Disusun oleh:
Aldisa Puspitasari
030.11.015
Pembimbing:
dr. Pujo Hendriyanto, Sp.PD
NIM : 030.11.015
I. IDENTITAS PASIEN
II. ANAMNESIS
Diambil dari auto dan alloanamnesis pada tanggal 9 Februari 2016 pukul 14.00 WIB
di bangsal Nakula 2 dan status rekam medik.
A. Keluhan Utama
B. Keluhan Tambahan
Benjolan di leher, berkeringat banyak, tidur gelisah, tidak tahan panas dan lebih
suka udara dingin, nafsu makan meningkat namun penurunan berat badan 8 bulan
terakhir, dan sesak nafas.
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Onset
Ny. D datang ke IGD RSUD Kota Semarang tanggal 7 Februari 2016 pukul
09.00 WIB dengan keluhan utama dada berdebar sejak 1 minggu SMRS.
Kualitas
Dada berdebar dirasakan semakin berat.
Kuantitas
Dada berdebar dirasakan hilang timbul.
Faktor yang memperberat
Kelelahan
Faktor yang memperingan
Istirahat
Gejala penyerta
Benjolan di leher, berkeringat banyak, tidur gelisah, tidak tahan panas dan
lebih suka udara dingin, nafsu makan meningkat namun penurunan berat
badan 8 bulan terakhir, dan sesak nafas.
Kronologis
Sejak 8 bulan SMRS pasien mengalami penurunan berat badan. Pasien
juga mengeluh terdapat benjolan pada leher. Benjolan di leher dirasa semakin
lama semakin membesar. Benjolan tidak membuat pasien sulit untuk menelan
dan berbicara. Pasien mengeluh ada keringat yang berlebih. Pasien sering
merasa kepanasan dan lebih senang udara dingin. Pasien menjadi sering
gelisah saat tidur malam dan nafsu makan pasien meningkat. Pasien mengeluh
dada berdebar dan terkadang merasa sesak terutama ketika pasien kelelahan
dan membaik saat istirahat. Empat bulan SMRS pasien berobat ke dokter dan
mengonsumsi obat dari dokter. Setelah rutin mengonsumsi obat, benjolan pada
leher mulai mengecil dan keluhan pasien membaik.
Suhu : 36,8C
Pernapasan : 20 kali/menit
Berat Badan : 48 kg
Tinggi Badan : 150 cm
Kepala : Normocephali, rambut hitam
Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, mata cekung-/-.
injeksi konjungtiva -/-, kornea jernih, pupil bulat isokor, refleks cahaya
langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+, edema palpebra -/- ,
eksoftalmus +/+
Wajah : Simetris
Hidung : Deviasi septum (-), concha eutrofi (+/+), sekret (-/-), nafas
cuping hidung (-), cavum nasi lapang, nyeri tekan sinus (-)
Telinga : Normotia (+), nyeri tekan (NT) tragus (-/-), NT mastoid
Lidah : Ukuran normal, tremor (-), deviasi (-), lidah kotor (-),
Inspeksi : Bentuk dada normal, efloresensi kulit (-), spider nevi (-),
costae <90
Cor
sinistra
Perkusi :
suara redup
- Batas paru- jantung kiri setinggi ICS 5 linea midclavicularis kiri dengan
suara redup
- Batas atas jantung setinggi ICS 3 linea parasternal kiri dengan suara redup
Abdomen :
Inspeksi : bentuk datar, warna kulit sama dengan sekitar, striae (-),
flanks (-)
ballotemen (-)
Ekstremitas :
- Ektremitas atas : Tampak normal, pucat (-), palmar eritema (-), edema (-),
Palpasi : Ukuran 9x5 cm, batas tidak tegas, konsistensi kenyal, permukaan rata
tidak berbenjol-benjol, nyeri tekan (-), mobile, ikut bergerak dengan
gerakan menelan, tidak teraba hangat
V. RESUME
Telah diperiksa pasien wanita usia 28 tahun datang ke IGD RSUD Kota
Semarang dengan keluhan dada berdebar sejak 1 minggu SMRS dan dirasa semakin
memberat. Dada berdebar dirasakan hilang timbul dan menjadi lebih berat jika pasien
kelelahan. Pasien mengeluh sesak dan terdapat keringat berlebihan.
Sejak 8 bulan lalu terdapat gejala penurunan berat badan disertai nafsu makan
yang meningkat, benjolan di leher yang semakin membesar, gelisah saat tidur, dada
berdebar, dan sesak. Pasien mengeluh keringat berlebih, tidak tahan panas dan lebih
senang udara dingin. Empat bulan yang lalu pasien berobat ke dokter. Setelah rutin
mengonsumsi obat, benjolan pada leher mulai mengecil dan keluhan pasien membaik.
Dua minggu yang lalu pasien berhenti mengonsumsi obat selama 1 minggu dan
kemudian mengalami kejang. Gejala yang sebelumnya sudah membaik kembali
dirasakan pasien.
Edukasi :
- Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakit, penanganan serta komplikasi
dari penyakit yang diderita oleh pasien.
- Menyarankan pasien untuk makan makanan yang sehat dan penyesuaian
kegiatan dan pekerjaan.
- Penjelasan mengenai tindak lanjut.
Medikamentosa
Tyrozol 1x10 mg
Propanolol 3x10 mg
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia
Ad sanationam : dubia