Atas dasar alasan di atas, RW 015, melaui PKK mulai aktif kembali untuk
menggerakkan warganya agar menanam tanaman yang dapat berfungsi
sebagai obat. Setiap warga diwajibkan menanam TOGA minimal 3 (tiga )
jenis tanaman obat. Tidak ada ketentuan tanaman apa yang harus
ditanam. Tiap warga boleh menanam apa saja yang mereka anggap
penting. Dengan cara ini ternyata sangat menguntungkan masyarakat,
karena di lapangan ada demikian banyak variasi tanaman yang dimiliki
warga dengan fungsi yang sangat beragam. Keragaman tersebut
berdampak pada banyaknya jenis penyakit yang dapat dicegah atau
disembukan oleh tanaman-tanaman tersebut.
Saat ini PKK RW 015 Komplek Bumi Nasio Indah memiliki lebih kurang 140
jenis tanaman obat-obatan. Terdiri dari tanaman yang memang
merupakaan tanaman obat maupun yang berupa tanaman sayuran serta
tanaman buah yang berkasiat mengobati. TOGA yang diprakarsai oleh
PKK RW 015 ini dikelola oleh pengurus PKK bersama-sama dengan
masyarakat yang mempunyai komitmen dan kepentingan yang sama.
Walaupun jika dilihat dari sisi jumlah tanaman TOGA PKK RW 015 bisa
dianggap kurang memadai , namun demikian karena jenis tanaman yang
ada rata-rata memiliki manfaat yang beragam dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat, maka tanaman tersebut saat ini sudah dapat
dianggap memadai. Namun demikian para pengelola TOGA tidak akan
berhenti sampai disini, kami masih akan terus mengembangkan dan
memperbanyak jenis tanaman terutama tanaman yang banyak
dibutuhkan masyarakat. Pengembangan ini sangat dimungkinkan karena
ketersediaan lahan yang cukup luas, dibarengi dengan komitmen dari
pengurus PKK yang tinggi dan hubungan diantara pengelola yang sangat
solid. Tanaman yang ditanam di lahan tersebut sebagian besar berasal
dari warga. Tanaman-tanaman rambat dan pohon-pohon dengan tinggi
yang relative rendah umumnya diberikan secara sukarela oleh warga,
sedangkan pohon-pohon besar seperti mangga, rambutan dan jambu
adalah sumbangan dari tiap RT di wilayah RW 015.
Pemanfaatan TOGA
Sejauh ini tanaman obat baik yang dikelola PKK RW 015 komplek Bumi
Nasio Indah maupun yang ditanam di halaman rumah sendiri, sudah
memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan warga di lingkungan
komplek. Tidak hanya untuk penyakit-penyakit ringan, seperti batuk,
masuk angin, luka, bisul, mata sakit, mimisan, menghilangkan bau badan
dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Tapi juga untuk penyakit yang
relative serius seperti diabetes militus, asam urat, kolesterol tinggi,
Demam Berdarah dll. Ini bisa dimengerti, karena dengan memanfaatkan
tanaman obat di rumah sendiri maupun di kebun PKK, selain mudah
didapat, juga hampir tanpa biaya. Oleh karena itu tidak mengherankan
jika antusiasme warga untuk menanam TOGA demikian tinggi. Ini dapat
dibuktikan dengan melihat prosetase warga yang mempunyai TOGA di
lingkungan RW 015 demikian tinggi, yaitu lebih kurang 80 % (lihat dalam
lampiran tentang Peta TOGA).
meminum jus jambu merah dan air rebusan daun ubi dapat
meningkatkan trombosit pada penderita DBD
Daun jarak untuk menyembuhkan luka Tanaman gingseng memperkuat daya tahan
tubuh
Tanaman toga juga sangat membatu dalam kegiatan POSYANDU, yaitu dalam
upaya meningkatkan gizi anak balita
Kegiatan
Dalam rangka pengelolaan dan pengembangan TOGA secara
berkelanjutan, maka pengurus PKK bersama kader serta warga Bumi
Nasio Indah, khusunya yang ada di RW 015, telah membuat perencanaan
kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama. Kebersamaan merupakan
factor penting di sini, selain untuk menjalin silahturami juga dapat
diajadikan ajang tukar pikiran, untuk memperluas jaringan dan untuk
membangun kekompakan.
Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka penanaman, pemeliharaan dan
pengembangan TOGA PKK RW 015, komplek Bumi Nasio Indah adalah sbb:
1. Kegiatan penanaman
Kegiatan dalam fase ini pada masa-masa awal adalah merupakan tahap
kegiatan yang paling berat, yitu:
Penyiapan lahan. Pada awalnya lahan yang disediakan hanya berkisar
antara 70 m persegi. Meskipun demikian dalam tahap ini kami dituntut
kerja lebih keras, selain karena tanahnya merupakan tanah liat juga
karena lahan yang disediakan adalah lahan yang penuh urugan puing.
Sehingga dari waktu kewaktu kami harus menyingkirkan batu-batu secara
bertahap, agar dapat ditanami.
2. Penyediaan bibit dan tanaman. Fase ini pada awal berdirinya TOGA, kami
anggap fase yang memprihatinkan. Ini karena kami tidak ingin menyedot
kas PKK yang memang tidak besar. Walhasil untuk mendapatkan bibit dan
tanaman kami, pengurus PKK bergerilya kerumah-rumah warga untuk
memohon agar merelakan beberapa tanamannya berpindah tempat ke
lahan yang akan kami garap. Puji syukur kepada Allah karena warga
sangat mendukung dan mensuport kami dengan tanaman dan bibit gratis.
Jadilah kami menanam tanaman obat hanya dengan modal tenaga, tanpa
mengeluarkan uang
3. Pemupukan. Untuk urusan pemupukan, diawal kegiatan kami terpaksa
minta sumbangan pupuk dari beberapa RT. Dan hasilnya cukup memadai
karena semua upaya pembibitan dan tanaman baru mendapat jatah
pupuk.
4. Selanjutnya adalah penyiraman tanaman. Lahan yang tidak besar
memudahkan kami dalam menyiram tanaman, namun karena pada
awalnya yang terlibat masih sangat terbatas jadi terpaksa tiap hari harus
datang ke kebun PKK tersebut untuk menebar air kehidupan bagi
tanaman.
6. Kerja bakti.
Kerja bakti dilakukan sebulan sekali. Biasanya dilaksanakan pada minggu
ke tiga. Dan pada saat ini dapat dikatakan bahwa semua pekerjaan telah
berjalan sebagaimana yang kita harapkan. Mudah-mudahan komitmen
dari semua pihak yang terkait tidak pernah pudar.
Untuk kesinambungan perawatan dan pengelolaan TOGA, telah dibuat
1. jadwal bagi para petugas yang akan bekerja di kebun
2. Kesepakatan bersama dalam perawatan, pengelolaan serta
pengembangan TOGA
Upaya Pengembangan
Tahun 2014 para pengurus dan kader PKK RW 015 tertantang untuk
mengembangkan sayapnya dengan usaha pembibitan kecil-kecilan.
Disamping itu juga usaha penjualan produk olahan hasil kebun.
Pada saat ini selain pembibitan sudah ada beberapa produk makanan dan
minuman sehat yang dihasilkan oleh kader PKK dan dipasarkan dalam
scope terbatas, antara lain:
1. Jamu tradisional berbentuk minuman
2. Jamu tradisional yang berupa bubuk yang sudah dikemas sederhana
3. Sirup dari bahan tanaman obat
4. Makanan olahan berbahan dasar ubi, seperti: Kroket ubi, pudding ubi,
kue mangkok dari ubi, biji salak dari ubi. Ini sudah dipasarkan
5. Makanan olahan berbahan dasar bayam, seperti: peyek bayam dan kripik
bayam
6. Makanan olahan berbahan dasar singkong, seperti kripik sanjai dan kripik
singkong.
Demikian sekilas profil TOGA PKK RW 015, Komplek Bumi Nasio Indah,
Kelurahan