Anda di halaman 1dari 9

Obat obatan emergensi

a. Obat-Obat Hemodinamik
Obat-obatan jantung dipengaruhi oleh:
- Tropik : mempengaruhi kontraktilitas miokard
- Atropik : mempengaruhi heart rate
- Inotropik : mempengaruhi kecepatan hantaran impuls
Kegagalan sirkulasi bisa disebabkan oleh inadekuat preload, gagal jantun
g, maldistribusi
(mis. Pada shock sepsis dan anafilaksis). Bila kegagalan sirkulasi mene
tap setelah loading
cairan optimal, maka perlu dipertimbangkan obat-obat inotopik aktif untu
k meningkatkan
kontraktilitas miokard.
CO = SV x HR
Preload Afterload Kontraktilitas
Inotropik dibagi dalam 2 golongan:
- Katekolamin : Dopamin, dobutamin, epinephrine dan nor-epinephrine
- Nonkatekolamin: Digitalis, Milrinon, Ca-chloride
1. Adrenaline/Epinephrine
Efek: menaikkan laju nadi dan tekanan darah, vasokinstriksi, bronkodilat
asi melalui
sistem saraf simpatis reseptor alpha dan beta.
Sediaan: Obat injeksi dalam ampul 1:1000 dan 1:10.000
Indikasi: Asistole, anapilaksis, gagal jantung, vasokonstriktor
Rute Dosis dewasa Dosis Pediatric
IV Cardiac arrest 1 mg (dapat diberikan
intracardiac), atau 0,1 ml/kgBB,
1:10.000 larutan adrenalin titrasi
0,1 ml/kgBB, larutan
1:10.000 (bisa
intracardiaca pada
cardiac arrest
Infus 25mg dalam 250 ml dextrose 5%
mulai dengan 5mg/mnt dinaikkan
sampai mencapai hasil yang
diharapkan
0,1 ml/kgBB, larutan
1:10.000, dapat diulang
setelah 15 menit
SC/IM 0,1-0,15 ml larutan, 1:1000 dapat
diulang setelah 15 menit

E.T 2 x dosis intravena


Lama Kerja: pendek, hanya beberapa menit dalam pemberian intravena
Efek Samping: Hipertensi, aritmia, iskemik jantung, fibrilasi ventrikel
Peringatan: Penderita jantung, aritmia, penderita yang mendapat infuse a
drenalin harus
dimonitor dengan ketat (lebih baik dengan arterial line) dan obat sebaiknya dibe
rikan lewat
vena sentral
2. Noradrenalin
Efek: vasokonstriksi pembuluh darah, bekerja pada reseptor alfa, berefek menaikk
an TD
Sediaan: 1mg/ml (dalam 1 ampule)
Indikasi: Hipotensi karena vasodilatasi yang hebat
Dosis: larutkan 4 mg dalam 250 ml dextrose 5%, infuse dimulai dengan dosis 4-8mg
/mnt, titrasi
Lama kerja: singkat
Efek samping: hipertensi, vasokonstriksi, iskemik miokard, aritmia
3. Dopamin
Efek: merupakan inotropik kuat, menaikkan laju denyut nadi dan menguatk
an kontraksi,
melalui efek simpatis reseptor beta, meningkatkan cardiac output
Sediaan: 250 mg/5 ml dalam flacon
Indikasi: gagal jantung
Dosis: larutkan 250 mg kedalam 250-1000 dextrose 5%, dan mulai dengan
dosis 2,5
mg/kgBB/menit, dan dapat dinaikkan sesuai kebutuhan. Walaupun dapat dibe
rikan
lewat vena tepi yang besar tapi yang terbaik lewat vena sentral. Dapa
t pula
diberikan leeway syringe pump.
Lama kerja: beberapa menit
Efek samping: Takikardi, hipertensi, aritmia, iskemik jantung
Perhatian: pemberian lewat infuse dan diberikan lewat vena sentral

4. Dobutamin
Efek: merupakan ionotropik kuat, menaikkan laju HR dan menguatkan kontraksi mela
lui efek
simpatis reseptor beta jantung, meningkatkan CO
Sediaan: 250 mg/20 ml dalam flakon
Indikasi: gagal jantung
Dosis; larutkan 250 mg dalam 250-1000 ml D5% dan mulai dengan dosis
2,5 mg/kg BB per
menit dan dapat dinaikkan sesuai dengan kebutuhan. Walaupun dapat diber
ikan levat
vena tepi yang besar tapi yang terbaik lewat vena sentral, dapat juga melalui sy
ring pump.
Lama kerja: beberapa menit
Efek samping: takikardi, hipertensi, aritmia, iskhemi jantung
Peringatan: pemberian lewat infuse harus dimonitor dengan ketat dan dib
erikan nlewat
vena sentral
Indikasi: syok yang berhubungan dengan CHF, AMI, CKD
Dosis:
Ringan: 2-5 mcg/kg BB/mnt. Mengaktifkan reseptor dopaminergik,
menjadikan vasodilatasi ginjal, koroner dan serebral
Sedang: 5-10mcg/kgBB/mnt. Mengaktifkan beta reseptor sehingga dapat
meningkatkan kontraktilitas tekanan darah dan CO.
Berat: >10mcg/kgBB/mnt. Mengaktifkan reseptor alfa, membuat vasokonstriksi
pembuluh darah.
Rumus; dosis x BB x 60
jumlah mcg/cc
5. Heparin
Efek: merupakan antikoagulan potan yang bekerja terhadap potensiasi terhadap beb
erapa
faktor koagulan termasuk thrombin dan faktor x. efektifitasnya dapat di
ukur secara
laboratories yaitu APTT
Sediaan: 2500UI/ml dalam 5 ml (vial), 100 unit=1 mg.
Indikasi; prevensi dan pengobatan thrombosis vena dalam, prevensi thromb
us pada katub
protetic dan untuk pengobatan emboli pulmonum. Untuk efek terapi dapat dicek APT
T 1,5-2
kali harga normal.
Dosis; Iv: 5000Unit diikuti dengan infuse 40.000 unit/24 jam, atau 10.000 unit
tiap 6 bulan; SC:
5000 unit sebelum pembedahan kemudian 5000 unit setiap 8-12 jam.
Lama kerja: 4-6 jam
6. AMINOPHILYLLINE
Efek: Bronkodilatasi, chronotropic (mempengaruhi denyut miokard) dan inot
ropic ringan,
diuretic ringan
Sediaan: 250 mg dalam 10ml, ampul
Indikasi: Bronkodilatasi karena berbagai sebab, termasuk gagal jantung kongestif
Dosis:
IV: 4 mg/kgBB dalam 15 menit
Infus: Berikan dosis bolus diikuti infus 0,5 mg/kgBB/jam, kurang dosis
pada usia
lanjut, chirrosis hepatis atau gagal hepar atau penderita dengan pengob
atan
crythromcin atau cimetidine
Oral: 100-300 mg 3-4 kali sehari
Rectal: 360 mg suppositoria 1-2 kali sehari
Lama kerja: 6-15 jam
Efek samping: Aritmia, muntah, diuresis, merangsang SP
7. ANTACID
Efek: Karena sifatnya alkalis, dia menaikkan pH asam lambung (basa)
Sediaan: Alumunium hydrozida 500 mg tablet. Alumunium hydrozida 4% cair
. Alumunium
trisilicate 250 mg tablet. Magnesium trisilicate
Indikasi: Pengobatan simtomatis pada dispepsia yang disebabkan ulkus pep
tikum, gastritis,
duodenitis reflux esophagitis, dispepsi non ulkus dan prevensi stres ul
cus. Pada dosis efektif
untuk penyembuhan.
Dosis: Untuk pengobatan dispepsia: 1-2 tablet atau 10-20 ml. Untuk peng
obatan ulcus
pepticum 20 ml tiap 2 jam.
Lama kerja: 1-4 jam
Efek samping: Senyawa aluminium dapat menyebabkan konstipasi. Senyawa mag
nesium
dapat menyebabkan diare.
8. BUPIVACAINE (Marcain)
Efek: Obat anestesi lokal
Sediaan: 0,25%, 0,5%, 0,75%, plain atau + adrenaline dalam vial 20 ml
Indikasi: infiltrasi, plexus, epidural, spinal anestesi.
Dosis: tidak melebihi 2 mg/kgBB tiap 4 jam.
Lama kerja: 2-8 jam
Efek samping: toksis anestesi lokal
Perhatian: jangan diberikan intravena
9. CALCIUM
Efek: inotropik ringan, mengurangi efek depresi citrate pada jantung, p
ada transfusi darah
mencegah tetapi karena kadar Ca yang rendah
Sediaan: Ca gluconate dan Ca chloride 10%
Indikasi: Pada tranfusi darah (lebih dari 1 unit/5 menit pada orang d
ewasa) hiperkalemia,
tetani.
Dosis: 2-4 mg/kgBB Ca chloride; 4-8 mg/kgBB Ca gluconate
Efek samping: Bradikardi, iritasi vena dan jaringan
Perhatian: jangan diberikan melalui set yang sama dengan darah
10. CIMETIDINE
Efek: merupakan antagonis reseptor H2 yaitu untuk mengurangi sekresi asam lambun
g
Sediaan: injeksi 100mg/ml dalam ampul 2 ml. Tablet 200mg, 400 mg, 800 mg.
Indikasi: pengobatan ulkus lambung dan ulkus duodenum jinak refluks eso
fagitis dan
preventiv stress ulcus.
Dosis:
IV : 100-200 mg/jam selama 2 jam, bila perlu dapat diulang setelah 4-6 jam.
Infus: 400 mg dalam 100ml NaCl 0,9% diberikan dalam 1 jam dan diulan
g
seteah 4-6 jam. Dapat juga dengan infus kontinyu 50-100 mg/jam selama
24 jam
Oral: 400 mg 2xsehari atau dosis tunggal 800 mg selama 4-6 minggu
Lama kerja: 3-6 jam
Efek samping: Pada pemberian IV secara cepat dapat menimbulkan aritmia,
interaksi
dengan obat lain (potensiasi warfarin, phenitoin, aminophiline, ginekomasti (jar
ang))
11. DIAZEPAM
Efek: sedativa, anticonvulsi poten
Sediaan: 100mg/2ml dalam ampu
Indikasi: premedikasi sedasi, anti convulsi, anti spasmodik, prevensi halusinasi
.
Dosis:
Rute Dosis dewasa Dosis Pediatric
IV 5-20 mg, dengan efek bervariasi pada
tiap pasien, pada pasien tua lebih
sensitif
Titrasi, mulai dengan 0,1
ml/kgBB
Infus 80 mg/lt dan diberikan dalam 8 jam
PR 0,25 mg/kgBB
Lama kerja: 15 menit sampai beberapa jam, tergantung dosis
Efek samping: Mengantuk, kurang kooperatif, depresi napas atau obstruksi
terutam pada
pasien tua, kadang terjadi hipotensi. Metabolit diazepam dapat terakumul
asi pada
pemberian per infus selama beberapa hari dengan dosis tingi. Dianjurkan menurunk
an dosis
secara bertahap berdasarkan respon klinis pasien
Perhatian: pada pemberian intravena dapat menyebabkan kerusakan pada vena
dan
pada pemberian jangka lama sebaiknya digunakan jalur vena sentral, seba
iknya dihindari
pemberian intramuskuler karena absorbsinya kurang baik, selain rasanya nyeri
12. LARGACTIL
Efek: Merupakan transquiliser mayor dengan efek sedatif anti emetic dan
berguna untuk
pengobatan hiccup yang persisten. Selain itu juga merupakan vasodilator
dan
mempengaruhi homeostatis temperatur.
Sediaan: 25mg/ml dalam ampul
Indikasi: vomitus persisten, tetanus, hiccup persisten, pulmonal
Dosis: im: 25-50 mg dalam 4-8 jam.
iv: 5 mg sebagai vasodilator ringan atao 0,16 mg/kgBB/jam
Efek samping: gejala ekstra piramidal, hipotensi, takikardi, mengatuk
13. DIGOXIN
Efek: menurunkan kecepatan konduksi impuls yang melalui nodus arttrioven
trikularis.
Meningkatkan kekuatan kontraksi jantung (efek inotropic positif)
Sediaan: Injeksi: 250 mg/ml dalam ampul. Tablet: 62,5 mg, 125 mg
Indikasi: aritmia supraventrikuler, atrial fibrilasi, gagal jantung
Dosis:
IV: 0,5 mg dalam 15 menit dan diulang setelah 6 jam kemudian dilanjut
kan
pemberian peroral.
Oral: Untuk digitalis cepat mulai dengan 0,75-1,5 mg diikuti dengan 0,2
5
mgsetiap 6 jam sampai fibrilasi terkontrol. Dosis pemeliharaan: 0,25-0,5 mg/hari
.
Untuk digitalisasi lambat mulai dengan 0,25-0,75 mg/hari sampai terjadi
perbaikan kemudiandosis dituunkan. Level digoxin dalam darah 1-2
mg/liter(therapeutik)
Lama kerja: Half life: 34-51 jam dan lebih lama pada gagal ginjal
Efek samping: Pada pasien dengan insufisiensi renal atau hipokalemia bia
sanya lebih
mudah terjadi keracunan digoxin dengan gejala: mual, muntah, aritmia (s
upraventikuler,
bradikardia, dan block) Ginecomastia (sangat jarang)
Perhatian: pemebrian digoxin intravena harus pelan atau perinfus dan ha
nya pada situasi
darurat. Dosis harus diturunkan bila pasien telah mendapat obat glikoside jantun
g yang lain
dalam waktu 72 jam sebelumnya
14. EPHEDRINE
Efek: merupakan obat vasopressor dan menyebakan vasokonstriksi pembuluh
darah,
meningkatkan laju denyut nadi dan kontraktilitas melalui reseptor alpha dan beta
sehingga
menaikkan TD dan CO, juga merupakan bronkodilator ringan
Sediaan: 50 mg/ml dalam ampul
Indikasi: hipotensi karena vasodilatasi. Pemberian cairan harus selalu d
ilakukan sebelum
menggunakan vasopressor. Aman digunakan pada penderita yang sedang hamil
karena
tidak menurunkan aliran darah plasenta.
Dosis: 5-10 mg iv, dapat diulang sesuai kebutuhan
Lama kerja: 10-30 menit
Efek samping: hipertensi, aritmia, iskemik miokard, stimulasi SSP
Perhatian: hati-hati pada penderita iskemik
15. FUROSEMIDE
Efek: merupakan diuretik poten yang bekerja pada Loop of Henle
Sediaan: 20 mg/2 ml dalam ampul
Indikasi: udema pulmonum, gagal jantung, kelebihan cairan, oliguria buka
nlah indikasi
sampai dapt dipastikan bahwa penderita benar tidak kekurangan cairan
Dosis: 0,3 1 mg/kgBB. Pada gangguan renal dibutuhkan dosis yang tidak tinggi
Lama kerja: 2-4 jam
Efek samping: dapat memperburuk keadaan hipovolumia pada pasien dehidrasi
,
hipokalemia
16. GLYCERYL TRINITRATE
Efek: menyebabkan relaksasi otot polos sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh da
rah vena,
pada dosis yang besar juga menyebabkan dilatasi arteri koroner
Indikasi: iskemia miokard, gagal jantung.
Sediaan: 25 mg/ 10 ml dalam vial; Tablet 0,3 mg
Dosis: Sublingual: 0,3-0,6 mg sesuai kebutuhan.
Infus: 50 mg dilarutkan dalam 250 dextrose 5% titrasi juga dapat dibe
rikan dengan syringe
pump
Lama kerja: singkat
Efek samping: takikardia, hipotensi, sakit kepala
Perhatian: pemberian lewat infus harus dimonitor dengan sangat ketat da
n obat diberikan
lewat vena sentral
17. HYDROCORTISONE
Efek: menekan reaksi inflamasi, mempunyai efek mineral coricoid lemah
Indikasi: asma akut, shock anaphylactic, reaksi alergi, reaksi obat, re
aksi transfusi, terapi
insufisiensi adrenal, menekan proses inflamasi beberapa penyakit
Sediaan: 100 mg/ 2ml dalam vial; Tablet 10 mg, 20 mg
Dosis: Dewasa: IV: 100-500 mg tiap 25 mg
Oral: 20-30 mg/hari dalam dosis terbagi
Pediatric: sampai umur 1 tahun 25mg; 1-5 tahun 50mg; 6-12 tahun 100mg
Lama kerja: onset: 2 jam, durasi 12 jam
Efek samping: pengobatan jangka panjang: hipertensi, kelemahan otot, oste
oporosis, ulcus
pepticum. Perubahan netral dapat terjadi seperti: euphoria dan disphoria
. Gangguan
pertumbuhan pada anak. Pada pengobatan lama dapat juga terjadi supresi
kelenjar
adrenal (pada dosis tinggi)
Perhatian: untuk mencegah efek withdrawal, maka perlu dilakukan tapering dosis
18. LABETALOL
Efek: Merupakan antagonis reseptor beta sistem saraf simpatis. Menyababk
an lambatnya
laju denyut nadi, dan menurunkan kekuatan kontraksi. Juga pada reseptor
alpha sehingga
terjadi vasodilatasi pembuluh darah. Akibatnya akan terjadi penurunan tekanan da
rah.
