Anda di halaman 1dari 47

Laporan Kasus

Bronkiolitis

Isyfaunnisa (030.11.143)

Pembimbing:
dr. Yosianna Liska, Sp. A
Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Kesehatan Anak

Rumah Sakit Umum Daerah Karawang

Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti


Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN Profil Ayah Ibu

Nama : An.R Nama D Aa


Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur 40 tahun 35 tahun
Umur : 0 th 1 bulan
15 hari Alamat Pasir waru Pasir waru
Suku Bangsa:Sunda/Indonesia Pekerjaan Buruh Ibu Rumah
No.RM : 00.66.97.50 Tangga
Agama : Islam Pendidikan SD SD
Pendidikan :- Suku Sunda Sunda
Anak ke- : 3
Agama Islam Islam
Alamat : Pasir waru

Page 2
Anamnesis
Dilakukan secara alloanamnesis dengan ayah dan ibu
kandung pasien
Lokasi : Rawamerta kamar 155 RSUD Karawang
Tanggal/Waktu : 4 Februari 2017 pukul 15.30 WIB
Tanggal masuk : 4 Februari 2017, pukul 01.00 WIB
(IGD)
Keluhan utama : Sesak 7 jam sebelum masuk
rumah sakit
Keluhan tambahan : Demam, Batuk berdahak
Ringkasan Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Karawang dibawa orang tuanya oleh karena sesak
sejak 7 jam sebelum masuk rumah sakit. Sesak timbul mendadak dan terasa
semakin memberat, tidak dipengaruhi aktivitas (menangis dan menyusu).
Riwayat kebiruan, tersedak atau terhenti saat menyusu disangkal. Sesak disertai
nafas berbunyi mengi. Sebelum keluhan sesak, ibu pasien mengatakan bahwa
pasien demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit, demam timbul
perlahan, teraba panas pada perabaan tangan, tetapi tidak pernah diukur dengan
termometer, naik turun, turun bila diberi obat penurun panas, disertai dengan
batuk berdahak, pilek warna putih encer, namun saat ini keluhan pilek
sudak tidak ada. Nafsu makan pasien menurun sejak sakit yang ditandai
dengan pasien yang tidak mau menyusu. BAB dan BAK pasien normal. Keluhan
lain seperti muntah, mencret, timbul ruam pada tubuh disangkal oleh ayah dan ibu
pasien. Pasien belum pernah menderita gejala seperti ini sebelumnya dan riwayat
sesak sebelumnya disangkal. Sebelum ke RSUD Karawang os sempat ke rumah
sakit Intan Barokah dan akhirnya di rujuk ke RSUD Karawang. Di keluarga
pasien tidak ada yang sering batuk, sesak dengan nafas berbunyi ataupun sedang
pengobatan paru.
Riwayat Kehamilan dan
Kelahiran
Anemia (-), hipertensi (-), diabetes
melitus (-), penyakit jantung (-),
Morbiditas kehamilan
penyakit paru (-), merokok (-), infeksi
(-), minum alkohol (-)
Rutin kontrol ke bidan 1 kali setiap bulan
Kehamilan sampai usia kehamilan 7 bulan dan setiap 2
minggu sekali setelahnya sampai menjelang
Perawatan antenatal masa persalinan. Riwayat imunisasi TT (+) 2
x, konsumsi suplemen selama kehamilan (-)

Tempat persalinan RSUD Karawang

Penolong persalinan Dokter

Cara persalinan Sectio Caesaria

Masa gestasi Cukup blan (9 bulan)

Berat lahir: 3.200 gram

Panjang lahir: 51 cm
Kelahiran
Lingkar kepala : (orangtua pasien tidak
ingat)
Keadaan bayi Langsung menangis (+)

Kemerahan: (+)

Nilai APGAR: 7/8

Kelainan bawaan: (-)

Kesimpulan riwayat kehamilan dan kelahiran: Pasien sectio caesaria, cukup bulan,
berat badan lahir normal, tidak asfiksia
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan
Pertumbuhan gigi pertama : belum ada (Normal: 5-9
bulan)
Psikomotor
Tengkurap : belum bisa (Normal: 4-5 bulan)
Duduk : belum bisa (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : belum bisa (Normal: 9-12 bulan)
Mengoceh spontan : belum bisa (Normal 6-9 bulan)

Kesimpulan riwayat pertumbuhan dan perkembangan: belum terlihat perkembangan


pasien pada usia ini.
Riwayat Makanan

Umur Buah/ Bubur


ASI/PASI Nasi Tim
(bulan) Biskuit Susu

01 ASI - - -

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

ASI 3x/3 jam (Menyusu kuat)

Kesimpulan
Page 7riwayat makanan: Pasien mendapatkan ASI ekslusif, pasien belum mendapat
3/12/17
makanan pendamping ASI.
Riwayat Imunisasi

Vaksin Dasar (umur) Ulangan (umur)

Hepatitis B Lahir

Polio Lahir

BCG -

DPT -

Hib -

Campak -

Pasien mendapat imunisasi hanya di rumah sakit setelah lahir.


Kesimpulan
Page 8 riwayat imunisasi: Pasien mendapat imunisasi3/12/17
sesuai usia
Riwayat Keluarga
Keteran
Lahi Mati
N Tanggal lahir Jenis Hidu Abort gan
r (sebab
o (umur) kelamin p us kesehat
mati )
an

2001 (15 Perempua


1. Ya - - - -
tahun) n
2. 2009 Laki-laki Tidak Ya - - -

2016 (1 bulan
3. Laki-laki Ya - - - Pasien
15 hari)

c. Riwayat Penyakit Keluarga : Pada anggota keluarga pasien tidak ada yang
menderita penyakit yang sama dengan pasien.

d. Riwayat Kebiasaan Keluarga : Ayah pasien memiliki kebiasaan merokok 1 bungkus/


hari. Menurut ayah jika sedang merokok tidak berada dekat dengan pasien.

Page 9 riwayat keluarga


Kesimpulan 3/12/17
: Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala
dan penyakit yang serupa dengan pasien. Ayah pasien memiliki kebiasaan merokok.
Riwayat Penyakit
Penyakit Umur Penyakit Umur Penyakit Umur

Alergi (-) Difteria (-) Penyakit jantung (-)

Cacingan (-) Diare (-) Penyakit ginjal (-)

DBD (-) Kejang (-) Radang paru (-)

Ootitis (-) Morbili (-) TBC (-)

Parotitis (-) Operasi (-) Lain-lain: (-)

Kesimpulan riwayat penyakit yang pernah diderita: Pasien belum pernah menderita
penyakit seperti ini sebelumnya maupun penyakit lainnya. Pasien pertama kali dirawat di
Page 10
Rumah Sakit. 3/12/17
Riwayat Lingkungan
Perumahan
Pasien tinggal bersama ayah, ibu, dan saudara kandung.
Menurut pengakuan ayah pasien, lingkungan rumah padat
penduduk. Ventilasi udara dan cahaya dalam rumah baik.

Kesimpulan keadaan lingkungan: Lingkungan rumah padat penduduk. Ventilasi udara dan
Pagesinar
pencayahaan 11 matahari dalam rumah baik. 3/12/17
Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai buruh dengan penghasilan

Rp. 2.000.000,-/ bulan dan ibu pasien sebagai Ibu Rumah


Tangga. Menurut ayah pasien, penghasilan cukup untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Kesimpulan sosial ekonomi: Penghasilan ayah pasien cukup untuk memenuhi


Page 12 3/12/17 kebutuhan
pokok sehari-hari
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah berobat ke Rumah sakit Intan
Barokah dan akhirnya dirujuk ke RSUD
Karawang. Pasien tidak sedang mengonsumsi obat
rutin apapun.

Kesimpulan pengobatan: Pasien sudah berobat ke Rumah sakit Intan Barokah dan
akhirnyaPage
dirujuk
13
ke RSUD Karawang. Pasien tidak sedang mengonsumsi obat rutin
3/12/17
apapun.
Pemeriksaan
Fisik
Keadaan Umum
Kesan sakit : Tampak sakit Data Antropometri
sedang
Berat Badan : 4.780 KG
Kesadaran : Compos Mentis
Kesan gizi : Gizi cukup Tinggi Badn : 55 CM
Keadaan lain : pucat (-), ikterik
(-), sesak (+), sianosis (-)
Tanda Vital Status Gizi : berdasarkan kurva
Nadi : 150x/menit reguler, kuat, CDC
isi cukup, ekual kanan dan kiri BB/U = 4,7 / 4,4 x 100% = 108%
TB/U = 55 / 54 x 100% = 101%
Nafas : 60x/menit
BB/TB = 4,7 / 4,8 x 100% = 94%
Suhu : 37,8 C
Kesan gizi: pasien termasuk dalam
kategori gizi baik
Status
Generalis
KEPALA : Normosefali, Ubun-Ubun terbuka datar
RAMBUT : Rambut hitam, lurus, lebat, distribusi merata, dan tidak mudah dicabut
WAJAH : Wajah simetris, tidak ada pembengkakan, luka, ataupun jaringan parut

MATA
Visus : tidak dilakukan Exophthalmus : -/-
Konjungtiva anemis : -/- Enophtalmus : -/-
Injeksi konjungtiva : -/- Ptosis : -/-
Sekret : -/- Strabismus : -/
Sklera ikterik : -/- Nistagmus : -/-
Cekung : -/- Refleks konvergensi : tidak dilakukan
Lensa jernih : +/+ Pupil : 2 mm, bulat, Isokor
Kornea jernih : +/+ RCL/RCTL : +/+
Lagofthalmus : -/-
Status
Generalis
Telinga
Bentuk : normotia Tuli : -/-
Nyeri tarik aurikula : -/- Nyeri tekan tragus : -/-
Liang telinga : lapang Membran timpani : sulit dinilai
Serumen : -/- Refleks cahaya : sulit dinilai
Cairan : -/-

Hidung
Bentuk : Simetris Napas cuping hidung : Tidak ada
Sekret : Tidak ada Deviasi septum : Tidak ada
Mukosa hiperemis: Tidak ada

Bibir
Mukosa berwarna merah muda, tidak sianosis, tidak pucat

Mulut
Trismus (tidak ada), oral hygiene baik, halitosis (tidak ada), mukosa pipi
berwarna merah muda, arcus palatum simetris dengan mukosa palatum
berwarnaPage
merah
16 muda 3/12/17
Status
Generalis

Lidah
Normoglosia, mukosa berwarna merah muda, tidak tampak hiperemis, tidak
tampak atrofi papil, lidah kotor (coated tongue) (-)

Tenggorokan
Dinding posterior faring hiperemis, tidak tampak pseudomembran, uvula
terletak di tengah, ukuran tonsil T2/T2 hiperemis, kripta melebar, tidak
terdapat detritus

Leher
Bentuk tidak tampak kelainan, bullneck (-), tidak teraba pembesaran tiroid,
tidak teraba pembesaran KGB
Status
Generalis
THORAKS : Paru
Jantung Inspeksi: Bentuk thoraks simetris ,
gerak dinding dada simetris kanan
Inspeksi : ictus cordis terlihat dan kiri, tampak pernapasan cepat
pada ICS V linea midklavikularis dan dalam, retraksi intercostal (+)
sinistra retraksi subcostal (+) retraksi
supraklavikula (+)
Palpasi : ictus cordis teraba
pada ICS V linea midclavikularis Palpasi: nyeri tekan tidak ada,
sinistra benjolan tidak ada, gerak napas
simetris kanan dan kiri
Perkusi
Perkusi: sonor di kedua lapang
Batas kiri jantung : ICS V linea paru
midklavikularis sinistra Auskultasi : suara napas vesikuler
Batas kanan jantung : Sulit di kedua lapang paru, ronkhi di
kedua lapang paru, terdapat
dinilai wheezing
Batas Page
atas18 jantung : Sulit dinilai 3/12/17
Status
Generalis
ABDOMEN

