Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Daya Aktif dan Frekuensi

05:57 HaGe No comments

Dalam sistem tenaga listrik, umumnya digunakan generator sinkron fasa tiga untuk pembangkit
tenaga listrik yang utama, maka pengaturan frekuensi sistem praktis tergantung pada
karakteristik dari generator sinkron tersebut.

Untuk dua buah generator sinkron yang bekerja secara paralel, diagram vektor dari fluks
magnetik, tegangan, arus dan dayanya, digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Diagram vektor dua buah generator sinkron yang bekerja paralel

Apabila kopel penggerak salah satu generator pada gambar (1.1) diperbesar, maka rotor (kutub)
generator akan bergerak maju dalam arti bahwa vektor akan bergerak ke arah yang
memperbesar komponen daya aktif MW dari generator, misalkan hal ini dilakukan terhadap
generator nomor 2, maka keadaan akan berubah seperti ditunjukkan oleh vektor 2, E2 dan I2.

Selanjutnya komponen daya aktif generator 2 akan berubah dari MW2 menjadi MW2.
Penambahan kopel penggerak generator memerlukan tambahan bahan bakar pada unit thermis
dan pada unit hydro memerlukan penambahan air. Oleh karenanya produksi MWH dari unit-unit
pembangkit listrik memerlukan bahan bakar untuk unit thermis dan memerlukan sejumlah air
untuk unit hydro. Sedangkan untuk daya reaktif (VAR) tidak akan terpengaruh dengan
penambahan kopel penggerak ini, karena komponen daya reaktif lebih di pengaruhi oleh
perubahan pada komponen penguat medan magnet dan tegangan.

Menurut prinsip dasar dalam dinamika rotor, ada hubungan antara kopel mekanis penggerak
generator dengan perputaran generator, dapat dituliskan dalam bentuk persamaan[2]:

(TG TB) = M x (1)


dimana:
TG = torsi atau kopel penggerak generator
TB = torsi atau kopel beban yang membebani generator
M = momen inersia dari generator beserta mesin penggeraknya
= kecepatan sudut perputaran generator

Karena frekuensi yang dihasilkan generator merupakan sama dengan kecepatan rotornya,
sehingga dapat dituliskan dengan:

f= (2)

Hal ini berarti bahwa pengaturan frekuensi sistem merupakan pengaturan dari kopel penggerak
generator atau pengaturan daya aktif dari generator. Untuk mesin penggerak generator,
pengaturan frekuensi sistem di lakukan dengan pengaturan pemberian bahan bakar pada unit
thermis dan pengaturan pemberian air pada unit hydro.

Sedangkan untuk sistem beban, frekuensi akan turun apabila daya aktif yang dibangkitkan tidak
mencukupi kebutuhan beban dan sebaliknya frekuensi akan naik apabila ada kelebihan daya aktif
dalam sistem. Secara mekanis, dengan melihat persamaan (1) dan (2) dinamika frekuensi sistem
dalam kaitannya dengan pembangkitan daya aktif dapat dituliskan sebagai berikut [2]:

a. Jika TG TB = T < 0, maka < 0, sehingga frekuensi akan turun (3)

b. Jika TG TB = T > 0, maka > 0, sehingga frekuensi akan naik (4)

Namun secara tidak langsung penyediaan daya reaktif dapat pula mempengaruhi frekuensi
sistem, karena penyediaan daya reaktif mempunyai pengaruh besar terhadap kenaikan tegangan,
yang selanjutnya dapat menyebabkan kenaikan beban daya aktif. Namun pengaturan frekuensi
sistem lebih dominan kaitannya dengan penyediaan daya aktif.

ditulis oleh: hanif guntoro


referensi:
Zuhal, Dasar Tenaga Listrik Dan Elektronika Daya, Penerbit Gramedia, Jakarta, 1995

Anda mungkin juga menyukai