TINJAUAN PUSTAKA
Bila dua atau lebih zat yang tidak bereaksi dicampur, campuran yang terjadi
1. Campuran kasar, contoh campuran tanah dengan pasir, gula dan garam, dan
sebagainya.
2. Dispers koloid, contoh larutan tanah liat dan air, Fe(OH)3, dan sebagainya.
3. Larutan sejati, contoh larutan gula dalam air, garam dalam air, dan
sebagainya.
Dua jenis campuran yang pertama bersifat heterogen dan dapat dipisahkan
secara mekanis, sedang larutan bersifat homogen dan tidak dapat dipisahkan secara
mekanis. Atas dasar ini, larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua
zat atau lebih. Keadaan fisika larutan dapat berupa gas, padat atau cair, dengan
perbandingan yang berubah-ubah pada jarak yang luas. Larutan terdiri atas zat yang
dilarutkan atau solute dan pelarut atau solvent. Untuk larutan gula dalam air, gula
merupakan zat pelarut dan air sebagai pelarutnya. Untuk larutan alkohol dalam air,
tegantung zat yang banyak. Karena itu dapat dikatakan larutan air dalam alkohol atau
Larutan ada yang jenuh, tidak jenuh dan lewat jenuh. Larutan disebut jenuh
pada temperatur tertentu, bila larutan tidak dapat melarutkan lebih banyak zat
terlarut. Bila jumlah zat terlarut kurang dari ini, disebut larutan tidak jenuh dan bila
lebih disebut lewat jenuh. Zat yang dapat membentuk larutan lewat jenuh, misalnya
(M) jumlah mole solute dalam 1 lt larutan. Normalitas (n) adalah jumlah gram
berubah, tergantung pada reaksinya. Jika suatu zat mengandung n A mol zat A dan nB
nA nA
A= B=
nA + nB
nA + nB
kemungkinan larutan banyak sekali, tetapi yang penting ialah larutan biner.
Larutan ini terjadi bila cairan menguap atau zat padat menyublim dalam
suatu gas, jadi larutannya berupa uap dalam gas. Jumlah uap yang terjadi terbatas,
karena tekanan uap zat cair dan zat padat tertentu untuk tiap temperatur.
Larutan antara zat padat dan zat padat dapat berupa campuran sebagian atau
temperatur.
6. Larutan Zat Padat dalam Cairan
Daya larut zat padat dalam cairan tergantung jenis zat terlarut, jenis pelarut,
temperatur dan sedikit tekanan. Batas daya larutnya ialah konsentrasi larutan jenuh .
konsentrasi larutan jenuh untuk bermacam-macam zat dalam air sangat berbeda,
tergantung jenis zatnya. Umumnya daya larut zat-zat anorganik dalam air lebih besar
Kelarutan sangat penting mendasar dalam sejumlah besar disiplin ilmu dan
transportasi polutan. Kelarutan padat, cair atau zat kimia gas disebut zat terlarut yang
larut dalam padat, cair atau pelarut gas untuk membentuk larutan homogen zat
terlarut dalam pelarut. Kelarutan zat fundamental tergantung pada pelarut yang
digunakan serta pada suhu dan tekanan. Luasnya kelarutan zat dalam pelarut tertentu
diukur sebagai konsentrasi saturasi mana menambah zat terlarut tidak meningkatkan
konsentrasi obat yang diinginkan dalam sirkulasi sistemik. Saat ini hanya 8%
dari obat baru yang memiliki kelarutan dan permeabilitas yang tinggi.
Peningkatan kelarutan senyawa obat adalah tugas yang sangat menantang dalam
pengembangan obat, hampir 40% dari senyawa kimia baru yang ditemukan
zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu. Kelarutan suatu senyawa
tergantung pada sifat fisika kimia zat pelarut dan zat terlarut, temperatur, pH larutan,
tekanan untuk jumlah yang lebih kecil tergantung pada hal terbaginya zat terlarut.
Bila suatu pelarut pada temperatur tertentu melarutkan semua zat terlarut sampai
batas daya melarutkannya larutan ini disebut larutan jenuh (Herlina, 2008).
Kelarutan air dalam hidrokarbon, bahkan pada suhu tertentu, dapat
memiliki kepentingan praktis yang besar. Misalnya, bensin harus lembab atau avtur
dingin, air terlarut di dalamnya dapat membekukan dan memblokir saluran bahan
bakar atau pipa. Dengan demikian, prediksi kelarutan perubahan air di hidrokarbon
Persamaan untuk kesetimbangan antara sedikit larut padat di sisi sebelah kiri
Kc = [Ca2+][ F-]2
adalah sama dengan produk dari konsentrasi ion dalam larutan (masing-masing
pangkat dari koefisien dalam persamaan yang seimbang) dan biasanya disebut
sebagai produk kelarutan konstan atau kelarutan produk dan diwakili oleh simbol
dari ion yang dipisahkan dan terdapat padatan tidak larut di bagian bawah wadah.
[Ag+][ Cl-]
K=
[ AgCl(s)]
Melihat bahwa konsentrasi zat padat murni dari jumlah zat padat yang ada.
Dengan kata lain, konsentrasi padat adalah konstan dan karena itu dapat dimasukkan
produk kelarutan konstan atau Ksp. Karena produk kelarutan konstan sama dengan
daya sebesar koefisien dalam persamaan seimbang (Humiston and James, 1975).
Daya larut suatu zat dalam zat lain, dipengaruhi oleh jenis zat pelarut,
temperature dan tekanan. Zat-zat dengan struktur kimia yang mirip, umumnya dapat
saling bercamput baik, sedang yang tidak, biasanya sukar bercampur (like dissolves
like). Air dan alkohol bercampur sebagian (partially miscible), sedang air dengan
tergantung dari panas pelarutan. Bila panas pelarutan negative, daya larut turun
dengan naiknya temperature. Bila panas pelarutan positif, daya larut naik dengan
naiknya temperature. Tekanan tidak begitu berpengaruh terhadap daya larut zat padat
dan zat cair, tetapi berpengaruh pada daya larut gas (Sukardjo, 2002).