Anda di halaman 1dari 5

Nama : SARI MUSTIKA WIDYASTUTI

Nim : 01022681620009
TEORI AKUNTANSI

CHAPTER 2

THE FINANCIAL REPORTING ENVIRONMENT


(LINGKUNGAN PELAPORAN KEUANGAN)

Dengan suatu mekanisme seperti program kerangka konseptual, profesi akuntansi


akan dapat melahirkan pandangan atau tinjauan bahwa suatu laporan akuntansi jika
dipersiapkan dengan sempurna, maka hasilnya akan lebih objektif dan akan lebih dapat
dipercaya jika laporan tersebut sudah mencerminkan transaksi atau kejadian atas pelaporan
suatu entitas bisnis.
Akuntansi keuangan adalah suatu proses yang melibatkan pengumpulan dan
pemrosesan atas informasi keuangan untuk membantu pengambilan atas berbagai keputusan
oleh berbagai pihak eksternal perusahaan, misalnya investor, pelanggan, pemasok, kreditor
dan sebagainya. Dengan banyaknya pihak eksternal tersebut, tentunya hal ini akan menjadi
sangat potensial untuk terjadinya perbedaan permintaan dan kebutuhan informasi yang
signifikan, dan merupakan suatu hal yang tidak mungkin dapat membuat suatu laporan
keuangan yang memuaskan bagi semua pihak.
Pada umumnya, akuntansi keuangan dihampir semua negara sudah diatur dengan
demikian ketatnya, dimana banyak standar akuntansi yang mengatur bagaimana transaksi itu
diakui, diukur dan diungkapkan. Semua laporan yang dihasilkan dari proses akuntansi
dipengaruhi secara langsung oleh regulasi standar akuntansi setempat. Ketika suatu standar
akuntansi yang ada berubah, atau standar akuntansi yang baru diterbitkan, maka akan
mengakibatkan pengaruh tertentu atas rekening-rekening yang ada, termasuk dalam hal ini
laporan keuangan yang akan diterbitkan ke publik. Pengguna laporan keuangan seharusnya
memiliki pemahaman yang cukup atas berbagai standar akuntansi, karena tanpa mengetahui
hal tersebut, akan sangat susah untuk menginterpretasikan apa yang benar-benar ditampilkan
oleh suatu laporan keuangan.

2.1. Tinjauan Atas perkembangan Dan Regulasi Dari Praktik Akuntansi

1
Regulasi akuntansi sebenarnya baru mulai ada pada saat abad ke-20. Sebelumnya,
hanya terdapat sedikit pemisahan (limited separation) antara pemilik dan manajemen suatu
entitas bisnis. Dan kebanyakan sistem akuntansi yang didesain saat itu lebih dominan
ditujukan kepada pemilik atau manajer. Pada abad saat ini, telah terdapat peningkatan
pemisahan antara pemilik dan manajemen. Sebenarnya, system double entry sebelumnya
mirip dengan sistem yang sekarang kita pakai. Dalam buku yang ditulis oleh Luca Pacioli,
dalam sistem tersebut sudah dikenal istilah sistem debet-kredit, jurnal, dan buku besar.
Sebelum abad ke-19 tiba, akuntan-akuntan yang berasal dari Amerika Serikat dan Inggris
tidak pernah membentuk badan profesional secara bersama-sama. Menurut Goldberg (1949),
Society of Accountant dibentuk pada tahun 1854 di Edinburg, kemudian Instituted of
Chartered Accountant in England an Wales (ICAEW) pada tahun 1880. Adapun di USA,
American Association of Public Accountant didirikan pada tahun 1887. Dan asosiasi inilah
yang menjadi terbentuknya AICPA.
Sebagaimana dikatakan sebelumnya, karena hasil dari praktik akuntansi memiliki
dampak kepada berbagai keputusan yang dibuat, maka praktik akuntansi pada umumnya
diregulasi secara ketat. Walaupun begitu, sejarah dari regulasi akuntansi keuangan masih
tergolong baru dan sebelum abad ke-20 tiba, masih belum banyak regulasi yang mengatur
pendokumentasian yang umum digunakn dalam praktik akuntansi, penelitian ini membawa
kepada perkembangan atas dasar-dasar akuntansi dan semua akuntan dalam hal ini
diharapkan dapat mengikutinya. Seiring waktu, prinsip-prinsip umum memberikan jalan
untuk perkembangan standar akuntansi yang lebih spesifik. Standar akuntansi mulai
diterbitkan oleh berbagai badan profesional akuntansi diberbagai penjuru dunia sekitar tahun
1970 dan aktivitas pembuatan standar telah meningkat sejak saat itu,

2.2. Rasionalitas Atas Regulasi Praktik Akuntansi Keuangan


Walaupun laporan akuntansi sudah ada semenjal ratusan tahun yang lalu, regulasi
akuntansi masih merupakan fenomena akhir-akhir ini. Banyak perubahan-perubahan regulasi
yang diperkenalkan USA sekitar 1930-an dan diikuti dengan depresi hebat (great depression),
benar atau salah itu telah dipertentangkan bahwa masalah yang terdapat dalam akuntansi
membawa kepada kemiskinan dan keputusan investasi yang tidak terinformasikan. Dan
mungkin merupakan suatu hal yang sangat tidak adil untuk menyalahkan kejadian seperti
great depression atas akuntansi, akan tetapi kejadian seperti itu menjadi bahan bagi keinginan
publik agar informasi yang dihasilkan perusahaan diatur dengan regulasi yang lebih ketat
lagi.

2
Dokumen atas regulasi dari praktik akuntansi keuangan yang terus berkelanjutan
dengan terbitnya berbagai standar yang baru ataupun revisi dari standar sebelumnya yang
telah mengundang berbagai perdebatan antara yang mendukung dan yang menentang adanya
suatu regulasi dalam suatu praktik akuntansi. Argumen ini muncuk dari pihak yang meyakini
tidak diperlukannya suatu regulasi dan pihak yang menekankan pentingnya eksitensi dari
suatu regulasi. Adapun argumen dari kedua belah pihak sebagai berikut :
a. Beberapa alasan dari pihak regulasi, diantaranya adalah:
Pasar untuk suatu informasi tidak akan efisien tanpa adanya suatu
regulasi yang mengatur seberapa banyak informasi yang harus
dilakukan.
Investor memerlukan perlindungan atas kecurangan dari organisasi
yang mungkin menghasilkan dan menunjukkan informasi yang
menyimpang, dimana akan menyebabkan terjadinya suatu asimetri
informasi yang tidak dapat diketahui sebagai suatu kecurangan pada
saat digunakan.
Regulasi membawa kita kepada keseragaman metode yang diadopsi
oleh entitas bisnis yang berbeda, sehingga lebih meningkatkan daya
banding antar perusahaan dan keputusan yang lebih baik dapat diambil.
b. Adapun alasan dari pihak yang membantah pentingnya regulasi tersebut, yaitu:
Informasi akuntansi sama saja dengan barang lain, dan orang (dalam
hal ini pengguna laporan keuangan) akan dipersiapkan untuk
membayar sejumlah tertentu untuk memperolehnya lalu digunakan.
Hal ini akan membawa kepada titik keseimbangan optimal terhadap
informasi oleh entitas yang bersangkutan.
Pasar modal membutuhkan informasi, dan setiap perusahaan yang
gagal dalam menyajikan informasi akan dihukum oleh pihak pasar, dan
tentunya hal akan meugikan perusahaan sendiri jika mencoba untuk
menghilangkan suatu informasi yang dibutuhkan.
Regulasi pada dasarnya membatasi penggunaan metode akuntansi yang
boleh digunakan. Ini berarti beberapa organisasi dilarang menggunakan
metode tertentu yang sebenarnya mereka yakini bahwa metode tersebut
adalah yang terbaik dalam merefleksikan kinerja dan posisi keuangan.
Hal ini dianggap berpengaruh pada efisiensi dan kinerja yang
dilaporkan perusahaan kepada pasar mengenai operasi mereka.
Adanya regulai hanya akan memunculkan over-supply informasi yang
akan dilaporkan ke publik/pasar.

3
Ketika suatu regulasi diperkenalkan, ada dua teori yang menjelaskan siapa yang
beruntung dengan adanya regulasi tersebut.
a. Public Interest Theory
Teori ini menyatakan bahwa regulasi diterbitkan atau diperkenalkan untuk
melindungi kepentingan publik/masyarakat (public interest). Proteksi ini
diperlukan sebagai akibat dari inefisiensi pasar. Teori ini mengasumsikan
bahwa regulator (pemerintah) adalah pelaksana netral atas kepentingan publik
dan tidak membiarkan kepentingannya sendiri mempengaruhi proses
pengambilan keputusan.

b. Capture Theory
Teori ini membantah bahwa walaupun teori itu diperkenalkan untuk
melindungi kepentingan masyarakat, mekanisme peregulasian sering dikontrol
(capture) sehingga hal itu berubah dengan melindungi kepentingan dari
kelompok tertentu dalam masyarakat, dan pada umunya adalah orang yang
aktivitasnya paling dipengaruhi oleh regulasi.

2.3. Peranan Penilaian Profesional Dalam Akuntansi Keuangan


Sebagaimana kita ketahui bahwa dari mempelajari akuntansi, proses yang dilibatkan
dalam menghasilkan suatu rekening atau akun sangat tergantung pada penilaian profesional.
Dalam proses akuntansi, akuntan dalam hal ini sangat diharapkan dapat bersikap objektif dan
terbebas dari bias dalam menjalankan tugasnya. Informasi yang disajikan sebaiknya
mencerminkan secara akurat atas transaksi dan kejadian harus netral serta dapat diverifiaksi.
Walaupun begitu, dapatkan kita betul-betul menerima bahwa akuntansi dapat selamanya
netral atau objektif?. Saat ini diberbagai tempat disekeliling dunia, para standard-setter sudah
mulai mempertimbangkan secara eksplisit sosial dan ekonomi yang muncul dalam standar
yang akan mereka buat kedepannya untuk diperkenalkan.
Dalam chapter 7 dan 8, kita mempertimbangkan berbagai perspektif teori yang
diajukan sebagai penjelasan mengapa metode akuntansi yang biasa digunakan boleh
diimplementasikan oleh entitas pelaporan. Sejalan dengan perspektif objektivitas bahwa
organisasi sebaiknya memilih metode akuntansi yang terbaik yang dapat merefleksika kinerja
mereka yang sebenarnya. Begitupula dengan perspektif efisiensi, menyatakan bahwa
organisasi yang berbeda mungkin akan memilih metode akuntansi yang berbeda pula, adapun
perspektif alternatif lainnya adalah opportunity perpective.

2.4. Kekuatan Yang Dimiliki Oleh Akuntan

4
Mungkin dalam berbagai literatur fiksi dan berbagai film yang pernah ditampilkan,
biasanya akuntan dianggap sebagai pihak yang lemah,. Akan tetapi sebenarnya, banyak orang
yang tidak menyadari akan hebatnya posisi akuntan tersebut. seorang akuntan dianggap
memiliki kekuatan yang lebih dikarenakan:
a. Apa yang dihasilkan proses akuntansi mempengaruhi banyak keputusan
seperti keputusan apakah memilih untuk menginvestasikan atau meminjam
dana dari kreditor, apakah menambah karyawan atau menambah mesih dan
sebagainya.
b. Akuntan sebagai penyedia informasi, dianggap memiliki kekuatan untuk
mendorong perubahan perilaku dari suatu perusahaan dan yang terakhir
dengan berdasarkan pada kinerja (misalnya laba).
c. Akuntan dapat memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai