Diusulkan Oleh
Telah disetujui
Pada tanggal, 19 April 2018
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ......................................................................................................... i
B. Tujuan .................................................................................................... 2
C. Manfaat .................................................................................................. 2
LAMPIRAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan KKN
Tematik ini sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bupati Kabupaten Sambas Bapak H. Atbah Romin Suhaili, Lc
2. Camat Kecamatan Pemangkat Bapak A Rahmat
3. Kepala Desa Penjajap Bapak Rudiansyah
4. Kepala Dusun Cemara Bapak Sunarko
5. Dosen Pembimbing 1 Bapak Ir. Jonni Syah R. Purba, M.Kes dan Dosen
Pembimbing 2 Ibu Maulidiyah Salim, SKM, M.Kes
Penulis sangat berharap laporan KKN Tematik ini dapat menjadi acuan
dalam rangka menyelesaikan masalah kesehatan dengan tujuan untuk
memperbaiki tingkat kesehatan yang lebih baik lagi. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan KKN Tematik ini terdapat banyak
kekurangan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga laparan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan.
Pontianak, April 2018
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan menjelaskan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan
upaya kesehatan dengan pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan
penyakit (peventif), dan penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu perwujudan dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Pengabdian merupakan suatu
wujud kristalisasi dan integralisasi dari ilmu yang tertuang secara teoritis di bangku
kuliah untuk diterapkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat,
sehingga ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dan dikembangkan dalam
kehidupan masyarakat luas.
KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar
yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup
bermasyarakat. Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu
memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang sosial kemasyarakatan. Hal ini
selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai jembatan ( komunikasi ) dalam
proses pembangunan dan penerapan IPTEK pada khususnya.
Tujuan utama dari Kuliah Kerja Nyata adalah memacu pembangunan
masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan sendiri, mempersiapkan
kader-kader pembangunan (stock holder) serta sebagai agen perubah (agen of
change). Tujuan utama lainnya adalah agar mahasiswa memperoleh pengalaman
belajar yang berharga melalui keterlibatannya dalam masyarakat, dan secara
langsung dapat menemukan, mengidentifikasi, merumuskan, serta memecahkan
permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat secara interdisipliner,
komphrehensif, dan lintas sektoral. Berdasarkan hal diatas, Kuliah Kerja Nyata
STKIP PGRI Ngawi 2013 sebagai bentuk aplikasi keilmuan yang dimiliki
mahasiswa terhadap masyarakat dalam mengembangkan kompetensinya,
diharapkan sudah selayaknya siap untuk menghadapi tantangan yang sedang
berkembang pada era globalisasai seperti sekarang ini.
1
B. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan masalah kesehatan yang banyak terjadi di Dusun
Cemara Desa Penjajap Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas.
2. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat masalah kesehatan yang
banyak terjadi pada masyarakat di Dusun Cemara Desa Penjajap
Kecamatan Pemangkat Kabupaten Sambas.
3. Untuk mengubah perilaku masyarakat dalam menyikapi masalah kesehatan
yang baik dan benar di Dusun Cemara Desa Penjajap Kecamatan
Pemangkat Kabupaten Sambas.
4. Untuk mengintervensi pencegahan dan tindak lanjut dari masalah kesehatan
yang sedang terjadi di Dusun Cemara Desa Penjajap Kecamatan
Pemangkat Kabupaten Sambas.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa/i
Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa/i
sebagai pembangunan kesehatan masyarakat selama melaksanakan
program pengembangan kesehatan dan pembangunan masyarakat.
2. Bagi Institusi
Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah dalam
pengembangan kesehatan yang lebih bermanfaat dalam pengelolaan dan
penyelesaian berbagai masalah pembangunan kesehatan dimasyarakat
diharapkan kepada Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak dan semua
jurusan yang lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan
kepada mahasiswa, dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi
mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum akan dapat
disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh
berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses
pendidikan.
3. Bagi Masyarakat
Membantu masyarakat dalam merubah perilaku hidup sehat kearah
yang lebih baik dan membantu masyarakat mencegah penyakit yang ada di
dusun cemara dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
3
BAB III
HASILKEGIATAN DAN PEMBAHASAN
Ya Tidak Ya Tidak
Jumlah 59 56 40 19
Persentase 51,3% 48,7% 34,7% 16,5%
Ya Tidak Ya Tidak
Jumlah 9 103 8 1
Persentase 7,8% 89,6% 7,0% 0,8%
4
Tabel 3.3 Keluarga pernah didiagnosa pernah menderita penyakit asma oleh
tenaga medis dan pernah menjalani pengobatan
Ya Tidak Ya Tidak
Jumlah 11 102 9 2
Persentase 9,6% 88,7% 7,8% 1,7%
Tabel 3.5 Keluarga pernah mempunyai masalah dengan gigi dan mulut dan
pernah menjalani pengobatan
Penyuluhan
Masalah gigi dan Perawatan gigi
masalah gigi dan
Dusun Cemara mulut dan mulut
mulut
Desa Penjajap
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Jumlah 40 74 25 85 13 101
Persentase 34,8% 64,3% 21,7% 73,9% 11,3% 87,8%
5
Tabel 3.6 Keluarga yang pernah didiagnosa menderita penyakit TB paru oleh
tenaga medis dan pernah menjalani pengobatan
Ya Tidak Ya Tidak
Jumlah 6 109 5 1
Persentase 5,2% 94,8% 4,3% 0,9%
Jumlah 48 64
Persentase 41,7% 55,7%
Ya Tidak Ya Tidak
Jumlah 37 76 23 13
Persentase 32.2% 66.1% 20% 11.3%
6
b. Data Kesehatan ibu hamil, balita dan remaja kesehatan
Tabel 3.8 Keluarga yang memiliki Ibu Hamil dan rutin melakukan
pemeriksaan kehamilan
Jumlah 2 112 2 0
Persentase 1,7% 97,4% 1,7% 0
Tabel 3.9 Ibu hamil pernah mendapat tablet tambah darah dan suntikan
TT
Jumlah 2 0 1 1
Persentase 1,7% 0 0,9% 0,9%
Tabel 3.10 Keluarga yang memiliki balita, dan yang rutin pergi
keposyandu, dan balita yang pernah mendapatkan makanan
tambahan
Jumlah 20 95 14 6
7
Berdasarkan tabel diatas terdapat 17.4% (20 keluarga) yang
mempunyai balita dan terdapat 5,2% (6 keluarga) yang tidak rutin
membawa balita nya keposyandu.
Tabel 3.11 Keluarga yang memiliki remaja putri, remaja putri sudah
menstruasi dan yang rutin pergi keposyandu, dan remaja
putri yang pernah minun tablet tambah darah
Jumlah 24 90 17 7 4 13
Tabel 3.13 Keluarga yang sumber Air dari Air hujan dan Keluarga
yang penampungan airnya memiliki Penutup
8
Dusun Sumber Air Penutup Penampung Air
Cemara
Desa
Hujan Galon Ya Tidak
Penjajab
Jumlah 92 20 66 42
Persentase 80% 17.4% 57.4% 36.5%
Jumlah 103 12
Persentase 89.6% 10.4%
9
2. Perumusan Masalah
Setelah dilakukan analisis pada data yang telah didapatkan selama
kegiatan pengumpulan data, maka masalah yang di temukan adalah, sebagai
berikut:
Tabel 3.16. Masalah yang ditemukan di Dusun Cemara
10
5,2% (6 keluarga) yang pernah didiagnosis
penyakit TB dan 0,9% (1 keluarga) tidak pernah
menjalani penyakit tersebut.
11
keluarga) yang memiliki jenis jamban
cemplung. dan dari 115 keluarga tersebut
terdapat 21,7% (25 keluarga) yang tidak
memilki jamban dengan jarak < 10 m dari
sumber air minum.
12
A. INTERVENSI DENGAN PENDEKATAN INTERDISIPLINER
1. Perencanan
Melihat berbagai masalah yang terpapar diatas (lihat tabel 3.16) maka ditetapkanlah berbagai rencana pemecahan masalah
seperti dibawah ini:
Survey Pengambilan data KK dan desa penjajap dusun Selasa RT 001 - 008 Mahasiswa/
kesehatan masyarakat cemara mahasiswi poltekkes
desa penjajap dusun 10 April 2018 pontianak
cemara RT 001-008
Mahasiswa/
Entry data dan Masyarakat desa mahasiswi poltekkes
Pengolahan data merumuskan masalah penjajap dusun Rabu Rumah Posko pontianak
yang banyak ditemukan cemara Mahasiswa
11 April 2018
dari hasil survey
13
Melakukan musyawarah
dan kesepakatan bersama
MMD (Musyawarah dengan warga dusun Mahasiswa/
Masyarakat Dusun) cemara mahasiswi poltekkes
DPL 1, Kepala desa, Kamis pontianak
kepala dusun,
masyarakat desa 12 April 2018 Rumah kepala
penjajap dusun dusun cemara
cemara
Pembukaan Posko
Kesehatan :
1. Hiperte
nsi 1. Melakukan
penyuluhan Mahasiswa/
tentang mahasiswi poltekkes
penanganan Masyarakat desa pontianak
penurunan penjajap dusun Selasa
darah tinggi. cemara Halaman rumah
2. Cek Gula 17 April 2018 kepala dusun
Darah RT 001-008
cemara
Sewaktu
3. Cek Kolestrol
Selasa
4. Senam
Hipertensi 17 April 2018
Jum’at Mahasiswa/
20 April 2018 mahasiswi poltekkes
Tahap Pelaksanaan : pontianak
14
1. Pasien
dilakukan
tahap Selasa
screening
terlebih dahulu 17 April 2018
2. Jika terdapat
keluhan
sesuai
indikator
hipertensi,
maka
selanjutnya
akan
dilakukan
pengecekan
gula darah
sewaktu
(GDS) dan
kolestrol
3. Setelah
mendapatkan
hasil, maka
selanjutnya
akan
dikumpulkan
ke meja
berikutnya
2. Rematik untuk
mendapatkan
penyuluhan
15
tentang Mahasiswa/
hipertensi mahasiswi poltekkes
Masyarakat desa pontianak
penjajap dusun
1. Melakukan cemara
penyuluhan Selasa
tentang cara RT 001-008
menangani 17 April 2018 Halaman rumah Mahasiswa/
penyakit kepala dusun mahasiswi poltekkes
rematik Selasa cemara pontianak
2. Cek Asam
Urat 17 April 2018
Tahap Pelaksanaan :
Selasa
1. Masyarakat
17 April 2018
yang datang,
akan
dilakukan
screening
terlebih dahulu
2. Jika
ditemukan
sesuai
indikator
remtik, maka
tahap
selanjutnya
akan di
lakukan
16
pengecekan
asam urat
3. Setelah
selesai dan
mendapatkan
hasil, maka
selanjutnya
akan
dikumpulkan
ke meja
berikutnya
untuk
mendapatkan
3. Pemerik Mahasiswa/
penyuluhan
saan mahasiswi poltekkes
tentang
Gigi pontianak
rematik
Masyarakat desa
penjajap dusun
cemara
RT 001-008
Selasa Halaman rumah
1. Melakukan kepala dusun
penyuluhan 17 April 2018 cemara
tentang cara
menjaga
kesehatan gigi Selasa
dan mulut
17 April 2018
17
2. Pembersihan
karang gigi/
scalling
Selasa
17 April 2018
Tahap Pelaksanaan :
1. Masyarakat
yang datang
untuk
pemeriksaan,
dilakukan
screening
terlebih dahulu
2. Jika
ditemukan
sesuai
indikator dan
terdapat
karang gigi,
maka
selanjutnya
akan
dilakukan
pembersihan
karang gigi/
scalling
3. Setelah Warga dusun
dilakukan penajajap bersama
18
Kerja Bakti (Gotong scalling, mahasiswa/
royong) selanjutnya mahasiswi poltekkes
akan Masyarakat desa pontianak
dikumpulkan penjajap dusun
ke meja cemara
berikutnya
untuk
mendapatkan Lingkungan desa
penyuluhan penajajap dusun
