Anda di halaman 1dari 28

PEMANFAATAN QUICK RESPONSE CODE

UNTUK ABSENSI SISWA DENGAN APLIKASI QR ABSEN

KARYA TULIS

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir di SMA Negeri 1 Garut

Di susun oleh:

Muhammad Habib Fikri Sundayana

XII IPA 1

1112.10.128

SMA Negeri 1 Garut

Jalan Merdeka No. 91 Telepon (0262) 233782 Tarogong Kidul Garut

2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis

PEMANFAATAN QUICK RESPONSE CODE

UNTUK ABSENSI SISWA DENGAN APLIKASI QR ABSEN

Disetujui oleh:

Penanggung Jawab Program Guru Pembimbing

Drs, Dede Rustandi Dede Saepudin, S.Pd., M.Si.

NIP 19641101 198902 1 003 NIP 19771105 200212 1 006

Mengatahui,

Kepala SMA Negeri 1 Garut

Drs. H. Achdiat Kusdani, M. Pd.

NIP 19600227 1298403 1 004


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena atas

rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat meyelesaikan karya tulis yang

berjudul Pemanfaatan Quick Response Code untuk Absensi Siswa

dengan Aplikasi QR Absen.

Adapun maksud dari penyusunan karya tulis ini adalah untuk

memenuhi tugas akhir di SMA Negeri 1 Garut. Dengan membuat karya

tulis ini diharapkan penulis dapat memberikan pengetahuan kepada

pembaca agar dapat memanfaatkan hasil penelitian ini.

Selama penulisan karya tulis ini, penulis banyak sekali mendapat

inspirasi, bimbingan, dan dukungan. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orangtua penulis yang sangat penulis cintai, ayahanda Rostina

Sundayana dan ibunda Imas Komariah yang tidak pernah lelah

mendoakan, mengingatkan, menyemangati, dan membing penulis.

2. Adik-adikku tercinta, Lulu Asmi Lathifah Sundayana dan Muhammad

Hilmi Fauzi Sundayana yang selalu menghibur dan menginspirasi

penulis.

3. Bapak Drs. H. Achdiat Kusdani, M.Pd. selaku kepala SMA negeri 1

Garut.

i
4. Bapak Dede Saepudin, S. Pd., M.Pd. selaku pembimbing penulis.

5. Ibu Dra. Hj. Heni Harlina, M.Pd. selaku wali kelas XII IPA 1.

6. The Epic One 91, yang selalu membantu penulis dalam hal apapun.

7. Computer Club 91, selaku teman organistaor yang selalu menjadi

inspirasi dan motivasi penulis.

8. Shintaro, HiruNyasu, Ryuuza, Scadoof, Azdepe, toke18 dan ainsty

yang selalu menyemangati penulis.

Penulis berharap karya tulis ini dapat memberikan pengetahuan dan

manfaat bagi pembacanya.

Garut, Desember 2013

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah .......................... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 3

1.5 Metode Penelitian ...................................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan................................................................ 4

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 6

2.1 Quick Response Code ............................................................... 6

2.1.1 Pengertian Quick Response Code ...................................... 6

2.1.2 Jenis-jenis Quick Response Code....................................... 7

2.1.3 Cara Kerja Quick Response Code ...................................... 9

iii
2.2 Absensi .................................................................................... 10

2.2.1. Manajemen Absensi .......................................................... 10

2.2.2 Macam-macam Mesin Absensi ......................................... 11

BAB III PEMBAHASAN ......................................................................... 14

3.1 Aplikasi QR Absen ................................................................... 14

3.1.1 Tentang Aplikasi ................................................................ 14

3.1.2 Cara Kerja Aplikasi ............................................................ 15

3.2 Pemanfaatan QR Absen .......................................................... 16

BAB IV PENUTUP ................................................................................ 19

4.1 Kesimpulan .............................................................................. 19

4.2 Saran ....................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 20

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Quick Response Code .......................................................... 6

Gambar 2: QR Code Model 1 ................................................................. 7

Gambar 3: QR Code Model 2 ................................................................. 8

Gambar 4: Micro QR Code ..................................................................... 8

Gambar 5: iQR Code .............................................................................. 8

Gambar 6: SQRC.................................................................................... 9

Gambar 7: LogoQ ................................................................................... 9

Gambar 8: Diagram alir proses pembuatan QR Code .......................... 10

Gambar 9: Mesin absensi kartu manual ............................................... 12

Gambar 10: Mesin absensi digital ......................................................... 12

Gambar 11: Mesin absensi magnetic card ............................................ 13

Gambar 12: Tampilan utama QR Absen ............................................... 14

Gambar 13: Database seteleah QR Absen dijalankan.......................... 15

Gambar 14: Proses pembacaan QR code ............................................ 17

Gambar 15: Notifikasi QR code siswa telah terbaca ............................. 17

Gambar 16: Catatan kehadiran di database ......................................... 18

v
ABSTRAK

QR Code, kependekan dari Quick Response Code, merupakan gambar


dua dimensi yang memiliki kemampuan untuk menyimpan data. QR code
biasa digunakan untuk menyimpan data berupa teks, baik itu numerik,
alfanumerik, maupun kode biner. QR code banyak digunakan untuk
keperluan komersil, khususnya di Jepang, biasanya berisi link url ke
alamat tertentu atau sekedar teks berisi iklan, promosi, dan lain-lain.
Salah satu hal yang belum umum adalah memanfaatkan QR code untuk
absensi siswa. Hal ini dapat menambah daya tarik pembaca dalam
urusan manajemen absensi. Pada penelitian ini dilakukan studi mengenai
kemungkinan memanfaatkan QR code untuk membantu manajemen
absensi. Oleh karena itu dilakukan analisis bagaimana agar QR code bisa
dijadikan alat bantu manajemen absensi. Solusi yang ditawarkan adalah
dengan aplikasi QR Absen. Aplikasi ini membaca QR code yang berisi
data siswa dan mencatatnya dalam database sebagai catatan kehadiran.
Penelitian ini mengimplementasi pengembangan aplikasi QR Code
Reader, dimana data masukannya berupa data siswa yang kemudian
akan dicatat dalam database absensi. Aplikasi ini merupakan
pengembangan dari aplikasi QuickMark QR Code Reader, dibuat dengan
bahasa Visual Basic dengan framework .NET. Berdasarkan pengujian
yang dilakukan, aplikasi QR Absen dapat membaca QR code yang berisi
data siswa dan mencatatnya dalam database absensi. Namun tidak bisa
mencatat keterangan ketidakhadiran siswa.
Kata kunciQR code, manajemen absensi, QR code reader.

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kehidupan manusia yang mulanya sederhana kini menjadi

kehidupan yang sangat modern. Di era sekarang, segala sesuatu dapat

diselesaikan dengan cara yang praktis. Hal ini merupakan dampak dari

teknologi yang digunakan untuk mempermudah hampir semua aspek

kehidupan manusia. Contohnya penyimpanan informasi dalam barcode

yang dapat dibaca dengan barcode scanner.

Barcode adalah kumpulan data optik yang dapat dibaca oleh mesin.

Barcode sering digunakan untuk mengotomatiskan sistem pembayaran.

Selain meningkatkan kinerja manajemen, data pada barcode juga akurat

sehingga resiko kesalahan pencatatan data dapat diminimalisir. Namun,

tidak banyak informasi yang dapat disimpan oleh sebuah barcode, serta

barcode sangat sulit dibaca oleh kamera. Untuk mengatsi masalah

tersebut, maka dibuat bentuk evolusi dari barcode, yaitu Quick Response

Code.

Quick Response Code adalah suatu jenis kode matriks atau

barcode yang berbentuk 2 dimensi. Informasi yang dapat disimpannya

bisa sangat banyak, serta mudah dan cepat dibaca oleh kamera. Quick

1
Response Code dapat digunakan untuk menyimpan informasi yang lebih

kompleks, seperti kandungan nutrisi dalam makanan, atau biodata diri

yang dapat digunakan sebagai absensi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

membuat karya tulis dengan judul Pemanfaatan Quick Response Code

untuk Absensi Siswa dengan Aplikasi QR Absen.

1.2 Rumusan Masalah dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana cara pembacaan Quick Response Code?

2. Bagaimana pemanfaatan Quick Response Code untuk absensi siswa?

Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Absensi yang dimaksud adalah absensi kehadiran siswa XII IPA 1

SMAN 1 Garut.

2. Absensi tidak termasuk keterangan ketidakhadiran siswa.

3. Quick Response Code yang digunakan untuk absensi dibuat dengan

PHP QR Code.

2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Karya tulis ini dibuat dengan maksud untuk mengetahui

pemanfaatan Quick Response Code untuk absensi siswa. Tujuan

penelitian ini dapat dirumuskan untuk:

1. Menganalisis cara kerja Quick Response Code.

2. Menganalisis peran dan manfaat Quick Response Code dalam

manajemen absensi.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik bagi penulis,

pembaca, maupun sekolah, yaitu:

1. Manfaat bagi penulis

Dengan membuat karya tulis ini, penulis dapat mengetahui

pemanfaatan Quick Response Code serta dapat memberikan kontribusi

kepada manajemen absensi. Sehingga penulis dapat menyebarkan

informasi kepada pembaca, khususnya yang membutuhkan.

2. Manfaat bagi pembaca

Mendapatkan informasi tentang pemanfaatan Quick Response

Code untuk absensi. Sehingga pembaca dapat memanfaatkan informasi

dari karya tulis ini sebagai sumber rujukan.

3
3. Manfaat bagi sekolah

Menambah referensi kepustakaan serta dapat memanfaatkan

Quick Response Code dalam manajemen absensi siswa.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

evaluatif, karena memfokuskan pengamatan pada proses absensi

dengan menggunakan Quick Response Code.

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan dan pembatasan masalah

1.3 Maksud dan tujuan penelitian

1.4 Manfaat penelitian

1.5 Metode penelitian

1.6 Sistematika penulisan

BAB II KAJIAN TEORI

2.1 Quick Response Code

2.1.1. Pengertian Quick Response Code

2.1.2. Jenis-jenis Quick Response Code

2.1.3. Cara Kerja Quick Response Code

4
2.2 Absensi

2.2.1. Manajemen Absensi

2.2.2. Macam-macam Mesin Absensi

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Aplikasi QR Absen

3.1.1 Tentang Aplikasi

3.1.2 Cara Kerja Aplikasi

3.2 Pemanfaatan QR Absen

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Quick Response Code

2.1.1 Pengertian Quick Response Code

Quick response (QR) code (Gambar 1) adalah barcode dua

dimensi yang bisa dibaca oleh perangkat mobile (kamera ponsel) atau

laptop, yang ketika terbaca memungkinkan seseorang melakukan

sesuatu. Misalnya, membaca teks, mengakses alamat web, atau

mengirim pesan ke sebuah nomor (Ramsden, 2008).

Gambar 1: Quick Response Code

QR code dikembangkan oleh Denso Corporation, sebuah

perusahaan Jepang yang banyak bergerak di bidang otomotif. QR code

ini dipublikasikan pada tahun 1994 dengan tujuan untuk pelacakan

kendaraan di bagian manufaktur dengan cepat dan mendapatkan respon

6
dengan cepat pula. Namun, kecepatan pembacaan QR code dipengaruhi

oleh kualitas kamera.

2.1.2 Jenis-jenis Quick Response Code

Menurut Denso Corporation (dikutip dari www.qrcode.com), QR

code dibagi menjadi 5 jenis. Yaitu model 1, model 2, micro QR code, iQR

code, SQRC, dan LogoQ.

1. QR Code Model 1 dan Model 2

Model 1 (Gambar 2) adalah QR Code yang paling awal. Versi yang

paling besar dari code ini dapat menampung hingga 1.167 angka

dan/atau karakter.

Gambar 2: QR Code Model 1

Model 2 (Gambar 3) dibuat untuk menyempurnakan model 1,

model 2 bisa dibaca meskipun posisinya diubah-ubah. Kapasitas

penyimpanan informasinya juga lebih besar, bisa menampung sampai

dengan 7.089 angka dan/atau karakter.

7
Gambar 3: QR Code Model 2

2. Micro QR Code

Ciri yang paling menonjol dari micro QR Code (Gambar 4) adalah

hanya terdapat satu pola pendeteksi, membuatnya mungkin untuk

dicetak pada ruang yang lebih kecil. Tapi kapasitas penyimpanan

informasinya hanya sampai 35 angka dan/atau karakter.

Gambar 4: Micro QR Code

3. iQR Code

QR Code yang bisa dibuat dengan bentuk persegi atau persegi

panjang. iQR Code (Gambar 5) bisa menyimpan informasi dengan

kapasitas yang lebih besar, sampai dengan 40.000 angka dan/atau

karakter.

Gambar 5: iQR Code

8
4. SQRC

SQRC (Gambar 6) tidak berbeda dengan QR Code model 1 atau

model 2. Hanya saja, SQRC hanya dapat dibaca oleh scanner khusus.

Biasanya, QR Code jenis ini digunakan untuk menympan data pribadi

suatu perusahaan.

Gambar 6: SQRC

5. LogoQ

QR Code yang digabungkan dengan fitur desain, seperti ilustrasi

atau logo. LogoQ (Gambar 7) sering dikenai hak cipta karena desainnya,

tetapi tidak mengurangi kemampuan kemudahannya untuk dibaca.

Gambar 7: LogoQ

2.1.3 Cara Kerja Quick Response Code

Prosedur pembuatan QR Code dari sebuah teks dapat dijelaskan

dengan diagram alir pada Gambar 8.

9
Gambar 8: Diagram alir proses pembuatan QR Code

Langkah untuk membaca QR Code menjadi teks aslinya

merupakan kebalikan dari langkah-langkah pada pembuatan QR Code

(Nugraha & Munir, 2011). Dimulai dari pemecahan modul, perbaikan error,

dekripsi data, dan analisis data sehingga dihasilkan output berupa teks

yang telah di dekripsi.

2.2 Absensi

2.2.1. Manajemen Absensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, absensi artinya

ketidakhadiran. Manajemen absensi sangat diperlukan dalam suatu

perusahaan/lembaga, misalnya sekolah. Sekolah membutuhkan

manajemen absensi untuk mengetahui kehadiran khususnya seorang

murid.

Berkembangnya teknologi membuat manajemen absensi

berkembang pula. Saat ini banyak perusahaan menggunakan mesin

absensi sebagai manajemen absensi perusahaannya.

10
2.2.2 Macam-macam Mesin Absensi

Menurut Mesin Absensi (dikutip dari www.mesin-absensi.net),

mesin absensi yang digunakan saat ini dikategorikan menjadi 3 jenis.

Yaitu mesin absensi kartu manual, mesin absensi digital, dan mesin

absensi magnetic card.

1. Mesin Absensi Kartu Manual

Berdasarkan sejarah alat penghitung waktu kerja karyawan,

mesin absensi kartu manual (Gambar 9) adalah jenis pertama kali yang

digunakan di kantor sejak kurang lebih dua abad yang silam. Mesin

absensi yang sering disebut dengan mesin absensi ceklok ini

menggunakan metode tradisional dan manual untuk mengabsen

karyawan kantor yaitu dengan cara mengidentifikasi karyawan melalui

kartu absen masing-masing.

Mesin absensi kartu manual ini terdiri dari slot atau lobang untuk

memasukkan kartu absen karyawan serta jam analog yang menunjukkan

waktu saat ini. Waktu pada saat karyawan memasukkan kartunya ke

dalam slot inilah yang akan dicetak pada kartu absen.

11
Gambar 9: Mesin absensi kartu manual

2. Mesin Absensi Digital

Mesin Absensi Digital (Gambar 10) adalah mesin absensi yang

menggunakan metode digital untuk mengabsen karyawan yang

dikenalkan sejak tahun 1970. Perkembangan jaman yang membuat

teknologi dan mesin semakin canggih mengubah mesin absensi analog

menjadi format digital untuk meningkatkan efisiensi dan memudahkan

penggunanya bagi manusia.

Gambar 10: Mesin absensi digital

12
Pada umumnya, mesin absensi digital memiliki beberapa tombol

(nomor dan abjad) serta layar digital yang menunjukkan waktu atau teks

yang ditampilkan. Tombol nomor dan abjad tersebut untuk

memungkinkan karyawan memasukkan password atau barcodenya.

3. Mesin Absensi Magnetic Card

Mesin absensi magnetic card (Gambar 11) adalah jenis mesin

absensi yang menggunakan magnetic ID card (kartu identitas) untuk

mendata absensi atau daftar kehadiran karyawan dan mulai

dipergunakan sejak 1980. Sama halnya dengan mesin absensi digital

yang menggunakan metode digital, hanya saja media yang digunakan

berbeda. Mesin absensi digital jenis ini seperti merupakan paduan dari

mesin absensi manual yang menggunakan kartu namun metode

pendataan absensinya secara digital.

Gambar 11: Mesin absensi magnetic card

13
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Aplikasi QR Absen

3.1.1 Tentang Aplikasi

QR Absen (Gambar 12) adalah aplikasi pembaca QR Code pada

komputer dengan menggunakan webcam sebagai scannernya. Tujuan

dibuatnya aplikasi ini adalah untuk membaca data siswa pada QR Code

kemudian mencatatnya kedalam database sebagai tanda kehadirannya

di sekolah.

