Anda di halaman 1dari 13

IX G / 13

Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun


sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan,
menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh, serta
memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.

Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera,


pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan untuk
menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem
saraf dan alat indera.

Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara, cahaya, bau, panas,
dingin, manis, pahit dan sebagainya. Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh
disebut juga rangsangan internal, misalnya rasa haus, lapar, dan nyeri.

Struktur Neuron

Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri atas unit-unit
terkecil yang disebut neuron (sel saraf). Neuron yang terdapat
dalam tubuh manusia jumlahnya trilyunan. Neuron adalah sel
yang mempunyai kemampuan menerima impuls dan
menghantarkan impuls. Neuron sel-selnya tidak mengalami
pembelahan sel sehingga jika sudah mati atau rusak neuron tidak dapat
diganti.

Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan sel, dendrit, dan
akson.

BADAN SEL (PERIKARION)


Badan sel terdiri dari inti sel (nukleus), anak inti sel (nukleolus) dan sitoplasma yang
mengandung substansi kromatik yaitu badan Nissl serta serabut halus pada badan neuron
yang disebut neurofibril. Badan Nissl akan tampak jika dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron seperti retikulum endoplasma granuler yang tersusun sejajar antara yang
satu dengan yang lain.

DENDRIT
Dendrit yaitu juluran atau serabut pendek bercabang yang merupakan tonjolan dari
sitoplasma pada badan sel. Di dalam dendrit terdapat badan Nissl dan mitokondria. Dendrit
berfungsi menghantarkan impuls ke badan sel.
AKSON
Akson atau neurit yaitu juluran atau serabut panjang dari badan sel, dan berfungsi untuk
menghantarkan impuls dari badan sel menuju ujung akson.
Serabut akson yang tipis dengan bentuk panjang di dalamnya terdapat mitokondria,
neurofibril tetapi tidak terdapat badan Nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein.
Akson diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung
mielin, selubung ini berfungsi sebagai isolator yang melindungi akson terhadap tekanan dan
luka. Juga memberi nutrisi pada akson dan mempercepat jalannya impuls. Pada tempat
tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung mielin yang disebut nodus Ranvier.

Macam-Macam Neuron

Berdasarkan fungsinya neuron ada tiga macam yaitu:neuron sensorik, neuron motorik, neuron
konektor (interneuron).

1. Neuron sensorik

Neuron sensorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
reseptor (alat indera) menuju ke otak atau sumsum tulang belakang. Oleh karena itu neuron
ini disebut juga neuron indera karena dendrit neuron ini berhubungan dengan alat indera
untuk menerima impuls sedangkan aksonnya berhubungan dengan neuron lain.

2. Neuron Motorik

Neuron motorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls dari otak atau
sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot atau kelenjar dalam tubuh). Neuron ini
disebut neuron penggerak karena neuron motorik dendritnya berhubungan dengan akson lain
sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar.

3. Neuron konektor (interneuron)

Neuron konektor merupakan neuron berkutub banyak (multipolar) yang memiliki banyak
dendrit dan akson. Neuron konektor berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari neuron
sensorik ke neuron motorik. Neuron ini disebut neuron penghubung atau perantara karena
ujung dendrit neuron yang satu berhubungan dengan ujung akson neuron yang lain.
Impuls Saraf

Impuls saraf atau rangsang saraf adalah pesan saraf yang dialirkan sepanjang akson dalam
bentuk gelombang listrik. Bila sebuah saraf tidak menghantarkan impuls, maka serabut saraf
tersebut dalam keadaan istirahat.

Salah satu sifat neuron yaitu permukaan luarnya bermuatan positif, sedangkan bagian
dalamnya bermuatan negatif. Bila neuron mendapat rangsangan, maka akan terjadi perubahan
muatan pada kedua permukaannya, yaitu permukaan luar bermuatan negatif sedangkan
bagian dalamnya bermuatan positif, keadaan ini disebut depolarisasi.

Alur impuls saraf adalah:

1. Saraf dalam keadaan istirahat (tidak menghantarkan impuls), serabut saraf dalam
keadaan polarisasi yaitu permukaan membran luar bermuatan positif, sedangkan
membran dalam bermuatan negatif.