tentang cara Rabu cemara
menjaga
kesehatan gigi 18 April 2018
dan mulut
Membersihkan selokan
dan lingkungan disekitar
desa penjajap dusun
cemara
19
2. Penatalaksanaan dan Evaluasi Kegiatan
20
Gigi dan
Mulut
- Konsultasi
Gizi
- Konsultasi
lansia
3 Asuhan - Memberikan informasi - Semua anggota Selasa, 17 - Pembukaan Tujuh orang - Keluarga mengerti tentang
keluarga mengenai penyakit keluarga Tn. Z april 2018 - Pemberian mahasiswa dari penyakit rematik
pada Tn. rematik di Konseling semua jurusan - Keluarga mengerti
Z dengan - Memberikan informasi Rumah Tn. - Penutup (lihat lampiran makanan yang tepat untuk
penyakit mengenai makanan Z 4) seharusya dikonsumsi
Rematik yang tepat untuk - Keluarga mengerti tentang
dikonsumsi penderita pentingnya tentang
- Meyakinkan keluarga pengobatan
untuk berobat ke
fasilitas kesehatan
4 Asuhan - Memberikan informasi - Seluruh Selasa, 17 - Pembukaan Delapan orang - Keluarga mengerti tentang
keluarga mengenai penyakit Keluarga Tn. april 2018 - Cek tekanan mahasiswa dari penyakit hipertensi
pada Tn. hipertensi yakni S di darah semua jurusan - Keluarga mengerti
S dengan penyebab dan resiko Rumah TN. - Pemberian (lihat lampiran makanan yang tepat untuk
hipertens lainnya dari hipertensi S Konseling 4) dikonsumsi
i - Memberikan informasi - Penutup - Keluarga mengerti tentang
makanan yang tepat pentingnya tentang
untuk dikonsumsi pengobatan
penderita hipertensi
- Meyakinkan keluarga
untuk berobat ke
fasilitas kesehatan
5 Asuhan - Memberikan informasi Seluruh Keluarga Selasa, 17 - Pembukaan Delapan orang - Keluarga mengerti tentang
keluarga mengenai penyakit TB Tn. W april 2018 - Pemberian mahasiswa dari penyakit TB Paru
pada Tn. Paru yakni penyebab Konseling semua jurusan
21
W dan penularan TB - Penutup (lihat lampiran - Keluarga mengerti
dengan Paru 4) makanan yang tepat untuk
penyakit - Memberikan informasi dikonsumsi
TB Paru makanan yang tepat - Keluarga mengerti tentang
untuk dikonsumsi pentingnya tentang
penderita TB paru pengobatan
- Meyakinkan keluarga
untuk berobat ke
fasilitas kesehatan
22
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada KKN tematik Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2018, kami melakukan
survey untuk menemukan masalah yang ada di Desa Penjajap Dusun Cemara. Kami
mengambil sampel 115 jiwa yang terdiri dari perwakilan 1 orang mahasiswa mengambil
sampel 5 KK dari 8 RT. Dari survey yang kami lakukan kami mengambil 3 permasalahan
yang tertinggi yaitu nyeri sendi, hipertensi dan TB paru. Dari 115 keluarga yang didata
terdapat 62,13% (23 keluarga) yang pernah menderita hipertensi dan menjalani pengobatan,
37,84% (14 orang) penderita hipertensi yang tidak menjalani pengobatan. Dari 115 keluarga
yang didata terdapat 51,3% (59 keluarga) yang didiagnosis penyakit persendian dan
mendapat pengobatan, 16,5% (19 keluarga) yang tidak pernah menjalani
perawataan/pengobatan. Dari 115 keluarga terdapat 5,2% (6 keluarga) yang pernah
didiagnosis penyakit TB dan telah menjalani pengobatan, 0,9% (1 keluarga) tidak pernah
menjalani pengobatan penyakit tersebut
Untuk sasaran pelayanan kesehatan pada masyarakat di dusun cemara yang menderita
hipertensi kami melakukan penyuluhan tentang penanganan penurunan darah tinggi, cek gula
darah sewaktu, dan cek kolestrol. Untuk masyarakat di dusun cemara yang mengalami rematik
kami melakukan penyuluhan tentang cara menangani penyakit rematik, cek asam urat dan
untuk masyarakat di dusun cemara yang mengalami TB paru kami memberikan informasi
mengenai penyakit TB Paru yakni penyebab dan penularan TB Paru, memberikan informasi
makanan yang tepat untuk dikonsumsi penderita TB paru, dan meyakinkan keluarga untuk
berobat ke fasilitas kesehatan.
B. Saran
1. Bagi Institusi diharapkan untuk KKN pada tahun berikutnya dapat melaksanakan
program yang berkelanjutan, agar program dapat terlaksana pada tahun-tahun berikutnya
dan dapat mempersiapkan Mahasiswa/i yang akan mengikuti KKN sebaik mungkin serta
memfasilitasi alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan KKN guna menunjang
program dan kinerja yang akan dilaksanakan.
2. Bagi pelayanan kesehatan diharapkan kepada pelayanan kesehatan khususnya
Puskesmas untuk lebih memperhatikan kesehatan warga di wilayah dusun cemara
23
dengan melakukan program turun langsung ke lapangan seperti melakukan penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat serta meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya di
bagian masalah kesehatan seperti hipertensi, rematik dan TB paru.
3. Bagi masyarakat diharapkan agar membantu dengan berpartisipasi dalam kegiatan yang
akan diadakan oleh pihak Puskesmas dan juga menjalankan apa yang telah
diinformasikan oleh tenaga kesehatan, menjaga kesehatan, kebersihan lingkungan,
memakan makanan bergizi dan bernutrisi, selalu cek kesehatan di fasilitas kesehatan agar
pola hidup menjadi sehat.
24
L
25
PETA WILAYAH KECAMATAN PEMANGKAT
26
DOKUMENTASI
26
27
REKAPITULASI KEGIATAN KELOMPOK
28
9. Bakti massal Desa Penjajap 1 Kepala Semua
desa, ketua warga
dusun, Desa
warga Penjajap
setempat,
mahasiswa
10. Penutupan KKN Tematik 1 Direktur,
2018 dosen dan
staff
Poltekkes
Pontianak,
Kepala
Desa,
Kepala
Dusun dan
mahasiswa
29
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HIPERTENSI
A. Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit Hipertensi
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta mengerti dan
mengenal tentang penyakit Hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan peserta dapat:
a. Mengerti dan memahami pengertian hipertensi
b. Mengerti dan memahami klasifikasi hipertensi
c. Mengerti dan memahami gejala penyakit hipertensi
d. Mengerti dan memahami factor resiko penyakit hipertensi
e. Mengerti dan memahami pencegahan penyakit hipertensi
f. Mengerti dan memahami faktor Pencetus hiperternsi
g. Mengerti dan memahami penanganan penyakit hipertensi
h. Mengerti dan memahami komplikasi hipertensi
i. Mengerti dan memahami Prinsip diet penderita hipertensi
C. Sasaran
Seluruh anggota Masyarakat Dusun Cemara Desa Penjajap
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
30
E. Media dan Alat
1. Leaflet
F. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 17 April 2018
Waktu : 09.00 wib – 09.30 wib
Tempat : Rumah Bapak Kepala Dusun Cemara Desa Penjajap
G. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Pendidik Peserta Waktu
1 Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam 5 menit
2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan dan
memperhatikan
31
9. Menjelaskan apasaja 9. Mendengarkan dan
Prinsip diet hipertensi memperhatikan
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Standar
Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan tentang penyakit hpertensi
a. Media dan alat dipahami.
b. Tempat sesuai dengan kegiatan
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
b. Anggota KKN tematik 2018 dan peserta kooperatif serta aktif dalam
mengikuti penyuluhan.
3. Evaluasi Akhir
Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta akan dapat:
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian penyakit hipertensi
b. Menjelaskan kembali tentang klasifikasi penyakit hipertensi
c. Menjelaskan kembali tentang gejala penyakit hipertensi
d. Menjelaskan kembali tentang factor resiko penyakit hipertensi
e. Menjelaskan kembali tentang pencegahan penyakit hipertensi
f. Menjelaskan kembali tentang Faktor pencetus terjadinya
hipertensi
g. Menjelaskan kembali tentang cara penanganan dan perawatan
hipertensi
h. Menjelaskan kembali tentang komplikasi hipertensi
i. Menjelaskan kembali tentang prinsip diet bagi penderita
hipertensi
32
Materi Hipertensi
A. Pengertian
Hipertensi atau darah tinggi merupakan di antara masalah kesehatan utama
di kalangan golongan dewasa di pertengahan umur dan warga tua di Malaysia.
Penyakit darah tinggi berlaku akibat tidak normalnya saluran darah yang
menyebabkan tekanan di dalam saluran darah meningkat melebihi dari biasa.
Ini adalah satu fenomena yang agak kompleks untuk diterangkan. Tekanan
darah normal bagi orang dewasa ialah 120 mmHG (tekanan sistolik) dan
80mmHg (tekanan diastolik).Peningkatan tekanan darah menjadi lebih tinggi
dari paras normal akan menyebabkan kerusakan serta pengendapan plak
kolesterol ada saluran darah, dan seterusnya boleh mengakibatkanendarahan
dan kerusakan pada orgsan.
Penulisan tekanan darah (contoh: 130/85 mmHg) didasarkan pada dua fase
dalam setiap denyut jantung:
1. Sistolik (nilai yang lebih tinggi : 130) menunjukan fase darah yang sedang
dipompa oleh jantung.
2. Diastolik (nilai yang lebih rendah : 85) menunjukkan fase darah yang
kembali ke jantung.
B. Klasifikasi
Menurut WHO batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah kurang
dari 130/85 mmHg. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibedakan menjadi
dua bagian:
1. Hipertensi essensial/primer.
Jenis hipertensi yang penyebabnya masih belum dapat diketahui. Sekitar
90% penderita hipertensi menderita jenis hipertensi ini. Oleh karena itu,
penelitian dan pengobatan lebih banyak ditujukan bagi penderita hipertensi
essensial ini.
33
2. Hipertensi sekunder.
Jenis hipertensi yang menjadi penyebabnya dapat diketahui, antara lain
kelainan pada pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, atau
penyekit kelenjar adrenal.
Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang sering kali dijumpai dan
sering seseorang baru mengetahui setelah periksa ke dokter dan didapatinya
tekanan darah yang tinggi. Hipertensi igolongkan sebagai berikut :
1. Normotensi, bila sistoliknya 120 - < 140 mmHg dan diastoliknya 80 - <
90 mmHg
2. Bordeline, bila sistoliknya 140 – 160 mmHg dan diastoliknya 90 - < 95
mmHg
3. Hipertensi, bila sistoliknya > 160 mmHg dan diastoliknya > 95
C. Gejala Penyakit
Biasanya penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa-apa, sebagian dari
mereka ada yang sering mengeluh pusing, kencang di tengkuk dan sering
berdebar.
Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi ke jantung, otak dan ginjal
(kalau ke jantung akan berupa jantung hipertensi dan dapat menyebabkan
decompensatio cordis/kegagalan jantung, kalau ke otak terjadi stroke dan kalau
ke ginjal akan terjadi gagal ginjal).
D. Faktor Resiko
Faktor risiko terjadinya hipertensi, adalah antara lain:
a. Obesitas (Kegemukan).
Merupakan ciri khas penderita hipertensi. Walaupun belum diketahui
secara pasti hubungan antara hipertensi dan obesitas, namun terbukti bahwa
daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah penderita obesitasobesitas
dengan hipertensi lebih tinggi daripada penderita hipertensi dengan berat
badan normal.
b. Stres
34
Diduga melalui aktivasi saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita
beraktivitas). Peningkatan aktivitas saraf simpatis mengakibatkan
meningkatnya tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).
c. Faktor Keturunan (Genetik)
Apabila riwayat hipertensi didapat pada keuda orang tua, maka dugaan
hipertensi essensial akan sangat besar. Demikian pula dengan kembar
monozigot (satu sel telur) apabila salah satunya adalah penderita hipertensi.
d. Jenis Kelamin (Gender)
Pria lebih banyak mengalami
E. Pencegahan
1. Primer
a. mengatur diit agar berat badan menjadi idea
b. menjaga agar tidak terjadi hiperkholesterolemia, diabetes mellitus dan
lain-lain.
c. tidak merokok
d. perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran
e. hindari makanan berlemak
f. mengendalikan stress emosi
2. Sekunder
Untuk pengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi tanpa
35
yaitu boros. Memang sangat tersiksa bagi mereka yang terserang
tekanan darah tinggi karena selain kepala pusing tujuh keliling, mata
kunang-kunang, juga jantung bisa berdebaran, tubuh terasa gemetar, dan
sulit tidur.
Di bawah ini ada beberapa ramuan atau buah-buahan yang
merupakan resep tradisional ”karuhun” kita yang bisa Anda coba.
a. Buah belimbing
Buah ini bisa mengontrol tekanan darah dalam keadaan normal dan
juga bisa menurunkan tekanan darah bagi mereka yang sudah
mengalaminya.
Caranya: Buah belimbing yang cukup besar dan sudah agak matang,
diparut halus. Kemudian, air parutan diperas sebanyak satu gelas. Air
perasan ini diminum setiap pagi. Lakukan selama 3 minggu sampai satu
bulan. Setelah satu bulan, Anda bisa menguranginya dua hari sekali saja
meminumnya. Tidak perlu menambahkan gula pasir atau sirup pada air
perasannya.Bagi mereka yang sudah telanjur menderita hipertensi,
sebaiknya menggunakan buah belmbing yang besar sehingga air perasannya
lebih banyak.
b. Daun seledri
Caranya dengan menumbuk segenggam daun seledri sampai halus,
saring, dan peras dengan memakai kain halus. Air saringan usahakan satu
gelas. Diamkan selama lebih kurang 1 jam, kemudian diminum pagi dan
sore dengan sedikit ampasnya yang ada di dasar gelas. Khasiat daun seledri
ini sudah dibuktikan secara ilmiah oleh para peneliti di Universitas
Kentucky, Amerika Serikat. Prof. James Elliot dan koleganya melakukan
percobaan terhadap 45 orang yang berusia sekisar 45-50 tahun. Kelompok
pertama terdiri dari 20 orang yang tidak diberi apa-apa dan kelompok kedua
diberi minum air perasan seledri selama 1 bulan setiap pagi dan sore hari.
Setelah diadakan evaluasi pada bulan berikutnya, ternyata pada
kelompok pertama fluktuasi kenaikan tekanan darahnya sangat lebar,
sedangkan pada kelompok kedua fluktuasinya kecil. Disimpulkan, tekanan
36
darah mereka yang rajin mengonsumsi daun seledri, lebih stabil. Pada
percobaan itu, pengukuran tekanan darahnya dilakukan setiap saat pada
setiap anggota kelompok tadi.
c. Bawang putih
Bumbu dapur yang berbau khas ini, ternyata juga bisa menstabilkan
tekanan darah seseorang. Caranya dengan memakan langsung tiga siung
bawang putih mentah, setiap pagi dan sore hari. Pilihlah bawang putih yang
kulitnya berwarna coklat kehitaman karena mutunya lebih baik. Jika tidak
”kuasa” untuk memakannya dalam keadan mentah, bisa direbus atau
dikukus dulu, namun karena banyak zat-zat berkhasiatnya yang ikut larut
dalam air rebusan, sebaiknya ditambah menjadi 8-9 siung sekali makan.
d. Buah mengkudu/pace
Buah ini sekarang sedang ngetren sebagai jenis buah yang sudah
terbukti banyak sekali khasiatnya. Untuk menekan hipertensi pun ternyata
buah ini sudah dibuktikan sebagai salah satu alternatifnya. Caranya hampir
sama dengan cara untuk buah belimbing, yaitu dengan memarut halus,
kemudian diperas pakai kain kasa yang bersih, diambil airnya. Minum
pagi/sore hari secara teratur.
Menurut penelitian Dr. Ralph Heinecke yang melakukannya di
Hawaii, telah menemukan bahwa buah ini kaya akan proxeronine suatu
bahan aktif pembuat xeronine yang berfungsi mengaktifkan enzim-enzim
dalam tubuh agar bisa berfungsi lebih sempurna. Jumlahnya dalam tubuh
sangat sedikit sehingga dengan mengonsumsi proxeronine, sangat bijak
sekali untuk membantu pembentukan xeronine yang sangat diperlukan
tubuh.
Selain itu, pace juga mengandung scopoletin yang diduga bisa
melebarkan pembuluh darah dan penemuan ini juga diperkuat oleh para
peneliti dari Universitas Stanford di Amerika Serikat, Union College of
London di Inggris dan Universitas Meets di Prancis yang semuanya
menyebutkan bahwa buah pace dapat menurunkan tekanan darah.
37
Sebagai alternatif pengobatan, rata-rata penderita menurut para
peneliti itu bisa merasakan khasiatnya setelah mengonsumsi selama 4-8
minggu terus-menerus. Sebuah riset lain yang ditulis oleh Nature’s
Amazing Healer dari Neil Solomon, M.D., Ph.D. mengatakan, dari 721
penderita tekanan darah tinggi, ternyata berhasil baik sampai 87%. Kini, di
pasaran sudah ada mengkudu dalam bentuk sirup dan kapsul, jadi akan lebih
mudah lagi untuk mengonsumsinya dengan teratur.
F. Faktor Pencetus terjadinya Hipertensi
a. Obesitas / kegemukan
b. Kebiasaan merokok
c. Minuman beralkohol
d. Penyakit kencing manis dan jantung
e. Wanita yang tidak menstruasi
f. Stress
g. Kurang olah raga
h. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak dan tinggi kolesterol
G. Cara Penanganan dan Perawatan Hipertensi
1. Cara penanganan hipertensi
a. Berobat/memeriksa diri secara teratur
b. Minum obat secara teratur
c. Jangan menghentika, mengubah dan menambah dosis dan jenis obat
tanpa petunjuk dokter
d. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk
penyakit lain karena ada jenis obat yang dapat meningkatkan dan
memperbutuk hipertensi.
2. Cara perawatan dan pencegahan hipertensi
a. Usahakan untuk memeprtahankan berat badan yang seimbang dengan
mencegah kegemukan
b. Batasi pemakaian garam (Sodium)
c. Tidak merokok
38
d. Memperhatikan diet dengan memperbanyak makan buah dan sayuran
dan membatasi minuman beralkohol
e. Hindari minum kopi berlebihan
f. Periksa tekanan darah secara teratur terutama jika usi sudah mencapai
40 tahun
H. Komplikasi Hipertensi
1. Pada otak
Pelebaran pembuluh darah
Perdarahan pada otak
Kematian sel otak Stroke
2. Pada ginjal
Malam banyak kencing
Kerusakan sel-sel ginjal
Gagal ginjal
3. Jantung
Pembesaran jantung
Nafas sesak
Cepat lelah
Gagal jantung
I. Prinsip Diet Bagi Penderita Hipertensi
a. Makanan yang beraneka ragam dan gizi yang seimbang
b. Jenis makanan disesuaikan
c. Jumlah garam dibatasi (tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh perhari) .
d. Konsumsi sayuran dan buah-buahan segar
1. Makanan Yang Diperboleh
Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam natrium, seperti:
a) Beras, kentang, ubi, mie, maizena, hunkwee, terigu, gula pasir.
b) Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang merah,
kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar, oncom.
c) Minyak goreng, margarine tanpa garam
d) Sayuran dan buah-buahan
39
e) Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri,
kunyit, kencur, laos, lombok, salam, sere.
2. Bahan Makanan Yang Dibatasi
a) Untuk diet rendah garam ini, penggunaan daging / daging ayam / ikan
dibatasi paling banyak 100 gram per hariTelur Ayam/telur bebek,
paling banyak 1 butir sehari
b) Susu banyak paling banyak 200 cc sehari
c) Minuman dan sari buah dalam kemasan.
3. Makanan Yang Dihindari
a) Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru,
minyak kelapa)
b) Makanan yang diolah menggunakan garam natrium (biskuit, craker,
keripik dan makanan kering yang asin)
c) Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned,
sayuran dan buah-buahan dalam kaleng)
d) Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan
asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang)
4. Diet Hipertensi
a) Mentega, margarine, keju mayonaise, daging merah seperti daging
kambing.
b) Bumbu-bumbu masak yang banyak mengandung garam natrim dan
MSG.
c) Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan
tape.
40
DAFTAR PUSTAKA
Dep Kes RI, 2000. Diet Rendah garam, Pozi Pusat Dep Kes RI, Jakarta
Djarwoto B. Pengobatan Hipertensi ,Bag IPD FK UGM, Yogyakarta
http://www.iptek.net.id, 2002, Hipertensi, Jakarta
41
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
REMATIK
A. Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang penyakit rematik
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan peserta mengerti dan
mengenal tentang penyakit rematik
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta dapat :
a. Mengerti dan memahami pengertian penyakit rematik
b. Mengerti dan memahami penyebab penyakit rematik
c. Mengerti dan memahami tanda dan gejala penyakit rematik
d. Mengerti dan memahami penanganan pada penyakit rematik
e. Mengerti dan memahami pencegahan penyakit rematik
C. Sasaran
Seluruh anggota Masyarakat Dusun Cemara Desa Penjajap
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media dan Alat
1. Leaflet
F. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 17 April 2018
Waktu : 09.00 wib – 09.30 wib
Tempat : Rumah Bapak Kepala Dusun Cemara Desa Penjajap
42
G. Pelaksanaan
43
H. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Standar
a. Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan tentang penyakit rematik
b. Media dan alat dipahami.
c. Tempat sesuai dengan kegiatan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
b. Anggota KKN TEMATIK tahun 2018 dan peserta kooperatif serta
aktif dalam mengikuti penyuluhan.
3. Evaluasi Akhir
Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta akan dapat:
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian penyakit rematik
b. Menjelaskan kembali tentang penyebab penyakit rematik
c. Menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala penyakit rematik
d. Menjelaskan kembali tentang penanganan pada penyakit rematik
e. Menjelaskan kembali tentang pencegahan penyakit rematik
44
MATERI REMATIK (RHEUMATOID ARTHRITIS)
A. Definisi
Rematik merupakan penyakit yang menyerang anggota gerak, yaitu
sendi, otot, tulang dan jaringan sekitar sendi.
B. Etiologi
Sampai sekarang ini penyebab pasti masih belum diketahui tetapi ada
yang mengatakan karena mycoplasma, virus dan sebagainya. Tetapi ada
beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa penyebab rematik terdiri dari:
a. Primer: Keturunan dan ketidakseimbangan hormon
b. Sekunder: Mengkonsumsi makanan tinggi purin, obat-obatan dan
alkohol,
C. Patofisiologi
Proses patofisiologi yang rumit pada rheumatoid arthritis adalah reaksi
tipe II (imune compleks) dan tipe IV (sel mediated). Jika tidak dapat
dicegah, perubahan patologik pada rematoid arthritis melalui 4 tahap, yaitu:
synovitis, pannus formation, fibrous ankylosis dan bony ankylosis.
a. Tahap 1:
Melibatkan sendi yang mengalami imflamasi dengan tipe inflamasi
yang proliferative (berkembang buak), yang berawal dalam kapsul
sendi, terutama di dalam membran sinovial (synovitis). Jaringan
mengental dalam edema dan kongesti.
b. Tahap 2:
Panus berkembang secara bertahap. Lapisan jaringan yang terinflamasi
ini menghasilakn jaringan yang berisi butiran halus yang berasal dari
membran synovial berlanjut sampai ke permukaan sendi di bagian
dalam sendi. Sendi ini jadi terlihat kemerah-merahan, kasar dan melekat
rapat sekali dengan dasar kartilago oleh pernyerbuan dan pemecahan,
dengan mengganggu nutrisi kartilago. Bertambahnya kerusakan
memungkinkan terjadinya butiran halus pannus yang berkembang pada
45
area yang berekatan dan dalam tulang suchondrial, dengan lebih parah
lagi merusak/ menghancurkan kapsul sendi sebuah tulang subchondrial.
c. Tahap 3:
Fibrous ankylosis, dengan subluxation dan penyimpangan dari sendi
yang dipengaruhi, jaringan yang berisi butiran halus menjadi di serang
dengan jaringan kasar fibrous dan diubah menjadi jaringan parut (scar)
yang menghambat atau mencegah pergerakan sendi.
d. Tahap 4:
Bony ankylosis (penyatuan tulang yang tetap) itu bisa berkembang
seperti jaringan fibrous mengeras dan mengubahnya menjadi jaringan
osseous.
46
h. Test factor rema positif (Rheuma factor test positif)
i. Pengendapan mucin yang kurang pekat (poor mucin clot)
j. Didapati gambaran histologik pada jaringan sinovial sedikitnya 3 dari
yang tersebut dibawah ini:
a) Villi hypertropi
b) Proliserasi jaringan sinovial
c) Adanya pusat-pusat/ kelompok sel mati (central necrose)
d) Deposit-deposit/ timbunan sel fibrin.
e) Adanya sebukan sel-sel radang menahun dan mendadak
k. Didapati gambaran histologik yang khas dari sayatan melintang
benjolan rema sekurang-kurangnya 3 dari yang tersebut dibawah ini:
a) Adanya daerah-daerah sel yang mati terletak ditengah-tengah
b) Dikelilingi dengan sel-sel yang berproliferasi yang berjajar
membentuk gambaran jeruji sepeda
c) Didapati sel fibrosis dibagian tepinya
d) Adanya sebukan sel-sel radang mendadak dan menahun
Sering penderita mengeluh rasa sakit dan pembengkakkan pada
sendi-sendi kecil (jari tangan) dimulai sendi metakarpofalangeal dan
disertai dengan bengkak yang khas pada pergelangan tangan bagian
dorsal.
E. Pemeriksaan Diagnostik
Ada 3 macam test yang dapat dan biasa dilakukan pada rematoid arthritis
guna menegakkan diagnosa pasti yaitu:
1. Pemeriksaan patologi anatomia (PA)
Didapati adanya hipertrofi dari villi pada sendi, penebalan jaringan
sinovial, adanya sebukan sel-sel radang mendadak dan menahun,
jaringan fibrosit dan pusat-pusat nekrosis.
2. Pemeriksaan laboratorium
47
a) Test faktor remu (RF), biasanya positif pada 70-80% penderita RA
terutama bila RA masih aktif
b) C-reactive protein; biasanya positif pada penderita RA sejenisnya
c) Laju endap darah (LED) biasanya meninggi pada RA
d) Sering dijumpai lekositosis
e) Anemia akibat adanya inflamasi yang kronik
f) Pada hitung jenis leukosit, polimorfunuklear persentasenya
meningkat
g) Kadar albumin serum turun dan globulin naik
3. Pemeriksaan radiologi
Didapati tanda-tanda dekalsifikasi (sekurang-kurangnya) pada sendi
yang terkena
F. Pengobatan
Penatalaksanaan rematoid arthritis dibagi atas:
1. Medikametosa
a. Pengobatan simptomatik; pengobatan yang hanya untuk mengurangi
tanda dan gejala, biasanya mengurangi rasa sakit. Obat yang sering
dipakai adalah simple analgesik, anti inflamasinonsteroisd, anti
inflamasi golongan steroid
b. Pengobatan remitif; pengobatan yang mempengaruhi perjalanan
penyakit. Biasanya digunakan immuno suppressant, obat
simtomatik, alkylating agent, chelating agent, anti malaria,
antelmetik.
2. Fisioterapi
Bertujuan untuk mencegah kecacatan lebih lanjut dan pemulihan
kembali bila sudah terjadi kecacatan
3. Pembedahan
Dilakukan bila pengobatan sudah dilakukan dan belum berhasil,
pembedahan biasanya bersifat ortopedik
48
4. Psikoterapi
Biasanya diberikan psikoterapi superficial agar timbul semangat dan
keuletan untuk berobat dan mental penderita supaya kuat/ tabah
menghadapi penyakitnya.
Tujuan pengobatan secara umum adalah:
a. Mencegah deformitas
b. Menghilangkan rasa sakit
c. Mengusahakan agar dapat tetap bekerja dan hidup seperti biasa baik
dirumah maupun ditempat kerja, terutama dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari
d. Memperbaiki (mengoreksi) deformitas yang sudah terjadi.
G. Pencegahan
Cara mencegah rematik dan mengurangi nyeri sendi ada beberapa cara,
yaitu:
a. Olahraga teratur
Olahraga teratur dapat meningkatkan fleksibilitas sendi
b. Makanan yang dianjurkan yaitu makanan yang kaya vitamin C dan E
serta Kalsium, seperti jahe, nenas, jeruk, minyak zaitun, apel, bwang
putih, ikan, mangga , pepaya, anggur
c. Makanan yang dihindari yaitu
a) Produk Kacang-kacangan seperti susu kacang, kacang buncis
b) Organ Dalam Hewan seperti; usus, hati, limpa, paru, otak, jantung,
dll
c) Makanan kaleng seperti, sarden, kornet sapi, dll
d) Makanan yang dimasak menggunakan santan kelapa
e) Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, air kelapa muda,
alpokat, dan produk olahan melinjo
49
DAFTAR PUSTAKA
Manjoer A, dkk, 1999, Kapita Selekta kedokteran Jilid 1 Edisi 3, Jakarta: Media
Aesculapius FK UI
Prince S.A., & Wilson L.M., 1995, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Buku 2 Edisi 4, Jakarta: EGC
Smeltzer S.C., & Bare B.G., 2001, Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Edisi 8 Volume 3, Jakarta: EGC
Ochie, Diambil tanggal 15 Mei 2017, Radang Sendi sent on 10-06-2004
http://www.restro.co.id/sehat.php?go?90=sht%2fmenukhusus25.htm
Wijayakusuma M.H., 2005, Mengusir Rematik & Asam Urat Tinggi dengan
Makanan Sehat , http://ciptapangan.com/tips.detail.php?tips-
id=182&detal-page=4 diambil tanggal 15 Mei 2017
50
POA (Planning Of Action)
Pengambilan data KK dan desa penjajap dusun Selasa RT 001 - 008 Mahasiswa/
Survey kesehatan masyarakat cemara mahasiswi poltekkes
desa penjajap dusun 10 April 2018 pontianak
cemara RT 001-008
Melakukan musyawarah
dan kesepakatan bersama
dengan warga dusun
MMD (Musyawarah cemara
Masyarakat Dusun) Mahasiswa/
DPL 1, Kepala desa, mahasiswi poltekkes
kepala dusun, pontianak
masyarakat desa Rumah kepala
Kamis dusun cemara
penjajap dusun
cemara 12 April 2018
26
Pembukaan Posko 5. Melakukan
Kesehatan : penyuluhan
tentang
4. Hipertensi penanganan
penurunan darah Masyarakat desa
tinggi. penjajap dusun
cemara Mahasiswa/
6. Cek Gula Darah mahasiswi poltekkes
Sewaktu RT 001-008 Halaman rumah pontianak
7. Cek Kolestrol kepala dusun
Selasa cemara
Tahap Pelaksanaan :
4. Pasien dilakukan
tahap screening Selasa
terlebih dahulu
5. Jika terdapat 17 April 2018
keluhan sesuai
indikator hipertensi,
maka selanjutnya
akan dilakukan
pengecekan gula
Jum’at
darah sewaktu
27
(GDS) dan 20 April 2018 Mahasiswa/
kolestrol mahasiswi poltekkes
6. Setelah pontianak
mendapatkan hasil,
maka selanjutnya
akan dikumpulkan Selasa
ke meja berikutnya
untuk 17 April 2018
mendapatkan
penyuluhan
tentang hipertensi
3. Melakukan
penyuluhan
tentang cara
menangani
penyakit rematik
4. Cek Asam Urat
Tahap Pelaksanaan :
4. Masyarakat yang
datang, akan
dilakukan
screening terlebih
dahulu
5. Jika ditemukan
sesuai indikator
remtik, maka tahap
28
selanjutnya akan di
lakukan
pengecekan asam
urat
6. Setelah selesai dan
mendapatkan hasil,
maka selanjutnya
akan dikumpulkan
ke meja berikutnya
5. Rematik untuk
mendapatkan
penyuluhan Masyarakat desa Mahasiswa/
tentang rematik penjajap dusun mahasiswi poltekkes
cemara pontianak
17 April 2018
29
Tahap Pelaksanaan : Selasa
30
Membersihkan selokan
dan lingkungan disekitar
desa penjajap dusun
cemara
Mahasiswa/
mahasiswi poltekkes
Masyarakat desa pontianak
penjajap dusun
cemara
Selasa
17 April 2018
Selasa
17 April 2018
31
Selasa
17 April 2018
32
Kerja Bakti (Gotong
royong)
Warga dusun
penajajap bersama
Masyarakat desa mahasiswa/
penjajap dusun mahasiswi poltekkes
cemara pontianak
Lingkungan desa
penajajap dusun
cemara
Rabu
18 April 2018
33
34