Kata-kata ini harus ditulis serangkai, namun kadang-kadang salah ditulis dan dipisah menjadi
dua kata.
Benar Salah
adakalanya ada kalanya
apabila apa bila
bagaimana bagai mana
barangkali barang kali
bilamana bila mana
beasiswa bea siswa
belasungkawa bela sungkawa
bumiputra bumi putra
daripada dari pada
darmabakti darma bakti
darmasiswa darma siswa
dukacita duka cita
hulubalang hulu balang
kacamata kaca mata
kasatmata kasat mata
kepada ke pada
keratabasa kerata basa
kosakata kosa kata
lokakarya loka karya
manakala mana kala
manasuka mana suka
Ditulis terpisah
Alih tugas, anak emas, beri tahu, duta besar, hancur lebur, ibu kota, juru tulis, kambing
hitam, kerja sama, lipat ganda, rumah sakit umum, salah duga, sepak bola, serba guna,
tanda tangan, tanggung jawab, tata bahasa, temu wicara, terima kasih, tepuk tangan,
Jika diberi imbuhan konfiks awalan atau akhiran (hanya salah satunya), penulisan
imbuhan dirangkai hanya dengan kata yang terdekat, misalnya: bertanda tangan,
berterima kasih, bertanggung jawab, tanda tangani, memberi tahu, dll.
Jika diberi imbuhan konfiks awalan dan akhiran (keduanya), penulisannya dirangkai,
misalnya: memberitahukan, menandatangani, pemberitahuan, melipatgandakan,
kutandatangani, dipertanggungjawabkan, kauhancurleburkan, dll.[2]
Bentuk terikat
Selain itu ada pula kategori 'bentuk terikat'. Kata "antar" adalah salah satu contoh bentuk terikat
yang jika digabungkan dengan bentuk dasar maka penulisannya harus disatukan. Jika diikuti
dengan kata dasar, bentuk terikat ditulis tanpa jeda (spasi), namun apabila digabungkan dengan
bentuk turunan (kata berimbuhan), maka penulisannya harus dipisah[3][4]. Contoh bentuk terikat
lain di antaranya:
Dari bilangan angka bahasa Sanskerta: eka-, dwi-, tri-, catur-, panca-, sapta-, dasa-, dan
sebagainya[5]
Dari awalan satuan: kilo-, mega-, tera-, giga-, senti-, mikro- dan sebagainya
Dari bahasa lain: a-, adi-, anti-, antar-, e- (dengan tanda hubung), ekstra-, hiper-, juru-,
ko-, kontra-, infra-, inter-/intra-, maha-, manca-, mara-, multi-, nara-, neo-, non-, pan-,
pasca-, per-, peri-, poli-, pra-, pro-, purna-, purwa-, semi-, serba-, sub-, super-/supra-,
swa-, tuna-, tele-, wira-, dan sebagainya.
Catatan: 1 Unsur 'maha-' dan 'peri-' sebagai unsur gabungan ditulis serangkai dengan unsur
berikutnya. Contoh: perilaku, peribahasa, mahabaik, mahakasih. Apabila kata berikutnya sudah
berimbuhan, unsur peri dituliskan terpisah. Contoh: peri keadilan, peri kemanusiaan, maha
pemurah, maha penyayang
2
Apabila bentuk terikat 'non-', 'anti-', 'pan-', atau 'pro-' diikuti oleh kata yang huruf awalnya
huruf besar, di antara kedua unsur itu dibubuhkan tanda penghubung (-). Contoh: non-Indonesia,
anti-Asia, pan-Amerika. Bentuk terikat ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:
Dari bahasa Jawa Kuna yang kemudian diserap pula oleh bahasa Melayu: mala-. Bahasa
Inggris juga memiliki awalan yang memiliki arti sama "mal-" namun bahasa Indonesia
yang benar menggunakan awalan "mala-"[6]
Contoh:
Partikel 'pun' kadang dipisah kadang disambung. Jika partikel 'pun' yang berpadanan dengan kata
'saja'/'juga', maka penulisannya dipisah (kabar pun, saya pun). Ada dua belas (12) bentuk 'pun'
yang sudah dianggap padu harus ditulis serangkai[7][8]. Berikut daftar artikel 'pun' yang digabung:
1
Khusus untuk partikel 'pun' pada "adapun" dan "maupun" dapat ditulis secara terpisah karena
frasa 'ada pun'/'mau pun' dapat bermakna 'walau ada'/walau mau, misalnya dalam kalimat 'mau
pun ia sudah tidak bisa lagi' 2 Khusus untuk partikel 'pun' pada "sekalipun" dapat ditulis secara
terpisah karena frasa 'sekali pun' dapat bermakna satu kali juga, atau meski satu kali, atau
walau satu kali, atau dalam frasa superlatif, misalnya dalam kalimat 'orang baik sekali pun
terkadang berbuat jahat'
Partikel per
Partikel per harus ditulis terpisah jika:
Selain dari ketiga kasus tersebut, bentuk terikat "per-" yang berarti pecahan dan yang tergolong
imbuhan ditulis serangkai, misalnya: lima persen, dua pertiga, tujuh persembilan, seperlima,
perhatikan, perbaiki, permudahlah, persatukan.
