Anda di halaman 1dari 7

Pembuatan Asam Oksalat dari Peleburan Kertas Koran Bekas

dengan Larutan NaOH

MAKING OF OXALIC ACID FROM OLD NEWSPAPERS FUSION


WITH NaOH SOLUTION

Narimo
Jurusan Analis Kimia, Fakultas Teknik Universitas Setia Budi
Jl. Leten Sutoyo, Surakarta 67127
Telp. 0271 852518, Fax No. 0271 853275
e-mail : teknik@setiabudi.ac.id

ABSTRAK

Meningkatnya jumlah sampah secara kuantitatif khususnya kertas koran bekas menjadi permasalahan tersendiri yang
memerlukan perhatian dan penanganan secara khusus. Sampah kertas koran bekas bisa dimanfaatkan secara optimal oleh
dunia industri maupun masyarakat secara langsung dengan diolah menjadi bahan yang lebih bermanfaat karena mengandung
selulosa. Oleh karena itu, cukup tepat apabila kertas Koran bekas dijadikan sebagai bahan baku pembuatan asam oksalat.
Senyawa asam oksalat dapat dibuat dengan mereaksikan larutan natrium hidroksida dengan bahan yang mengandung selulosa.
Pada reaksi tersebut selulosa akan mengalami pemecahan molekul sehingga terbentuk natrium oksalat. Asam oksalat akan
dibebaskan dengan penambahan kalsium klorida dan asam sulfat. Variabel tetap yang digunakan yaitu suhu dan berat sampel,
sedangkan variabel berubahnya adalah konsentrasi natrium hidroksida dan waktu peleburan. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dengan menggunakan kertas Koran bekas sebanyak 15 gram, suhu peleburan 105C, Volume larutan 200 ml
diperoleh hasil terbanyak pada konsentrasi natrium hidroksida 40 % dan waktu peleburan 70 menit, pada kondisi tersebut
diperoleh hasil asam oksalat 3,05 %

Kata-kata Kunci : asam oksalat, kertas koran bekas, larutan NaOH, peleburan.

ABSTRACT

Increasing the amount of waste paper, especially old newspaper, quatitatiely becomes a separate problem, which
requires special attention and treatment. Old newspaper waste can be used optimally by the industry or the public directly by
processing into more useful material because it contains cellulose. Therefore it is quite appropriate when old newspapers are
used as raw material for manufacturing oxalic acid. Oxalic acid compound can be prepared by reacting sodium hydroxide with
cellulose. The cellulose molecules will be destructed to form sodium oxalate. The oxalic acid will be released with the addition of
calcium chloride and sulfuric acid. Constant variables used are temperature and weight of the sample, whereas the changing
variables are the concentration of sodium hydroxide and the time of fusion. According to the result, from the experiment using 15
grams old newspapers, at the condition of melting temperature 105 C and 200 ml solution, the most result was obtained at 40%
concentration of sodium hydroxide and 70 minutes melting time. From that run 3.05% of oxalic acid was obtained.

Keywords: oxalic acid, old newspapers, NaOH solution, fusion


PENDAHULUAN dari berbagai macam bahan alam dan hasil
Tingkat kehidupan suatu negara menurut pertanian diantaranya yaitu : kayu, sekam
para ahli bisa diukur dari konsumsi kertas padi, ampas tebu dan sebagainya. Kertas
setiap tahunnya. Indonesia sebagai salah mengandung berbagai macam unsur
satu negara yang sedang berkembang meliputi selulose, hemiselulose dan
mempunyai konsumsi kertas yang semakin lignin.Berdasarkan massa lembaran jenis
lama semakin meningkat. Dengan kertas dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
meningkatnya pemakaian kertas, meningkat 1.Kertas tipis 60 - 80 gram /m
pula kertas bekas yang terbuang. Dulu 2.Kertas medium 90 -110 gram /m
kertas bekas dipakai sebagai kertas 3.Kertas tebal 170 gram /m
pembungkus tetapi lama kelamaan tergusur Kertas bekas adalah semua jenis
oleh adanya plastik. Pemakaian kertas kertas dan karton yang tidak digunakan lagi
bekas yang lain adalah didaur ulang untuk untuk sumber serat, biasanya diolah dalam
dibuat kertas lagi. bagian terpisah meliputi : pembuatan pulp
Secara umum kertas koran bekas (bukan melalui pemasakan) penyaringan,
mengandung selulosa, jika selulosa pembersihan (waste paper) kertas bekas
dihidrolisis dengan menggunakan larutan digolongkan menjadi beberapa kategori :
Natrium hidroksida maka akan dihasilkan 1. Kategori selective meliputi :
asam oksalat yang mempunyai nilai a. selective paper
ekonomi lebih tinggi. Senyawa asam b. selective biasa
oksalat dapat digunakan secara luas c. Art paper
sebagai zat penetral atau zat pengasam, d. Ivory
bahan pembuat seluloid dan rayon, bahan 2. Kategori marga meliputi :
peledak, pemurni gliserol,stearin, a. Dupleks percetakan
penyamakan kulit,pembuat zat warna dan b. Duplek toko
untuk keperluan laboratorium.Karena c. Warna percetakan
banyaknya kertas koran bekas di Indonesia d. CD cetak atau koran
dan besarnya kegunaan asam oksalat
diberbagai industri maka pengolahan kertas Selulosa
koran bekas dengan larutan NaOH menjadi Selulosa merupakan polisakarida
asam oksalat diharapkan mempunyai masa rantai panjang yang tersusun oleh 150
depan dan berkembang dengan baik. sampai 1250 unit selulosa per molekul
Penelitian ini diharapkan akan dengan berat molekul 50 000 sampai 400
menjadi salah satu usaha untuk mengurangi 000 sehingga membentuk serat-serat dalam
pencemaran lingkungan dan meningkatkan tanaman. Selulosa merupakan disakarida
nilai tambah dari kertas koran bekas. yang terdiri dari 2 gugus glukosa dengan
Mengingat mahalnya harga asam oksalat, bentuk ikatan (1-4 ) -glukosa dengan
maka sangatlah sayang jika selulosa yang rantai sakarida lurus, tidak bercabang
ada pada kertas koran bekas tidak terdapat terutama dalam tumbuhan pada
dimanfaatkan untuk diubah menjadi asam dinding sel.Senyawa ini tidak larut dalam
oksalat. air, eter dan alkohol, tetapi akan terhidrolisis
oleh basa kuat ( NaOH ). Adapun
TINJAUAN PUSTAKA rumus molekul selulosa :
Kertas C6 H11 O6-(C6 H10 O5 ) n-C6 H11 O5
Berdasarkan kelarutannya didalam alkali
Kertas yaitu lembaran serba sama
selulosa dapat dibagi menjadi 3 macam
dari jalinan serat selulosa dengan bantuan
yaitu :
zat pengikat dan dibuat dalam berbagai
jenis, digunakan untuk macam - macam 1. selulosa
tujuan, misalnya kertas tulis, kertas cetak Rantai panjang, tidak larut dalam
dan kertas bungkus. Kertas dapat dibuat air,sukar larut dalam alkali,derajad
Jurnal Kimia dan Teknologi Vol. 5 No. 2 74 ISSN 0216 163 X
polimerisasi >200, dan merupakan Endapan yang terjadi diasamkan
penyusun utama selulosa. dengan asam sulfat encer.
2. selulosa (COO)2Ca+H2SO4 (COOH)2 + CaSO4
Rantai pendek,larut dalam alkali,akan
4. Tahap Pengkristalan
mengendap bila larutan tersebut
Filrat dipekatkan dengan pemanasan
diasamkan ( tidak larut dalam asam
yang dilanjutkan pendinginan supaya
),derajad polimerisasi 10 sampai 15.
terbentuk asam oksalat.
3. selulose Faktor faktor yang berpengaruh
Rantai pendek, larut dalam alkali,larut terhadap pembuatan asam oksalat
dalam asam,akan terjadi endapan bila
ditambah alkohol,derajad polimerisasi < 1. Konsentrasi pelarut
10. Daya pengurai larutan NaOH akan lebih
besar dengan pertambahan
Asam Oksalat kepekatannya. Hal ini mengakibatkan
jumlah hasil hidrolisis bertambah, tetapi
Pembuatan asam oksalat dari bahan -
penggunaan larutan NaOH terlalu pekat
bahan limbah pertanian telah banyak
akan menyebabkan terurainya asam
dilakukan dengan cara pemecahan
oksalat yang dihasilkan menjadi CO2
memakai larutan alkali dan oksidasi dengan
dan H2O.
menggunakan larutan nitrat
pekat.Peleburan zat- zat buangan yang 2. Suhu
berasal dari hasil -hasil pertanian seperti Suhu berpengaruh pada konstanta
sekam padi,tongkol jagung,kulit kacang kecepatan reaksi. Jika suhu tinggi,
tanah bahkan serbuk gergaji memakai konstanta kecepatan reaksi semakin
larutan Natrium Hidroksida menghasilkan besar sehingga reaksi dapat semakin
asam oksalat, asam asetat dan asam cepat.Tetapi suhu yang terlalu tinggi
formiat. (Agra dkk,1970 ). Apabila bahan- akan mengurai asam oksalat sehingga
bahan buangan ini dihidrolisis dengan asam mengurangi hasil yang diinginkan, oleh
encer diperoleh furfural (Kirk and sebab itu suhu reaksi harus
Otthmer,1981). dibatasi.Asam akan terurai pada
suhu185 C sampai 190 C. Maka reaksi
Pembuatan Asam Oksalat harus dijalankan dibawah suhu tersebut.
Tahap-tahap pembuatan Asam Asam oksalat akan menyublim dengan
Oksalat dengan proses peleburan alkali cepat pada suhu 125 C.
yaitu sebagai berikut : 3. Waktu Reaksi
1. Tahap peleburan. Waktu reaksi yang lama akan
Pada tahap ini terjadi peleburan antara memperbesar kesempatan zat-zat
selulosa yang terkandung dalam bahan perekasi bersentuhan dan akibatnya
dengan larutan NaOH. asam oksalat yang diperoleh relatif
(C6H10O6)n+4nNaOH n(COONa)2 banyak.Tetapi waktu reaksi yang cukup
+ n (CH3COONa) + nHCOONa + 5n lama akan menyebabkan reaksi lanjut
H2O + n CO2 terhadap hasil asam oksalat sehingga
2. Tahap Pengendapan dan penyaringan hasilnya yang diinginkan akan semakin
Filrat yang didapat dari hasil peleburan berkurang. Hidrolisis kertas bekas
ditambahkan CaCl2 untuk mendapatkan diperlukan waktu antara 1 sampai 2 jam.
endapan kalsium oksalat Dalam operasi secara batch diperlukan
(COONa)2+CaCl2 (COO)2Ca + 2 waktu relatif singkat yaitu kurang dari
NaCl 1,5 jam.
3. Tahap Pengasaman 4. Volume Pelarut

Jurnal Kimia dan Teknologi Vol. 5 No. 2 75 ISSN 0216 163 X


Volume pelarut yang semakin banyak Kertas Koran bekas yang digunakan
akan memperluas gerakan molekul - yaitu kertas Koran bekas dari sebuah mas
molekul yang ada sehingga hasil yang media tertentu.
diharapkan akan semakin banyak.Tetapi
volume pelarut yang semakin banyak A. Penetapan Kadar Air Bahan Baku
akan mengurangi hasil yang
1. Menimbang contoh yang telah
diinginkan,karena asam oksalat yang
berupa serbuk atau bahan yang
ada akan terurai lebih lanjut menjadi
telah dihaluskan sebanyak 1 sampai
CO2 dan H2O
2 gram dalam botol timbang yang
telah diketahui beratnya (A).
METODE PENELITIAN
2. Mengeringkan dalam oven pada
Pada penelitian ini dipilih variabel suhu 100C -105C, selama 2 jam.
berubah : 3. Kemudian mendinginkannya da-lam
desikator lalu menim-bangnya.
Waktu peleburan ( 50, 60, 70, 80 menit)
4. Mengeringkan lagi dalam oven
dan konsentrasi NaOH (30%, 40%, 50%,
selama 30 menit, mendinginkan
60%)
dalam desikator lalu menim-bangnya
Alat-alat yang digunakan kembali.
1. Labu leher tiga 5. Perlakuan ini dilakukan sampai
2. Pipet Volume tercapai berat konstan (B).
3. Kondensor Perhitungan kadar air
4. Magnetic Stirer
5. Buret A B
Kadar Air = X100 %
6. Batang pengaduk AC
7. Oven C = berat botol timbang
8. Beaker Glass
9. Cawan B. Analisa kadar selulosa
10. Erlenmeyer 1. Memasukkan 10 g kertas bekas
11. Statif koran kedalam beaker
12. Termometer glass,menambahkan larutan NaOH
13. Corong 1 % sebanyak 200 ml kemudian
14. Bola hisap mendidihkan selama 30 menit .
15. Kompor listrik 2. Menyaring campuran tersebut
16. Gelas ukur dengan kain saring, kemudian
17. Klem sampai bebas basa.
18. Pemanas Mantel 3. Memasukkan endapan dalam
Bahan beaker glass dan menambahkan
larutan Na2SO3 2 % sebanyak 100
1. Kertas Koran bekas ml kemudian mendidihkan selama 5
2. Natrium Hidroksida (NaOH) 30%, menit.
40%,50%, 60% 4. Mendinginkan dan menyaring
3. Calsium Clorida (CaCl2) jenuh campuran kemudian mencuci
4. Asam sulfat (H2SO4 4N) dengan air panas. larutan,kemudian
5. Kalium Permanganat (KMnO4) mencuci endapan dengan aquadest
0,1 N panas
6. NatriumSulfit Na2SO3 2 % Mengeringkan endapan dalam oven sampai
7. Aquadest berat konstan.
Cara Kerja Perhitungan kadar selulosa :
Kadar selulosa = B : A X 100%
Jurnal Kimia dan Teknologi Vol. 5 No. 2 76 ISSN 0216 163 X
A = Berat kertas bekas (g) 1. Mengambil 0,1 gram asam oksalat yang
B = Berat setelah dihidrolisis(g) telah dikristalkan dimasukkan kedalam
erlenmeyer ditambahkan aquadet
Pembuatan asam oksalat sampai 10 ml.
2. Kemudian memanaskan sampai 70C.
1. Memotong-motong kertas bekas koran
3. Menitrasi dalam keadaan panas dengan
kecil-kecil 0,5 cm kemudian menimbang
KMnO4 0,1N.Titik ahkir titrasi tercapai
sebanyak 15 g.
ketika larutan tibul warna merah muda
2. Memasukkan kertas dalam labu leher
yang tidak hilang selama 30 detik.
tiga kemudian menambah NaOH
dengan konsentrasi tertentu sebanyak
Perhitungan hasil asam oksalat dengan
200 ml dan setelah itu merangkai alat
persamaan :
seperti gambar.
3. Kemudian memanaskan labu leher tiga
%hasil =
yang sudah dilengkapi pengaduk yang
dapat diatur kecepatannya konstan. NxVx1 / 2 xBMAsOkx1 / 1000 xa / bx1000
Menghitung waktu mulai mendidih. c
4. Setelah pemanasan selesai Dengan:
mendinginkan dan menyaring larutan, N = Normalitas KMnO4 ( grek/l )
kemudian mencuci endapan dengan V = Volume KMnO4 (ml )
aquadest panas BM = Berat molekul asam oksalat (g/ mol)
5. Mencampur filrat hasil penyaringan a = Jumlah larutan induk
dengan filrat hasil pencucian sampai b = jumlah larutan yang dianalisa
400 ml sebagai larutan induk untuk c = berat kertas bekas
perhitungan asam oksalat.
Hasil dan pembahasan
Pengkristalan Asam Oksalat
Asam oksalat dapat diperoleh dengan
1. Mengambil 25 ml sampel larutan induk cara peleburan bahan yang mengandung
kemudian menambahakan (CaCl2) selulosa dengan larutan NaOH,selulosa
jenuh sehingga akan terjadi endapan akaan mengalami pemecahan molekul
putih kalsium oksalat. sehingga terbentuk natrium oksalat
2. Menyaring endapan kemudian kemudian dengan penambahan CaCl2 dan
menambahkan H2SO4 4N sebanyak 100 H2O.
ml sehingga endapan akan terurai Penambahan konsentrasi akan
menjadi asam oksalat dan kalsium mempunyai pengaruh terhadap hasil asam
sulfat. oksalat yang diperoleh yaitu konsentrasi
3. Menyaring hasil uraian dan mengambil semakin tinggi asam oksalat yang diperoleh
filrat 25 ml kemudian dimasukkan semakin banyak,tetapi setelah tercapai
kedalam erlenmeyer 50 ml dan pada kondisi optimum hasilnya akan turun
memanaskan sampai70 C atau menjadi lebih kecil. Penggunaan
4. Kemudian didinginkan dalam air es 24 NaOH tertalu pekat menyebabkan
jam sehingga terbentuk endapan asam terbentuknya CO2 danH2O.
oksalat yang berupa kristal jarum Semakin lama waktu operasi maka
berwarna putih. asam oksalat yang terbentuk akan semakin
5. Menyaring endapan dan mengering-kan banyak sampai waktu tertentu. Hal ini dapat
dalam oven, kemudian menimbang dan dilihat dari hasil percobaan yang telah
mencatat hasilnya. dilakukan, yaitu untuk waktu yang lebih
lama asam oksalat yang dihasilkan juga
Analisa asam oksalat lebih banyak tetapi setelah mencapai
kondisi yang optimum hasilnya akan turun

Jurnal Kimia dan Teknologi Vol. 5 No. 2 77 ISSN 0216 163 X


menjadi lebih sedikit, karena terjadi reaksi Hasil Asam Oksalat Secara Pengkristalan
lanjut.
Konsentrasi Berat
Waktu
Tabel .1 NaOH asam oksalat
(menit )
Berat Asam Oksalat Secara Pengkristalan (%) (% )
50 30 2,06
Konsentrasi Berat
Waktu 40 2,80
NaOH asam oksalat
(menit ) 50 2,66
(%) (gram )
50 30 0,29 60 2,18
40 0,43 60 30 2,18
50 0,39 40 2,92
60 0,34 50 2,78
60 30 0,33 60 2,33
40 0,46 70 30 2,26
50 0,43 40 3,05
60 0,37 50 2,86
70 30 0,35 60 2,52
40 0,47 80 30 2,46
50 0,44 40 2,85
60 0,38 50 2,65
80 30 0,37 60 1,92
40 0,42
50 0,41
60 0,31

Gambar 2
Grafik Hubungan Waktu Operasi dan Konsentrasi
terhadap Berat Asam Okslat yang Terbentuk (%)

KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Gambar 1 1. Pembuatan asam oksalat ternyata
Grafik Hubungan Waktu Operasi dan Konsentrasi dapat diperoleh dari bahan baku
terhadap Berat Asam Okslat yang Terbentuk kertas bekas koran dengan
(gram) menggunakan pelebur NaOH.
2. Proses pembentukan asam oksalat
dari kertas bekas koran diperoleh
Tabel 2 hasil optimum pada konsentrasi
Jurnal Kimia dan Teknologi Vol. 5 No. 2 78 ISSN 0216 163 X
NaOH 40 %, waktu peleburan 70 Kirk and Othmer. 1981. Encyclopedia of Chemical
menit, dengan diperoleh berat asam Technology. vol 17. New York: The
oksalat sebanyak 0,47 gram dan % Interscience Encyclopedia, Inc
hasil asam oksalat sebesar 3,05 %. Pudjaatmaka .A. H dan Qodratillah. 2002. Kamus
Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA Sudarmadji.S, Haryono. B dan Suhardi. 1997.
Prosedur Analisa untuk Bahan Makanan dan
Agra,I.B, Warnijati, S dan Suhendro, B. 1970. Pertanian. edisi empat. Yogyakarta : Liberty.
Pembuatan asam oksalat dan formiat dari zat- Sudarmanto, dkk. 1992. Analisa Karbohidrat.
zat buangan. Forum teknik Yogyakarta: Pusat Antar Universitas Pangan
Day,R.A dan Underwood,A.L.1982. Analisa kimia dan Gizi. UGM.
kuntitatif. edisi kelima. Jakarta: Erlangga. Stephenson.J.N. 1950. Pulp and Paper Manufacture .
Harjadi.W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Volume 1. New York : Mc-Graw Hill Book
Gramedia. Company, Inc.

Jurnal Kimia dan Teknologi Vol. 5 No. 2 79 ISSN 0216 163 X

Anda mungkin juga menyukai