Anda di halaman 1dari 3

DT-AVR ATmega128L

Terminal J3 (VEXT) merupakan jalur catu daya masuk


untuk tegangan 6 - 12 VDC (via regulator).
Terminal J2 (VBAT) merupakan jalur catu daya masuk
BOOTLOADER MICRO SYSTEM untuk tegangan hingga 5,5 VDC (tanpa melalui regulator)
Terminal J1 (VOUT) merupakan jalur tegangan keluar
DT-AVR ATmega128L BOOTLOADER (dari VEXT via regulator ataupun dari VBAT).
MICRO SYSTEM (BMS) merupakan sebuah modul
single chip berbasis mikrokontroler ATmega128L. DT-AVR
ATmega128L BMS dilengkapi dengan program
bootloader sehingga tidak membutuhkan divais
programmer. Dengan menggunakan bootloader pada DT-
AVR ATmega128L BMS, pengguna dapat menggunakan
jalur UART sebagai jalur komunikasi dengan komputer, Jumper PSU SLCT (J4) digunakan untuk memilih sumber
sekaligus menggunakannya untuk melakukan remote catu daya, dari sumber eksternal secara langsung atau
programming jika ada perbaikan program (update). melalui regulator.
Software yang digunakan untuk memprogram
mikrokontroler adalah AVR Bootloader v1.0. Posisi PSU SLCT (J4)
Spesifikasi
1. Berbasis mikrokontroler ATmega128L dengan Flash
memory sebesar 124 Kbyte (4 Kbyte telah
digunakan untuk bootloader) dan 8 channel ADC 10
bit.

1
2. Dilengkapi dengan program bootloader yang dapat
diprogram menggunakan software AVR Bootloader Catu daya modul berasal Catu daya modul berasal
v1.0. dari VEXT (via regulator) langsung dari VBAT
3. Memiliki hingga 52 jalur Input/Output. Penting!
4. Tersedia jalur komunikasi serial UART melalui USB Perhatikan range tegangan kerja (3,3 - 5,5VDC) jika
atau UART RS-232 melalui konektor RJ45, sekaligus sumber catu daya menggunakan VBAT (tanpa regulator).
sebagai jalur untuk pemrograman mikrokontroler.
5. Frekuensi osilator sebesar 7.3728 MHz. Jumper REG SLCT (J5) digunakan untuk memilih tegangan
6. Tersedia rangkaian reset manual dengan tactile output dari regulator.
switch.
7. Dilengkapi dengan pilihan regulator 3,3V atau 5V Posisi REG SLCT (J5)
dengan arus maksimum 800 mA.
8. Tersedia pilihan catu daya input: 6 - 12 VDC (via Tegangan output Tegangan output
regulator) atau 3,3 - 5,5 VDC (tanpa regulator). regulator = 3,3V regulator = 5V
9. Tersedia terminal tegangan output.
Tata Letak Header PORT A (J12), PORT B (J13), PORT C (J14), PORT
D (J15), PORT E (J16), PORT F (J17), dan PORT G (J18)
berfungsi sebagai jalur pin I/O.

PORT A (J12) PORT B (J13)


1
2
1
2

DGND VCC DGND VCC


PA.0 PA.1 PB.0 PB.1
PA.2 PA.3 PB.2 PB.3
PA.4 PA.5 PB.4 PB.5
PA.6 PA.7 PB.6 PB.7
10
10

9
9

PORT C (J14) PORT D (J15)


1
2
1
2

DGND VCC DGND VCC


PC.0 PC.1 PD.0 PD.1
PC.2 PC.3 PD.2 PD.3
PC.4 PC.5 PD.4 PD.5
PC.6 PC.7 PD.6 PD.7
10
10

9
9
PORT E (J16) Posisi J6, J7, J8, dan J9
1 2 1 2 1 2 1 2

1
2
DGND VCC
PE.0* PE.1* J8 J6 J8 J6
PE.2 PE.3
PE.4 PE.5 J9 J7 J9 J7
PE.6 PE.7
7 8 7 8 7 8 7 8
10
9

*Jika PE.0 dan PE.1 dihubungkan ke rangkaian USB Jalur PE.0 dan PE.1 Jalur PE.0 dan PE.1
atau RS-232, maka pin PE.0 dan PE.1 tidak terhubung ke rangkaian terhubung ke rangkaian
terhubung ke PORT E USB (mini USB port RS-232 (RJ45 J22 sebagai
berfungsi sebagai jalur jalur komunikasi maupun
komunikasi maupun pemrograman via
PORT F (J17) PORT G (J18) pemrograman via bootloader)
bootloader)
1
2
1
2

DGND VCC DGND VCC


PF.0 PF.1 PG.0 PG.1 Posisi J6, J7, J8, dan J9
PF.2 PF.3 PG.2 PG.3 1 2 1 2
PF.4 PF.5 PG.4
PF.6 PF.7 J8 J6
10
10

9
9

J9 J7
ISP HEADER (J19)
7 8 7 8
1
2

PE.0 VCC
Rangkaian USB dan RS-232 berfungsi sebagai USB to
DGND RS-232 Converter (antara mini USB port dan RJ45) dan
RSTISP DGND tidak ada yang terhubung ke PE.0 ataupun PE.1.
PB.1 DGND
Header USB => UART TTL PORT (J11) merupakan jalur
PE.1 DGND
UART TTL dari USB Converter.
10

Header USB CBUS PORT (J10) merupakan jalur Control


9

Tidak disarankan memprogram secara ISP melalui Bus dari USB Converter.
ISP HEADER. Jika modul diprogram ulang secara Penting!
ISP, maka bootloader akan terhapus. Perhatikan koneksi URXD dan UTXD jika USB digunakan
sebagai jalur komunikasi atau pemrograman.
Jumper TX (J20) dan RX (J21) digunakan untuk memilih
fungsi dan jalur PE.0 (J21) dan PE.1 (J20). USB => UART TTL PORT USB CBUS PORT (J10)
(J11)
Fungsi PE.0 dan PE.1 Posisi J20 dan J21
1
2

1
2

J20 J21 SGND VCC SGND VCC


UART (via USB)
(J20 = 1 - 2) 1 UTXD URXD CBUS0 CBUS1
atau
(J21 = 1 - 2) URTS UCTS CBUS2 CBUS3
UART RS-232 (via 2
RJ45) 3 UDTR UDSR CBUS4
UDCD URI
UART TTL J20 J21
10

10
9

atau 1
(J20 = 2 - 3) Nama Fungsi Deskripsi Singkat
I/O digital 2
(J21 = 2 - 3)
(via PORT E) 3 Menghasilkan pulsa low saat ada
CBUS0 TXLED
pengiriman data
Penting! Menghasilkan pulsa low saat ada
PE.0 dan PE.1 akan selalu terhubung ke ISP HEADER (J19) CBUS1 RXLED
penerimaan data
tanpa tergantung pengaturan jumper J20 dan J21.
Berlogika low jika terhubung dan
Jumper J6, J7, J8, dan J9 digunakan untuk memilih jalur CBUS2 PWREN terkonfigurasi oleh USB port komputer,
komunikasi maupun jalur pemrograman melalui berlogika high saat mode suspend
bootloader (dengan menekan tombol Auto Detect Device
pada software AVR Bootloader v1.0). Sebagai sinyal enable untuk
CBUS3 TXDEN
pengiriman data pada RS485
CBUS4 SLEEP Berlogika low saat mode suspend
Konektor RJ45 UART RS232 6. Hubungkan sumber tegangan 6-12 VDC ke VEXT.
(J22) adalah konektor untuk jalur 7. Jika jalur USB digunakan untuk bootloader dan belum
komunikasi UART RS-232 pernah ada instalasi driver FT232RL, maka
(sebagai Data Communication Windows akan meminta instalasi driver tersebut
Equipment). terlebih dahulu (tersedia dalam CD/DVD).
8. Jalankan program AVR Bootloader V1.0.exe.
9. Tekan tombol Auto Detect Device, program ini akan
mendeteksi adanya modul yang dihubungkan ke
Pin Nama Fungsi COM port komputer. Jika ada modul yang terdeteksi,
AVR Bootloader v1.0 akan memberikan informasi
1 DSR Tidak digunakan mengenai divais dan COM port komputer yang
2 DCD Tidak digunakan digunakan.
10. Jika tidak ada modul yang terdeteksi, maka akan
3 DTR Tidak digunakan muncul pesan No bootloader device found, please
4 GND Referensi ground select it manually. Tekan tombol reset pada modul
dan ulangi penekanan tombol Auto Detect Device.
5 RXD Jalur data keluar 11. Buka file testing128.hex melalui menu File > Load
6 TXD Jalur data masuk FLASH. Pastikan centang semua Operation Flow
(Check Signature, Erase, Blank Check, Program
7 CTS Jalur keluar sinyal Request To Send
Verify). Centang Programmed Section pada menu
8 RTS Jalur masuk sinyal Clear To Send Flash.
12. Tekan tombol Run untuk memprogram FLASH.
Pin yang dapat digunakan oleh mikrokontroler hanya 13. Jalankan program TESTER128.EXE. Tentukan COM
TXD dan RXD, sinyal lain digunakan untuk pemrograman port yang akan digunakan. Tekan tombol Connect.
melalui bootloader dan USB to RS-232 Converter. 14. Jika komunikasi serial berjalan dengan sukses maka
Penjelasan lebih lanjut mengenai fitur mikrokontroler dan akan tampil 1 baris tulisan yaitu DT-AVR Boot,
USB Converter (FT232R) terdapat pada datasheet. Innovative Electronics.
Detil pemrograman disertakan pada Manual AVR 15. Output yang dihasilkan pada PORT A, PORT B, PORT
Bootloader v1.0. C, PORT D, PORT E, PORT F, dan PORT G dapat
diperiksa mengggunakan osiloskop, voltmeter, atau
Isi CD/DVD dihubungkan langsung dengan rangkaian LED atau
1. CodeVisionAVR versi evaluation. DT-I/O LED LOGIC TESTER sehingga tampak nyala
2. AVR Bootloader v1.0 dari Innovative Electronics. LED yang bergantian.
3. Manual AVR Bootloader.
4. Manual, Skema, & How2Use DT-AVR ATmega128L
BMS.
5. Program uji Tester128.exe dan Testing128.c dalam
bahasa C CodeVisionAVR.
6. Datasheet.
7. Website Innovative Electronics.
Prosedur Pengujian
Program yang telah disertakan (testing128.hex) akan
mengeluarkan logika low pada setiap pin dalam masing-
masing port (PORTA, PORTB, PORTC, PORTD, PORTE,
PORTF, dan PORTG) secara bergantian, kecuali pin PE.0
dan PE.1 yang difungsikan untuk komunikasi serial.
Langkah-langkah untuk menguji modul adalah sebagai
berikut:
1. Aturlah jumper J20 dan J21 pada posisi 1-2 agar
PE.0 dan PE.1 berfungsi sebagai jalur komunikasi
serial.
2. Aturlah J6, J7, J8, dan J9 agar menggunakan jalur
USB untuk bootloader atau jalur RS-232 untuk
bootloader.
3. Aturlah jumper J4 pada posisi 1-2 agar semua
Trademark & Copyright
komponen pada modul mendapat sumber tegangan AVR Bootloader is copyright by Innovative Electronics.
dari regulator CodeVisionAVR is copyright by Pevel Haiduc, HP Info Tech s.r.l.
4. Lepas jumper pada J5 agar tegangan output Windows is a registered trademark of Microsoft Corporation.
regulator bernilai 5 VDC.
5. Hubungkan kabel USB ke modul dan PC jika Terima Kasih atas kepercayaan Anda menggunakan
menggunakan jalur USB untuk bootloader, atau produk kami, bila ada kesulitan, pertanyaan atau saran
hubungkan kabel serial ke COM port komputer dan mengenai produk ini silahkan menghubungi technical
konektor RJ45 pada modul jika menggunakan jalur support kami:
RS-232 untuk bootloader. support@innovativeelectronics.com

Anda mungkin juga menyukai