Gambar 12: Tampilan utama QR Absen

14
QR Absen merupakan pengembangan dari aplikasi QuickMark

QR Code Reader. Saat ini tersedia Barcode SDK (Software Development

Kit) dari QuickMark sebagai alat bantu yang diperlukan untuk membuat

QR Absen. QR Absen dibuat dengan bahasa Visual Basic dengan

framework .NET. Sedangkan API (Application Programming Interface)

yang digunakan adalah Microsoft Visual Studio 2012.

3.1.2 Cara Kerja Aplikasi

Secara umum, cara kerja QR Absen dibagi dalam 2 tahap, yaitu

tahap pemeriksaan dan pembuatan database serta tahap pencatatan

dalam database.

1. Pemeriksaan dan Pembuatan Database

Saat pertama dijalankan, aplikasi akan memeriksa tanggal dan

bulan komputer. Apabila dalam database belum tercatat tanggal saat

aplikasi dijalankan, maka aplikasi secara otomatis akan mengupdate

databasenya.

Tanggal terupdate

Gambar 13: Database seteleah QR Absen dijalankan

15
Sama halnya apabila saat pemeriksaan pada database tidak

ditemukan bulan saat aplikasi dijalankan, maka aplikasi akan membuat

table baru yang berisi salinan dari file database nama dan nomor induk.

Kemudian aplikasi akan kembali melakukan pengecekan tanggal dan

mengupdate database apabila belum tercatat tanggal saat melakukan

pemeriksaan.

2. Pencatatan Kehadiran dalam Database

Aplikasi akan menunggu user untuk memposisikan QR Code nya

di depan webcam. Kemudian aplikasi akan membaca code terebut

sampai mendapatkan nomor induk user.

Setelah mendapatkan nomor induk, aplikasi akan kembali

memeriksa database apakah nomor induk tersebut sudah tercatat,

kemudian memberikan notifikasi.

3.2 Pemanfaatan QR Absen

QR Absen digunakan sebagai manajemen absensi di kelas XII

IPA 1. Masing-masing siswa diberi QR code sebagai syarat agar dapat

tercatat di database absensi.

Siswa memposisikan QR codenya di depan webcam (Gambar

14), QR Absen akan membaca QR code tersebut.

16
Gambar 14: Proses pembacaan QR code

Apabila QR code telah terbaca, maka aplikasi akan memberikan

notifikasi (Gambar 15) bahwa siswa telah tercatat kehadirannya di dalam

database.

Gambar 15: Notifikasi QR code siswa telah terbaca

17
Bukti bahwa siswa tersebut hadir dan telah melakukan absensi

dapat dilihat di file database absensi (Gambar 16), sehingga kehadiran

siswa terpantau.

Tanda siswa telah tercatat di database

Gambar 16: Catatan kehadiran di database

18
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

QR code dapat dibaca dengan cepat menggunakan kamera.

Cara membaca QR code adalah kebalikan dari cara pembuatannya,

dimulai dari pemecahan modul, perbaikan error, dekripsi data, dan

analisis data sehingga dihasilkan output berupa teks.

QR code dapat dimanfaatkan untuk manajemen absensi dengan

aplikasi QR Absen. QR Absen membaca QR code yang berisi data siswa

dan mencatatnya dalam database absensi.

4.2 Saran

1. Perlu diteliti lebih jauh lagi mengenai QR code karena kecepatan

membaca QR code dipengaruhi oleh kualitas kamera, sehingga

diharapkan QR code dapat dibaca dengan cepat oleh setiap kamera.

2. Aplikasi QR Absen tidak mencatat keterangan ketidakhadiran siswa

sehingga perlu dikembangkan lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ashford, R. (2010, November). QR Codes and Academic Libraries. C&RL

News, pp. 526-530.

Denso Wave Incorporated. (2013). Types of QR Code. Diakses dari

QRcode: http://www.qrcode.com/en/codes/

Mesin Absensi. (2012). Jenis Mesin Absensi. Diakses dari Mesin

Absensi: http://www.mesin-absensi.net/

Nugraha, M., & Munir, R. (2011). Pengembangan Aplikasi QR Code

Generator dan QR Code Reader dari Data Berbentuk Image.

Konferensi Nasional Informatika KNIF 2011 (pp. 148-155).

Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Ramsden, A. (2008). The use of QR codes in Education: A getting started

guide for academics. Working Paper. University of Bath.

Soon, T. J. (2008). QR Code. Synthesis Journal, 59-78.

20

Anda mungkin juga menyukai