Inflamasi atau peradangan adalah upaya tubuh untuk perlindungan diri, tujuannya adalah
untuk menghilangkan rangsangan berbahaya, termasuk sel-sel yang rusak, iritasi, atau
patogen dan memulai proses penyembuhan. Kata inflamasi berasal dari bahasa Latin
"inflammo", yang berarti "Saya dibakar, saya menyalakan".
Peradangan adalah bagian dari respon kekebalan tubuh. Ketika sesuatu yang berbahaya atau
menjengkelkan mempengaruhi bagian dari tubuh kita, ada respon biologis untuk mencoba
untuk menghapusnya, tanda-tanda dan gejala peradangan, peradangan akut khusus,
menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
Peradangan tidak berarti infeksi, bahkan ketika infeksi menyebabkan peradangan. Infeksi ini
disebabkan oleh bakteri, virus atau jamur, sedangkan peradangan adalah respon tubuh untuk
itu.
2. Penyebab imflamasi
3. Tanda-tanda imflamasi
Pada bentuk akutnya ditandai oleh tanda klasik: nyeri (dolor), panas
(kolor),kemerahan (rubor), bengkak (tumor), dan hilangnya fungsi (fungsiolesa).
a. Rubor ( kemerahan )
Dolor atau rasa sakit, dari reaksi peradangan dapat dihasilkan dengan berbagai
cara. Perubahan pH lokal atau konsentrasi lokal ion-ion tertentu dapat merangsang
ujung-ujung saraf.
Tumor
d. ( pembengkakan )
e. Function laesa
A. KLASIFIKASI IMFLAMASI
a. Menurut Faktor Klinis atau Lamanya Radang
1. Radang akut
Radang akut adalah respon yang cepat dan segera terhadap cedera yang
didesain untuk mengirimkan leukosit ke daerah cedera. Leukosit membersihkan
berbagai mikroba yang menginvasi dan memulai proses pembongkaran jaringan
nekrotik. Terdapat 2 komponen utama dalam proses radang akut, yaitu perubahan
penampang dan struktural dari pembuluh darah serta emigrasi dari leukosit.
2. Radang kronis
Pada radang eksudatif, sebagian besar didominasi oleh eksudat radang, jaringan
mati hanya sedikit. Ada dua macam eksudat radang yaitu eksudat selular dan
eksudat humoral.
2. Radang degenerative
3. Radang Proliferatif
Secara mikroskopis, selain dijumpai eksudat, radang juga terdiri atas jaringan
yang dapat berproliferatifa. Jadi, di sini akan terlihat pertumbuhan jaringan sehingga
akan membentuk tonjolan.
Eksudat merupakan eksudat jernih berupa lender, dijumpai pada alat tubuh yang
memproduksi lender, seperti nasofaring, paru, traktus intestinalis, dan rahim,
misalnya pada pilek dan kolera.
2. Radang Serosa
Eksudatnya Nampak serosa dan jernih. Fibrinnya sedikit sekali, tetap cair dan sering
cairan itu harus disedot. Dapat dijumpai misalnya pada tuberculosis yang akan
menyebabkan pleuritis eksudatnya.
3. Radang Purulenta
Eksudat sebagian besar terdiri atas nanah, dijumpai pada bisul dan
bronkopneumonia atau pneumonia lobularis.
d. Berdasarkan lokasinya
1. Abses
Abses adalah radang bernanah yang berkumpul pada suatu tempat dalam tubuh
sehingga nanah itu berada dalam rongga yang secara anatomis tidak ada.
Phlegmon merupakan radang purulenta atau supuratif yang menjalar rata diseluruh
bagian tubuh
B. MEKANISME IMFLAMASI
1. Perubahan Vaskular