Inspeksi : Warna kulit sawo matang,


GENITALIA
tidak tampak distensi , ruam tidak
Jenis kelamin laki-laki
tampak, kulit keriput tidak tampak,

umbilikus normal, gerak dinding perut
KELENJAR GETAH BENING
saat pernapasan simetris, gerakan
Preaurikuler : tidak teraba membesar
peristaltik tidak tampak
Auskultasi: Bising usus (+) , Postaurikuler: tidak teraba membesar
frekuensi 4x/menit Submandibula : tidak teraba membesar
Perkusi: Timpani seluruh lapang
perut Supraclavicula : tidak teraba

Palpasi: Supel, nyeri tekan tidak membesar


ada, turgor kulit kembali cepat, hepar
Axilla : tidak teraba membesar
dan lien tidak teraba membesar
Page 19 3/12/17
Inguinal : tidak teraba membesar
Status
Generalis

Ekstremitas
Inspeksi Simetris, tidak terdapat kelainan pada bentuk tulang, posisi
:
tangan dan kaki, serta sikap badan,tidak sianosis, tidak edema
Palpasi : Akral hangat pada keempat ekstremitas, capillary refill time< 2 detik

Kulit
Warna sawo matang merata, tidak ikterik, tidak sianosis, tidak lembab, tidak terdapat
efloresensi yang bermakna.
Laboratoriu
m
Hematologi Hasil Nilai normal

9,0-13,6 g/dL
Hemoglobin 9 g/dL

3,1 - 5,3 x 106/uL


Eritrosit 3,1 x 106/uL

5,0 - 14,5 x 103/uL


Leukosit 12,05 x 103/uL

217 - 497 x 103 /uL


Trombosit 354x 103/uL

30-54%
Hematokrit 30 %

Basofil 0 0-1
Eosinofil 5 1-3
Neutrofil 17 17-60
Limfosit 62 20-70
Monosit 16 1-11
81-125 fL
MCV 89 fL

MCH 31 pg 25-37 pg
30-34 g/dL
MCHC 35 g/dL

11,5 16 %
RDW-CV 14,5 %

70-110 mg/dL
Gula Darah Sewaktu 110 mg/dL
Resume
Pasien R, laki-laki, 1 bulan 15 hari datang ke IGD RSUD
Karawang dibawa orang tuanya oleh karena sesak sejak 7 jam
sebelum masuk rumah sakit. Sesak timbul mendadak dan
terasa semakin memberat, tidak dipengaruhi aktivitas
(menangis dan menyusu). Riwayat kebiruan, tersedak atau
terhenti saat menyusu disangkal. Sesak disertai nafas
berbunyi mengi. Sebelum keluhan sesak, ibu pasien
mengatakan bahwa pasien demam sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit, demam timbul perlahan, teraba panas
pada perabaan tangan, tetapi tidak pernah diukur dengan
termometer, naik turun, turun bila diberi obat penurun panas,
disertai dengan batuk berdahak, pilek warna putih encer,
namun saat ini keluhan pilek sudak tidak ada. Nafsu makan
pasien menurun sejak sakit yang ditandai dengan pasien yang
tidak mau menyusu. BAB dan BAK pasien normal. Keluhan lain
seperti muntah, mencret, timbul ruam pada tubuh disangkal
oleh ayah dan ibu pasien. Pasien belum pernah menderita
gejala seperti ini sebelumnya dan riwayat sesak sebelumnya
disangkal. Sebelum ke RSUD Karawang os sempat ke rumah
Page 22Intan Barokah dan akhirnya di rujuk ke RSUD Karawang.
sakit
Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya maupun
penyakit lainnya. Pasien pertama kali dirawat di Rumah Sakit. Lingkungan
rumah padat penduduk, ventilasi udara dan pencahayaan sinar matahari
dalam rumah baik. Riwayat imunisasi pasien tidak lengkap.
e
Pasien R laki-laki berat badan 4.780 kg dan panjang badan 55 cm dengan
status gizi menurut CDC kategori gizi baik datang ke IGD dengan keluhan se

