menjadi penyebab kematian bayi dalam kasus infanticide?
Sumber :
10. Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan beberapa lama hidup
di luar kandungan?
11. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada ibu paska melahirkan/suspek
(tersangka) yang menyangkal pernah melahirkan bayi?
Teknik otopsi pada jenazah bayi lebih rumit dibandingkan pada otopsi jenazah
dewasa, karena medan pandang yang sempit dan kulit bayi yang tipis dan lembut. Selain
itu juga terdapat sedikit mengandung jaringan subkutan. Irisan otopsi bayi disesuaikan
dengan kasus yang ada. Pada bayi yang matur sering kali menggunakan teknik irisan I
sedangkan pada bayi yang prematur dapat digunakan teknik irisan Y terbalik untuk
menghindari umbilicus sehingga saat memeriksa vasa umbilikalis dapat dilakukan
dengan lebih baik.
Petunjuk teknik otopsi, Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Di terbitkan oleh
Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, Edisi 1, Cetakan I : 2009
TES APUNG PARU Hasil yang baik bila dilakukan sebelum ada pembusukan.
Pada pembusukan yang masih dini, pemeriksaan dilakukan terhadap
jaringan paru yang tidak tampak busuk.
Tes pengapungan dimulai terhadap seluruh alat dalam leher ( yang telah
diikat ) dan alat dalam dada. Terapung atau tidak tes tetap dilakukan
sampai akhir. Berturut turut diuji apung : kedua paru setelah dipisahkan
dari trakhea, tiap lobus paru, dan kemudian potongan kecil tipis jaringan
perifer paru. Akhirnya, bila potongan kecil tipis paru tersebut mengapung,
diletakkan antara dua karton / kertas tebal ditekan dengan menginjaknya
tanpa memutarnya dan dimasukkan kedalam air lagi. Bila terapung
berarti, terdapat udara volume residu atau dikatakan tes apung positif.
Interpretasi :
Sumber :
http://fk.ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/1042/mod_resource/content/1/Mo
dul_Forensik_Infantisida.pdf