Kuliah 3 Perhitungan Analisa Ketersediaan Air
Kuliah 3 Perhitungan Analisa Ketersediaan Air
Rx = Nx/Na * Ra
dimana :
Rx = Hujan Station X (hasil pengisian)
Na = Curah hujan tahunan jangka panjang pada Pos A
Nx = Curah hujan tahunan jangka panjang pada Pos X
Ra = Curah hujan pada Pos A (pada bulan dan tahun yang sama dengan Rx)
b. Hujan Wilayah
Mengingat lokasi pos hujan yang terletak di luar dari lokasi situ (karena luasan situ
yang sangat kecil) dan tidak memungkinkan dilakukan penarikan poligon Thiessen,
maka analisa hujan wilayah dalam studi ini dilakukan dengan cara rata-rata aljabar.
Hasil analisis hujan wilayah untuk setiap situ/sungai untuk data hujan bulanan rata-
rata seperti disajikan pada tabel berikut :
b. Analisis Evaporasi
Analisis data klimatologi dilakukan guna perhitungan analisis ketersediaan air.
Analisis data klimatologi terdiri dari analisis curah hujan, temperatur udara,
kelembaban relatif, kecepatan angin, penyinaran matahari, dan penguapan. Di
dalam daerah studi ini tidak terdapat stasiun pengamatan debit sungai sama sekali.
Berdasarkan data klimatologi rata-rata dari ketiga stasiun tersebut selanjutnya
dilakukan perhitungan Evapotranspirasi
Perhitungan evapotranspirasi dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus
empiris, yang ditetapkan berdasarkan data-data iklim (klimatologi) yang terdiri dari
kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan penyinaran matahari.
ET0 = C W Rn 1 W f u ea ed
dimana,
ET0 = Evaporasi potensial (mm/hari)
C = Suatu faktor penyesuaian dari kondisi siang dan malam atau disebut juga
angka koreksi.
Tabel 3.3 Nilai Angka Koefisien Bulanan (C), Untuk Rumus Penman
Bulan C Bulan C
Januari 1,1 Juli 0,9
Pebruari 1,1 Agustus 1,0
Maret 1,0 September 1,1
April 0,9 Oktober 1,1
Mei 0,9 Nopember 1,1
Juni 0,9 Desember 1,1
Sumber : Suharjono, 1989 : 49
Tabel 3.4 Hubungan Suhu (t) dengan Nilai ea (mbar), w, (1 w), dan f(t)
Suhu ea w w (1 w) (1 w)
(t) elevasi elevasi elevasi elevasi f(t)
C mbar 0 250 0 250
n
0,25 0,54 Ra
= N
= 0,34 0,044 ed
f(n/N) = fungsi kecerahan matahari
n
0,1 0,9
= N
Tabel 3.5 Besaran Nilai Angot (Ra) dalam Evaporasi Ekivalen dalam Hubungannya dengan
Letak Lintang (mm/hari) (untuk daerah Indonesia, antara 5LU sampai 10LS)
Lintang Utara (LU) Lintang Selatan (LS)
Bulan
5 4 2 0 2 4 6 8 10
Januari 13,0 14,3 14,7 15,0 15,3 15,5 15,8 16,1 16,1
Februari 14,0 15,0 15,3 15,5 15,7 15,8 16,0 16,1 16,0
Maret 15,0 15,5 15,6 15,7 15,7 15,6 15,6 15,5 15,3
April 15,1 15,5 15,3 15,3 15,1 14,9 14,7 14,4 14,0
Mei 15,3 14,9 14,6 14,4 14,1 13,8 13,4 13,1 12,6
Juni 15,0 14,4 14,2 13,9 13,5 13,2 12,8 12,4 12,6
Juli 15,1 14,6 14,3 14,1 13,7 13,4 13,1 12,7 11,8
Agustus 15,3 15,1 14,9 14,8 14,5 14,3 14,0 13,7 12,2
September 15,1 15,3 15,3 15,3 15,2 15,1 15,0 14,9 13,3
Oktober 15,7 15,1 15,3 15,4 15,5 15,6 15,7 15,8 14,6
November 14,3 14,5 14,8 15,1 15,3 15,5 15,8 16,0 15,6
Desember 14,6 14,1 14,4 14,8 15,1 15,4 15,7 16,0 16,0
Minimum 13,0 14,1 14,2 13,9 13,5 13,2 12,8 12,4 11,8
Maksimum 15,7 15,5 15,6 15,7 15,7 15,8 16,0 16,1 16,1
Rerata 14,8 14,9 14,9 14,9 14,9 14,8 14,8 14,7 14,2
Sumber : Suhardjono, 1989: 44
Besaran Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Jun. Jul. Agt. Sep. Okt. Nov. Des.
Temperatur, t ( C ) 26.28 26.23 26.69 27.03 27.57 26.89 26.43 26.63 27.16 27.44 27.17 26.77
Kecooo. Angin, U (knots) 0.22 0.23 0.22 0.21 0.16 0.16 0.16 0.18 0.20 0.20 0.23 0.26
Kec. Angin, U (km/hr) 8.69 8.75 8.67 7.93 6.12 6.20 6.25 7.02 7.68 7.56 8.86 9.93
f(U)=0.27(1+U/100) 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.29 0.30
Sunshine, n/N (%) 39.33 39.00 54.00 58.67 63.67 66.00 71.00 74.33 73.00 60.00 48.00 44.33
RH (%) 86.00 86.33 84.67 83.33 80.00 80.33 77.33 76.67 75.33 78.00 81.33 82.33
ea (mbar) (Tabel ) 34.09 34.01 35.05 35.69 36.89 35.40 34.41 34.85 35.99 36.41 35.94 35.04
ed = ea x RH/100 29.32 29.36 29.68 29.74 29.51 28.44 26.61 26.71 27.12 28.40 29.23 28.85
ea - ed 4.77 4.65 5.37 5.95 7.38 6.96 7.80 8.13 8.88 8.01 6.71 6.19
W (Tabel ) 0.76 0.76 0.76 0.77 0.77 0.76 0.76 0.76 0.77 0.77 0.77 0.76
1-W 0.24 0.24 0.24 0.23 0.23 0.24 0.24 0.24 0.23 0.23 0.23 0.24
Ra (Tabel ) 15.83 15.92 15.50 14.58 13.37 12.76 12.97 13.88 14.99 15.71 15.82 15.82
Rs = (0.25 + 0.5 n/N) Ra 7.07 7.08 8.06 7.92 7.60 7.40 7.85 8.63 9.22 8.64 7.75 7.46
Rns = (1 - a) Rs ; a=0.25 5.30 5.31 6.05 5.94 5.70 5.55 5.89 6.47 6.91 6.48 5.81 5.60
f(T) (Tabel ) 15.96 15.95 16.04 16.11 16.21 16.08 16.01 16.06 16.13 16.19 16.13 16.05
f(ed) = 0.34 - 0.044 Ved 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.11 0.11 0.11 0.11 0.11 0.10 0.10
f(n/N)= 0.1 + 0.9 n/N 0.45 0.45 0.59 0.63 0.67 0.69 0.74 0.77 0.76 0.64 0.53 0.50
Rn1 = f(T).f(ed).f(n/N) 0.74 0.73 0.94 1.01 1.10 1.18 1.34 1.39 1.35 1.09 0.88 0.83
Rn = Rns - Rn1 4.57 4.58 5.10 4.93 4.60 4.38 4.55 5.08 5.56 5.39 4.94 4.77
U (m/det) 0.10 0.10 0.10 0.09 0.07 0.07 0.07 0.08 0.09 0.09 0.10 0.11
U siang/ U malam 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
C (konstanta) 1.10 1.10 1.00 0.90 0.90 0.90 0.90 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10
ET=C(W.Rn+(1-W)(ea-ed).f(U)) 4.18 4.18 4.26 3.76 3.63 3.43 3.59 4.87 5.35 5.15 4.67 4.48
ET (mm/bulan) 129.53 117.09 132.15 112.85 112.39 102.99 111.40 151.06 160.55 159.63 140.09 138.81
3-7
BAB III - 7
Peningkatan Sungai Bendung Kota Palembang
Hasil Analisis ketersediaan air metode NRECA untuk masing-masing situ disajikan
pada Tabel-tabel berikut :
3-8
BAB III - 8