Anda di halaman 1dari 2

A.

TOPIK
Praktikum Mengamati Gerak Bakteri
B. TUJUAN
1. Untuk Menentukan ada atau tidak adanya kemampuan gerak bakteri
2. Untuk mengamati gerak bakteri
C. DASAR TEORI
Pergerakan bakteri berdasarkan mekanisme gerak bakteri dapat didasari oleh ada atau
tidaknya alat gerak.Dengan begitu dapat pergerakan bakteri dapat digolongkan dalam bakteri
yang bersifat motil dan bersifat non motil. Bakteri motil mempunyai alat gerak berupa flagel,
karena ukurannya yang kecil maka terkadang flagel tidak dapat dilihat dengan mikroskop.
Flagel bergerak dengan cara memutar. Untuk bakteri yang tidak memiliki alat gerak
umumnya bergerak secara menggelinding (meluncur) dan akan bergerak bila ada kontak
terhadap benda padat (Dwijoseputro, 1978).
Penyusunan flagel (cemeti) pada sel bakteri merupakan ciri khas bagi eubakteria yang
bergerak. Flagela-falgela tersebut disematkan secara polar atau lateral pada bakteri-bakteri
yang berbentuk batang. Diantara bakteri yang berflagel monopolar, hanya sedikit yang
dilengkapi dengan flagel tunggal (monotrich) sehingga flagelnya tebal sekali, misalnya
pada Vibrio metshnikovii. Flagel yang nampak dan berfungsi sebagai flagel tunggal pada
kebanyakan bakteri yang berflagel monopolar atau bipolar adalah berkas berkas flagel yang
terdiri dari 2-50 flagel (politrich). Bakteri yang berflagel monopolar politrich disebut
juga ophotrich, misalnya pada Pseudomonas dan Chromatium. Yang berfalgel bipolar
politrich dinamakan flagel amphitrich, misalnya pada Spirillum. Flagel pada bakteri
peritrich, misalnya pada Enterobacteriaceae, Bacillaceae dan lain-lain, tersemat di sepanjang
sel atau pada semua sisi. (Schlegel, 1994).
Fungsi umum flagela pada bakteri adalah sebagai alat untuk pergerakan . Flagela bukan
merupakan alat untuk bertahan hdup. Flagela dapat dipisahkan dengan guncangan atau
dengan putaran dalam alat pengocok seperti sentrifugal. Sel tetap hidup dan motilitas terjadi
dengan pertumbuhan kembali flagela. Sel bakteri berflagela dapat menghampiri sumber
nutrisi dan menghindari racun dengan menghampiri suatu kemoreaktan atau meninggalkan
senyawa yang tidak diinginkan. Pergerakan sel oleh flagela mendorong sel dengan putaran
melingkar searah sumbu panjangnya seperti baling-baling putaran flagel dikuatkan oleh arus
listrik. Fungsi flagela dibangun oleh respon kemotaktik, menunjukkan suatu sistem regulasi
sensori umpan balik (Schlegel, 1994)
Dalam mengamati pergerakan bakteri di bawah mikroskop harus dibedakan antara
pergerakan sejati yang disebabkan oleh flagella dengan pergerakan Brown (Brownian
motion) yang terjadi juga pada sel yang telah mati. Pergerakan brown adalah pergerakan yang
terjadi pada semua benda kecil di dalam air, disebabkan oleh pergerakan molekul air yang
dipindahkan ke benda-benda kecil tersebut. Bakteri yang memperlihatkan pergerakan Brown,
gerakannya tidak teratur dan tidak terarah. Hanya benda-benda kecil yang memperlihatkan
pergerakan Brown sedangkan bakteri yang berukuran besar dan khamir pergerakannya kecil
sekali atau tidak ada sama sekali. (Fardiaz, 1992).
D. DISKUSI
1. Keuntungan apakah yang diperoleh melalui penggunaan metode tetesan bergantung
dalam pengamatan gerak bakteri?
Jawab: dengan metode tetesan bergantung dalam pengamatan gerak bakteri dapat
diperoleh keuntungan sebagai berikut.
a. Tidak membatasi bakteri dalam bergerak, karena adanya aquadest yang menggantung
dapat memberikan ruangan.
b. Melalui preparat tetes gantung sel bakteri tidak akan mati terhimpit kaca penutup dan
kaca benda, karena pada metode ini kaca benda yang digunakan adalah kaca benda
yang cekung pada bagian tenganya.
c. Lebih mudah mengamati gerak sel bakteri karena sel-sel bakteri hanya bergerak
sebatas tetesan aquades.
2. Bagaimanakah ciri-ciri gerakan bakteri?
Jawab: Cara gerak bakteri ada dua, yaitu gerak aktif dan pasif. Pada gerak aktif yaitu
gerak berpindah tempat dengan menggunakan flagel. Sedangkan gerak pasif yaitu gerak pada
bakteri yang tidak mempunyai flagel, tetapi gerakannya disebabkan oleh pergerakan molekul
air yang saling bertumbukan yang disebut dengan gerak brown.

E. DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro. 1978. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan

Fardiaz, Srikandi.1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta.PT Gramedia Pustaka Utama.

Schlegel, Hans G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai