Abstraksi : Sistem pembangkit tenaga listrik tenaga gas dan uap (PLTGU), merupakan sistem
pembangkitan yang menggabungkan pembangkit tenaga gas (PLTG) dan pembangkit tenaga uap (PLTU).
PLTG terdiri dari turbin gas yang dikopel dengan generator menggunakan bahan bakar gas dari pertamina
sebagai sumber energi. PLTU terdiri dari ketel uap, governor, turbin uap yang dikopel dengan generator,
mendapat sumber energi dari gas hasil pembakaran dari PLTG [4].
Unit governor sebagai pengaturan frekwensi dalam sistem, mengatur keluaran uap yang
bertekanan dari ketel uap untuk menggerakan turbin uap berada dalam putaran dengan frekwensi 50
Hertz (standar Indonesia) dan mengantifikasi terjadinya penyimpangan terhadap frekwensi dalam sistem
[1][2][3]. Penyimpangan frekwensi dari batas nilai nominal terjadi apabila kebutuhan yang digunakan
oleh konsumen (beban) lebih besar dari daya aktif yang dibangkitkan dari pembangkit atau terjadinya
gangguan pada sistem sehingga frekwensi sistem turun. Sedangkan frekwensi sistem naik apabila ada
tambahan daya dari unit pembangkit. Maka untuk mempertahankan nilai frekwensi pembangkitan daya
aktif dalam sistem disesuaikan dengan konsumen (beban) [1][3].
Dilihat dari segi mekanis pada unit PLTU, pengaturan frekwensi adalah pengaturan daya aktif
yang dibangkitkan generator, dengan cara mengatur tambahan pemberian uap penggerak turbin uap yang
dikopel dengan generator. Pengaturan ini dilakukan oleh unit governor, yang bekerja dengan fungsinya
apabila terjadinya perubahan frekwensi dalam sistem [1][3].
1. PENDAHULUAN
Penurunan frekwensi ini disebabkan oleh 2 hal 3.2 Prinsip kerja governor [1]
yaitu : Untuk melakukan fungsinya governor
mengukur frekwensi dengan cara mengukur
1. Apabila daya yang digunakan oleh kecepatan putar poros generator karena
konsumen telah melebihi demain yang frekwensi yang dihasilkan generator sebanding
dibangkitkan dalam waktu tertentu. dengan kecepatan putar poros generator. Apabila
2. Terjadinya gangguan atau pemadaman (trip) frekwensi turun ditandai dengan pengurangan
pada salah satu unit pembangkit. putaran kecepatan dari generator yang disensor
oleh pilot velve. Pada pilot velve memberi input
kepada bola-bola berputar karena kecepatan
3. GOVERNOR PADA PENGATURAN putar dari generator berkurang putaranya maka
FREKWENSI kecepatan putar pada bola-bola berputar juga
berkurang kecepatan sudutnya, sehingga
Pada unit PLTU pengaturan frekwensi menyebabkan pegas menguncup menimbulkan
dilakukan oleh unit governor yang mengatur gaya sentrifugal berkurang yang selanjutnya
keluaran uap bertekanan dari ketel uap untuk akan menyebabkan turunya titik A dan titik B.
menggerakan turbin uap berada dalam putaran
dengan frekwensi 50 Hertz, dan
menggantifikansi terjadinya penyimpangan
terhadap frekwensi dalam sistem. 3.3 Diagram blok cara kerja unit governor
Jenis governor yang di gunakan adalah [6][7]
jenis woodward, jenis ini terdiri dari Spring Untuk mempermudah penjelasan
loaded Accumulator (memberi tekanan minyak) tentang unit kerja dari governor diperlukan
pada pengarah tekanan minyak, untuk digram blok fungsi alih governor itu sendiri.
menggerakan power piston (katup utama) keatas Gambar 2, keluaran C(s) diumpan-balikan ke
atau kebawah tergantung pengarahan yang titik penjumlahan untuk dibandingkan dengan
dilakukan oleh Pilot Velve (penghubung masukan acuan R(s). keluaran blok C(s)
perputaran poros generator) yang digerakan oleh diperoleh dengan mengalikan fungsi alih G(s)
titik A Fly Weight (bola-bola pegas) yang dengan masukan blok E(s).
berputar menghasilkan gaya sentralfugal C(s) = G(s) E(s)
menyebabkan titik A naik atau turun.
Sedangkan jika keluaran diumpan-
balikan ke titik penjumlahan untuk dibandingkan
3.1 Fungsi Governor [1][3] dengan masukan, maka perlu mengubah bentuk
sinyal keluaran agar sama dengan bentuk sinyal
Oleh karenanya frekwensi yang masukan. Pengubah ini dilakukan oleh elemen
dibangkitkan sama dengan yang digunakan oleh umpan balik yang mempunyai fungsi alih H(s).
konsumen, dan frekwensi akan berkurang elemen umpan balik ini akan memodofikasi
apabila kebutuhan daya yang digunakan oleh keluaran sebelum dibandingkan dengan
konsumen lebih besar dari yang dibangkitkan. masukan. Sinyal umpan balik yang diumpan-
Maka unit pembangkit (Governor) berfungsi balikan ke titik penjumlahan untuk dibandingkan
sebagai menjaga putaran pada generator agar dengan sinyal masukan.
berada dalam frekwensi 50 Hertz, terhadap
adanya variasi beban atau gangguan pada sistem
C (s) =
G ( s)
1 + G (s)H (S )
R(s)
ΔxB2 = K2 Δf + k5 ΔxD
⎛ s ⎞
Kedua hal tersebut diatas dapat dinyatakan
− ⎜⎜ k 5 + ⎟⎟
sebagai berikut :
⎝ k 6 ⎠
ΔxD = k6 (-ΔXB1) dt
− k 3 .k 1 .k 6 Δ P ( s ) + k 4 .k 2 .k 6 Δ F ( s )
=
Dimana k6 adalah sebuah konstanta yang − ( k 5 .k 6 + s )
tergantung kepada sistem hidrolik governor yang
menghubungkan gerakan titik B dengan titik D
k 3 .k 1 .k 6 ⎛ ⎞
= ⎜⎜ Δ P ( s ) − 4 2 Δ F ( s ) ⎟⎟
dan adanya tanda negative disebabkan arah-arah k .k
( k 5 .k 6 + s ) ⎝ ⎠
positif yang dipilih pada gambar (4). Untuk k 3 .k 1
memecahkan persamaan ΔxB1 dan ΔxD kita
gunakan transformasikan Laplase ke bidang (s)
sehingga : k 3 .k 1
⎛ ⎞
Δf menjadi ΔF(s) = ⎜ ΔP (s) − ΔF (s) ⎟
k5 1
⎛ s ⎞⎝ ⎠
⎜⎜ 1 + ⎟⎟
R
⎝ 6 ⎠
Δp menjadi ΔP(s) k .k
5
⎛ ⎞
ΔxB1 menjadi Δ xB1(s)
= ⎜ ΔP (s) − ΔF (s) ⎟
kG 1
1 + sT G ⎝ R ⎠
⎛ ⎞
= GG ⎜ ΔP (s) − ΔF (s) ⎟
1
⎝ R ⎠
3.5 Diagram Blok Sistem Proses ini menggambarkan bagaiman
proses pengaturan frekwensi melalui pengaturan
sekunder berlangsung dalam sistem sebagai
akibat penambahan beban. Dengan uraian yang
serupa dapat dianalisa bagaimana proses
pengaturan frekwensi apabila terjadi penurunan
beban dalam sistem. Pengturan sekunder, dapat
dilakukan secra manual ataupun oleh komputer.
Jika dilakukan secara manual dalam sistem yang
terdiri dari banyak unit pembangkit dan juga
banyak pusat listrik yang tersebar,
pelaksanaannya perlu dikoordinir. koordinasi
pengaturan sekunder ini, berati pula koordinasi
pembagian dalam sistem, oleh karena-nya
dilakukan oleh pusat pengatur beban sistem
Gambar 5 Block diagram system tanpa tie lines tenaga listrik. Jika pengaturan ini dilakukan
dengan menggunakan komputer maka software
Gambar diatas diagram blok hubungan antara dari komputer harus diidi datanya oleh pusat
output dari unit governer dengan dalam sistem pengatur beban agar sesuai dengan kondisi
tenaga tistrik yang mempunyai karakteristik sistem.
beban tertentu dan terdiri dari sekelompok unit
pembangkit serta berhubungan dengan sistem
tenaga listrik lain melalui tie lines.
Keterangan gambar 7 :
ω
berati terjadi pengurangan kecepatan sudut ω sejak saat t = t4 seperti tersebut dalam butir c
nilai ΔT > 0 ini menyebabkan frekwensi
2π
dan karena frekwensi F= maka hal ini terus naik. Beberapa saat setelah t = t4
nilai frekwensi F > F0 sehingga governor
juga berati pengurangan frekwensi. Dengan
mulai bereaksi untuk menurunkan frekwensi
keterangan diatas maka Penuruanan frekwensi
dengan jalan mengurangi uap ke turbin
dari nilai F0 menjadi F΄ dirasakan oleh governor
sehingga nilai ΔT diperkecil dan hal ini juga
dan governor akan beraksi untuk
mengembalikan nilai frekwensi ke F0. Reaksi ini dF
memperkecil nilai
berlangsung sebagai berikut : dt
e. Pada saat t = t5 di mana F″ > F0 sehingga
a. Karena kecepatan sudut ω dari mesin governor akan terus beraksi untuk
penggerak generator turun maka bola-bola menurunkan frekwensi. Pada saat t = t5 nilai
berputar pada gambar (8) juga akan turun nilai ΔT = TG – TB sehingga dari segi
kecepatan sudutnya karena poros yang keseimbangan kopel generator dengan kopel
memutarnya dihubungkan langsung melalui beban sebetulnya tidak diperlukan lagi
sistem roda gigi dengan mesin penggerak pengurangan nilai kopel generator TG yang
generator. Hal ini akan menyebabkan titik A dilakukan oleh governor dengan jalan
menurun yang selanjutnya juga akan mengurangi uap. Seperti diuraikan dalam
menurunkan titik B. dengan turunnya titik B butir d. tetapi pada saat t = t5 nilai nilai
maka torak pengarah tekanan minyak akan frekwensi F˝ > F0 maka governor akan terus
mengalirkan minyak bertekanan ke torak bereaksi untuk mengurangi uap ke turbin.
penggerak katup utama sehingga katup f. Pada saat t = t6 keadaan adalah serupa
utama terangkat keatas untuk menambah dengan pada saat t = t4 yaitu bahwa nilai
uap ke turbin uap dalam hal mesin frekwensi f = f0 tetapi bedanya dengan pada
penggerak adalah turbin uap. saat t = t3 adalah bahwa pada saat t = t6 ΔT <
b. Dalam gambar (9A) peristiwa penambahan 0 sehingga frekwensi setelah saat t = t6 akan
beban terjadi pada saat t = t1 dan hal ini turun.
menyebabkan frekwensi turun. Pada saat t =
t2 kerja governor telah mulai terasa dan
kecuraman (slope) penurunan frekwensi 4.1 Penyetelan Speed Droop [1]
mulai berkurang sampai pada saat t = t3 Speed droop merupakan besaran yang
kecuraman penurunan frekwensi telah hilang menentukan putaran generator berada pada
dF posisi semula, yang mana mengurangi kecepatan
atau secara matematis dikatakan = 0.
dt putar pada turbin uap karena akibat dari hasil
c. Pada saat t = t3 nilai frekwensi F = F΄ dimana penambahan uap bertekanan pada turbin uap.