Tanda baca
Tanda koma
bahwa, karena, agar, sehingga, walaupun, meskipun, kendatipun, apabila, jika, supaya,
ketika, sebelum, sesudah, andaikata, sungguhpun, sekalipun, setelah, dan sebagainya.
oleh karena itu, padahal, malah, oleh sebab itu, meskipun begitu, lagi pula, kalau begitu,
selain itu, bahkan, jadi, namun, meskipun demikian,
Tanda hubung
se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, misalnya: se-Jakarta, se-
Jawa Barat
singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata, misalnya: di-PTUN-kan, mem-PHK.
Bentuk terikat dapat pula ditulis dengan menyertakan tanda hubung (-) apabila:
Diikuti dengan kata yang huruf pertamanya kapital, misalnya: anti-Amerika, pro-
Megawati
Awalan
Awalan di-/ke- dan kata depan di/ke
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Preposisi
Kata depan "di" yang menyatakan arah atau tempat dan merupakan jawaban atas pertanyaan "Di
mana?" ditulis terpisah.
Benar Salah
di antara diantara
di akhir diakhir
di atas diatas
di awal diawal
di bagian dibagian
di bawah dibawah
di belakang dibelakang
di dalam didalam
di dekat didekat
di depan didepan
di hadapan dihadapan
di jalan dijalan
di kanan dikanan
di kiri dikiri
di luar diluar
di mana dimana
di muka dimuka
di pusat dipusat
di rumah dirumah
di samping disamping
di saat disaat
di sana disana
di sebelah disebelah
di seberang diseberang
di sekeliling disekeliling
di sekitar disekitar
di seluruh diseluruh
di sini disini
di sisi disisi
di situ disitu
di tanah ditanah
di tempat ditempat
di tengah ditengah
di tengah-tengah ditengah-tengah
di tepi ditepi
di tiap ditiap
di tiap-tiap ditiap-tiap
Beberapa kata yang memiliki arti beda jika ditulis terpisah. Kata-kata ini khusus untuk kata dasar
yang dapat berfungsi sebagai kata benda (penunjuk tempat) sekaligus kata kerja. Beberapa
contohnya
Beberapa kata dapat diberi konfiks "di-kan", misalnya "diseberangkan", atau konfiks "di-i",
misalnya "diawali"
"Ke" yang menyatakan arah dan dapat menjawab pertanyaan "Ke mana?" ditulis terpisah.
Benar Salah
ke atas keatas
ke bawah kebawah
ke belakang kebelakang
ke dalam kedalam
ke depan kedepan
ke hadapan kehadapan
ke kanan kekanan
ke kiri kekiri
ke mana kemana
ke sana kesana
ke samping kesamping
ke tempat ketempat
1. kepada, kemari, dan keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam",
penulisan harus dipisah, "ke luar").
4. Untuk menunjuk pada suatu bilangan ordinal, gunakan awalan 'ke-' (kedua anak ini,
kelima buku itu)
1 bilangan kardinal, gunakan kata depan 'ke' (anak ke-2, buku ke-5)
Lainnya
Awalan ber- dan ter- yang diikuti suku kata berakhiran /er/
Awalan /ber-/ dan /ter-/ akan menjadi /be-/ dan /te-/ jika melekat pada kata dasar yang suku
pertamanya mengandung /er/. Contoh: bekerja (bukan berkerja)
Huruf vokal
Huruf a dan e
Huruf a menjadi e
Benar Salah
akta akte
apak apek
camilan cemilan
esai esei
frasa frase
kafetaria kafeteria
katapel ketapel
kendaraan kenderaan
manajemen menejemen
manajer menejer
masjid mesjid
Rabu Rebo
saksama seksama
sanggama senggama
sekadar sekedar
seprai seprei
semadi semedi
Huruf e dan a
Benar Salah
amendemen amandemen
aritmetika aritmatika
metode metoda
kalender kalendar
kedaluwarsa kadaluwarsa
kategori katagori
parlemen parlamen
sekuler sekular
seluler selular
sirkuler sirkular
Huruf a dan i
Huruf a menjadi i
Benar Salah
aktual aktuil
formal formil
trotoar trotoir
tradisional tradisionil*
real riil
Huruf a dan o
Huruf a menjadi o
Benar Salah
afdal afdol
Huruf e dan i
Huruf e menjadi i
Benar Salah
antre antri
atmosfer1 atmosfir
cedera cidera
cendekiawan cendikiawan
cenderamata cinderamata
debit debet[9]
definisi difinisi
dekret dekrit2
desain disain
deskripsi diskripsi
diskotek diskotik
ekstrem ekstrim
ekstremis ekstrimis
komplet komplit
kredit kridit
museum musium
penalti pinalti
peranti piranti
pensil pinsil
personel personil
sistem sistim
teoretis teoritis3
video vidio
1
dan akhiran -ir yang lain
2
diserap dari bahasa Belanda decreten, bukan bahasa Inggris decree[10]
3
diserap dari bahasa Belanda theoretisch, bukan bahasa Inggris theoretical
Huruf i menjadi e
Benar Salah
cengkih cengkeh
disertasi desertasi
hakikat hakekat
intelijen intelejen
kaidah kaedah
kempis kempes
leding ledeng
nasihat nasehat
penasihat penasehat
risiko resiko
ritsleting retsleting
Senin Senen
Huruf e dan u
Huruf e menjadi u
Benar Salah
ameba amuba
penggawa punggawa
serban surban
Huruf e dan o
Huruf e menjadi o
Benar Salah
nomor nomer
serban sorban
khotbah khutbah
Huruf i dan o
Huruf o menjadi i mandor mandur
sopir supir
Huruf u menjadi o
Gugus vokal ua/ue/ui menjadi
wa/we/wi
Benar Salah
guncang goncang
gua goa
kaus kaos
kukuh kokoh
kumulatif komulatif
kolumnis kolomnis
kurma korma
lubang lobang
mangkuk mangkok
Rabu Rebo
saus saos
sup sop
surga sorga
tegur tegor
telur telor
ubrak-abrik obrak-abrik
Benar Salah
ekuivalen ekwivalen
frekuensi frekwensi
konsekuensi konsekwensi
kuadran kwadran
kuadrat kwadrat
kualifikasi kwalifikasi
kuantitas kwantitas
kuantitatif kwantitatif
kuantum kwantum
kuartal kwartal
kuintal kwintal
kuitansi kwitansi
Tetapi:
gugus konsonan "kw" yang tidak berubah menjadi "ku" hanyalah pada kata "dakwa"
Gugus wa menjadi ua
Benar Salah
jadwal jadual1
1
diserap dari bahasa Arab jadwaal
Diftong ie
Diftong ini hanya diucapkan seperti "i" dengan huruf "e" yang pelan, jadi orang kadang
menafsirkan bahwa penulisannya menggunakan "i":
Benar Salah
hierarki hirarki
karier karir
Huruf konsonan
Huruf f, p, dan v
Huruf f menjadi p/v2
Benar Salah
daftar daptar
Februari Pebruari
fisik pisik
fondasi pondasi
foto photo
fotokopi photokopi
hafal hapal
konferensi konperensi
maaf maap
nafsu napsu
saraf sarap
sertifikat sertipikat
Huruf p menjadi f
Benar Salah
paham faham
pikir fikir
berpikir berfikir
napas nafas
permak vermak*
pulpen vulpen*
Benar Salah
aktivis aktifis
konveksi konfeksi
motivasi motifasi
November Nopember
provinsi propinsi
Huruf b dan p
Huruf p menjadi b
Benar Salah
baptis babtis
jerembap jerembab
lembap lembab
sembap sembab
Huruf b menjadi p
Benar Salah
Sabtu Saptu
Huruf d dan t
Huruf d menjadi t
Benar Salah
tekad tekat
Huruf t menjadi d
Benar Salah
bejat bejad
nekat nekad
otopet otoped
skuat skuad
Huruf g dan j
Huruf g menjadi j
Benar Salah
genius jenius
margin marjin
marginal marjinal
proyek projek
Huruf s dan z
Huruf s menjadi z
Benar Salah
asas azas
Huruf z menjadi s
Benar Salah
ijazah ijasah
jenazah jenasah
plaza plasa
Huruf t menjadi th
Benar Salah
batin bathin
Katolik Katholik
ortografi orthografi
patogen pathogen
Huruf z menjadi j
Benar Salah
izin ijin
rezim rejim
zaman jaman
zamrud jamrud
zina jinah
perzinaan perjinahan
anugerah anugrah
cenderawasih cendrawasih
indera indra
jenderal jendral
keripik kripik
kerupuk krupuk
menteri mentri
negeri negri
Perancis Prancis
seberang sebrang
menyeberang menyebrang
Sumatera Sumatra
terampil trampil
Benar Salah
istri isteri
justru justeru
prajurit perajurit
putra putera
putri puteri
samudra samudera
sastra sastera
sutra sutera
trompet terompet
Gugus konsonan kh
Bagian kata -kh- hanya diucapkan seperti "k" dengan huruf "h" yang pelan, jadi orang kadang
salah menulis menggunakan "k" atau "h" saja:
Benar Salah
ikhlas iklas
ikhtisar iktisar
khotbah kotbah
khusyuk kusyuk
takhta tahta
Beberapa kata juga sering ditulis menggunakan "-kh-" padahal yang benar hanya "k" atau "h"
saja:
Benar Salah
ahli akhli
anarki anarkhi
karisma kharisma
karismatik kharismatik
rahmat rakhmat
teknologi tehnologi
ihwal ikhwal
Gugus konsonan ks menjadi x
Benar Salah
ekspor expor
ekstra extra
seks sex
taksi taxi
ekstasi extasi
Gugus konsonan sy
Benar Salah
insaf insyaf
saraf syaraf
surga syurga
Gugus konsonan dz
Benar Salah
muazin muadzin
azan adzan
zikir dzikir
Akhiran
Akhiran -is/-a
Benar Salah
analisis analisa
diagnosis diagnosa
hipotesis hipotesa
sintesis sintesa
Akhiran -itas/-iti
Umumnya berasal dari akhiran bahasa Inggris "-ity", beberapa menjadi akhiran "-iti", dan
beberapa menjadi "-itas". Kata-kata yang penulisannya menggunakan "-itas" (lihat [11]):
Benar Salah
efektivitas efektifitas*
komunitas komuniti
kreativitas kreatifitas*
produktivitas produktifitas*
selebritas selebriti
sportivitas sportifitas*
universitas universiti
validitas validiti
* Aturan untuk kata serapan utuh ini juga berlaku untuk kata yang diserap dari kata bahasa
Inggris berakhiran -ivity yang lain
Akhiran -asi/-ir
[13]
Benar Salah
dilokalisasi dilokalisir
didramatisasi didramatisir
dipolitisasi dipolitisir
dinetralisasi dinetralisir
dikonfrontasi dikonfrontir
mendominasi mendominir
koordinasi koordinir
proklamasi proklamir
terorganisasi terorganisir
terealisasi terealisir
Pengaruh imbuhan
Imbuhan dalam bahasa Indonesia kadang membingungkan bagi sebagian orang. Peluluhan
maupun awalan yang mirip kadang-kadang menjadi sumber kerancuan. Berikut kata-kata yang
sering salah bentukan berimbuhannya:
diubah dirubah
mengubah merubah
beberapa kata dasar yang dimulai dengan "tel..." salah diberi imbuhan
"ter-"+"l..."
telanjur terlanjur
telantar terlantar
pelepasan penglepasan
persewaan penyewaan
c dan s
cinta
mencintai menyintai
colok
mencolok menyolok
sontek contek
menyontek mencontek
"Pencucian" dari kata dasar "cuci" sedangkan "Penyucian" dari kata dasar
"suci"
m dan p
mungkir pungkir
dimungkiri dipungkiri
kumungkiri kupungkiri
kaumungkiri kaupungkiri
kata "(Indonesia) pohon: KBBI. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2002"
(dalam arti: memohon - meminta dengan hormat, yang masih dipakai di
dalam bahasa Malaysia) dengan "mohon"
n dan t
kata dasar berawalan "t" yang luluh jika diberi imbuhan me-
tampak nampak
tampaknya nampaknya
tongkrong nongkrong[15]
Benar Salah
aksesori aksesoris
andal handal
antar hantar
anutan panutan
asiri atsiri
bakti bhakti
Cina China
darma dharma
diktator diktaktor
ekspor eksport
embus hembus
hadis hadits, hadist
harfiah harafiah
imbau himbau
impor import
isap hisap
interpretasi interprestasi
kanker kangker
kongres konggres
lanskap lansekap
magrib maghrib
mak emak
modern moderen
paspor pasport
peduli perduli
Ramadan Ramadhan
rapi rapih
Sanskerta Sansekerta
silakan silahkan
standar
standard
tapi: standardisasi
utang hutang
zina zinah
Tanda hamzah
Tanda hamzah digunakan untuk memisahkan pelafalan yang berbeda dari kaidah pada umumnya.
Misalnya kata "Jumat" menurut pelafalan bahasa Indonesia dieja Jumat, namun karena
merupakan kata serapan, maka ejaannya mengikuti ejaan aslinya, yaitu Jumat. Tanda hamzah
atau tanda hambat glotal dalam ortografi bahasa Arab melambangkan bunyi hambat glotal
tersebut, demikian juga dengan huruf vokal ganda di tengah-tengah kata seperti "maaf" dan
"taat", namun pada penulisan bahasa Indonesia modern sudah tidak digunakan lagi. Tanda
hamzah juga terkadang digunakan untuk menggantikan bunyi 'k' glotal di tengah-tengah kata
seperti "la(k)'nat", "mu(k)'jizat", dan "ni(k)'mat"
Benar Salah
doa do'a
Jumat Jum'at
laknat la'nat
maaf ma'af
nikmat ni'mat
rakaat raka'at
taat ta'at
Benar Salah
ambulans ambulan
arteria arteri
asyik asik
Australia Australi
detail detil
depot depo
ensiklopedia ensiklopedi
elite elit
frustrasi frustasi
geladi gladi
gereget greget
Italia Itali
karena karna
kelenteng klenteng
kerling erling
konstruksi kontruksi
massal masal*
merek merk
respons respon
direspons diresponi
sekak skak
setir stir
Singapura Singapur
standarisasi[16]
standardisasi
tapi dari kata dasar: standar
varietas varitas
Berikut beberapa pasang kata yang bunyinya sama (homofon) atau hampir sama, namun artinya
jauh berbeda. Hati-hati dalam memilih kata-kata berikut:
dakwa dakwah
kontan konstan
menentang - menantang
papasan pampasan
peri perih
sarat syarat
tua tuah (bertuah)
tunjuk unjuk
sendawa (bahan kimia kalium nitrat atau KNO3) serdawa (bunyi yg keluar
dr kerongkongan)
beruang ber-uang