Anda di halaman 1dari 13

OLEH:

ANDI GITA TENRI SUMPALA


H311 15 025
Vitamin merupakan suatu senyawa yang
telah lama dikenal oleh peradaban manusia.
Sudah sejak ribuan tahun lalu, manusia telah
mengenal vitamin sebagai salah satu senyawa
yang dapat memberikan efek kesehatan bagi
tubuh.
Secara garis besar, vitamin dapat
dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang
larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin
yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan
vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K
bersifat larut dalam lemak.
Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam
air, yaitu B dan C. Jenis vitamin larut dalam air
hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran
makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh
tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam
aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh.
Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal
inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air
secara terus-menerus.
1. Piridoksin (Vitamin B6)
Piridoksin (vitamin B6) paling banyak
terdapat di dalam kecambah, gandum, kacang-
kacangan, kentang, dan pisang. Sedangkan
susu, telur, sayur, dan buah mengandung
sedikit vitamin B6.
Fungsi piridoksin (vitamin B6) secara
umum adalah untuk pembentukan sel darah
merah, untuk mengoptimalkan fungsi otak,
sintesa protein, dan pemecahan protein. Selain
fungsinya tersebut, piridoksin juga memegang
peranan penting dalam hal metabolisme asam
amino.
2. Biotin (Vitamin B7)
Biotin (vitamin B7) merupakan co-enzim
yang membantu metabolisme asam lemak,
leusin, dan karbohidrat. Biotin dapat ditemukan
pada kacang-kacangan, kembang kol, kuning
telur, jamur, pisang, ayam, ikan dan cokelat.
Adapun Fungsi Biotin diantaranya:
Membantu sintesis karbohidrat dan asam
lemak.
Meningkatkan metabolisme energi.
Membantu sintesis asam amino dan glukosa.
Meningkatkan pertumbuhan rambut dan
kuku, dll.
3. Kobalamin (Vitamin B12)
Kobalamin (Vitamin B12) hanya ditemukan
di dalam daging hewan dan produk-produk
hewani. Orang yang hanya makan sayuran
(vegetarian) dapat melindungi diri sendiri
melawan defisiensi (kekurangan) dengan
menambah konsumsi susu, keju dan telur.
Kobalamin (Vitamin B12) berperan penting
pada saat pembelahan sel yang berlangsung
dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara
lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat
syaraf.
4. Asam Folat (Vitamin B9)
Folat terdapat luas dalam bahan makanan
terutama dalam bentuk poliglutamat. Folat
terutama terdapat didalam sayuran hijau (istilah
folat berasal dari kata latin folium, yang berarti
daun hijau), hati, daging tanpa lemak, biji-
bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.
Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel
darah merah dan sel darah putih dalam
sumsum tulang.
5. Asam Askorbat (Vitamin C)
Sumber vitamin C adalah Jambu biji, kiwi,
kelengkeng, pepaya, paprika merah, brokoli,
kubis, strawberi, kembang kol, jeruk, tomat,
cabe, apel, sayuran hijau, kentang wortel, ubi
jalar, dan blewah.
Vitamin C membantu spesifik enzim
dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga
bekerja sebagai antioksidan, membentuk
kolagen, serat, dan struktur protein. Vitamin C
juga meningkatkan ketahanan tubuh terhadap
infeksi dan membantu tubuh menyerap zat
besi.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerusakan
pada vitamin meliputi suhu, pH, oksigen, katalis logam,
enzim dan sinar.
Berikut ini adalah tinjauan kerusakan vitamin pada
bahan makan:
Piridoksin (vitamin B6) akan hilang sebanyak 45% pada
daging dan 20-30% pada sayur yang dipanaskan. Akan
tetapi vitamin ini akan stabil selama proses pasteurisasi
susu.
Biotin (Vitamin B7) yang diperlukan dalam siklus krebs
untuk merubah asam suksinat menjadi asam fumarat.
Biotin stabil pada panas, oksigen, dan cahaya tetapi tidak
stabil pada asam kuat dan larutan basa.
Kobalamin (Vitamin B12), agar dapat berfungsi aktif harus
mengadung kobalt pada pusat cincin corrin.Vitamin
tersebut stabil pada pH 4-6 dan pada suhu tinggi.
Asam Folat (Vitamin B9), folat mudah rusak pada
pemanasan, dianjurkan tiap hari makan buah dan sayur
mentah, atau sayur yang dimasak tidak terlalu matang.
Asam Askorbat (Vitamin C), struktur seperti
komponen karbohidrat dengan sifat asam.
Vitamin ini stabil dalam keadaan kering,
tetapi mudah mengalami kerusakan akibat
oleh oksidasi dalam suasana basa. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kerusakan vitamin
C meliputi suhu, pH, oksigen, katalis logam,
sinar, enzim, konsentrasi awal vitamin C, dan
rasio asam askorbat dan asam
dehidroaskorbat.
Kehilangan vitamin dalam bahan makanan
dapat dicegah dengan berbagai cara antara lain:
1. Menggunakan suhu tidak terlalu tinggi
2. Waktu memasak tidak terlalu lama
3. Menggunakan air pemasak sedikit mungkin
4. Memotong bahan makanan tidak terlalu
kecil sehingga vitamin pada bahan makanan
tidak banyak yang keluar.
5. Panci harus ditutup pada saat memasak
6. Sisa air perebus digunakan kembali
1. Bagaimana dosis vitamin pada bahan
makanan ?
2. Bagaimana katalis logam dapat merusak
vitamin ?
3. Mengapa piridoksin stabil dalam
pasteurisasi susu ?
2. Vitamin b6 =2,5-10 mg per hari
vit b7 = 30-60 mikrogram per hari
vit b9 = 15 mg per hari
vit b12 = 1,5 mg per hari
vit c = 25-300 mg per hari
3. Didalam vitamin terdapat logam, jdi
mengapa katalis logam dapat merusak vitamin
karena apabila katalis logam masuk ke dalam
vitamin maka katalis logam tersebut akan
menggantikan posisi logam yang berada di
dalam vitamin sehingga dapat merusak vitamin
tersebut.
1. Piridoksin stabil dalam proses pasteurisasi
susu karena pada proses tersebut pemanasan
yang dilakukan berlangsung relatif singkat.

Anda mungkin juga menyukai