2. Saraf dirangsang disuatu tempat tertentu sehingga terjadi depolarisasi, yaitu


permukaan luar bermuatan negatif, sedang permukaan dalam bermuatn positif.

3. Antara daerah yang mengalami depolarisasi dengan daerah yang mengalami polarisasi
timbul aliran listrik. Aliran listrik ini disebut arus lokal. Adanya arus lokal
menyebabkan depolarisasi didaerah sebelahnya, kemudian diikuti arus lokal dan
depolarisasi didaerah sebelahnya demikian seterusnya.

4. depolarisasi akan menjalar disepanjang serabut saraf, hal ini yang disebut impuls
saraf.

Sistem Syaraf Sadar

Setiap impuls saraf akan berhubungan dengan sistem saraf, yang terdiri
dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar atau
sistem saraf otonom, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada skema berikut:

Syaraf Pusat
Seluruh aktivitas tubuh manusia dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
Sistem ini yang mengintegrasikan dan mengolah semua pesan yang masuk
untuk membuat keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui
saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan
sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak,
sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh selaput yang
terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges tersusun atas
tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter, merupakan lapisan
paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid,
merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid dengan
piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan. Durameter,
merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang
melapisi dan melekat pada tulang.

Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah, dan
otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama
perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri
dari beberapa bagian (lobus). Bagian-bagian dari otak adalah: Otak
Besar

Otak besar mengisi penuh bagian depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan
(hemifer) besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan bagian
tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan, sebaliknya belahan
kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan luar
(korteks) yang berisi badan neuron dan lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit
dan neurit. Otak besar terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus
parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus oksipitalis (bagian
belakang kepala).

Otak besar merupakan saraf pusat yang utama karena berperan dalam pengaturan seluruh
aktivitas tubuh,yaitu kecerdasan, keinginan, ingatan, kesadaran, kepribadian, daya cipta, daya
khayal, pendengaran, pernapasan dan sebagainya. Setiap aktivitas akan dikendalikan oleh
bagian yang berbeda, yaitu: Lobus frontalis (daerah dahi), berhubungan dengan kemampuan
berpikir. Lobus temporalis (daerah pelipis), dan ubun-ubun mengendalikan kemampuan
berbicara dan bahasa. Daerah belakang kepala merupakan pusat penglihatan dan memori
tentang apa yang dilihat. Daerah ubun-ubun selain sebagai pusat berbicara juga pusat untuk
merasakan dingin, panas, dan rasa sakit. Daerah pelipis selain sebagai pusat bicara juga
sebagai pusat pendengaran.

2. Otak tengah (mesencephalon)

Otak tengah manusia berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah
berperan dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata, refleks
penyempitan pupil mata.

3. Otak belakang

Otak belakang terletak di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan
permukaannya berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan
Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan (medula oblongata).
Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang otak. Jembatan Varol berisi serabut yang
menghubungkan lobus kiri dan lobus kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil
dengan korteks otak besar. Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang,
terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat
keseimbangan, koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan,
medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat pengatur
refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, gerak alat
pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan mata berkedip.

Sumsum Tulang Belakang

Sumsum tulang belakang terletak di dalam rongga ruas-ruas tulang


belakang,yaitu lanjutan dari medula oblongata memanjang
sampai tulang punggung tepatnya sampai ruas tulang pinggang
kedua (canalis centralis vertebrae).

Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai pusat gerak refleks,


penghantar impuls sensorik dari kulit atau otot ke otak, dan
membawa impuls motorik dari otak ke efektor. Di dalam tulang
punggung terdapat sumsum punggung dan cairan serebrospinal.

Pada potongan melintang bentuk sumsum tulang belakang tampak dua bagian yaitu bagian
luar berwarna putih sedang bagian dalamnya berwarna abu-abu. Bagian luar berwarna putih
karena mengandung dendrit dan akson dan berbentuk seperti tiang, sedangkan bagian dalam
berwarna abu-abu berbentuk seperti sayap atau huruf H. Sayap (huruf H), yang mengarah ke
perut disebut sayap ventral dan banyak mengandung neuron motorik dengan akson menuju ke
efektor. Sedangkan sayap yang mengarah ke punggung disebut sayap dorsal, mengandung
badan neuron sensorik.

Syaraf Tepi

Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf tepi adalah
lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf
menuju ke dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem
saraf tepi dibedakan menjadi dua yaitu : Sistem saraf sadar, Yaitu
sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan
secara sadar atau dibawah koordinasi saraf pusat atau otak.
Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu:
sistem saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang belakang
(spinal). Sistem saraf tak sadar. Berdasarkan sifat kerjanya saraf
tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf
parasimpatik.

Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Otonom)


Sistem saraf tak sadar disebut juga saraf otonom adalah sistem saraf yang bekerja tanpa
diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang. Sistem
saraf otonom terdiri dari neuron-neuron motorik yang mengatur kegiatan organ-organ dalam,
misalnya jantung, paru-paru, ginjal, kelenjar keringat, otot polos sistem pencernaan, otot
polos pembuluh darah. Berdasarkan sifat kerjanya, sistem saraf otonom dibedakan
menjadi dua yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Saraf
simpatik memiliki ganglion yang terletak di sepanjang tulang
belakang yang menempel pada sumsum tulang belakang, sehingga
memilki serabut pra-ganglion pendek dan serabut post ganglion yang
panjang. Serabut pra-ganglion yaitu serabut saraf yang yang menuju ganglion
dan serabut saraf yang keluar dari ganglion disebut serabut post-ganglion.
Saraf parasimpatik berupa susunan saraf yang berhubungan dengan
ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Sebelum sampai pada organ serabut saraf akan
mempunyai sinaps pada sebuah ganglion seperti pada bagan berikut. Saraf parasimpatik
memiliki serabut pra-ganglion yang panjang dan serabut post-ganglion pendek. Saraf
simpatik dan parasimpatik bekerja pada efektor yang sama tetapi pengaruh kerjanya
berlawanan sehingga keduanya bersifat antagonis.

Contoh fungsi saraf simpatik dan saraf parasimpatik antara lain: Saraf simpatik mempercepat
denyut jantung, memperlambat proses pencernaan, merangsang ereksi, memperkecil diameter
pembuluh arteri, memperbesar pupil, memperkecil bronkus dan mengembangkan kantung
kemih, sedangkan saraf parasimpatik dapat memperlambat denyut jantung, mempercepat
proses pencernaan, menghambat ereksi, memperbesar diameter pembuluh arteri,
memperkecil pupil, mempebesar bronkus dan mengerutkan kantung kemih.

Alat Indra Manusia


1.Indera Pembau
Alat indera kita berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan, dan setiap
reseptor berfungsi untuk merespon rangsangan tertentu saja, misalnya mata untuk
merespon rangsangan cahaya, dan hidung sebagai indra pencium berfungsi untuk
merespon rangsangan bau.
Hidung merupakan indera pembau pada manusia. Hidung merupakan
indera khusus yang terletak di dalam rongga hidung.
Daerah sensitif pada indera pembau terletak di bagian
atas rongga hidung.

Struktur indera pembau terdiri dari :

1. Sel-sel penyokong yang berupa sel-sel epitel.

2. Sel-sel pembau(sel olfaktori) yang berupa sel


saraf sebagai reseptor
Sel-sel olfaktori sangat peka terhadap rangsangan gas kimia (kemoreseptor).

Sel-sel olfaktori memiliki tonjolan ujung dendrit berupa rambut yang terletak
pada selaput lendir hidung, sedangkan ujung yang lain berupa tonjolan akson
membentuk berkas yang disebut saraf otak I (nervus olfaktori). Saraf ini akan
menembus tulang tapis dan masuk ke dalam otak manusia.

Kelainan pada indera pembau

Salah satu kelainan pada indera pembau adalah Anosmia. Akibat kelainan Anosmia ini
indera pembau kita dapat kehilangan sensitivitas terhadap rasa bau, sehingga kita tidak
bisa mencium bau dari sesuatu benda atau zat tertentu.

Anosmia dapat disebabkan oleh :

1. Penyumbatan rongga hidung akibat pilek.

2. Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.

3. Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.

4. Gangguan pada saraf olfaktori.

2.Indera Pengecap

Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan
kecil yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar.

Berdasarkan bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:

1. Papila filiformis
adalah Papila yang berbentuk seperti benang halus,papila ini banyak terdapat
pada bagian depan lidah.

2. Papila fungiformis
adalah Papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur, papila ini terdapat
pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.

3. Papila sirkumvalata
adalah Papila yang bentuknya seperti huruf v terbalik dan terdapat pada pangkal
lidah.
Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap. Setiap
tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk
menopang dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptor dan memiliki tonjolan
seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap.

Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa. Tunas
pengecap dapat membedakan empat macam rasa, yaitu rasa manis, rasa pahit, rasa
asam, dan rasa asin. Tunas pengecap rasa manis lebih banyak terdapat di ujung lidah,
tunas pengecap rasa pahit terletak di pangkal lidah, tunas pengecap rasa asam terletak
di tepi belakang kiri dan kanan lidah, serta tunas pengecap rasa asin terletak di tepi
depan kiri dan kanan lidah. Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada tenggorok dan
langit-langit rongga mulut.

3.Indera Penglihatan

Struktur Indera Penglihat

Alat indera penglihat pada manusia adalah mata. Indera


penglihat (mata) disebut juga fotoreseptor karena mata
sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Mata memiliki
sejumlah reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan
warna. Selain itu terdapat alat tambahan yang terdiri dari :

1. Alis mata

2. Bulu mata

3. Otot penggerak bola mata

4. Kelopak mata

5. Kelenjar air mata

Alis mata
Terdiri dari rambut kasar melintang di atas mata, berfungsi untuk mempercantik wajah
dan melindungi mata dari keringat yang mengalir dari dahi.

Bulu mata
Merupakan barisan rambut yang terdapat pada ujung kelopak mata, berfungsi
melindungi bola mata dari masuknya debu dan partikel. Pada bulu mata terdapat
kelenjar sebasea(kelenjar minyak) yang disebut kelenjar zeis, terletak pada akar bulu
mata. Infeksi pada kelenjar sebasea disebut bintik (hordeolum).

Otot penggerak bola mata

Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang menghubungkan bola mata dengan
tulang di sekitarnya. Otot ini berfungsi untuk menggerakkan bola mata, sehingga mata
dapat mengerling ke kanan, kiri, atas, dan bawah. Gerakan bola mata berada di bawah
kesadaran.

Kelopak mata
Kelopak mata terdiri dari dua bagian yaitu pada kelopak mata atas dan kelopak mata
bawah yang berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan. Mulai dari dalam nenuju ke
arah luar, kelopak mata terdiri atas lima lapis, yaitu:
1. konjungtiva, adalah selaput lendir yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan
melapisi juga permukaan bola mata.

2. Kelenjar meibomian yang dapat menghasilkan lemak untuk mencegah pelekatan


kedua kelopak mata.

3. Lapisan tarsal, yaitu lapisan jaringan ikat yang kuat untuk menunjang kelopak
mata.

4. Otot orbikularis okuli, yaitu otot yang berfungsi menutup bola mata.

5. Jaringan ikat.

Kelenjar Air Mata

Pada indera penglihatan kita di dalamnya terdapat Kelenjar air mata


(Aparatus lakrimalis).
Kelenjar air mata letaknya disudut lateral atas pada rongga mata,
dan berfungsi untuk menghasilkan air mata. Dari kelenjar ini keluar
kurang lebih dua belas duktus lakrimalis, yaitu saluran-saluran yang
mengalirkan air mata menuju ke konjungtiva kelopak mata atas.

Bola mata manusia berdiameter kira-kira 2,5 cm dengan 5/6 bagian nya terbenam
dalam rongga mata dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak dari luar dengan bagian
depan yang bening. Bola mata bagian luar tersusun atas lapisan jaringan ikat yang
berwarna putih dan kuat yang disebut sklera dan lapisan
dalam mempunyai pigmen tipis dan banyak pembuluh
darah yang disebut koroid.

