PENDAHULUAN
Diare cair akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan
konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Penyebab terbanyak diare
pada usia 0-2 tahun adalah infeksi rotavirus.
c
Diare adalah penyebab penting kekurangan gizi. Ini disebabkan karena
adanya kehilangan selera makan pada penderita diare sehingga dia makan lebih
sedikit daripada biasanya dan kemampuan menyerap sari makanan juga berkurang.
Padahal kebutuhan sari makanannya meningkat akibat dari infeksi.
c -engetahui dan memahami lebih dalam tentang diare cair akut
2.c -engetahui cara mendiagnosis dan mengetahui macam-macam diare cair
akut
3.c -engetahui penatalaksanan dari diare cair akut
c
c
?
Diare cair akut merupakan diare yang terjadi secara akut dan berlangsung
kurang dari 14 hari (bahkan kebanyakan kurang dari 7 hari), dengan pengeluaran
tinja yang lunak / cair yang sering dan tanpa darah. -ungkin disertai muntah dan
panas. Diare cair akut menyebabkan dehidrasi, dan bila masukan makanan kurang
dapat mengakibatkan kurang gizi. Kematian yang terjadi disebabkan karena
dehidrasi. Penyebab terpenting diare pada anak-anak adalah ¦
¦
(Behrman, 2009).
?
Kuman penyebab diare menyebar masuk melalui mulut antara lain makanan
dan minuman yang tercemar tinja atau yang kontak langsung dengan tinja penderita.
Terdapat beberapa perilaku khusus meningkatkan resiko terjadinya diare
yaitu tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pertama kehidupan,
menggunakan botol susu yang tercemar, menyimpan makanan masak pada suhu
kamar dalam waktu cukup lama, menggunakan air minuman yang tercemar oleh
bakteri yang berasal dari tinja, tidak mencuci tangan setelah buang air besar, sesudah
membuang tinja atau sebelum memasak makanan, tidak membuang tinja secara
benar (Ardhani, 2008).
Faktor yang meningkatkan kerentanan terhadap diare antara lain tidak
memberikan ASI sampai umur 2 tahun, kurang gizi, campak,
c
Umur Kebanyakan diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan, insiden
paling banyak pada umur 6 ± 10 bulan (pada masa pemberian makanan
pendamping).
Variasi musiman pola musim diare dapat terjadi melalui letak geografi. Pada
daerah sub tropik, diare karena bakteri lebih sering terjadi pada musim panas
sedangkan diare karena virus (rotavirus) puncaknya pada musim dingin. Pada daerah
tropik diare rotavirus terjadi sepanjang tahun, frekuensi meningkat pada musim
kemarau sedangkan puncak diare karena bakteri adalah pada musim hujan.
Kebanyakan infeksi usus bersifat asimtomatik / tanpa gejala dan proporsi ini
meningkat di atas umur 2 tahun karena pembentukan imunitas aktif.
Terdapat beberapa macam penyebab diare antara lain sebagai berikut
1. Faktor infeksi
Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab
utama diare, meliputi infeksi bakteri (
¦ ¦
! dll), infeksi parasit ( "
#
Infeksi parenteral yaitu infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan diare seperti otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia,
ensefalitis dan sebagainya. (Behrman, 2009).
2. Faktor -alabsorbsi
c
3. Faktor -akanan
Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi
terhadap jenis makanan tertentu.
4. Faktor Psikologis
Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas).
c
1. Gangguan osmotik
Adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air
dan elektroloit ke dalam lumen usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan
merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare (Poorwo, 2003).
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya
timbul diare karena peningkatan isi lumen usus.
Pada Diare cair akut dapat ditemukan ejala dan tanda-tanda sebagai berikut
1.c BAB lebih cair/encer dari biasanya, frekwensi lebih dari 3kali sehari
2.c Apabila disertai darah disebut disentri (diare akut invasif)
3.c Dapat disertai dengan muntah, nyeri perut dan panas
4.c Pemeriksaan fisik :
c
Pada pemeriksaan fisik harus diperhatikan tanda utama, yaitu kesadaran, rasa
haus, turgor kulit abdomen. Perhatikan juga tanda tambahan, yaitu ubun-ubun
besar cekung atau tidak, mata cekung atau tidak, ada atau tidak adanya air
mata, kering atau tidaknya mukosa mulut, bibir dan lidah. Jangan lupa
menimbang berat badan.
1)c Apabila didapatkan dua tanda utama ditambah dua atau lebih
tanda tambahan
2)c Keadaan umum gelisah atau cengang
3)c Ubun-ubun besar sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata
kurang, mucosa mulut dan bibir sedikit kering
4)c Turgor kurang
c
5)c Akral hangat
1)c Apabila didapatkan dua tanda utama ditambah dengan dua atau
lebih tanda tambahan
2)c Keadaan umum lemah, letargi atau koma
3)c Ubun-ubun sangat cekung, mata sangat cekung, air mata tidak
ada, mucosa mulut dan bibir sangat kering
4)c Anak malas minum atau tidak bisa minum
5)c Turgor kulit buruk
6)c Akral dingin
c
merangsang pusat pernapasan sehingga frekuensi pernapasan meningkat dan
lebih dalam (pernapasan Kussmaul)
Tinja
Darah
c
?
Apabila derajat dehidrasi yang terjadi akibat diare sudah di tentukan, baru
kemudian menentukan tatalaksana yang akan diterapkan secara konsisten.
1.c Rehidrasi
2.c Dukungan nutrisi
3.c Supplement zinc
4.c Antibiotik selektif
5.c Edukasi orang tua
Penanganan lini pertama pada diare cair akut tanpa dehidrasi antara
lain sebagai berikut:
a.c -emberikan kepada anak lebih banyak cairan daripada biasanya untuk
mencegah dehidrasi. Dapat kita gunakan cairan rumah tangga yang
dianjurkan, seperti oralit, makanan cair (seperti sup dan air tajin) dan bila
tidak ada air matang, kita dapat menggunakan larutan oralit untuk anak.
Pemberian larutan diberikan terus semau naak hingga diare berhenti.
Volume cairan untuk usia kurang dari 1th : 50-100cc, untuk usia 1-5th
mendapat 100-200cc, untuk usia lebih dari 5th dapat diberikan semaunya.
b.c -emberikan tablet zinc. Pemberian tablet zinc diberikan selama 10-14 hari
berturut-turut meskipun anak telah sembuh dari diare. Dosis zinc untuk anak
bervariasi, untuk anak usia dibawah 6 bulan sebesar 10mg (1/2 tablet)
perhari, sedangkan untuk usia diatas 6 bulan sebesar 20 mg perhari. Zinc
c
diberikan selama 10-14 hari berturut-turut, meskipun anak telah sembuh dari
diare.
c.c -emberikan anak makanan untuk mencegah kekurangan gizi.
d.c -embawa anak kepada petugas kesehatan bila anak tidak membaik dalam 3
hari atau menderita sebagai berikut buang air besar cair lebih sering, muntah
terus menerus, rasa haus yang nyata, makan atau minum sedikit, demam,
dan tinja berdarah.
e.c Anak harus diberi oralit dirumah
Natrium : 75 mmol/L
Klorida : 65 mmol/L
c
2.c Diare cair akut dengan dehidrasi ringan-sedang
Rehidrasi sebagai prioritas utama terapi. Ada beberapa hal yang penting
diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan akurat, yaitu:
Pada saat ini cairan Ringer Laktat merupakan cairan pilihan karena
tersedia cukup banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya rendah bila
dibandingkan dengan kadar kalium tinja. Bila RL tidak tersedia dapat
c
diberiakn NaCl isotonik (0,9%) yang sebaiknya ditambahkan dengan 1 ampul
Nabik 7,5% 50 ml pada setiap satu liter NaCl isotonik. Pada keadaan diare
akut awal yang ringan dapat diberikan cairan oralit untuk mencegah dehidrasi
dengan segala akibatnya.
c
d.c Jalan masuk atau cara pemberian cairan
Bila ada demam tinggi dan dicurigai adanya infeksi sistemik pemeriksaan
biakan empedu, Widal, preparat malaria serta serologi Helicobacter jejuni sangat
dianjurkan. Pemeriksaan khusus seperti serologi amuba, jamur dan Rotavirus
biasanya menyusul setelah melihat hasil pemeriksaan penyaring (Hasan, 2007)
c
3.-emberikan terapi simtomatik
c
BAB III
KESI-PULAN
Sedangkan pada penanganan cairan dan elektrolit pada diare cair akut dapat
menggunakan beberapa jenis cairan antara lain:
Pemberian volume cairan disesuakan dengan derajat dehidrasinya, pada kasus yang
mengalami dehidrasi ringan kita dapat melakukan rehidrasi peroral dengan cairan
rumah tangga atau ASI semau anak. Serta diberikan oralit setiap kali BAB dengan
volume 50-100cc untuk usia dibawah 1th, dan 100-200cc untuk usia 1-5tahun, dan
untuk usia lebih dari 5tahun dapat diberikan cairan semaunya. Sedangkan untuk
diare cair akut dengan dehidrasi sedang dapat kita berikan oralit 75cc/kgBB untuk 3
jam pertama, setelah itu dilanjutkan pemberian cairan sesuai umur seperti pada
c
dehidrasi ringan. Sedangkan untuk dehidrassi berat, kita dapat melakukan rehidrasi
perenteral dengan cairan ringer laktat atau ringer asetat 100cc/kg BB. Dengan cara
pemberian sebagai berikut:
-inum diberikan jika pasien sudah mau minum 5cc/kgBB selama proses
rehidrasi (Pusponegoro, 2004).
c
Daftar Pustaka
Pusponegoro hardiyono et all, 2004, ¦ & ) *
$%, Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Poorwo sumarso et all, 2003, + % * $ % ,
&#
, Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Hasan Rusepno et all, 2007, % * -$ --,
Infomedika: Jakarta.