Anda di halaman 1dari 36

Pertemuan 1

Pemakaian Ejaan
Penentuan Ide Pokok Paragraf
Salah Benar
bimasakti bima sakti
A. Penulisan Kata binausaha bina usaha
cagaralam cagar alam
ciptakarya cipta karya
1. Gabungan kata – daurulang daur ulang
termasuk kata dutabesar duta besar
majemuk– bagian- jasamarga jasa marga
bagiannya ditulis jurutulis juru tulis
terpisah kantorpos kantor pos
keretaapi kereta api
kerjasama kerja sama
komporgas kompor gas
kotakpos kotak pos
rumahsakit rumah sakit
sandangpangan sandang pangan
serahterima serah terima
tandatangan tanda tangan
tanggungjawab tanggung jawab
tatasurya tata surya
terimakasih terima kasih
ujicoba uji coba
weselpos wesel pos
2. Gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata dan
sudah senyawa harus dituliskan serangkai.

Salah Benar
dari pada daripada
barang kali barangkali
pada hal padahal
sekali gus sekaligus
bila mana bilamana
apa bila apabila
mata hari matahari
bumi putra bumiputra
segi tiga segitiga
3. Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dpat berdiri sendiri
sebagai kata yang mengandung arti penuh dituliskan serangkai.

Salah Tidak Dianjurkan Benar


a moral a-moral amoral
antar anggota antar-anggota antaranggota
antar RT antarRT antar-RT
catur wulan catur-wulan caturwulan
maha bijaksana maha-bijaksana mahabijaksana
Tuhan Mahaesa Tuhan Maha-Esa Tuhan Maha Esa
non teknis non-teknis nonteknis
non RRC nonRRC non-RRC
pasca panen pasca-panen pascapanen
peri laku peri-laku perilaku
sub unit sub-unit subunit
tuna wicara tuna-wicara tunawicara
4. Awalan atau akhiran yang diimbuhkan pada gabungan kata dituliskan
serangkai dengan unsur gabungan yang paling dekat dengan imbuhan
tersebut.
Salah Benar
bertanggungjawab, bertanggung-jawab bertanggung jawab
menyebarluas, menyebar-luas menyebar luas
tercampuraduk, tercampur-aduk tercampur aduk
tandatangani, tanda-tangani tanda tangani
serahterimakan, serah-terimakan serah terimakan
5. Awalan dan akhiran sekaligus yang diimbuhkan pada gabungan kata
dituliskan serangkai seluruhnya.

Salah Tidak Dianjurkan Benar


pertanggung jawaban pertanggung-jawaban pertanggungjawaban
menyebar luaskan menyebar-luaskan menyebarluaskan
pencampur adukan pencampur-adukan pencampuradukan
ditanda tangani ditanda-tangani ditandatangani
diserah terimakan diserah-terimakan diserahterimakan
Penulisan Partikel
1. Partikel pun setelah kata benda, kata kerja, kata depan, atau kata
bilangan dituliskan terpisah karena pun yang seperti itu merupakan
suatu kata utuh yang mempunyai makna penuh

Salah Benar
wargapun warga pun
satu kalipun satu kali pun
apapun apa pun
datangpun datang pun
ke manapun ke mana pun
Salah Benar
ada pun adapun
2. Partikel pun yang
terdapat pada kata
andai pun andaipun
penghubung dituliskan bagaimana pun bagaimanapun
serangkai karena biar pun biarpun
dianggap padu benar
kalau pun kalaupun
atau pun ataupun
kendati pun kendatipun
bagaimana pun bagaimanapun
meski pun meskipun
sungguh pun sungguhpun
walau pun walaupun
sekali pun (yang sekalipun
berarti ‘walau’)
3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap dituliskan
terpisah dari bagian kalimat yang mendampinginya.

Salah Benar
per-Januari per Januari
satu persatu, satu per-satu satu per satu
perhari, per-hari per hari

4. Per yang merupakan bagian bilangan pecahan dituliskan serangkai.

Salah Benar
tiga per sepuluh tiga persepuluh
tujuh dua per tiga tujuh dua pertiga
Penulisan Kata Depan
Kata depan ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya

Salah Benar
diantara di antara
disekitar di sekitar
dimana di mana
kemana ke mana
kesana kemari ke sana kemari
kesamping ke samping
dibawah di bawah
Penulisan Kata Ganti
Kata ganti orang aku, kamu, engkau, atau dia yang dipendekkan
menjadi ku, mu, kau, atau nya (disebut klitik) dituliskan serangkai
dengan kata yang mengikutinya atau yang diikutinya.

Salah Benar
ku katakan kukatakan
proposal ku proposalku
laporan mu laporanmu
kau nasihati kaunasihati
hidup nya hidupnya
Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
1. Lambang bilangan dituliskan dengan angka jika berhubungan
ukuran (panjang, luas, isi, berat), satuan waktu, nilai uang, atau yang
dipakai untuk menandai nomor jalan, rumah, dan kamar pada alamat
yang bukan pada dokumen resmi.

Salah Benar
lima sentimeter 5 sentimeter, 5 cm
sepuluh meter persegi 10 meter persegi, 10 m2
dua puluh tiga liter 23 liter, 23 l
enam puluh kilogram 60 kilogram, 60 kg
dua jam sepuluh menit 2 jam 10 menit
tujuh ribu rupiah Rp7.000,00
Jalan Karah Empat Jalan Karah IV
Nomor tiga puluh sembilan Nomor 39
2. Bilangan yang menunjukkan jumlah dituliskan dengan huruf bila
dapat dinyatakan tidak lebih dari dua kata, kecuali yang
menunjukkan rincian dituliskan dengan angka.

Salah Benar
Hari ini 3 karyawan .... Hari ini tiga karyawan ....
... memerlukan 17 bus. ... memerlukan tujuh belas bus.
... enam pria dan tiga wanita. ... 6 pria dan 3 wanita.
30 lurah dihadirkan .... * Tiga puluh lurah dihadirkan ....
21 pesawat .... * ... 21 pesawat ....
Dua puluh satu pesawat .... Sebanyak 21 pesawat ....

Catatan: *Karena awal kalimat harus menggunakan huruf kapital,


angka tidak boleh dituliskan pada awal kalimat.
3. Bilangan yang mendapatkan akhiran –an dituliskan serangkai dengan
unsur yang terdekat bila dinyatakan dengan huruf atau digunakan
tanda hubung (-) bila dinyatakan dengan angka

Salah Benar
... 5.000 an .... ... 5.000-an ..., ... lima ribuan ....
... angkatan 60 an ... ... angkatan 60-an ..., ... angkatan enam puluhan ....

4. Kata bilangan tingkat dituliskan serangkai dengan unsur yang terdekat


bila dinyatakan dengan huruf, dituliskan dengan tanda hubung (-) bila
dinyatakan dengan angka arab, atau dapat dinyatakan dengan angka
romawi.

Salah Benar
ke dua belas kedua belas, ke-12, XII
ke X kesepuluh, ke-10, X
ke 7 ketujuh, ke-7, VII
5. Bilangan yang ditulis dalam dokumen resmi, seperti akta, kuitansi,
wesel pos, dan cek dapat menggunakan angka dan huruf sekaligus

Contoh

Telah dijual sebidang tanah seluas 145 m2 (seratus empat puluh lima
meter persegi) dengan harga Rp29.000000,00 (dua puluh sembilan
juta rupiah).

Pada hari ini Senin, 22 Juli 2002 (dua puluh dua Juli dua ribu dua)
telah menghadap Saudara Hambali Sarjana Hukum ...
B. Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian Tanda Titik Salah Benar
Sudibyo SH, Sudibyo S.H Sudibyo, S.H.
Mohamad AS, Mohamad.AS, Mohamad
1. Tanda titik digunakan
Mohamad A.S A.S.
untuk (a) singkatan
gelar, (b) singkatan an, an., a/n, a/n. a.n.
nama orang, (c) da, da., d/a, d/a. d.a.
singkatan kata yang ub, ub., u/b, u/b. u.b.
menggunakan huruf sd, sd., s/d, s/d. s.d.
kecil, serta (d) angka up, up., u/p, u/p. u.p.
yang menyatakan d.k.k., dkk dkk.
jumlah untuk d.l.l., dll dll.
memisahkan ribuan, d.s.b., dsb dsb.
jutaan, dan
t.s.b, tsb tsb.
seterusnya.
12000 orang 12.000 orang
2. Tanda titik tidak digunakan untuk (a) singkatan umum yang
menggunakan huruf kapital seluruhnya, (b) singkatan lambang kimia,
satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang, (c) akhir judul
bab/subbab, ilustrasi, atau tabel, (d) akhir angka digit lebih dari satu
angka, serta (e) akhir tanggal surat, nomor surat, pokok surat, lampiran
surat, sifat surat, atau alamat penerima surat.
Salah Benar
D.P.R.D., DPRD. DPRD
cu. (cuprum) cu
5 cm. 5 cm
5 kg. 5 kg
Rp.5.000,00 Rp5.000,00
A. Latar Belakang. A. Latar Belakang
1.1.2. Masalah Penelitian 1.1.2 Masalah Penelitian
Tabel 2 Frekuensi Kehadiran. Tabel 2 Frekuensi Kehadiran
Perihal: Undangan Rapat. Hal: Undangan rapat
Kepada Yth. Sdr. Bambang Eko Cahyono
Yth. Sdr. Bambang Eko Cahyono Jalan Setiabudi No. 13
Jalan Setiabudi No. 13 Madiun
Madiun.
Pemakaian Tanda Koma
1. Tanda koma digunakan untuk (a) perincian yang lebih dari dua unsur,
(b) setelah nama orang yang diikuti gelar, (c) setelah klausa pertama
pada kalimat majemuk setara berlawanan, (d) setelah anak kalimat
yang mendahului induk kalimat pada kalimat majemuk bertingkat, (e)
setelah kata atau ungkapan penghubung antarkallimat, (f) pemisah
alamat yang ditulis berurutan, serta (g) mengapit keterangan
tambahan.

Salah Benar
... lurah, camat dan bupati. ... lurah, camat, dan bupati.
30 wanita, dan 20 pria. 30 wanita dan 20 pria.
Prof. Dr. Hanan Usman M.Si. Prof. Dr. Hanan Usman, M.Si.
... melainkan .... ..., melainkan ....
Karena ... ia tidak .... Karena ..., ia tidak ....
Oleh karena itu penyelesaian .... Oleh karena itu, penyelesaian ....
Jalan Kresno 43 Tambran, Magetan Jalan Kresno 43, Tambran, Magetan
Megawati, Presiden Republik Megawati, Presiden Republik
Indonesia ke-5 mengharapkan .... Indonesia ke-5, mengharapkan ....
2. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang
didahului induk kalimat.

Salah Benar
Kami ..., karena .... Kami ... karena ....
Tim ..., agar .... Karena ..., kami ....
Tim ... agar ....
Agar ..., tim ....
Pemakaian Tanda Titik Koma
Tanda titik koma digunakan untuk (a) memisahkan klausa dalam
kalimat majemuk setara yang tidak menggunakan kata penghubung,
(b) membedakan perincian yang lebih kecil, yang menggunakan
tanda koma, dan (b) perincian yang berupa klausa yang ditulis dalam
suatu senarai (daftar).
Salah Benar
Saya bekerja, kakak beristirahat. Saya bekerja; kakak beristirahat.
Saya bekerja dan kakak beristirahat.
Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan
umum yang mengguna-kan huruf kapital umum yang mengguna-kan huruf kapital
seluruhnya, singkatan lambang kimia, satuan seluruhnya; singkatan lambang kimia, satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang, ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang;
akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel, akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel;
akhir angka digit lebih dari satu angka, serta akhir angka digit lebih dari satu angka; serta
akhir tanggal surat, nomor surat, pokok surat, akhir tanggal surat, nomor surat, pokok surat,
lampiran surat, sifat surat, atau alamat lampiran surat, sifat surat, atau alamat
penerima surat. penerima surat.
Tanda titik tidak digunakan untuk Tanda titik tidak digunakan untuk
(a)singkatan umum yang menggunakan huruf (a)singkatan umum yang menggunakan huruf
kapital seluruhnya, kapital seluruhnya;
(b)singkatan lambang kimia, satuan ukuran, (b)singkatan lambang kimia, satuan ukuran,
takaran, timbangan, dan mata uang, takaran, timbangan, dan mata uang;
(c)akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel, (c)akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau tabel;
(d)akhir angka digit lebih dari satu angka, dan (d)akhir angka digit lebih dari satu angka;
(e)akhir tanggal surat, nomor surat, pokok (e)akhir tanggal surat, nomor surat, pokok
surat, lampiran surat, sifat surat, atau surat, lampiran surat, sifat surat, atau
alamat penerima surat. alamat penerima surat.
Pemakaian Tanda Titik Dua
Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan rincian yang mengikuti klausa lengkap.

Salah Benar
Tanda titik tidak digunakan untuk: Tanda titik tidak digunakan untuk hal-hal
(a)singkatan umum yang menggunakan berikut:
huruf kapital seluruhnya; (a) singkatan umum yang menggunakan
(b)singkatan lambang kimia, satuan huruf kapital seluruhnya;
ukuran, takaran, timbangan, dan mata (b)singkatan lambang kimia, satuan ukuran,
uang; takaran, timbangan, dan mata uang;
(c)akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau (c) akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau
tabel. tabel.
Tanda titik tidak digunakan untuk hal-hal Aturan penulisannya adalah sebagai berikut.
berikut: (a)Singkatan umum yang menggunakan
(a)Singkatan umum yang menggunakan huruf kapital seluruhnya tidak
huruf kapital seluruhnya. mememerlukan tanda titik.
(b)Singkatan lambang kimia, satuan (b)Singkatan lambang kimia, satuan ukuran,
ukuran, takaran, timbangan, dan mata takaran, timbangan, dan mata uang tidak
uang. mememerlukan tanda titik.
(c)Akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau (c)Akhir judul bab/subbab, ilustrasi, atau
tabel. tabel tidak mememerlukan tanda titik.
Pemakaian Tanda Hubung Salah Benar
ragu2 ragu-ragu
berKTP ber-KTP
Tanda hubung digunakan untuk
pada 1970an pada 1970-an
(a) menyatakan kata ulang, (b) ... meluka- ... melu-
pengimbuhan terhadap kata i. kai.
yang ditulis dengan huruf ... mempelaja- ... mempelaja-
kapital atau angka, dan ri sesuatu ri sesuatu
(c)pemenggalan kata. ... di antaranya i- ... di antaranya
kan dan beras. ikan dan beras.
... mengingin ... mengi-
kan sesuatu nginkan sesuatu
... selambat-lam- ... selambat-
batnya lambatnya
... berhati-ha- ... berhati-
tilah hatilah
Pemakaian Tanda Pisah
Tanda pisah digunakan untuk (a) membatasi keterangan tambahan
dan (b) menyatakan jarak yang berartikata sampai dengan. Tanda
pisah dapat digantikan dengan tanda hubung rangkap.

Salah Benar
Gabungan kata termasuk kata Gabungan kata –termasuk kata
majemuk, bagian-bagiannya majemuk– bagian-bagiannya
ditulis terpisah. ditulis terpisah.
Waktu: pukul 10.00-13.15 Gabungan kata, termasuk kata
Waktu: pukul 10.00 s/d 13.15 majemuk, bagian-bagiannya
ditulis terpisah.
Waktu: pukul 10.00–13.15
Waktu: pukul 10.00--13.15
Waktu: pukul 10.00 s.d. 13.15
II. Beberapa Permasalahan Pembentukan Istilah
Istilah ialah kata atau gabungan kata yang dengan cermat
mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau
sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Yang menjadi sumber istilah adalah (a) kosakata bahasa
Indonesia, (b) kosakata bahasa serumpun, dan (c) kosakata
bahasa asing.
Di samping itu, kosakata yang dipilih harus memenuhi syarat

(1) mengungkapkan makna secara tepat, misalnya oksigen


lebih tepat daripada zat asam,
(2) lebih singkat, misalnya gulma lebih singkat dibandingkan
dengan tumbuhan pengganggu, dan

(3) tidak bernilai rasa buruk dan sedap didengar, misalnya


pramuria bernilai rasa lebih baik daripada hostes.
Ada tiga kategori penyerapan istilah bahasa asing:
(1) unsur-unsur yang sudah lama terserap ke dalam bahasa
Indonesia yang tidak perlu diubah ejaannya, seperti iklan,
otonomi, dongkram, dan paha,

(2) unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam


bahasa Indonesia dengan pengucapan mengikuti
bahasa asing dan ejaannya juga seperti bahasa asing,
seperti shuttle cock dan real estate, dan
(3) unsur yang pengucapannya dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia,

Salah Benar
accu aki
aktip, aktifitas aktif, aktivitas
ambulan ambulans
Salah Benar
anaemia anemia
analisa analisis
anarkhi anarki
anti klimak, anti Antiklimaks
klimaks
asesoris aksesoris
atlit atlet
atmosfir atmosfer
charter carter
chek, check cek
China Cina
Salah Benar
diagnosa diagnosis
ekosan, ikosan eikosan
enerji energi
erobik aerobik
erosol aerosol
filem film
formatir formatur
formil formal
frekwensi frekuensi
haemoglobin hemoglobin
Salah Benar
hidrolik hidraulik
hiper sensitif hipersensitif
hipotesa hipotesis
hirarki hierarki
idialis idealis
infra merah inframerah
inspektor inspektur
intra molekular intramolekular
kharisma karisma
kholera kolera
Salah Benar
kliptomani, kleptomani kleptomania
kondektor kondektur
kondite konduite
konggres kongres
konskwen, konskuen konsekuen
kontek konteks
kontinyum, kontinuum kontinum
kordinasi, kordinir koordinasi
korp korps
korum kuorum
Salah Benar
kuasi legeslatif kuasi-legeslatif
kwalitet, kwalitas kualitas
kwantitet, kwantitas kuantitas
kwartil kuartil
kwesioner, kuesener kuesioner
legalisir legalisasi
mass media media massa
meta morfosa, meta morfosis metamorfosis
minimum minimal
monarkhi monarki
Salah Benar
mono oksida monoksida
netron neutron
obyektif objektif
objektifitas, obyektifitas objektivitas
oestrogen estrogen
on ons
optimum optimal
otomatis automatis
pasen pasien
poli teknik politeknik
Salah Benar
pool pul
prosen, prosentase persen, persentase
proto plasma protoplasma
rematik reumatik
route rute
sekema skema
semi final semifinal
semi permanen semipermanen
sigot zigot
sintesa sintesis
Salah Benar
sistim, system sistem
spagheti spageti
sprint sprin
sub unit subunit
sufik sufiks
super natural supernatural
supra segmental suprasegmental
talc talk
taxi taksi
team tim
Salah Benar
tehnik teknik
tradisionil tradisional
ultra violet ultraviolet
uni lateral unilateral
varitas varietas

Anda mungkin juga menyukai