Sklera
Dipermukaan sklera terdapat sel-sel epitel yang
membentuk membran mukosa dan berfungsi untuk
mempertahankan mata agar tetap lembab. Pada bagian depan
sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut
kornea, dan berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk kedalam mata. Kornea
dilindungi oleh selaput yang disebut konjungtiva, kornea tidak mengandung pembuluh
darah tetapi banyak mengandung serabut saraf.

Koroid
Koroid yaitu lapisan tipis yang dibentuk oleh jaringan ikat yang mengandung banyak
pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen. Dengan adanya pembuluh darah koroid ini
berperan sebagai penyuplai makanan kelapisan retina mata. Koroid terletak sebelah
dalam sklera, bagian belakang lapiasan mata ini ditembus oleh saraf optik (saraf otak
II).

Iris
Iris merupakan selaput yang menggantung diantara lensa dan kornea.Iris dikenal
sebagai selaput pelangi dan berperan mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
ke dalam bola mata. Pengaturan ini berlangsung diluar kesadaran kita (otonom). Lubang
bulat ditengah iris di sebut pupil. Didalamnya terdapat otot dilator pupil yang berfungsi
untuk memperkecil diameter pupil. Iris banyak mengandung pembuluh darah dan
pigmen, jumlah pigmen akan menentukan warna mata. Bila tidak ada pigmen maka
mata kita akan berwarna merah. Jika ada sedikit pigmen maka mata kita akan berwarna
biru. Jika jumlah pigmennya bertambah maka mata kita akan berwarna abu-abu, coklat,
atau hitam.

Retina
Retina merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Retina terdiri dari tiga lapisan neuron
yaitu:

Lapisan sel batang dan sel kerucut.

Lapisan neuron bipolar.

Lapisan neuron ganglion.

Sel batang dan sel kerucut merupakan reseptor yang sensitif terhadap cahaya. Sel
batang digunakan untuk melihat pada cahaya remang-remang (cahaya redup) atau
melihat bayangan. Sedangkan sel kerucut digunakan untuk melihat pada cahaya terang
atau warna. Sel kerucut banyak terdapat pada fovea centralis yaitu suatu lekukan pada
bintik kuning (macula lutea) yang terletak tepat pada sumbu penglihatan mata. Impuls
sel batang dan sel kerucut akan menjalar melalui sinaps ke neuron bipolar, kemudian ke
neuron ganglion. Akson dari neuron ganglion akan membentuk seberkas saraf, yaitu
saraf otak II yang akan menembus koroid dan sklera optikus. Sklera optikus tidak
mengandung sel batang maupun sel kerucut, sehingga apabila tidak ada cahaya yang
jatuh pada sklera optikus maka mata kita tidak dapat melihat apa-apa, bagian ini
disebut bintik buta. Sedangkan bayangan benda terbentuk pada bintik kuning dari
retina.

Lensa Mata
Lensa mata terletak dibelakang pupil dan iris, berbentuk cembung, bersifat transparan,
serta dikelilingi oleh jaringan yang mengikatnya ( ligamentum suspensorium). Lensa
mata terdiri atas lapisan serat protein. Apabila lensa mata menjadi keruh maka akan
mengganggu penglihatan, ini disebut katarak.

Lensa mata membagi mata menjadi dua ruangan yaitu ruang antara kornea dengan
lensa (ruang muka), dan ruang belakang lensa (ruang belakang). Kedua ruang tersebut
berisi cairan kental dan transparan seperti jeli. Ruang muka berisi aqueous humor, yang
berfungsi menjaga bola mata serta memberi nutrisi untuk kornea dan lensa. Sedang
ruang belakang berisi vitreus humor, yang berfungsi untuk menyokong struktur lensa
dan bola mata.

4.Indera Pendengaran

Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar telinga
berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam.

1. Telinga Luar
Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga
tersusun atas tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali
pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga tersusun
dari lemak.