Indikasi: Hipertensi, aritmia supraventrikular
Sediaan: 0,5% dalam 20ml ampul
Dosis: IV: 10 -20 mg maksimum
Infus: 20 mg/jam, dapat dinaikkan maksimum 150 mg/jam
Oral: 100-200 mg, 2xsehari
Efek samping: kelebihan cairan, gagal ginjal menetap.
19. METHYLDOPA
Efek: menurunkan tekanan darah melalui efek control.
Sediaan: 50 mg/ml dalam ampul 5 ml. Tablet: 125 mg, 250 mg, 500 mg
Indikasi: Hipertensi sedang sampai berat
Dosis: IV: 250 mg- 500 mg dalam 500 ml Dextrose 5%, infus
Oral: 250 mg, 2xsehari, sampai maksimum 3 gr/hari
Lama Kerja: 8-48 jam (oral), onset 4-6 jam, Durasi 16 jam (iv)
Efek samping: anemia hemolitik, sedasi, hipotensi, impotensi
20. MORPHINE
Efek: Merupakan Analgesik opiat yang bekerja pada otak dan medula spinalis
Sediaan: 10 mg/ml dalam ampul
Indikasi: Nyeri akut
Dosis: Dewasa : 10-15 mg larutan dalam 10 ml titrasi atau dengan syr
inge pump
dengan 50 cc spuit disposible bel
Pediatrik: 0,2 mg/kgBB
Lama Kerja: 2-6 jam tergantung rute pemberian
Efek samping: mual, muntah, depresi nafas, kontraksi otot polos kadang k
olik kantung
empedu, dapat memperburuk nyeri pada kolik renal, sedasi gatal di kulit
21. LIGNOCAINE
Efek: sebagai anestesi lokal, juga menstabilkan membran sel miokard seh
ingga berefek
sebagai anti aritmia
Sediaan: 0,5%, 1%, 2%, 4%, 5%, 10% dalam ampul 2 ml atau vial 2 ml dan 50 ml
Indikasi:
Dosis: LA : maksimum dalam 4 jam: 3 mg/kgBB. 7 mg/kgBB dengan adrena
lin
1:200.000
IV: untuk aritmia ventrikuler: 1-1,5 mg/kgBB plain bolus dan diikuti dengan infu
s
kalau perlu
Oral: 250 mg, 2xsehari, sampai maksimum 3 gr/hari
Infusion: 4 mg/menit dalam 30 menit kemudian 2 mg/menit selama 2 jam dan
i mg/menit sampai tercapai hasil yang diharapkan
Efek samping: Toksis anestesi lokal
22. PHETIDINE
Efek: analgesik ophiat, bekerja pada otak dan medula spinalis
Sediaan: 50mg/mldalam ampul 2 ml
Indikasi: Nyeri hebat
Dosis dewasa: 1-15 mg/kg BB, larutkan dalam 10 ml, titrasi
Pediatrik: 1-1,5 mg/kgBB
Lama kerja tergantung rutenya
Perhatian: pasien <5 kg, cidera kepala, penyakit saluran nafas, orang tua
23. NALOXONE
Efek: menetralisir efek obat opiat
Sediaan: 400mg/ml dan 20 mg/ml dalam ampul 1 ml
Indikasi: overdosis opiat, depresi karena opiat
Dosis dewasa: 100-400 mg/kgBB, titrasi
Pediatrik: 10 mg/kgBB, iv atau im
Lama kerja: 30-60 menit
Efek samping: bila naloxone digunakan untuk mereverse suatu over dosis
opiat maka efek
analgesiknya akan ikut hilang sehingga problem nyeri akan timbul kembal
i terutama pada
pemberian naloxone dosis tinggi
24. NIFEDIPINE
Efek: vasodilatasi perifer coroner
Sediaan: tablet 5 mg, 10 mg. Tablet sustaind release: 20 mg
Indikasi: hipertensi, angina
Dosis: 20-40 mg tablet SR 2xsehari
10-20 mg 3x sehari, 10 mg sublingual untuk hipertensi emergency
Efek samping: sakit kepala, flusing, edema sendi ankle
25. NITROPRUSID
Efek: vasodilator poten
Sediaan: powder 50 mg dalam ampul
Indikasi: malignant hipertensi, hipotensi kendali
Dosis: pemberian perinfus 0,1-1 mg/kgBB/menit sebagai dosis awal, selanj
utnya disesuaikan
dengan respon tekanan darah. Jangan melebihi dosis maksimum 8 mg/kgBB/m
enit, dan
apabila dalam 20 menit tidak memberikan respon yang memuaskan maka pem
berian
dihentikan.
Lama kerja: sangat pendek
Efek samping: hipotensi, muntah, pusing dan nyeri perut terutama apabil
a tetesan infus
terlalu cepat pada overdosis: akan terjadi asidosis berat.
Perhatian: tidak dianjurkan penggunaan tanpa fasilitas arterikline monito
r untuk tekanan
darahnya. Obat ini harus terlindung dari cahaya dan segera digunakan memalui jal
ur vena
sentral.
26. NORADRENALINE
Efek: vasokonstriksi pembuluh darah melalui alpha reseptor sehingga mena
ikkan tekanan
darah
Sediaan: 1 mg/ml dalam ampul
Indikasi: hipotensi karena vasodilatasi yang hebat
Dosis: larutkan 4 mg dalam 250 ml D5%, infus dimulai dengan dosis 4-8 mg/menit t
itrasi
Lama kerja: singkat
Efek samping: hipertensi, vasokonstriksi berlebihan, iskemik miokard, aritmia
27. PHENYTOIN
Efek: merupakan anti konvulsan, mengurangi frekuensi kejang dengan menst
abilir ambang
kejang
Sediaan: kapsul: 25 mg, 50 mg, 100 mg
Suspensi: 30 mg/5 ml
Injeksi: 250 mg/5 ml dalam ampul (iv atau im)
Indikasi: untuk prevensi dan mengontrol kejang pada grandmal epilepsi d
an lobus
temporalis, juga efektif pada pasien eklampia
Dosis awal: oral: 150-300mg/hari
Iv: 13-15 mg/kgBB bolus (maksimal 50 mg/menit) kemudian diteruskan 100 mg tiap 6
jam
Pediatrik: 5-9 mg/kaGG/hari
Lama kerja: 12-24 jam
Efek samping: toxic akut ataxia, nystagmus dan bicara tidak jelas, hir
sutisine,
lymphadenopati, hiperflasi ginggiva. Hindari penggunaan pada pasien hamil
, khususnya
trimester pertama
28. SALBUTAMOL
Efek: merupakan bronkodilator kuat yang bekerja pada reseptor beta 2 s
usunan saraf
simpatis, juga sebagai relaksan uterus.
Sediaan: aerosol inhaler, nebuliser, injeksi, tablet
Indikasi: bronkospasme, persalinan rematur
Dosis dewasa:
- aerosol: 1-2 semprotan tiap 4 jam
- nebilizer: 2,5-5 mg tiap 2-4 jam
- intramuskular: 500 mg tiap 4 jam
- Infus: 3-20 mg/menit titrasi
- Tablet: 2-5 tahun: 1-2 mg 3-4 x/perhari
6-12 tahun: 2 mg, 3 -4 x/hari
Lama kerja: 3-6 jam
Perhatian: takikardi, tremor, sakit kepala, hipokalemia terutama pada pemberian
perinfus
29. VERAPAMIL
Efek: meningkatkan periode refraktur otot jantung yaitu dengan menurunka
n kecepatan
konduksi jaringan pengantar
Sediaan: injeksi 2,5 mg/ml dalam ampul 2 ml
Tablet: 40 mg, 80 mg, 160 mg
Indikasi: aritmia supraventrikuler, angina
Dosis: intravena 5 mg pasien dan diulang setelah 5 menit sampai dosis maksimum 1
0-15 mg
Oral: untuk aritmia 40-120 mg 3x/hari. Utnuk angina 80-120 mg 3x/hari
Lama kerja: 4-8 jam
Efek samping iv: hipotensi, bradikardi, blok, asistole
Tablet: mual, muntah dan konstipasi
Perhatian: jangan berikan verapamil bersama-sama dengan beta bloker, kar
ena dapat
terjadi blok jantung yang fatal
30. WARFARIN
Efek: memperpanjang coagulasi darah dan dapat diukur melalui protrombin
time. Efek
antikoagulan ini timbul melalui mekanisme penghambatan efek vitamin K
Sediaan: tablet 1mg, 3 mg, 5 mg
Dosis: 10 mg/hari selama 3 hari diikuti 2-8 mg/hari sampai nilai protrombin time
normal
Indikasi: trombosis vena dalam, emboli pulmonum, fibrilasi atrial, pende
rita dengan katub
stenosis
Perhatian: terjadi [potensiasi dengan alkohol dan obat seperti aspirin,
phenobarbital,
phenilbuzone, beberapa antibiotik dan phenytoin.

Anda mungkin juga menyukai