Page 24 3/12/17
Pada pemeriksaan fisik, pasien tampak sakit sedang, compos mentis, status
gizi cukup, menurut CDC BB/TB = 4,7 / 4,8 x 100% = 94%.Nadi:
150x/menit (reguler, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri), Nafas: 60x/menit,
Suhu: 37,8 C
Mata : tidak ada konjungtiva anemi
Hidung : tidak terdapat napas cuping hidung , tidak terdapat secret
Thoraks
Paru-paru: gerak dinding dada simetris kanan dan kiri, pernapasan cepat dan
dalam, tampak retraksi intercostal, subkostal , dan supraklavikula, sonor di
kedua lapang paru, didapatkan suara nafas vesicular pada kedua lapang paru,
rhonki pada kedua lapang paru, didapatkan wheezing
Jantung : BJ I & BJ II regular, tidak terdapat murmur dan gallop
Abdomen: supel, BU (+) 4x/menit, timpani seluruh lapang perut ,turgor kulit
kembali cepat,nyeri tekan tidak ada ,hepatomegali tidak ada
KGB : Tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat pada keempat ekstremitas, capillary refill time
< 2 detik
Pada pemeriksaan laboratorium darah 04/02/17 pukul 01.44 : leukosit 12,05
x 103/uL , eosinofil 5%, monosit 16%

3/12/17
Page 25
Diagnosis Kerja

Bronkiolitis akut
Gizi cukup
Imunisasi sesuai usia

Page 26 3/12/17
Diagnosis Banding

Bronkopneumonia

Page 27 3/12/17
Pemeriksaan Anjuran
Rontgen Thorax

Page 28 3/12/17
Penatalaksanaan
Medika mentosa :
O2 1 liter/menit dengan nasal kanul
Nebulisasi NaCl 0,9% (1cc) + pulmicort 1/4 (2cc) / 8 jam + ventolin 4 tetes
+ bisolvon 4 tetes
Infus 2A 10 tpm
Cefotaxime 250 mg /12 jam mg iv
Dexametason 1,5 mg/8 jam
Paracetamol 50 mg/8 jam iv
Non-Medika Mentosa
Memantau keadaan umum dan tanda vital pasien (rawat inap)
OGT, Puasa

Page 29 3/12/17
FOLLOW UP
5/2/17 6/2/17 7/2/17 8/2/17 9/2/17

S: sesak (+) berkurang, S: sesak (+) berkurang, S: sesak (-), batuk (+) S: sesak (-), batuk (-) S: sesak (-), batuk (-)
batuk berdahak (+), batuk (+) berdahak sudah berdahak sudah berkurang, demam (-) demam (-)
demam (-) berkurang , demam (-) demam (-)

O: CM, TSS O: CM, TSS O: CM, TSR O: CM, TSR O: CM, TSR
HR:130x/menit HR:124x/menit HR:120x/menit HR:130x/menit HR:120x/menit
RR: 40x/menit RR: 58x/menit RR: 30x/menit RR: 32x/menit RR: 32x/menit
Suhu: 37.4 C Suhu: 36.5 C Suhu: 36.3 C Suhu: 36.4 C Suhu: 36.1 C
Saturasi O2: 95% Saturasi O2: 96% Saturasi O2: 98% Kepala: conjungtiva Kepala: conjungtiva
Kepala: conjungtiva anemis Kepala: conjungtiva Kepala: conjungtiva anemis anemis -/-, sclera ikterik -/- anemis -/-, sclera ikterik
-/-, sclera ikterik -/- anemis -/-, sclera ikterik -/- -/-, sclera ikterik -/- Thorax: SNV +/+ Rh +/+, -/-
Thorax: Retraksi Thorax: Retraksi Thorax: SNV +/+ Rh +/+, wh -/- Retraksi (-) Thorax: SNV +/+ Rh +/+,
supraklavikula,intercostal,s suprasternal,intercostal,sub wh-/-, Retraksi (-) Abdomen: BU + , supel wh -/- Retraksi (-)
ubcostal (+) costal (+) Abdomen: BU + , supel Akral hangat, CRT < 2 Abdomen: BU + , supel
SNV +/+ Rh +/+, wh+/+ SNV +/+ Rh +/+, wh+/+ Akral hangat, CRT < 2 detik detik Akral hangat, CRT < 2
Abdomen: BU + , supel Abdomen: BU + , supel detik
Akral hangat, CRT < 2 detik Akral hangat, CRT < 2
detik

A: Bronkiolitis akut A: Bronkiolitis akut A: Bronkiolitis akut A: Bronkiolitis akut A: Bronkiolitis akut

P: IVFD 2A 10tpm (makro) P: IVFD RL 10tpm P: IVFD RL 10tpm (makro) P: IVFD RL 10tpm P: Cefotaxime 2x250mg
selama 24 jam (makro) selama 24 jam selama 24 jam (makro) selama 24 jam (oral)
Cefotaxime 2x250mg Cefotaxime 2x250mg Cefotaxime 2x250mg Cefotaxime 2x250mg Dexametasone 3x1,5mg
Dexametasone 3x1,5mg Dexametasone 3x1,5mg Dexametasone 3x1,5mg (oral) (oral)
PCT 3x50 mg Dexametasone 3x1,5mg
(oral)

Page 30 3/12/17
DIAGNOSIS AKHIR

Bronkiolitis akut
Gizi cukup
Imunisasi sesuai usia

Page 31 3/12/17
Prognosis
Ad Vitam
ad bonam

Ad Functionam
ad bonam

Ad Sanationam
Dubia ad bonam

Page 32 3/12/17
TINJAUAN PUSTAKA

Page 33 3/12/17
Definisi
Bronkiolitis adalah penyakit saluran pernafasan bagian

bawah dengan karakteristik klinis berupa batuk, takipnea,


wheezing, dan / atau rhonki.

Bronkiolitis adalah sebuah kelainan saluran penafasan

bagian bawah yang biasanya menyerang anak-anak kecil


dan disebabkan oleh infeksi virus-virus musiman seperti
RSV

Page 34 3/12/17
Etiologi

Bronkiolitis terutama disebabkan oleh Respiratory


Syncitial Virus (RSV), 6090% dari kasus, dan sisanya
disebabkan oleh virus Parainfluenzae tipe 1,2, dan 3,
Influenzae B, Adenovirus tipe 1,2, dan 5, atau
Mycoplasma

Page 35 3/12/17
resiko
bronkiolitis berat lebih sering terjadi pada laki-Iaki
anak usia dibawah 2 tahun dengan insiden tertinggi pada
bayi usia 6 bulan
bayi dan anak dengan penyakit jantung bawaan,
bronchopulmonary dysplasia, prematuritas, kelainan
neurologis dan immunocompromized mempunyai resiko
status sosial ekonomi yang rendah,
jumlah anggota keluarga yang besar
perokok pasif
berada pada tempat penitipan anak atau tempat dengan
lingkungan yang padat penduduk.

Page 36 3/12/17
gi

Page 37 3/12/17
klinis
ISPA atas ringan berupa pilek yang encer dan bersin disertai demam dan
nafsu makan
timbul distres nafas yang ditandai oleh batuk paroksismal, wheezing yang
dapat terdengar dengan ataupun tanpa stetoskop, serta terdapat crackles.
sesak napas
Terdapat nafas cuping hidung, penggunaan otot bantu pernafasan dan
retraksi. Retraksi biasanya tidak dalam karena adanya hiperinflasi paru
(terperangkapnya udara dalam paru).
menjadi rewel, muntah serta sulit makan dan minum
Hepar dan lien teraba akibat pendorongan diafragma karena tertekan oleh
paru yang hiperinflasi.
Sering terjadi hipoksia dengan saturasi oksigen <92%
Pada beberapa pasien dengan bronkiolitis didapatkan konjungtivitis ringan,
otitis media serta faringitis

Page 38 3/12/17
Klasifikasi
Keparahan Tanda
Ringan Anak sadar, warna kulit merah muda
Dapat makan dengan baik
Saturasi oksigen > 90%. Saturasi oksigen diketahui dengan alat sederhana di
kantor dokter atau RS

Sedang Salah satu di antara:


Kesulitan makan
Lemah
Kesulitan bernapas, digunakannya otot-otot bantu pernapasan
Adanya kelainan jantung atau saluran napas
Saturasi oksigen < 90%
Usia kurang dari enam bulan

Berat Seperti kriteria untuk kategori sedang, namun:


mungkin tidak membaik dengan pemberian oksigen
menunjukkan episode terhentinya napas
menunjukkan tanda kelelahan otot pernapasan atau terkumpulnya terlalu banyak
karbon dioksida dalam tubuh.

Page 39 3/12/17
penunjang
Pemeriksaan darah tepi tidak khas, jumlah leukosit berkisar antara 5000-
24000 sel/l. Pada keadaan leukositosis, batang dan PMN banyak
ditemukan
Analisis Gas Darah : hiperkapnia sebagai tanda dari air tapping, asidosis
metabolik atau respiratorik
Foto Thorak (Rontgen thoraks AP dan lateral : gambaran hiperinflasi paru
dengan diameter anteroposterior membesar pada foto lateral disertai dengan
diafragma datar, penonjolan ruang retrosternal dan penonjolan ruang
interkostal. Dapat terlihat bercak konsolidasi yang tersebar pada sekitar 30
% penderita dan disebabkan oleh ateletaksis akibat obstruksi atau karena
radang alveolus.)
Identifikasi virus dengan memeriksa sekresi nasal dengan menggunakan
tekhnik imunofluoresens atau enzyme linked immunosorbent assay
(ELISA)

Page 40 3/12/17
Respiratory Distress Assessment Instrument
(RDAI)
SKOR
Skor
0 1 2 3 4
maksim
al
Wheezing :

-Ekspirasi (-) Akhir Semua 4

-Inspirasi (-) Sebagian Semua 2

-Lokasi (-) 2 dr 4 lap paru 3 dr 4 lap paru 2


Retraksi :

- (-) Ringan Sedang Berat 3


Supraklavik
(-) Ringan Sedang Berat 3
ular
(-) Ringan Sedang Berat 3
-Interkostal

-Subkostal
TOTAL 17

skor >15 : kategori berat


Skor 3-15: kategori sedang
skor < 3 :kategori ringan
Page 41 3/12/17
banding
Asma bronkiale Bronkopneumonia

Jarang ditemukan pada tahun


pertama kehidupan, tetapi sering Jarang dijumpai pada bayi sampai usia 6
terjadi setelah periode tersebut. bulan.
Riwayat keluarga penderita asma Riwayat anamnesis, perjalanan penyakit
bronkial. tidak terlalu mendadak, demam, batuk,
nafsu makan/minum berkurang.
Serangan awal yang mendadak
Didapatkan sumber penularan ISPA
tanpa tanda infeksi sebelumnya.
disekitarnya.
Serangan berulang. Setelah 5-7 hari timbul sesak nafas,
Ekspirasi diperpanjang secara pernafasan cuping hidung, sianosis
mencolok. Pemeriksaan fisik ditemukan :
Eosinofilia pada darah dan usapan Perkusi : Suatu gambaran normal sampai
hidung. redup relatif
Respon terhadap obat anti asma. Auskultasi : Ada krepitasi atau ronki basah
halus.
Page 42 3/12/17
Bronkopneumonia

Retraksi dinding dada (interkostal


dan suprasternal).
Pemeriksaan laboratorium :
lekositosis dan HJL (Hitung Jenis
Lekosit) pergeseran ke kiri.
Pemeriksaan radiologi paru
ditemukan sebaran infiltrat diseluruh
bagian paru kanan dan kiri.

Page 43 3/12/17
n
Pengobatan suportif
Pengawasan pemasanag pulse oxymetri.
Oksigenasi
Pengaturan Cairan
Pengobatan medikamentosa
Antivirus (Ribavirin)
Bronkodilator
Kortikosteroid
Antibiotik

Page 44 3/12/17
Tata Laksana Bronkiolitis Berdasarkan Skor RDAI

Page 45 3/12/17
s

Prognosis sangat tergantung oleh ketepatan diagnosis,

fasilitas yang tersedia, ketepatan tatalaksana, dan


kecermatan pemantauan, sehingga sangat mungkin
prognosis semakin jelek pada penyakit ini dan akan
meningkat di daerah perifer

Page 46 3/12/17
TERIMA
KASIH
Page 47 3/12/17

Anda mungkin juga menyukai