Daun telinga berfungsi untuk menerima dan


mengumpulkan suara yang masuk ke dalam telinga.
Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak
serumen. Saluran telinga luar yang dekat dengan
lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus
untuk menjaga agar benda asing tidak masuk, dan
terdapat kelenjar lilin yang berperan menjaga agar permukaan
saluran telinga luar dan gendang telinga tidak kering.

Di bagian akhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan
telinga luar dengan telinga tengah disebut membran timpani (selaput gendang).

2. Telinga Tengah

Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis, yang dilapisi
jaringan mukosa.

Pada telinga bagian tengah terdapat :

1. tulang-tulang pendengaran,
yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan (inkus), dan tulang sanggurdi
(stapes). Ketiga tulang tersebut saling berhubungan melalui sendi dan berfungsi
untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke rongga telinga
dalam.

2. Saluran eustachius
Saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan faring, saluran ini berfungsi
menjaga keseimbangkan tekanan udara pada telinga luar dengan telinga tengah.

3. Telinga Dalam

Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu jendela (tingkap), labirin,
dan organ korti.
Tingkap atau jendela pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval
dan tingkap bulat (jorong). Telinga dalam terdiri dari rongga yang
menyerupai saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan
rongga yang dilapisi membran disebut labirin membran. Labirin tulang
terdiri dari tiga bagian yaitu vestibula, koklea (rumah siput), dan tiga
saluran setengah lingkaran.

Koklea merupakan suatu tabung berbentuk melingkar dan bergelung seperti cangkang
keong serta berisi cairan limfa. Koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu skala vestibuli,
skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung cairan
yang disebut perilimfe. Sedangkan skala media mengandung cairan endolimfe. Bagian
dasar skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui suatu jendela
berselaput yang disebut tingkap oval. Sedangkan skala timpani berhubungan dengan
telinga tengah melalui tingkap bundar. Skala media terdapat diantara skala vestibuli dan
skala timpani. Skala media bagian bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas
membran basilaris terdapat organ korti yang berisi ribuan sel rambut sebagai reseptor
yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls.. Reseptor tersebut
berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar (saraf
auditori)dari saraf otak VIII.
5.Indera Peraba

Struktur Indera Pendengaran

Jika dilihat di bawah mikroskop, kulit terdiri dari dua lapisan yaitu
lapisan epidermis dan lapisan dermis.

Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis


dan tidak mempunyai pembuluh darah ataupun sel saraf. Lapisan
dermis terletak di bawah epidermis terdiri atas sel-sel yang
longgar dengan letak yang berjauhan, serta banyak mengandung
pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor khusus
untuk dapat membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas
dan dingin),serta rasa sakit atau nyeri. Sebagian besar reseptor
terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak pada
lapisan epidermis. Pada ujung saraf tersebut ada yang terbungkus
kapsul jaringan ikat ( disebut korpuskel) dan ada yang tidak
terbungkus ( disebut ujung-ujung saraf bebas).

Pada umumnya setiap jenis reseptor hanya mampu menerima satu jenis rangsangan
saja. Tipe rasa dan jenis reseptor itu adalah :

1. Nyeri
Reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan
baik di bagian luar maupun dalam bagian alat dalam.

2. Panas dan dingin


Reseptor untuk rasa panas berupa ujung saraf.

3. Sentuhan
Reseptornya berupa korpus Meissner, dan ujung saraf yang melingkari akar
rambut, yang semuanya terdapat di dekat permukaan kulit. Sedangkan korpus
Ruffini berfungsi pada sentuhan yang kuat.

4. Tekanan
Reseptor tekanan adalah korpus Paccini, korpus Ruffini dan korpus Krause, yang
terletak agak dalam pada kulit.

Pada bibir, ujung jari, ujung lidah, dan alat kelamin mengandung banyak sekali
serabut saraf sensorik. Sehingga ujung jari dapat digunakan untuk membedakan
halus dan kasarnya suatu bahan atau dapat digunakan untuk membaca huruf
braile bagi penderita tuna netra.

Anda mungkin juga menyukai