Anda di halaman 1dari 25

Aspek Pemeliharaan CME Pada

Site Seluler
Posted on Januari 3, 2011

ABSTRAK
Sistem Komunikasi Bergerak Seluler merupakan sistem komunikasi dengan media transmisi tanpa
kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik
pada pelanggan (MS).Pelanggan yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal
transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang berarti cakupan jaringan dibagi dalam beberapa sel
yang tiap sel dilayani minimal oleh sebuah perangkat radio yang disebut Radio Transceiver Station
atau BTS. Selain perangkat radio yang merupakan perangkat utama pada sistem seluler terdapat juga
perangkat penunjang yang berfungsi sebagai penunjang bagi sistem seluler secara
keseluruhan.Perangkat pendukung ini berkaitan dengan bangunan sipil (civil),mekanikal dan juga
elektrikal yang di kenal dengan CME (civil,mechanical,dan electrical). Pemeliharaan yang dilakukan
pada perangkat pendukungi CME akan meningkatkan peformansi kerja keseluruhan system serta
pendeteksian dan meminimalisasi gangguan pada site seluler
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini seiring dengan revolusi teknologi informasi. Hal ini
terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat.
Perkembangan teknologi telekomunikasi ini, khususnya telepon selular juga mempengaruhi jumlah
pelanggan. Peningkatan yang terjadi pada pelanggan menyebabkan Operator membutuhkan traffic yang
lebih besar dalam palayanan jaringan agar bisa menyeimbangi kenaikan pelanggan tersebut, jika tidak
diimbangi, maka akan terjadi berbagai macam gangguan dalam komunikasi. Diwaktu yang sama
ditemukan kesulitan dalam penambahan base station yang baru. Setiap pembangunan sebuah site harus
mempunyai izin pembangunan dan negosiasi dengan pemilik lahan. Diakhir waktu sering terjadi
penghabisan waktu negosiasi dan operator mendapatkan pembayaran site yang mahal.
Berdasarkan fakta di atas maka salah satu pemecahan masalah adalah dengan mengefektifkan kerja
perangkat sistem seluler dengan cara pemeliharaan site seluler yang terdiri dari perangkat utama dan
perangkat penunjang. Sehingga dapat meningkatkan kerja perangkat serta pendeteksian sedini mungkin
dan meminimalisir gangguan yang terjadi. Perangkat penunjang ini berkaiatan dengan
bangunan,mekanik dan elektrik yang di kenal dengan CME (civil,mechanical electrical,dan electrical).
PERANGKAT-PERANGKAT PENUNJANG SITE SELULER
Site seluler pada umumnya mempunyai konfigurasi komponen penunjang sebagai berikut:
Menara
Pagar
Shelter
Elektrikal
Genset dan Rumah genset
3.1 Menara
Menara terdapat di lokasi BTS yang digunakan untuk menempatkan antena transmitter/receiver dari
perangkat radio di dalam shelter. Menurut tempat dibangunnya menara ada dua macam yaitu di atas
tanah (land) dan di atas gedung/atap (rooftop). Hal yang perlu diperhatikan pada menara adalah antara
lain: ketingian menara, jenis menara, struktur menara, lahan yang diperlukan, grounding, dan keamanan.
Pada dasarnya ada dua macam menara yaitu tower (self-supporting structure) dan Mast (guyed
structure). Perbedaan utama antara tower dan mast adalah pada struktur penyangganya. Pada tower
struktur peyangganya berada lansung pada kaki menara tersebut (1 untuk monopole, 3 atau 4 kaki ),
sedangkan pada mast struktur peyangganya berupa kawat yang ditarik dari badan menara (biasanya dari
bagian atas) sampai ke tanah pada jarak tertentu dari kaki menara. Hal penting yang perlu diperhatikan
untuk kekuatan peyangga mast adalah tegangan kawat dan jarak angkur dari kaki menara.
Mast
Mast adalah istilah yang digunakan untuk tiang pancang penyeimbang kapal laut. Pada telekomunikasi,
mast adalah jenis menara yang bersifat elastic dimana penahan mast berupa kawat yang ditarik dari
badan mast ke angkur yang berada ditanah. Harga yang dikeluarkan cukup mahal karena menggunakan
lahan yang relatif luas.
Konstruksi guyed mast ini terdiri atas beberapa triangular cross section yang di pasang
secara vertical.Tiap section berkisar sekitar 6 meter tingginya dan jarak antar kaki sebesar 0.5-1 meter
yang disesuaikan dengan perangkat yang akan ditempatkan disana.
Kekuatan utama dari mast ini adalah kawat peyangga sehingga kekuatan pada kawat ini harus
diperhatikan. Kawat ini dikaitkan pada angkur yang terpadan pada beton peyanga dan ketingian tower ini
bisa mencapai 50 m.
3.1.2 Tower
Tower adalah menara yang sturktur payangganya adalah kakinya sendiri yang tersiri atas 1 kaki
(monopole), 3 atau 4 kaki. Tower sangat cocok untuk peyangga antenna seluler dan microwave dalam
jumlah yang banyak karena memerlukan biaya yang lebih murah dan lahan yan lebih kecil dari pada
mast.
Gambar 3.1 Tower
Berikut ini dimensi lahan untuk tower 3 dan 4 kaki.
w
T
TT
Tabel 3.1 harga W dan tinggi T dari tower

3 kaki 4 kaki

Tinggi T(me W(me Aproksi Tinggi T(me Aproksi


Tower(m ter) ter) masi Tower(m ter) masi
eter) berat(to eter) berat(to
n) n)

10 7 7 0.1 20 7 1
20 8 7 1.7 30 9 2.2

30 10.2 9 3 40 10 4

40 11.5 10 6 50 12 8

50 13.8 12 10 60 13 12

60 15.5 14 14 70 14.4 16
.
3.1.3 Hybrid
Dimana menara tower yang ditambahkan guyed diatasnya sehinga dinamakan hybrid.
Ada beberapa komponen menara
Antenna mount, adalah struktur penyangga antenna yang akan dipasang pada menara. Perangkat ini
sebenarnya bervariasi dan dibedakan atas jenis antenna, jumlah antenna, dan jenis struktur antenna
Bracket, adalah komponen yang digunakan sebagai penyangga kabel tranmisi coaxial pada badan tower
Cable tray, adalah tangga rel penyangga kabel yang menghubungkan shelter dengan tower.
Cable ladder, adalah tanga rel penyangga kaber kaki tower ke antenna mount.
Coaxial cable accessories, adalah komponen yang berkaitan dengan instalasi kabel coaxial di tower.
3.2 Pagar
Pagar memegang peranan penting dalam menunjang facktor keamanan dan akan menjadi pembatas
utama area site dengan lingkungan sekitar. Pagar dibutuhkan pada menara yang berada di tanah dengan
jarak antar bangunan dengan pagar adalah lebih kurang 1 meter
Struktur umum pagar lokasi menara
Pondasi
Dinding
Pagar ringat (kawat atau besi)
Pagar merupakan tipe bangunan ringan yang didomisili dengan dinding. Konstruksi pondasi untuk pagar
berupa pondasi terusan dengan kolom praktis. Untuk membuat pondasi, tanah lokasi pagar digali
terlebih dahulu dengan kedalaman galian tidak boleh kurang dari 30 cm dan lebar galian tergantung
dengan kepadatan tanah sehinga makin padat tanah maka lebar galian bisa makin dikurangi
Bahan yang digunakan untuk pondasi terusan adalah:
Semen cor dengan tulang
Batu kali dan semen
Bahan untuk dinding pagar
Batu bata
Batako
Pengerjaan dinding pagar
Plester
Aci
Cat
Pengunaan pagar ringan pada pagar adalah untuk mengurangi robot pagar secara keseluruhan dan
memudahkan pemantauan ke dalam lokasi. Umumnya pagar ringan terbuat dari besi sehinga perlunya
dilakukan gounding.
Gerbang merupakan bagian pagar yang membutuhkan pondasi yang cukup kokoh sebagai pendukung
gerbang, sedangkan gerbang yang digunakan memiliki jenis bukaan ganda dan gerbang geser.
Pagar memiliki kolok beton dengan ukuran 30-50 cm dengan konstruksi kaki berupa beton bertulang.
Pagar yang mengelilingi site seluler harus disertai saluran air yang dibuat disekaliling lokasi tepat di dekat
pagar yang berupa buis beton atau rolag bata yang terhubung ke saluran pembuangan air utam dan ke
sumur resapan.
Akses jalan masuk merupakan hal yang sangat penting untuk instalasi dan pemeliharaan yang dapat
berupa tanah yang dipadatkan, paving block, beton rapat, dan aspal. Pada paving block harus diberi
pambatas (kansteen) dengan suatu struktur yang kuat seperti beton.Untuk menjaga agar permukaan
paving tetap rata dengan tanah sekitarnya maka perlu melakukan penggalian dengan kedalaman 10-15 cm
pada daerah yang akan diberi paving
Konstruksi paving block sebagai berikut:
Tanah yang sedah digali di padatkan
Bagian dasar dilapisi dengan pasir dan dipadatkan kembali dengan rata
Paving dipasang dengan padat dan rata
Taburi pasir dan pastikan pasir mengisi sela-sela paving dengan rata.
Lokasi menara yang kondisi yang memilliki kondisi tertentu seperti tanah bergelombang atau tidak rata,
terdapat saluran air atau kali dan berada dikemiringan atau lereng bukit maka diperlukan kerjaan
tambahan yaitu
Pembangunan jembatan yang tergantung pada jenis saluran air yang harus dilewati
Pembangunan tangga jika lokasi menara berada pada kemiringan yang cukuo curam
Pembangunan turap jika lokasi menara berada pada lereng bukit atau tempat yang
mudah longsor.Turap yang memiliki konstruuksi terbuat dari susunan batu atau dindin beton berfungsi
untuk menahan tanah agar tidak longsor.Turap dibuat berjenjang atau datar yang memiliki perbandingan
tinggi dan lebar turab adalah tidak boleh melebihi 3 : 1 dengan dilengkapi sistem pembuangan air untuk
mengalirkan air resapan tanah yang ditahan.
3.3 Ruang Perangkat (shelter)
Shelter adalah sebagai tempat yang sifatnya semipermanen untuk menempatkan perangkat-perangkat
radio serta perangkat penunjang lainnya. Shelter atau ruang perangkat berguna untuk menempatkan dan
melindungi perangkat yang rentan terhadap gangguan cuaca dan kejahatan. Ruang perangkat harus
selalu dipantau kondisinya yaitu kondisi suhu dan kelembapan, kabersihan, dan perangkat keamanan
untuk kondisi darurat.
Gambar 3.2 Bangunan Shelter
Untuk melaksanakan fungsinya maka ruang perangkat harus memiliki struktur (pondasi, dinding, dan
atap) yang kokoh untuk mancegah rubuhnya ruangan dan merusak perangkat yang ada didalamnya.
Ruang perangkat harus terisolasi dengan baik untuk pemudahan pengendalian lingkungan di dalam
ruang dan meminimalisir kebisingan akibat perangkat.
Tipe ruang perangkat secara umum adalah bertipe ruangan di dalam bangunan, ruangan berdiding
tembok, dan kontainer yang terbuat dari fiber atau baja.
3.3.1 Pondasi
Pondasi merupakan struktur penunjang bagi bangunan diatasnya, struktur pondasi harus mampu
menjadi landasan yang kokoh bagi ruang perangkat sekalipun tanah disekitarnya labil. Tipe pondasi yang
digunakan tergantung pada kondisi tipe tanah, tipe bangunan selter dan kondisi lingkungan sekitar
Dalam ilmu ukur dikenal berbagai macam tipe pondasi tapi yang sering digunakan adalah
Pondasi baut
Pondasi kaki terusan
Pondasi kaki tiang
Pondasi tiang pancang
Pondasi rakit
Pondasi untuk ruang perangkat berupa kontainer sekaligus menjadi penopang beban keseluruhan
ruangan dan isinya yang kira-kira lebih dari 450 kg/m2 yang biasanya pondasi kontainer ini ditinggikan
dari permukaan dengan tujuan untuk meminimalisir resiko genangan air, meminimalisir dari gangguan
yang bersifat korosit linggkungan sekitas seperti kotoran hewan, kelembapan udara, dll. dan sekaligus
berfungsi sebagai tangga masuk ke dalam ruang perangkat.
Konteiner diikatkan pada pondasi dengan menggunakan baut. Ada dua tipe baut yaitu baut mekanik dan
baut kimia.
3.3.2 Atap dan tapis
Atap mampu mengalirkan air ke pembuangan dengan beban hidup atap sekitar 100 psf (pound per
square feet)- 488,24 kg-f/m2.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah
Dimensi talang air
Dudukan ke penopang
Celah yang mungkin terjadi antara atap dan dinding
Celah yang terjadi diantara langit-langir
Tapis berguna untuk mencegah air masuk pada shalter yang terbuka
3.3.3 Dinding
Dinding berfungsi untuk isolasi bagian luar dan bagian dalam, instalasi berbagai perlengkapan, dan
tempat menempatkan bukaan (feeder entry point).
Untuk menjaga dinding berfungsi dengan baik maka hal yang perlu diperhatikan adalah:
Sil antara dinding dan atap,antar partisi dan antar dinding dan lantai.
Cacat dinding akibat pemasangan alat.
Cacat dinding akibat instalasi perangkat itu sendiri.
Cacat bawaan dari pabrik.
3.3.4 Lantai
Lantai merupakan penopang utama untuk seluruh perangkat yang tidak mungkin ditempatkan pada
bagian dinding sehinngga lantai memiliki daya dukung >450 kg/m2 yang biasanya dilapisi vinyl untuk
mencegah kerusakan dan antistatik.
3.3.5 Jalur kabel (tray)
Kabel tray dipasang horiontal pada jarak lebih kurang 60 cm dari langit-langit yang mengelilingi dinding
dalam shelter kecuali dinding pada pendingin AC, dan kabel tray vertikal dipasang pada tempat-tempa
yang dibutuhkan.
Gambar 3.3 Jalur Kabel Tray
Feeder entry point dibuat dengan melubangi dinding dan memasang pelat bertulang sebagai jalan masuk
kabel
3.4 Sistem kelistrikan (elektrik)
Sistem ini adalah sistem utama yang menunjang perangkat radio yang berada di dalam ruang perangkat
dimana fungsi utamanya adalah mendistribusikan daya ke setiap perangkat elektrik d dalam site. Sistem
kelistrikan mencakup antara lain sistem alarm, sistem pengamanan perangkat, dan sistem pandingin.
Didalam hukum dasar listrik arus listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu:
DC (Direct current) adalah arus dan tegangan konstan setiap saat
AC (Alternative current) adalah arus dan tegangan berupa gelombang sinusoidal dengan frekuensi
tertentu.
Pada tegangan AC, bisa diaplikasikan dengan phasa tunggal dan multi phasa. Listrik yang dihasilkan pada
PLN dibangkitkan dengan menggunakansistem 3 phasa dimana masing-masing arusnya mempunyai
perbedaan phasa sebesar 1200 satu sama lain.
Secara umum untuk perumahan biasa sistem kelistrikan yang digunakan adalah satu phasa, artinya dari
jala-jala PLN hanya diambil satu kawat berphasa (R, S, atauT). Dari jala-jala PLN akan masuk ke
transformator, kemudian akan ditarik ke KWH meter pada rumah, dan kemudian ke main distribusi
panel (MDP).
MDP memiliki fungsi sebagai pembagi arus listrik ke sekelomok perangkat. Pada KWH meter terdapat
MCB (Miniatur Circuit Breaker) utama dan pada MDP terdapatsejumlah MCB untuk masingg-masingg
kelompok perangkat.
Sedangkan untuk industria termasuk BTS shelter memiliki sitem kelistrikan tiga phasa karena perangkat
pada shelter ada yang menggunakan catuan AC satu phasa (Lampu, AC, dll) dan catuan AC tiga phasa
(rectifier). Daya listrik yang digunakan tidak hanya dari listrik PLN tetapi juga terdapat generator set
sebagai cadangan supplay daya.
Perangkat yang berhubungan dengan kelistrikan di site BTS antara lain:
3.4.1. KWH meter
KWH meter digunakan sebagai alai untuk mengukur daya yang terpakai oleh perangkat pada sistem
elektrik di BTS.Selain itu KWH meter juga berfungsi untuk membatasi pasokan arus yang disalurkan ke
main distribusi panel (MDP)
Gambar 3.4 KWH meter
3.4.2. Main Distribusi Panel (MDP)
MDP merupakan panel pembagi utama pada sistem kelistrikan di site BTS. Selain memberikan pasokan
arus ke tiap beban, perangkat, dan komponen di site, MDP berfungsi juga sebagai proteksi pada
perangkat-perangkat tersebut apabila terjadi kelebihan arus atau kelebihan voltage.
Gambar 3.5 Main Distribusi Panel (MDP)
Komponen utama dari MDP adalah:
Kotak MDP
Kotak MDP memiliki accesories berupa:fuse, kabrl indikator beserta lampunya, sepatu kabel MCB rail,
terminal tembaga untuk busbar, kabel ducting, label, cover, dan set kunci.
Gambar 3.6 Kotak MDP
Miniatur Circuir Breaker (MCB)
MCB adalah komponen elektrik yang digunakan untuk peroteksi kelebihan arus atau beban.MCB dapat
dibedakan atas MCB satu phasa, tiga phasa, dan maksimun arus gantung dan tegangannya.
Gambar 3.7 MCB
Sistem proteksi internal
Sistem proteksi internal digunakan dalam rangka untuk memproteksi perangkat beban dari adanyaarus
berlebih dan loncatan tegangan yang tinggi.alai ini biasanya terdiri atas surge voltage controller dan
lighting controller
Kontaktor AC
Kontaktor adalah alat yang digunakan untuk mengontrol aliran arus agar tidak terjadi kerusakan
akibat overload.Alat ini aktif bila besaran input (arus/voltage) lebih kecil dari harga tertentu dan akan
putus bila input melebihi arus cut off.
Gambar 3.8 Kontaktor AC
Timer AC
Alat ini digunakan untuk mengeset waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan salah satu AC ketika yang
satunya idle agar suhu ruangan tetap ideal dengan mengefisiansikan kerja dua AC
3.4.3. Alarm system
Alarm system berfungsi untuk mengontrol sejumlah sensor di dalam shelter dam melaporkannya ke OMC
atau pusar maintenance BTS dan mengaktiffkan perangkat yang terkaitan dengan sensor, atau dengan
kata lain alarm system ini digunakan sebagai pemdeteksi dini apabila terjadi sesuatu didalam BTS.
Prinsip operasi didalam sistem alarm secara umum digambarkan di diagram blok dengan beberapa
detektor antara lain:detektor panas, detektor asap, detektor pintu,detektor temperatur yang dihubungkan
dengan panel alarm, kemudian panel alram mengirimkan pesan sistem keamana terpusat dan pada bel.
Selain sistem alarm,didalam shelter juga dilengakpi dengan proteksi pangamanan kebakaran yaitu
thermatik dan fire exthinguisher.

Panel Alarm

Detektor panas

Detektor Asap

Detektor Pintu

Detektor temperatur

Sistem Keamanan Terpusat

BEll
3.4.4. AC (Air Conditioner)
AC atau penyejuk ruangan dipasangkan didalam shelter agar suhu ruangan tetap stabil karena perangkat
radio yang berada pada shelter bekerja optimal pada range suhu tertentu.
Gambar 3.9 AC
AC dikontrol oleh timer dimana kedua AC dapat bekerja begantian dan jika listrik AC mati maka
exhauster (DC fan) akan menyala secara otomatis. Bagian out door AC diletakkan diruangan yang
terpisah atau di luar shelter dengan penutup tertentu, karena komponen out door mengghasilkan panas
maka sistem ventilasi harus baik untuk sirkulasi udara.
3.4.5. Sistem grounding
Sistem ini dibuat untuk menjaga keseluruhan perangkat dari kerusakan akibat kelebihan arus dan
tegangan.
Sistem grounding site terdiri atas
Sistem grounding tower
Sistem grounding pagar
Sistem grounding antena dan feeder
Sistem grounding shelter
Sistem grounding perangkat dalam shelter
Sistem grounding MDP
Semua sistem grounding dihubungkan dengan panel grounding yang tesebar dan kemudian dihubungkan
ke panel pusat pada bak grounding di luar shelter.
Gambar 3.10 Sistem Grounding
3.5 Genset dan Perangkat Pendukungnya
3.5.1 Rumah genset (power house)
Rumah genset atau yang lebih dikenal dengan power house merupakan tempat meletakkan genset dan
perangkat pendukungnya seperti tangki bahan bakar, penel listrik, groundingg, dll
Hal-hal yang harus dipertimbangakan dalam pembangunan power house
Ukuran ruang
Menyediakan ruang lebih kurang sekitar 1 m disekitar generator
Penempatan perangkat pendukung seperti baterai,panel kontol.dll
Lokasi ruang
Sedekat mungkin dengan beban utama yaitu ruang perangkat
Aliran udara yang baik
Cukup aman dari ganngguan alam
Struktur ruang
Cukup baik menahan panas
Cukup baik meredam bising

Pondasi Genset

Ventilasi

Sistem pengamanan

Sistem pendukung

Sistem kelistrikan

Tengki bahan bakar dan dudukannya


Gambar 3.11 Elemen Power House
Elemen-elemen dari power house adalah:
Pondasi atau landasan perangkat
Pondasi harus cukup kuat untuk menahan beban perangkat dan menahan getaran yang dihasilkan
perangkat. Konstruksi yang umum di pakai adalah pondasi beton atau baja dengan menggunakan tipe
landasan tunggal atau landasan ganda.
Untuk pembuatan pondasi generator set disarnkan pada ketinggian lebih kurang 6 inchi dari lantai dan
pondasi dilebarkan 12 inchi dari dimensi tapak generator set
Ventilasi
Berguna untuk
Pasokan udara untuk mesin generator
Sistem pendingin mesin
Pembuangan panas dari dalam ruangan
Pembuangan sisa pembakaran mesin
Ventilasi dapat dibedakan atas dua yaitu:
Saluran masuk,dibuat dengan membuat bukaan pada dinding power house yang menyebabkan udara
masuk dengan bebas.Bukaan ini dilengkapi dengan jalusi atau louver
Saluran keluar, yang terdiri atas saluran udara dan saluran pembuangan sisa pembakaran mesin.saluran
udara dilengkapi dengan kipas dan pemipaan jika perlu dan dirancang sedemikian rupa agar udara keluar
dengan bebas, sedangkan saluaran pembuangan sisa pembakaran dibuat pipa yang langsung keluar yang
dilengapi dengan isolator, perdam bising,dan tudung hujan
Sistem pengamannan pada ruang genset terdiri atas pengamanan kebakaran dan pengamanan listrik
(grounding).
Gambar 3.12 Fire Alarm
Sistem pendukung adalah
Automatic Transfer Switch
Pemindahan saklar otomati atau ATS berfungsi untuk mengalirkan listrik dari generator ketika suplai
aliran listrik dari PLN berhenti, dan pemutusan kembali ketika suplai aliran listrik PLN kembali normal.
Gambar 3.13 ATS
Pendeteksi otomatis aliran listrik utama atau automatic main failure (AMF)
AMF berfungsi untuk mendeteksi kegagalan aliran listrik utama dari PLN dan menyalakan genset jika
terjadi hal di atas.
Gambar 3.14 AMF
Penerangan
Penerangan di ruang genset menggunakan lampu utama dan lampu darurat
Jalur kaber pada ruang genset dijauhkan dari genset atau diberi penutup
Peletakkan tangki bahan bakar harus sesuai perhitungan kemudahan pengisian dan faktor keamanan.
3.5.2 Genset
Genset merupakan kesatuan generator listrik,mesin pemutar dan komponen-komponen
tambahan.Geneator berfungsi ketikan aliran catu daya utama PLN terputus, gangguan listrik PLN seperti
turunnya tegangan atau fluktuasi tegangan, dan kasus-kasus tertentu yangg menyebabkan aliran catu
daya utama dari PLN terganggu.
Komponen pokok genset adalah:
Mesin utama yang biasanya berupa mesin pembakaran dalam bahan bakar diesel, gas atau metanol.
Mesin utama berfungsi untuk memutar bagian rotor generator listrik dengan putaran secara stasioner
(kecepatan konstan)
Generator listrik, yang digunakan untuk shelter adalah generator listrik 3 phasa.
Panel control memudahkan untuk memantau kondisi dan kinerja genset.Panel control memberikan
pengukuran menurut apa yang kita butuhkan termasuk alat ukur temperatur, arus listrik, tekanan bahan
bakar, dll.
Komponen control, auto-start/auto-shutdown berfungsi untuk mem back-up, menggantikan pasokan
aliran listrik dari PLN dan voltage regulator berfungsi untuk menjaga tegangan keluaran generator tetap
pada level yang ditentukan.
Prinsip kerja dari voltage regulator adalah pertama mengukur tegangan output generator kemudian
membandingkan dengan tegangan referansi dan terakhir memberikan perubahan tegangan pada bagian
penghasil medan magnet.
Tangki bahan bakar.
Sistem pendingin menggunakan air regulator dan sirip pendingin.
PEMELIHARAAN PERANGKAT PENUNJANG
Pemeliharaan Perangkat-Perangkat Penunjang
Perangkat-perangkat penunjang dalam site seluler merupakan hal yang sangat penting karena perangkat
ini mendukung kerja perangkat utama dalam site seluler. Perangkat ini berhubungan dengan bangunan
sipil, mekanikal dan elektrik sehingga biasa juga disebut CME (civil, mechanical, electrical). Agar
perangkat-perangkat penunjang dapat bekerja sebagai mana mestinya maka perlu di lakukan
pemeliharaan terhadap perangkat ini.
Adapun aktivitas pemeliharaan CME di site seluler menyangkut beberapa hal:
Tujuan dari pemeliharaan CME adalah:
Memastikan bahawa apa yang ada dilapangan sesuai dengan spesifikasi standa mutu yang ditetapkan
perusahaan
Melakukan tindakan-tindakan yang bersifat preventive ataupun perbaikan yang bersifat tertentu.
Hasil dari pengecekan yagn dilakukan secara rutin didokumentasikan sebagai bahan referensi untuk
tindakan dikemudian hari.
Kendala
Dalam pelaksanaan pemeliharaan CME terdapat beberapa fakto kendala,yaitu:
Dokumetasi dari site seluler tersebut
Pengetahuan SDM dalam pemahanan karakteristik dan spesifikasi secara umum dari peralatan atau
bangunan yang terkait dengan CME.
Keterbatasan keterampilan dalam melakukan pengukuran atau troubleshooting yang berkenaan dengan
CME
Keterbatasan waktu yang diperlukan untuk pemeliharaan cukup lama jika melakukan pemeliharaan detil
Cuaca yang tidak memungkinkan melakukan pengukuran
Otoritas yang kurang jelas dalam masing-masingg bagian yang terkait dalam pemeliharaan site seluler.
Faktor keamanan
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja dari pemeliharaan CME adalah melakukan tugas pemeliharaan dan membuat laporan
yagn berisi hasil temuan dan usulan perbaikan yagn menyangkut CME pada site seluler.
Perbaikan ataupun troubleshooting dilakukan sesuai dengan petunjuk supervisor atau pihak yang
berwenang.
Batasan dari pekerjaan pameliharaan site seluler adalah:
Hanya melakukan pemeliharaan pada komponen CME
Tidak melakukan perubahan apapun pada perangkat radio
Melaporkan kepada supervisor sebalum melkukan tindakan jika menemukan kejanggalan
Trobleshooting atau perbaikan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan pemelliharaan CME adalah:
Mengetahui jenis dan ragam peralatan atau bangunan CME tang terdapat di dalam site seluler
Mengetahui spesifikasi umum setipa peralatan atau bangunan yang telah terpasang pada tiap BSS
Mampu membaca diagram teknik peralatan secara umum
Mengetahui batasan cakupan pekerjaan,apa yang boleh dan apa yang tidak boleh
Mengetahui dasar-dasar perawatan peralatan atau bangunan CME pada BSS
Mengetahui prosedur pelaksanaan pekerjaan perawatan yang berkaitan dengan peralatan atau bangunan
CME pada BSS
Mengetahui fenomena gangguan umum CME pada BSS
Mengetahiu penggunaan alat ukur secara umum
Mampu melakukan perawatan dan pemeliharaan rutin peralardtan atau bangunan CME
Mampu melaksanakan pekerjaan inspeksi fisik dan fungsional peralatan atau bangunan CME
Membuat laporan dan usulan tentang peralatan atau bangunan CME
Mengetahui urutan prioritas pelaksanaan pekerjaan perawatan berdasrkan kebutuhan operasional
Tanggung jawab yang dibutuhkan dari personil pemelihara CME antara lain:
Menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan BSS
Mememlihara pagar dan paving blok
Memelihara bangunan shelter
Memelihara struktur menara komunikasi
Memelihar kabel tray atau ledder
Memelihara system plumbing
Memelihara drainage
Memelihara aircraft warning light
Memelihar outdoor kabel
Memelihara panel listrik
Memelihara genset
Memelihara batrai charger atau UPS
Memelihara air conditioner (AC)
Memelihara fire alarm
Memelihara sistem grounding
Ditinjau dari sifatnya pemeliharaan terdapat dua macam kegiatan pemeliharaan secara umum yaitu:
Pemeliharaan secara terjadwal yang meliputi proses pengecekan dan pemeliharan terhadap bangunan
dan komponen CME yang biasanya dilakukan 2 minggu sekali sampai 3 minggu sekali.Kegiatan ini
dikerjakan sesuai dengan standar prosedur yagn berlaku, daftar bangunan yang dicek, lama pengecekan
dan laporan yang nantinya akan berguna sebagai updating catatan atau dokumentasi kondisi fisik site
Pemeliharaan incidental, adalah pemeliharaan yang tidak terjadwal yang biasanya dilakukan karna
terjadi sesuatu pada site.pemeliharaan ini juga dilakukan setelah penambahanperangkat radio atau
perangkat CME lainnya.
Sebelum melakukan pemeliharaan ke lapangan personil pemelihara harus memperhatikan beberapa hal
berikut:
Personil telah mengetahui apa yang akan dicek dalam rangka pemeliharaan CME dan penuanan dalam
bentuk ceklist.Biasanya ceklist berisikan group elemen, jenis element, besaran yang diukur, besaran
menurut standar, besaran menurut hasil temuan, dan komentar
Menyediakan dokunentasi yang diperlukan
Menyediakan perangkat ukur yang diperlukan
Menyediakan perangkat yang berhubungan dengan keselamatan kerja
Pemeliharaan CME menggunakan peralatan antara lain:
Multimeter
Multimeter adalah perangkat yagn digunakan untuk mengukur besaran-besaran umum pada listrik
seperti teganggan, arus, dan tahanan.tetapi ada saatnya dimana multimeter dapat digunakan sebagai alat
troubleshooting untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pendek pada rangkaian.
Gambar 4.1 Multimeter
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian multimeter adalah:
Mengkalibrasi multimeter dengan benar
Menempatkan selektro pada posisi yang tepat sesuai dengan apa yang digg ukur
Mengukur dengan benarn dan tepatt dan tidak menggangggu perangkat yang beroperasi dan keselamatan
pengukur sendiri.
Ground test
Ground test adalah perangkat ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan tanah.Pengukuran
dilakukan dengan mengambil beberapa sampel pada kawasan yang hendak diukur dan menancapkan
batang konduktor pada dua titik yang berbeda.
Gambar 4.2 Ground test
Freon test
Freon test adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur tekanan tekanan Freon perangkat AC
sehingga dapat diketahui ada tidaknya terjadi kebocoran pada saluran AC
Gambar 4.3 Freont test
Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur ukuran panjang secara kasar sampai beberapa puluh meter. Di site
BTS, meteran digunakan antara lain untuk mengukur dimensi pagar,shelter, jarak antar kaki tower dll.
Gambar 4.4 Meteran
Pemeliharaan Tower
Sebelum melakukan inpeksi pemeliharaan tower perlu diketahui beberapa hal yang bias menyebabkan
tumbangnya tower, antara lain:
Implementasi tower yang tidak sesuai dengan desain terutama ketahanan terhadap ngina dan gempa.
Beban perangkat yang ditempatkan pada tower overload
Korosai yang terjadi pada struktur menara, foot plate, atau pun kabel penahan pada mast.
Tidak memperhatikan goyang yang berlebihan pada menara
Tidaklengkapnya komponen truktur pada menara
Baut-baut penghubung yang tidak kencang.
Dalam melakukan inspeksi pemeliharaan tower, hal utama yang harus dilakukan adalah mempelajari
dokumen yang berkaitan dengan tower tersebut yang meliputi struktur tower, ketinggian, berat, dll dan
maintenance besar secara rutin setahun sekali.
Perbaikan tower yang dapat dilakukan adalah:
Pengecatan pada struktur tower untuk menutupi dan menghindari korosi yang dapat dilakukan secara
rutin 1 sampai 5 tahun sekali
Penggantian baut-baut atau mengelas bagian yang terkena korosi
Perbaikan yang berhubungan dengan goyangan tower yang terlebih dahulu di konsultasikan dengan
ahlinya
Dalam pemeliharaan tower terdapat beberapa hal yang menyangkut keselamatan kerja yang harus
dilakukan yaitu:
Membaca buku petunjuk keselamatan kerja yang dikeluarkan oleh instansi terkait
Memanjat tower harus menggunakan peralatan keselamatan kerja
Memastikan tower aman untuk dipanjat
Tidak mengakses tower jika kondisi alam tidak memungkinkan seperti hujan, angin kencan, dll.
Pemeliharaan towe terdiri atas
Pengecekan Pondasi
Pengecekan pondasi dilakukan dengan cara memeriksa kelayakan pondasi masing-masing kaki pada
tower. Hal yang diamati adalah:
Tabel 4.1 Pengecekan Pondasi

N Item Hal yang diamati


o

1 Ukuran kolom pondasi Mengukur dimensi kolom pondasi (panjang x


lebar x tinggi)

2 Jarak antara as ke as Mengukur jarak antar pondasi (as ke as)


pondasi

3 Plesteran dan acian Memeriksa kondisi plesteran,acian dan


pengecatan

4 Anggkut tower Angkur tower adalah baut penahan kaki tower


dengan pondasi.angkur diperiksa sesuai
dengan spisifikasi

5 grounding Memeriksa grounding di setiap kaki tower

6 Kondisi tanah sekitar Mengecek kepadatan tanah


pondasi

7 Mutu beton Melihat catatan pada proyek


Pengecekan Badan Utama Tower
Pengecekan badan utama tower dilakukan dengan cara memeriksa struktur tower beserta
peripherat pendukungnya.Hal yang diamati adalah:
Tabel 4.2 Pengecekan Badan Utama Tower

N Item Hal yang diamati


o
1 Tipe tower Memeriksa tipe tower dan berat

2 Penggunaan tower Jenis penggunaan tower adalah BTS,


repeater, danNodal

3 Jenis peletakan Peletakan tower apakah di tanah(land) atau di


gedung (rooftop)

4 Struktur tower Memeriksa kesesuaian strukur dengan desain

5 Base frame Untuk dasar peletan tower di atas gedung


pengecekan yang dilakukan adalah
Kesesuaian dengan desain
Kondisi kekuatan rooftop scara umum
Kekuatan dasar peletakan tower (pada
balok,kolom,atau plat beton)

6 Base plate Pelat pada kaki tower dilihat tingkat


levelingnya apakah rata atau tidak

7 Ukuran base plate Memeriksa ukuran base plate dengan desain

8 Ukuran profil Memeriksa kesesuaian dengan desain

9 Baut angkur Memeriksa kelengkapan baut angkur

10 Ukuran angkur Memeriksa kesesuaian baut anggkur dengan


desain,begitu juga dengan sisa baut
angkurnya

11 Bracing tower Memeriksa kelengkapan baring tower dan


cek kesalahan dalam melubanginya

12 Plat buhul Memeriksa kelengkapan plat buhul dan cek


keslahan dalam melubanginya

13 Ukuran plat buhul Mengecek kesesuaian ukuran plet dengan


desain

14 Baut Mengecek kelengkapan baut,ukuran dan


spesifikasi baut dengan desain
15 Ringa baut Memeriksa kelengkapan ring baut yang
terpasang

16 Lubang baut Memeriksa adanya tidak persimpangan antar


lubang baut

17 Bordes Memeriksa kelengkapan dan pengaman


bordes

18 Tangga inspeksi Memeriksa tangga inspeksi, kerudung dan


kekuatan serta tingkat kelenggkungan

19 Pengecatan Mengecek kerapian dan ketebalan cat yang


ada pada tower
Pengecekan Accessories Tower
Pengecekan accessories tower dilakuakan dengan memeriksa accessories tower yang berkaitan dengan
kelengkapan tower seperti lampu, pantipetir, dll.hal yang diamati adalah:
Tabel 4.3 Pengecekan Accessoris Tower

N Item Hal yang diamati


o

1 Lampu tower Memeriksa antara


lain:merk,konektifitas,kerapian klem, serta
jumlahnya

2 Penangkat petir Memeriksa perangkat antara lain:ukuran BC


wire, penyambungan kabel, kekencangan
kabel, isolator, klem dan pelindung kabel

3 Kabel tray dan babel Memeriksa kesesuaian dengan desain dan


ledder tingkat kelurusan

4 Terminal grounding Memeriksa pengkabelan grounding, ukuran


untuk antena kabel, penyambungan kabel final, tingkat
kekencangan kabel, klem kabel, inegrasi ke
main grounding, dan busbar (jumlah dan
posisinya)
5 Plat identias Memeriksa ada tidaknya, dan kelayakan
pemasangan plat
Pengukuran fisik tower
Pengukuran fisik tower dilakukan dengan untuk mengetahui kesesuaian fisik tower dengan desain. Hal
yang di ukur adalah
Tabel 4.4 Pengukuran Fisik Tower

N Item Hal yang diamati


o

1 Ketinggian tower Diukur dengan menggunakan theodolite

2 Kaki tower Memeriksa tingkat kelurusan kaki-kaki tower

3 Twisting/puntaran Memeriksa ada tidaknya puntiran pada kaki-


kaki tower

4 Ketegangan tower Memeriksa tingka tingkat ketegangan tower


dengan toleransi pada sisi depan, samping,
dan belakang

5 Kekencangan baut Mengecek tingkat kekencangan baut, cukup,


kuat, atau kurang

6 Kekokohan tower Memeriksa kekokohan tower (goyang apa


tidak)
Pemeliharaan Pagar dan Landscaping
Dalam melakukan pemeliharaan pagar dan landscaping hal yang harus diperhatikan adalah:
Tabel 4.5 Pemeliharaan Pagar dan Landscaping

N Item Hal yang diamati


o

1 Jenis Pagar da dimensi Menenukan jenis pagar yang digunakan dan


ukuran pagar

2 Pondasi pagar Memeriksa kondisi pondasi pagar, bahan,


dan kesesuaian dengan desain

3 Dinding Memeriksa kondisi, bahan, pleste dan aci


dinding pagar

4 Gerbang Memeriksa kondisi gebang,jenis dan


konstruksi pagar serta kesesuaian konstruksi
dengan desain

5 Grounding pagar Memeriksa grounding di sekelilingg pagar


dan koneksii dengan main grounding

6 Jalan akses masuk Memeriksa Janis, dan konstruksi sera


kesesuaian dengan desain.

7 Aksesoris atau kunci Memeriksa kelengkapan kunci


pagar

8 Saluran dan Memeriksa saluran dan pembuangan air


pembuangan air
Pemeliharaan Ruang Perangkat (shelter)
Dalam pemeliharaan shelter hal yang harus di perhatikan adalah
Pengecekan Pondasi Ruang Perangkat (shelter)
Tabel 4.6 Pengecekan Pondasi Ruang Perangkat

N Item Hal yang diamati


o

1 Ketinggian Memeriksa katinggian pondasi mulai


pondasi dari tanah sampai pertemuan dengan
container

2 Pasangann batu
kali

3 Pleser dan acian Memeriksa reakan aau pengelupasan


plester dan acian

4 Sloof pondasi Memeriksa balok penghubung antar


pondasi pada desain

5 Beton rapat Memeriksa kondisi


urugan pondasi
6 Beton rapat Memeriksa kondisi
sekeliling shelter

7 Tangga naik ke Memeriksa kondisi


shelter

8 Base frame Memeriksa ranka baja dudukan


kontainer

9 Kemiringan Memeriksa kondisi


lantai beton di
dalam ruang AC
Pengecekan fisik perangkat
Tabel 4.7 Pengecekan Fisik Perangkat

N Item Hal yang diamati


o

1 Tipe kontainer Tipe peletakan container,di atas tanah,diatas bangunan


lain,atau bagian dari bangunan

2 Ketebalan kabin

3 Ukuran bersih dalam Ukuran efektif ruang bagian dalam

4 Kondisi sil-sil Memeriksa Kondisi sil diseluruh bagian yang mungkin


terjadi selah

5 Kondisi sambungan
antar paritisi kabin

6 Kondisi pintu Memeriksa kunci, engsel, rangka, stopper dan celah


pintu

7 Instalasi blower AC Harus diperhatikan terutama jika blower berada diluar


ruangan

8 Kondisi lantai Memeriksa keadaan lantai,masih rata,cekung,dll

9 Kondisi lapisan vinyl


antistatik

10 Bukaan pada ruang Mengecek pelat berlubang pada lantai dan dinding
blower pada ruang blowe

11 Kondisi atap dan tapis Mengecek kebocoran dan instalasi

12 Finishing Pencatatan proses finishing pada ruan apakah di cat


atau tidak dan kebersihan ruang

13 Jalur kabel tray Pengecekan kelirisan,cat dan instalasi

14 Feeder entry point Memeriksa kondisi sil-sil pada sambungan ke dinding


(FEP) dan lubang feeder, pengecekan dimensi dan penutupan
lubang yang tidak diggunakan
Pemeliharaan Elektrik di Site Seluler
Di site seluler terdapat perangkat pendukung elektrik yang harus mendapatkan pemeliharaan sehingga
dapat menunjang peralatan utama pada shelter,
KWH meter panel box dan instalasi listrik
Perangkat ini merupakan titik pembagian terluar instalasi listrik pada site sebelum kejala-jala
listrik PLN.Hal yang perlu diperhatikan saat pemeliharaan KWH meter
Tabel 4.8 Pemeliharaan KWH Meter

N Item Hal yang diamati


o

1 Box panel with safety Memeriksa antara lain


lock Dimensi box
Sealed box
Kebersihan dan kerapian box
Handle sector untuk charge per switch (merk ,type, spesifikasi,
dan keadaan dudukan)
Plug socket untuk genset 3 phasa + NPE (merk, type dan keadaan
dudukan)
Terminal tembaga (Cu) untuk grounding (jumlah dan keadaan
duudukan)

2 Pembacaan KWH Memeriksa KWH meter


meter

3 MCB WH meter Memeriksa merk, type serta kapasiitasi breaking MCB


pada KWH meter

4 Segel meter Memeriksa pasangan segel meter

5 Jaringan instalasi Memeriks kerapian instalasi jaringan kabel dalam


KWH panel box, warna kabel serta labellingnya

6 BPUJL Memeriksa keberadaan BPUJL, nomor kontrak serta


nama PLN cabang atau ranting

7 Kabel dari KWH Memeriksa kabel power dari KWH meter ke MDP,
meter ke MDP merk, tipe dan kerapian penanaman kabel
Komponen listrik di luar shelter
Komponen listrik di luar shelter adalah komponen pununjang yang berfungsi
sebagai penerangan.Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Tabel 4.9 Pemeliharaan Komponen Listrik di Luar Shelter

N Item Hal yang diamati


o

1 Jaringan outbow Memeriksa kebersihan dankerapian jaringan kabel


yang menghubungkan komponen-komponen listrik
dengan kotak pembaginya

2 Lampu teras Memeriksa kondisi, merk, type lampu teras

3 Lampu penerangan Memeriksa kondisi, merk, type dan jumlah lampu


penerangan

4 Lampu switch Memeriksa kondisi, merk, type jumlah lampu


penerangan site

5 Socket outlet Memeriksa kondisi, merk, type jumlah lampu


penerangan site

6 Photo cell elektrik Memeriksa kondisi, merk, type jumlah lampu


penerangan site
Main distribusu panel (MDP)
MDP berfungsi sebagai pembagi utama pembagi utama instalasi listrik di site seluler. Untuk
pemeliharaan MDP perlu diperhatikan adalah:
Tabel 4.10 Pemeliharaan MDP
N Item Hal yang diamati
o

1 MDP box Memeriksa kotak MDP dan memerharikan


Dimensi box
Bahan box
Lampu phase indicator
Kerapian dan kebersihan box dan pengkabelan
Assesoris box:fuse , kabel, label, sepatu kabel, rel MCB, terminal
tembaga, kabel ducting, cover dan set kunci

2 Jaringan instalasi Memeriksa kondisi, warna, erta label dari kabel pada
MDP

3 MCB Memeriksa merk,type,keaslian,spesifikasi serta jumlah


masing-masing type

4 AC magnetic Memeriksa jumlah, kondisi , merk dan type


contactor

5 AC timer Memeriksa jumlah, kondisi , merk dan type

6 Proteksi internal Memeriksa jumlah,kondisi ,merk dan type proteksi


untuk MDP (arrester) internal yang terdiri atas proteksi arus petir dan
teegangan impuls. hal yang diperhatikan:
Instalasi kabel
Sertifikat
Tahun produksi
Box modul
Koneksi ke DDF

7 Tegangan PLN Mengukur tegangan PLN:


Phase-to-phase (R-S,R-T,S-T) = 380V5%
Phase-to-Netral (R-N,S-N,T-N) = 220V5%
Phase-to-Groun (R-G,S-G,T-G) = 200V5%
Netral-to-Groun <5V

8 Temperatur sensor + Memeriksa kondisi, jumlah, merk dan type


probe temperature sensor yang terinstal
Proteksi kebakaran
Sistem proteksi kebakaran melindungai dari bahaya kebakaran yang mungkin terjadi, maka untuk
pemeliharaannya diperhatikan hal-hal berikut:
Tabel 4.11 Pemeliharaan Proteksi Kebakaran

N Item Hal yang diamati


o

1 Thematic halotron Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang


diggunakan dan memastika jarum perada pada daerah
green

2 Smoke detektor Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang


diggunakan

3 Heat detektor Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang


diggunakan

4 Alarm panel Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang


diggunakan

5 DDF terminal LSA Memeriksa kondisi terminal DDF

6 Fire Extinguesher Memeriksa kondisi, type, spesifikasi merek yang


diggunakan

7 Door sensor Memeriksa kondisi door sensor

8 Bell temper proof dan Memeriksa bell temper dan heater resistance, kondisi
wheater resistance dan suara yang dihasilkan

9 Pair cable Memeriksa kondisi paor cable


Penyejuk ruangan (AC)
AC merupakan penyejuk ruangan yang berguna untuk mempertahankan kondisi suhu di dalam shelter
sesuai dengan tempertur yang di tetapkan.hal yang diperhatikan adalah:
Tabel 4.12 Pemeliharaan AC

N Item Hal yang diamati


o

1 Speifikasi Memeriksa kondisi, merk, type, spesifikasi serta


jumlah AC yang dipasang
2 Kartu garansi Mengecek keberadaan kartu garansi dan mencocokkan
nomor seri kartu garansi

3 Pipa instalasi Memeriksa kondisi pipa instalasi apakah sudah


terinstal dengan baik

4 Bantalan ke dinding Memeriksa bantalan ke dinding terpasang


tepasang

5 Dudukan outdoor Mengecek kondisi dudukan outdoor dan rak outdoor,


blower dan rak mengecek dudukan outdoor dan rak outdoor apakah
outdoor blower didalam atau diluar shelter, dan apakah rak outdoor
terhubung dengan DDF

6 Exhaust system duct Memeriksa ducting outdoor AC dan hubungannya ke


(ducting outdoor AC wall panel (screw, rall, dan clamm)

7 Exhaut fan (DC fan) Memeriksa kondisi Fan (ada atau tidak) merk dan
typenya, memeriksa sumber daya yang digunakan
(backup baterai atau rectifier)

8 Krangkeng outdoor Memeriksa keadaan krangkeng

9 Autorestar Memeriksa berfungsi tidaknya autorestar ac

10 Tekanan freon Mengukur tekanan Freon (kg/cm3)


Pemeliharaan grounding
Grounding merupakan sistem pentanahan yang dipasang pada sistem kelistrikan di shelter untuk
menghindari terjadinya kerusajkan peralatan-peralatan yang terhubung kejaringan listrik akibat arus
petir atau tegangan yang berlebih. Hal yang diperhatikan dalam pemeliharaan grounding :
Tabel 4.12 Pemeliharaan Grounding

N Item Hal yang diamati


o

1 Terminal grounding Terdiri atas main grounding bar dan external


grounding bar. Pengecekan dengan melihat dimensi,
jumlah lempeng bahan dan jumlah lubang yang
tersedia dan kondisi dudukan bar
2 Pentanahan Mengecek
Jumlah titk pentanahan
Dimensi lempengan Cu
Diameter Cu rod
Kondisi Cu caldwelding ke BC wire
Kedalaman potongn konduktor yang ditanam

3 BC wire Mengecek kondisi kabel BC dan schoen-nya

4 Bak kontrol Mengecek kondisi bak control dn dimensinya

5 Cu bar Mengecek kondisi Cu bar, mengukur dimensinya dan


mengecek kekuatan dimensi bar

6 Integrasi dengan Mengecek integrasi grounding dengan pagar


pagar

7 Integrasi dengan Menecek integrasi grounding denga bangunan gedung


existing building untuk pemasangan roof

8 Tahanan integrasi Mengukur tahanan integrasi


Permasalahan yang Sering Terjadi dan Penanganannya.
Perangakat peralatan telekomunikasi merupakan salah satu peralatan yang bekerja tanpa henti (non-
stop) sehingga banyak permasalahan yang terjadi dan juga peralatan telekomunikasi banyak tersebar di
berbagai daerah untuk perluasan jangkauan jaringan sehingga rawan dengan tindakan pencurian.
Beberapa permasalahan yang sering terjadi dan penanganannya di Cab Pekanbaru adalah:
Permasalahan pada Tower
Permasalahan yang sering kali terjadi pada tower adalah pencurian pada lampu tower dan kabel
grounding tower. Hilangnya kabel grounding pada tower berbahaya sekali pada kerusakan perangkat
utama site seluler yang disebab kan lonjakan arus dan tegangan. Penangannan yang dilakukan adalah
dengan mengganti perangkat yang hilang sesuai dengan prosedur perusahaan site seluler yang
bersangkutan
Permasalahan pada Pagar
Permasalahan yang sering terjasi adalah kerusakan yang dialami karena tindakan pencurian pada site
seluler seperti kerusakan kunci dan kerusakan pagar secara paksa. Selain itu juga sering terjadi pencurian
pada kabel grounding pagar. Penanganan yang dilakukan adalah melaporkan pada pihak yang berwajib
tentang tindakan pencurian dan perbaikan serta penggantian peralatan sesuai dengan prosedur
perusahaan.
Permasalahan pada Ruang Perangkat
Permasalahan yang sering terjadi pada ruang perangkat adalah pencurian perangkat yang ada seperti
perangkat penerangan dan baterai UPS pada rak baterai. Penanganan yang dilakukan adalah dengan
melaporkan tindakan pencurian dan penggantian perangkat sesuai dengan prosedur perusahaan.
Permasalahan lain adalah pada perangkat pendingin AC yang tidak bekerja dengan semestinya sehingga
ruangan menjadi panas karena kerja perangkat utama. Penanganan yang dilakukan adalah perawatan
perangkat pendingin secara berkala seperti pengecekan freon dan kebersihan perangkat. Jika perangkat
pendingin AC mengalami kerusakan yang parah maka peralatan diganti sesuai dengan prosedur
perusahaan.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tegangan listrik pada MDP yang tidak sesuai dengan yang
seharusnya. Ini biasanya terjadi pada site seluler didaerah terpencil yang pasokan listrik utama berasal
dari genset, dan tengangan listrik pada genset sendiri sering tidak stabil yang biasanya disebabkan karena
kerusakan voltage regulator pada genset. Penanganan yang dilakukan adalah memperbaiki voltage
regulator pada genset atau di ganti dengan voltage regulator yang lain.
Permasalahan pada Genset
Permasalahan yang paling sering terjadi dilapangan adalah pada genset sendiri karena perangkat ini
sering digunakan. Penanganan yang sering dilakukan adalah perawatan rutin seperti ganti oli dan filter
serta pengecekan bahan bakar solar. Pada tengki penyimpan solar sendiri sering terjadi kerusakan
terutama pada pompa solar sehingga untuk memindahkan solar dari tangki bulanan ke tengki harian atau
mingguan dilakukan secara manual. Selain itu juga sering terjadi solar yang ada pada tengki bercampur
dengan air hujan sehingga solar harus dibuang dan tengki harus di kuras.
Permasalahan lain adalah down-nya tegangan baterai aki pemicu starter genset sehingga genset tidak bisa
hidup otomatis untuk pangganti saat listrik PLN padam. Penanganannya adalah dengan mengganti
baterai aki yang baru atau yang sudah diisi ulang.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan Pemeliharaan CME, dapat diambil kesimpulan:
Pemeliharaan Site Seluler perlu dilakukan terutama pada aspek CME, sehingga performansi kerja
keseluruhan pada site tersebut bisa diandalkan.
Dengan adanya pemeliharaan Site Selluler, kondisi perangkat bisa terdeteksi sedini mungkin sebelum
problem muncul, sehingga minimalisasi gangguan.
Data-data yang diperoleh pada proses pemeliharaan Site Selluler pada aspek CME sangat diperlukan
untuk proses evaluasi dan tindakan yang akan diambil menyangkut standart yang telah ditentukan.
Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan pada pemeliharaan site Selluler pada aspek CME harus
dimiliki oleh pelaksana lapangan, sehingga pekerjaan bisa dilakukan secara optimal.
Saran
Dari hasil pelaksanaan pemeliharaan CME, agar proses bisa berjalan secara maksimal dengan hasil yang
maksimal perlu beberapa saran antara lain :
Dokumen checklist harus diisi dan didokumentasi dengan baik, untuk kemudian dilakukan evaluasi
terhadap hasil yang telah didapat di lapangan, sehingga tindakan yang akan diambil bisa tepat dan cepat.
Koordinasi terlebih dahulu dengan pihak yang berkompeten ketika akan melakukan pemeliharaan site
selluler dan segera melaporkan ketika terjadi hal-hal yang diluar tanggung jawab pemeliharaan.
Menjaga kondisi perangkat, terutama perangkat yang rawan terhadap kerusakan, sehingga permasalahan
tidak timbul dari proses pemeliharaan site selluler tersebut

Anda mungkin juga menyukai