Definisi Scouring:
Gerusan Lokal adalah degradasi pada dasar
atau tebing sungai yang terjadi pada suatu
tempat tertentu sebagai akibat adanya
perubahan tiba-2 /mendadak dari parameter
sungai (misalnya; geometri sungai, kemiringan
dasar sungai, kecepatan aliran atau adanya
struktur di badan sungai)
Tipe Scouring:
Scouring pada Jembatan (Bridge Scouring)
Penyempitan sungai (Contraction Scour)
• erosi
Pilar jembatan (Pier Scour)
Pangkal jembatan (Abutment Scour)
• erosi dan (kemungkinan) endapan
Scouring pada Bangunan Air (Jet Scouring)
Bangunan air
• erosi dan (kemungkinan) endapan
Degradational scour
adalah berpindahnya sedimen dari dasar sungai akibat
aliran sungai. Berpindahnya sedimen dan mengakibatkan
turunnya dasar sungai.
Scouring pada Jembatan
1 1 Dimana:
Neill : ucr 11,52 y1 6 .d 50
3 ucr = kecepatan kritis di upstream (ft/sec)
y1 = kedalaman air diupstream (ft)
S = Berat sepesifik relatif = 2,65
Laursen
1 1
ucr 10,95 y1 .d 6
50
3
Live-Bed contraction Scour
Berdasarkan rumus Laursen
6 k1 k2
y1 Q2 7
W1 n1
y2 Q1 W2 n2
ys y2 y1 kedalaman scouring rata - 2
Dimana
y1 = kedalaman air di upstream (ft)
y2 = kedalaman air di daerah kontraksi (ft)
W1 = lebar dasar sungai di upstream (ft)
W2 = lebar dasar sungai di daerah kontraksi (ft)
Q1 = debit di upstream (ft3/sec)
Q2 = debit di daerah konbtraksi (ft3/sec)
dm = diameter sedimen efektif rata2 = 1,25 d50
k1 = faktor seperti dibawah
u* = kecepaytan geser = (gy1I1)1/2
ω = kecepatan jatuh butir sedimen
Nilai k1 dan k2
Dimana:
u* = (g.y1.S1)1/2 , kecepatan geser di upstream (ft/s)
ω = Fall velocity materian berdasarkan d50 (ft/s)
S1 = kemiringan garis energi di saluran (ft/ft)
Clear Water contraction Scour
Didasarkan pada persamaa Laursen.
3
3
u 2
2
Q 7
y2 2
23
y2 2
23 2
120.d 50 120.d
50 .
W 2
1
1
ucr 10,95. y .d 503
6
6
ys Q 7
0,13 2 3 7 6 1
y1 d m . y1 .W1
3
6
y2 W1 7
7u12
y1 W2 120. y 3 .d 3
1 2
1 50
0, 4 Dimana
ys La ys = scour pada abutment
1,1 .Fr10,33 y1 = kedalaman air di upstream
y1 y1 La = panjang abutment dan embankment
Fr = bilangan Froude
Jika La/h > 25 , formula:
ys ys = kedalaman scouring, ft
4 Fr10,33 y1 = kedalaman aliran pada abutmen , ft
Fr1 = Bilangan Froude didasarkan pada kecepatan dan
y1 kedalaman yg berhadapan dan pd upstream abutmen
Local live-bed scour pada abutment vertikal.
0, 4 Dimana
ys La ys = scour pada abutment
2,15 .Fr10,33 y1 = kedalaman air di upstream
y1 y1 La = panjang abutment dan embankment
Fr = bilangan Froude
Untuk kedalaman Scouring disekeliling Pier dan abutmen Jembatan
Dimana:
1 ds = Kedalaman Scouring
ds Q 3 h = kedalaman aliran
0,47k 3 1 Q = Debit
f 1,76 d 50
h fh f = Silt Factor
k = amplification factor
d50 = diameter sedimen
Dimana:
Q = Bhu
1
B = lebar saluran/sungai
ds B.u 3
0,47k 1
0,5 2
u = kecepatan aliran
u* = kecepatan geser
h 1,76d 50 h h = tinggi muka air
1
u u*
ds B 133
0,47 ku* 1
0,5 2 h
h 1,76d 50 h 8,5 5,75 log
ks
k s 2,50d 50
Formula diatas kecepatan geser u* diganti dengan kecepatan
geser amplifikasi (u*m) dan diasumsikan k = (u*m/u*)1/3 maka
menjadi:
1
ds B 13
3
0,47 u*m 1
0,5 2
h 1,76d 50 h
Untuk Abutmen:
1
ds 1 b 3
0,47M 3 1 a a 1
h h
Untuk Pier:
Dimana:
ba = lebar abutmen
d s h
1
1 bp p 3 bp = diameter Pier
0,47 M 1 p
3 1 bs = fungsi kedalaman aliran
h h b p h = αp.bs
Bu *c
M 0,5 2
1,76d 50 h
1
ds 1 ba 3
Untuk Abutmen: 0,47M 1 1,5 1
3
h h
1
h
p
3
ds bp
1
1
3
Untuk Pier: 0,47 M 1 4,5
h h b p
Dimana
y1 = kedalaman air di upstream n1 = koefisien Manning di upstream
y2 = kedalaman air di daerah kontraksi n2 = koef. Manning di daerah kontraksi
W1 = lebar dasar di upstream k1 dan k2 = eksponen yang tergantung pd. mekanisme
W2 = lebar dsar di daerah kontraksi transport sedimen
Q1 = debit di upstream
Q2 = debit di daerah konbtraksi
dm = diameter sedimen efektif rata2 = 1,25 d50 (ft)
Nilai k1 dan k2
Dimana:
u* = (g.y1.S1)1/2 , kecepatan geser di upstream (ft/s)
ω = Fall velocity materian berdasarkan d50 (ft/s)
S1 = kemiringan garis energi di saluran (ft/ft)
Hubungan diameter sedimen dan Fall Velocity