F΄ F0. Hal ini menyebabkan bahwa
Dengan memperhatikan gambar (8) terlihat
generator akan terus menambah uap dengan
bahwa makin dekat jarak titik B dengan titik D
jalan mengangkat katup utama dari turbin.
makin cepat penghisapan titik B menutup aliran
Keterangan adalah sama seperti uraian pada
minyak yang mengangkat atau menurunkan
butir a. Hal ini berarti bahwa kopel yang
posisi penghisap titik D dan sebaliknya makin
dihasilkan mesin penggerak generator terus
jauh jaraknya makin lambat gerakan menutup
diperbesar sehingga ΔT = TG - TB menjadi
aliran minyak ini. Hal ini berati bahwa makin
dF dekat titik B dengan titik D makin cepat
0 dan mengakibatkan > 0, yang berati
dt governor menghentikan tanggapannya terhadap
bahwa frekwensi naik. perubahan frekwensi, governor bersifat “malas”
d. Pada saat t = t4 nilai frekwensi F = F0 (usaha governor untuk menambah daya terbatas)
sehingga sebetulnya tidak diperlukan lagi menghasilkan speed droop yang kecil dan
langkah untuk memperbaiki frekwensi. menghasilkan kf (energi pengaturan) yang besar.
Tetapi pada saat t = t4 nilai ΔT > 0 sebagai
Dengan keterangan yang serupa apabila jarak titik B1 menutup lubang minyak yang menuju
titik B dengan titik D makin jauh terlihat bahwa kerumah torak pengerak titik D.
governor bersifat “rajin” (usaha governor untuk
menambah daya lebih besar) menghasilkan Motor pengaturan putaran dapat merubah –
speed droop yang besar dan menghasilkan kf rubah posisi titik B1 melalui titik B2 dengan
(energi pengaturan) yang kecil. Jadi penyetelan jalan memutar roda gigi cacing. Dalam keadaan
speed droop governor dapat dilakukan dengan generator belum paralel dengan sistem motor
mengatur jarak titik B dan titik D. Dalam pengatur putaran akan mengatur jumlah putaran
praktek hal ini tidak begitu mudah per-menit dari turbin tetapi kalau generator
pelaksanaanya karena dilain pihak titik B juga kalau generator sudah paralel dengan sistem
harus dapat digerakan keatas dan kebawah maka melalui motor pengaturan putaran
secara bebas untuk melakukan pengaturan dilakukan pengaturan daya nyata yang
sekunder. Hal ini dapat dilakukan dengan dibandingkan (MW), yang sesungguhnya juga
kombinasi sistem mekanik dan hidrolik seperti berati mengatur putaran atau frekwensi.
terlihat pada gambar (8).
Speed droop sesungguhnya merupakan hasil
Keterangan gambar 10: umpan balik dari gerakan penambahan uap atau
air, yaitu dengan bergeraknya titik C dan D
Titik B dipecah menjadi titik B1 dan titik B2 keatas yang selanjutnya melalui engsel E pada
dalam gambar (10) titik B1 yang bertugas gambar (10) menekan rumah panghisap kiri
mengarahkan tekanan minyak dapat digerakan kebawah sehingga menutup lubang-lubang yang
melalui titik A oleh bola-bola berputar meneruskan tekanan minyak ke panghisap kanan
(pengaturan primer) dan dapat pula digerakan dan akhirnya menghentikan proses penambahan
melalui titik B2 oleh motor pengaturan putaran uap. Makin kecil speed droop dari governor
(putaran sekunder). makin peka governor tersebut terhadap
perubahan baban tetapi juga lebih besar
kemungkinannya untuk tidak stabil. Dalam
praktek governor adalah tidak sederhana yang
tergambar pada gambar (8) tetapi dilengkapi
pula dengan rangkaian peredam (dashpot) untuk
menghindari osilasi dan menggunakan panguat
bertingkat.
5. KESIMPULAN
Saran
Agar Governor berjalan dengan semestinya
maka diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA