H311 15 025 Vitamin merupakan suatu senyawa yang telah lama dikenal oleh peradaban manusia. Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa yang dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh. Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C. Jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus. 1. Piridoksin (Vitamin B6) Piridoksin (vitamin B6) paling banyak terdapat di dalam kecambah, gandum, kacang- kacangan, kentang, dan pisang. Sedangkan susu, telur, sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Fungsi piridoksin (vitamin B6) secara umum adalah untuk pembentukan sel darah merah, untuk mengoptimalkan fungsi otak, sintesa protein, dan pemecahan protein. Selain fungsinya tersebut, piridoksin juga memegang peranan penting dalam hal metabolisme asam amino. 2. Biotin (Vitamin B7) Biotin (vitamin B7) merupakan co-enzim yang membantu metabolisme asam lemak, leusin, dan karbohidrat. Biotin dapat ditemukan pada kacang-kacangan, kembang kol, kuning telur, jamur, pisang, ayam, ikan dan cokelat. Adapun Fungsi Biotin diantaranya: Membantu sintesis karbohidrat dan asam lemak. Meningkatkan metabolisme energi. Membantu sintesis asam amino dan glukosa. Meningkatkan pertumbuhan rambut dan kuku, dll. 3. Kobalamin (Vitamin B12) Kobalamin (Vitamin B12) hanya ditemukan di dalam daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran (vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Kobalamin (Vitamin B12) berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat syaraf. 4. Asam Folat (Vitamin B9) Folat terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah folat berasal dari kata latin folium, yang berarti daun hijau), hati, daging tanpa lemak, biji- bijian, kacang-kacangan, dan jeruk. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang. 5. Asam Askorbat (Vitamin C) Sumber vitamin C adalah Jambu biji, kiwi, kelengkeng, pepaya, paprika merah, brokoli, kubis, strawberi, kembang kol, jeruk, tomat, cabe, apel, sayuran hijau, kentang wortel, ubi jalar, dan blewah. Vitamin C membantu spesifik enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan, membentuk kolagen, serat, dan struktur protein. Vitamin C juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat besi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerusakan pada vitamin meliputi suhu, pH, oksigen, katalis logam, enzim dan sinar. Berikut ini adalah tinjauan kerusakan vitamin pada bahan makan: Piridoksin (vitamin B6) akan hilang sebanyak 45% pada daging dan 20-30% pada sayur yang dipanaskan. Akan tetapi vitamin ini akan stabil selama proses pasteurisasi susu. Biotin (Vitamin B7) yang diperlukan dalam siklus krebs untuk merubah asam suksinat menjadi asam fumarat. Biotin stabil pada panas, oksigen, dan cahaya tetapi tidak stabil pada asam kuat dan larutan basa. Kobalamin (Vitamin B12), agar dapat berfungsi aktif harus mengadung kobalt pada pusat cincin corrin.Vitamin tersebut stabil pada pH 4-6 dan pada suhu tinggi. Asam Folat (Vitamin B9), folat mudah rusak pada pemanasan, dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang. Asam Askorbat (Vitamin C), struktur seperti komponen karbohidrat dengan sifat asam. Vitamin ini stabil dalam keadaan kering, tetapi mudah mengalami kerusakan akibat oleh oksidasi dalam suasana basa. Faktor- faktor yang mempengaruhi kerusakan vitamin C meliputi suhu, pH, oksigen, katalis logam, sinar, enzim, konsentrasi awal vitamin C, dan rasio asam askorbat dan asam dehidroaskorbat. Kehilangan vitamin dalam bahan makanan dapat dicegah dengan berbagai cara antara lain: 1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi 2. Waktu memasak tidak terlalu lama 3. Menggunakan air pemasak sedikit mungkin 4. Memotong bahan makanan tidak terlalu kecil sehingga vitamin pada bahan makanan tidak banyak yang keluar. 5. Panci harus ditutup pada saat memasak 6. Sisa air perebus digunakan kembali 1. Bagaimana dosis vitamin pada bahan makanan ? 2. Bagaimana katalis logam dapat merusak vitamin ? 3. Mengapa piridoksin stabil dalam pasteurisasi susu ? 2. Vitamin b6 =2,5-10 mg per hari vit b7 = 30-60 mikrogram per hari vit b9 = 15 mg per hari vit b12 = 1,5 mg per hari vit c = 25-300 mg per hari 3. Didalam vitamin terdapat logam, jdi mengapa katalis logam dapat merusak vitamin karena apabila katalis logam masuk ke dalam vitamin maka katalis logam tersebut akan menggantikan posisi logam yang berada di dalam vitamin sehingga dapat merusak vitamin tersebut. 1. Piridoksin stabil dalam proses pasteurisasi susu karena pada proses tersebut pemanasan yang dilakukan berlangsung relatif singkat.