Oleh:
Astuti Puji Utami
NIM: 109104000042
ABSTRAK
iii
FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE
PROGRAM STUDY OF NURSING SCIENCE
Paper, Juni 2016
ABSTRACT
iv
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Organisasi :
viii
KATA PENGANTAR
penyusun panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan nikmat dan
ini. Allahumma sholi ala sayidina Muhammad Shalawat dan salam tercurah
kepada Nabi Muhammad, SAW yang telah membawa ajaran Islam dan kita
Timur.
Proposal skripsi ini tentunya tidak akan selesai, tanpa bantuan dari
1. Dr. H. Arif Sumantri, SKM., M. Kes selaku dekan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan.
Keperawatan UIN
4. Yenita Agus, M.Kep, Sp.Mat. Ph. D selaku dosen pembimbing II, yang telah
ix
6. Ayah dan Ibu yang telah memberikan kasih dan sayang serta dukungan
7. Ayah dan Ibu mertua yang juga telah memberikan kasi sayang serta
10. Sahabat-sabahat tercinta, Shelly, Anggi, Winda, Ezi, yang berjuang bersama-
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dari berbagai pihak.
Semoga proposal skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan penyusun khususnya.
Penyusun
x
DAFTAR ISI
xi
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................... 33
B. Analisa Univariat .................................................................... 33
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................... 34
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 34
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan 35
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 36
5. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM .. 36
6. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM tentang
Control Diri ....................................................................... 37
7. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM tentang
Membuat Jarak .................................................................. 38
8. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM
tentangPenilaian Kembali Secara Positif .......................... 39
9. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM tentang
Menerima Tanggung Jawab .............................................. 40
10. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM tentang
Lari/ Penghindaran ............................................................ 41
11. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM tentang
Konfrontasi ....................................................................... 42
12. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM tentang
Mencari Dukungan Sosial ................................................. 43
13. Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita DM tentang
Mencari Pemecahan Masalah ............................................ 44
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan penelitian ........................................................... 46
B. Analisa Univariat .................................................................... 46
1. Gambaran Usia Responden ............................................... 46
2. Gambaran Jenis Kelamin Responden................................ 47
3. Gambaran Status Perkawinan Responden ......................... 48
4. Gambaran Tingkat Pendidikan Responden ...................... 49
5. Gambaran Mekanisme Koping Responden ....................... 50
6. Gambaran Mekanisme Koping Responden tentang Kontrol Diri
........................................................................................... 51
7. Gambaran Mekanisme Koping Responden tentang Membuat
Jarak .................................................................................. 51
8. Gambaran Mekanisme Koping Responden tentang Penilaian
Kembali Secara Positif ...................................................... 52
9. Gambaran Mekanisme Koping Responden tentang Menerima
Tanggung Jawab................................................................ 53
10. Gambaran Mekanisme Koping Responden tentang
lari/Penghindaran .............................................................. 53
11. Gambaran Mekanisme Koping Responden tentang Konfrontasi
........................................................................................... 54
12. Gambaran Mekanisme Koping Responden tentang Mencari
Dukungan Sosial ............................................................... 55
xii
13. Gambaran Mekanisme Koping Responden tentang mencari
Pemecahan Masalah .......................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR BAGAN
2.1 Patofisiologi
2.2 Kerangka Konsep
xiv
DAFTAR TABEL
2.1 Gerakan Latihan Senam Hamil Nilai Normal Kadar Gula Darah
5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan
5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan
5.5 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
5.6 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
tentang Kontrol Diri
5.7 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
tentang Membuat Jarak
5.8 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
tentang Penilaian Kembali Secara Positif
5.9 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
tentang Menerima Tanggung Jawab
5.10 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
tentang Lari/ Penghindaran
5.11 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
tentang Konfrotasi
5.12 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
tentang Mencari Dukungan Sosial
5.13 Distribusi Frekuensi Mekanisme Koping Penderita Diabetes Mellitus
tentang Mencari Pemecahan Masalah
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lemak dan protein yang diakibatkan oleh kelainan sekresi hormon insulin,
dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030.
kenaikan jumlah penyandang DM di Indonesia dari 7,0 juta pada tahun 2009
yaitu 14,7%, dan daerah pedesaan menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%
(Depkes, 2008)
yaitu diabetes yang tergantung insulin. Pada diabetes jenis ini, sel-sel beta
1
2
suatu proses autoimun. Diabetes tipe I diatandai oleh awitan mendadak yang
mengalami diabetes tipe II, diabetes yang tidak tergantung insulin. Diabetes
tipe II paling sering ditemukan pada individu yang berusia lebih dari 30 tahun
penderita diabetes mellitus diantaranya: usia, jenis kelamin, dan minum atau
Awad dkk ( 2013) faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian diabetes
mellitus adalah IMT > 23, hipertensi > 140/90, riwayat keluarga, umur > 40
yang tidak mengidap diabetes (Tandra 2009, h.123 dalam agung dkk, 2013).
Sumber stress yang dialami penderita diabetes dapat berupa fisik seperti luka
yang lama sembuh dan berupa stress mental seperti berkurangnya peran
3
(Soebroto, 2009)
adrenalin dan kortisol yang akan mempengaruhi kadar glukosa dan lemak.
energi. Keadaan ini akan memberikan dampak yang buruk terhadap penderita
diabetes karena terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. (Smith, 2005
dalam agung dkk, 2013). Mekanisme koping adalah salah satu cara yang
terjadi secara konstan untuk memenuhi tuntutan eksternal dan/ atau internal
spsifik yang membebani atau melebihi sumber daya individu. Perilaku koping
ini menurut lazarus dan Folkman (1984) dalam Linda Jual carpenito (2009)
dibagi menjadi menjadi 2 yaitu berfokus pada masalah dan berfokus pada
Coping style, Well-being and Self Care Behaviors Among African American
dengan diabetes.
timur, setiap 1 bulan atau dua bulan sekali datang ke puskesmas untuk
dilakukan, tidak nyaman dengan penyakit yang di derita yang tak kunjung
Dampak dari kondisi tersebut adalah penderita diabetes jadi tidak patuh
terhadap diet, malas melakukan terapi baik obat maupun insulin, sehingga
B. Rumusan Masalah
Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun
beradaptasi terhadap stress. ( Saam & Wahyuni, 2012). Dari hasil uraian
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Timur.
2. Tujuan Khusus
Jawa Timur.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perawat
koping stress bagi penderita diabetes mellitus. Selain itu perawat dapat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi rumah sakit dalam
kerja puskesmas Sambit Ponorogo Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Diabetes Mellitus
tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, atau pankreas dapat
menyebabkan hiperglikemia.
gejala yang timbul pada seseorang karena adanya peningkatan kadar gula
8
9
adalah suatu penyakit yang ditandai oleh kenaikan glukosa dalam darah
2. Klasifikasi
1. Tipe I
penderita diabetes
Ciri-ciri klinik :
a. Awitan terjadi pada segala usia, tetapi biasanya usia muda (<30
tahun)
(misalnya virus)
2. Tipe II
10
seluruh penyandang diabetes obese 80% dari tipe II; nonobese 20%
dari tipe II
Ciri-ciri klinik :
insulin
infeksi
Ciri-ciri klinik:
penyandang diabetes
insulin.
4. Diabetes gestasional
atau ketiga
kambuh kembali
3. Patofisiologi DM
a. Diabetes tipe 1
berasal dari makanan tidak dapat disimpan dalam hati meskipun tetap
makan)
Suddart, 2001)
b. Diabetes tipe II
terjadi akibat sekresi insulin yang berlebihan dan kadar glukosa akan
khas diabetes tipe II, namun terdapat jumlah insulin yang adekuat
karena itu, ketoasidosis diabetik tidak terjadi pada diabetes tipe II.
kabur.
14
4. Faktor Resiko
besar yaitu :
a. Umur
b. Jenis kelamin
d. Faktor keturunan
diabetes
a. Obesitas
c. Stress
d. Pola makan
5. Gejala klinis
sebagai berikut:
d. Lemas
f. Kesemutan
g. Mata kabur
minggu
6. Pemeriksaan Laboratorium
pengendalian.
16
darah. Pemeriksaan glukosa dalam urin kurang sensitif dan relatif tidak
spesifik.
penyaring DM
Tabel 2.1
Belum pasti
Bukan DM DM
DM
sewaktu (mg/dL)
puasa (mg/dL)
setiap tahun. Sedangkan bagi mereka yang berusia > 45 tahun tanpa
17
tahun.
7. Komplikasi
1. Hipoglikemia
2. Hiperglikemia
secara tiba-tiba. Keadaan ini dapat disebabkan oleh stress, infeksi, dan
3. Komplikasi makrovaskular
diabetes adalah :
PVD)
18
4. Komplikasi mikrovaskular
8. Penatalaksanaan
a. Diet diabetes
BB
BBR = TB 100 x 100% (BB ; kg, TB; cm)
b. Latihan fisik
agaak berat setiap hari, pagi dan sore (dengan tujuan menurunkan
berat badan).
20
poster dll.
d. Obat hipoglikemi
itu, obat ini hanya dapat digunakan jika masih terdapat insulin.
e. Cangkok pankreas
Taylor (1991) dalam abdul nasir dan abdul muhith (2011) merinci
menciptakan stressor
kejadian positif
dan perubahan gaya hidup serta perubahan diet yang harus dilakukannya
Stress yang timbul dan lamanya stress ditentukan oleh berbagai kesulitan
pola kebiasaan makan yang salah sebelum sakit serta lamanya menderita
dialami penderita diabetes dapat berupa fisik seperti luka yang lama
sembuh dan berupa stress mental seperti berkurangnya peran dalam rumah
2009)
mempersiapkan tubuh untuk fight to fight akibat rangsangan stress. Hal ini
C. Mekanisme koping
1. Pengertian
1. Usia
(siswanto, 2007)
2. Jenis kelamin
3. Tingkat pendidikan
4. Status perkawinan
(Yosep, 2007)
5. Kesehatan fisik
8. Keterampilan sosial
9. Dukungan sosial
dan emosional pada diri individu yang diberikan oleh orang tua,
sekitarnya.
10. Materi
masalah
dirinya
A. Kerangka Konsep
koping.
Mekanisme koping :
1. Berfokus pada emosi
a. Kontrol diri
b. Membuat jarak
c. Penilaian kembali secara positif,
d. Menerima tanggung jawab,
e. Lari atau penghindaran
2. Berfokus pada masalah
a. Konfrontasi
b. Mencari dukungan social
c. Merencanakan pemecahan masalah
27
28
B. Definisi operasional
NO Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
1 Usia Usia responden pada saat Responden Kuisioner A Dewasa akhir = 36-45 Ordinal
dilakukan pengambilan diminta tahun
data mengisi Lansia Awal = 46-55
kuisioner tahun
Lansia Akhir = 56-65
tahun
Manula = >65 tahun
5 Mekanisme Mekanisme yang digunakan Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
koping individu untuk menghadapi scales
mean
perubahan yang diterima Kuisioner ini terdiri dari 38
29
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
6 Kontrol Diri Usaha individu untuk Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
menguasai diri dengan yang terdiri dari kuisioner mean
mengontrol tindakan no: 4, 6, 18, 25, 38 dengan Buruk = jika total skor
menggunakan 4 pilihan mean
jawaban yaitu:
Pernyataan positif :
Hampir Tidak Pernah : 0
Kadang - kadang : 1
Cukup sering : 2
Sering : 3
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
30
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
7 Membuat Jarak Usaha individu untuk Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
menghindari atau yang terdiri dari kuisioner mean
menyingkirkan masalah no: 7, 23, 26 dengan Buruk = jika total skor
dengan melakukan aktivitas menggunakan 4 pilihan mean
yang lain jawaban yaitu:
Pernyataan positif :
Hampir Tidak Pernah : 0
Kadang - kadang : 1
Cukup sering : 2
Sering : 3
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
8 Penilaian Usaha individu untuk Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
Kembali Secara mencari makna positif dari yang terdiri dari kuisioner mean
Positif permasalahan dengan no: 11, 13, 19, 20, 34, 37 Buruk = jika total skor
berokus pada dengan menggunakan 4 mean
pengembangan diri, pilihan jawaban yaitu:
biasanya bersifat religius Pernyataan positif :
31
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
9 Menerima Usaha untuk menyadari Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
tanggung jawab tanggung jawab diri sendiri yang terdiri dari kuisioner mean
dalam permasalahan yang no: 15 dengan Buruk = jika total skor
dihadapinya dan mencoba menggunakan 4 pilihan mean
menerimanya untuk menjadi jawaban yaitu:
lebih baik Pernyataan positif :
Hampir Tidak Pernah : 0
Kadang - kadang : 1
Cukup sering : 2
Sering : 3
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
32
10 Lari/ Usaha untuk mngatasi Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
penghindaran situasi menekan dengan lari yang terdiri dari kuisioner mean
dari situasi tersebut dan no: 5, 8, 17, 22, 29, 32, 35, Buruk = jika total skor
menghindarinya dengan 36 dengan menggunakan 4 mean
beralih pada hal lain seperti pilihan jawaban yaitu:
makan, minum, merokok Pernyataan positif :
dan obat-obatan Hampir Tidak Pernah : 0
Kadang - kadang : 1
Cukup sering : 2
Sering : 3
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
11 Konfrontasi Menggambarkan usaha- Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
usaha untuk mengubah yang terdiri dari kuisioner mean
keadaan atau masalah secara no: 2, 9, 28 dengan Buruk = jika total skor
agresif menggunakan 4 pilihan mean
jawaban yaitu:
Pernyataan positif :
Hampir Tidak Pernah : 0
Kadang - kadang : 1
Cukup sering : 2
Sering : 3
33
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
12 Mencari Usaha untuk mendapatkan Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
dukungan sosial kenyamanan emosional dan yang terdiri dari kuisioner mean
bantuan informasi dari no: 3, 10, 12, 16, 24, 27 Buruk = jika total skor
orang lain dengan menggunakan 4 mean
pilihan jawaban yaitu:
Pernyataan positif :
Hampir Tidak Pernah : 0
Kadang - kadang : 1
Cukup sering : 2
Sering : 3
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
13 Mencari Usaha untuk mengubah Kuisioner Kuisioner ways of coping Baik = jika total skor Ordinal
pemecahan keadaan yang dianggap yang terdiri dari kuisioner mean
masalah menekan dengan cara hati- no: 1, 14, 21, 30, 31, 33 Buruk = jika total skor
hati, bertahap dan analitis dengan menggunakan 4 mean
pilihan jawaban yaitu:
34
Pernyataan positif :
Hampir Tidak Pernah : 0
Kadang - kadang : 1
Cukup sering : 2
Sering : 3
Pernyataan negatif:
Hampir Tidak Pernah : 3
Kadang-kadang : 2
Cukup sering : 1
Sering : 0
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
puskesmas ini cukup banyak dan lokasi dekat dengan tempat tinggal
1. Populasi
puskesmas Sambit.
2. Sampel
35
36
n = 1 + (2)
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
Dalam penelitian ini besarnya populasi (N) adalah 36, maka jumlah
D. Instrumen penelitian
Kuesioner ini pada mulanya terdiri dari 66 pertanyaan akan tetapi untuk
beberapa item yang tidak jelas dihapus sehingga menjadi 50 item. Tiap
sub variabel mekanisme koping pada kuisioner ini terdiri dari beberapa
pertanyaan yaitu: kontrol diri (14, 43, 10, 35, 54, 63, 64, ) dengan nilai
= 70, membuat jarak (44, 13, 41, 21, 15, 12) dengan nilai = 61,
penilaian kembali secara positif (23, 30, 36, 38, 60, 56, 20) dengan nilai
= 79, menerima tanggung jawab (9, 29, 51, 25) dengan nilai = 66, lari
38
atau penghindaran (58, 11, 59, 33, 40, 50, 47, 16) dengan nilai = 72,
konfrontasi ( 46, 7, 17, 28, 34, 6) dengan nilai = 70, mencari dukungan
social (8, 31, 42, 45, 18, 22) dengan nilai = 76, merencanakan
pemecahan masalah (49, 26, 1, 39, 48, 52) dengan nilai = 68. Bentuk
original dari ways of coping scales ini berbahasa Inggris yang kemudian
Alat ukur ini terdiri dari pernyataan yang digunakan untuk melihat
maupun strategi koping yang berpusat pada emosi. Skor didapat dengan
1. Uji validitas
yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara
adalah 0,361. Jika nilai t hitung lebih dari 0,361 maka pernyataan
13, 14, 15, 17, 18, 20, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35,
36, 37, 38, 39, 40, 41, 43, 45, 46, 47, 48, 49. Ada 12 pernyataan yang
telah dilakukan, dan didapatkan nilai Alpha Cronbach 0.690. Hal ini
Sambit
lembar kuesioner yang tidak lengkap atau pertanyaan yang tidak diisi
G. Etika Penelitian
berikut :
1. Informed consent
kepada responden yang akan diteliti agar subjek mengerti maksud dan
hak-hak responden.
pengumpulan data.
3. Kerahasiaan (confidentiality)
H. Pengolahan data
data terdiri dari serangkaian tahapan yang harus dilakukan agar data siap
1. Editing
2. Coding
3. Entry data
program SPSS.
4. Tabullating
5. Cleaning
I. Analisa Data
1. Analisa Univariat
J. Penyajian Data
Dalam penelitian ini, data disajikan dalam bentuk tabulasi yang kemudian
Kemuning, Jrakah.
B. Analisa Univariat
44
45
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
(n=33)
Usia N %
36 45 6 17,1
46 55 12 36,4
56 65 13 39,4
>65 2 6,1
Total 33 100
(6,1%)
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
(n=33)
Usia N %
Laki-laki 14 42,4
Perempuan 19 57,5
Total 33 100
46
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan
(n=33)
Status Perkawinan N %
Kawin 18 54,5
Janda 9 27,3
Duda 6 18,2
Total 33 100
(18,2%).
Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Pendidikan
(n=33)
Tingkat Pendidikan N %
SD 4 12,1
47
SMP 15 45,5
SMA/SMK 8 24,2
D3/S1 6 18,2
Total 33 100
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita
diabetes mellitus (n=33)
Gambaran mekanisme
Skor Skor SD
koping penderita diabetes N % Mean
Max Min
mellitus
Baik 19 57,6 93 56 82,33 8.60
Buruk 14 42,4
Total 33 100
18, 25, dan 38 yang dikategorikan menjadi baik dan buruk. Adapun
kriterianya:
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita diabetes
mellitus tentang kontrol diri (n=33)
Gambaran mekanisme
koping penderita Skor Skor SD
N % Mean
diabetes mellitus Max Min
tentang kontrol diri
Baik 17 51,5 13 5 10,42 1,92
Buruk 16 48,5
Total 33 100
yang memiliki kontrol diri baik sebanyak 17 orang (51,5%) dan yang
kriterianya:
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita
diabetes mellitus tentang membuat jarak (n=33)
Gambaran mekanisme
koping penderita Skor Skor SD
N % Mean
diabetes mellitus Max Min
tentang membuat jarak
Baik 16 48.5 8 3 6,24 1,17
Buruk 17 51.5
Total 33 100
mean
50
mean
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita
diabetes mellitus tentang penialaian kembali secara positif (n=33)
Gambaran mekanisme
koping penderita
Skor Skor SD
diabetes mellitus N % Mean
Max Min
tentang penialaian
kembali secara positif
Baik 21 63,6 17 7 12,94 1,90
Buruk 12 36,4
Total 33 100
(36,4%).
tanggung jawab
kriterianya:
Tabel 5.9
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita
diabetes mellitus tentang menerima tanggung jawab (n=33)
Gambaran mekanisme
koping penderita
Skor Skor SD
diabetes mellitus N % Mean
Max Min
tentang menerima
tanggung jawab
Baik 26 78,8 3 0 1,94 0,93
Buruk 7 21,2
Total 33 100
penghindaran
5, 8, 17, 22, 29, 32, 35 dan 36 yang dikategorikan menjadi baik dan
Tabel 5.10
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita
diabetes mellitus tentang lari/ penghindaran (n=33)
Gambaran mekanisme
koping penderita Skor Skor SD
N % Mean
diabetes mellitus tentang Max Min
lari/ penghindaran
52
konfrontasi.
adalah:
Tabel 5.11
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita
diabetes mellitus tentang konfrontasi (n=33)
Gambaran mekanisme
koping penderita Skor Skor SD
N % Mean
diabetes mellitus Max Min
tentang konfrontasi
Baik 17 51.5 9 5 6,60 1,11
Buruk 16 48.5
Total 33 100
orang (48.5%).
Tabel 5.12
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita
diabetes mellitus tentang mencari dukungan sosial (n=33)
Gambaran mekanisme
koping penderita
Skor Skor SD
diabetes mellitus N % Mean
Max Min
tentang mencari
dukungan sosial
Baik 14 42,4 17 10 13,06 1,59
Buruk 19 57,6
Total 33 100
no 1, 14, 21, 30, 31 dan 33 yang dikategorikan menjadi baik dan buruk.
Tabel 5.13
Distribusi Frekuensi gambaran mekanisme koping penderita
diabetes mellitus tentang mencari pemecahan masalah (n=33)
Gambaran mekanisme
koping penderita
Skor Skor SD
diabetes mellitus N % Mean
Max Min
tentang mencari
pemecahan masalah
Baik 15 45,5 16 5 12,09 2,33
Buruk 18 54,5
Total 33 100
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan penelitian
B. Analisis Univariat
pada rentang usia 46-55 tahun, 6 orang usia 36-45 tahun dan paling
pada usia 50-54 tahun, ketiga pada kelompok usia 55-59 tahun.
55
56
ini terdapat pada usia 56-65 tahun dan terbanyak kedua pada usia 45-
2012).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini bahwa penderita diabetes
peluang peningkatan indeks massa tubuh yang lebih besar dari pada
2013).
banyak daripada yang tidak kawin, cerai hidup, cerai mati dan status
tidak jelas.
hubungan antara tingkat stres dengan kadar gula darah pada pasien
sukoharjo.
sebanyak 12,1%.
S1.
Hal ini tidak sesuai dengan penelitian ini bahwa penderita diabetes
banyak kemudian dengan tingkat pendidikan SMU. Hal ini juga tidak
orang.
Dalam penelitian Devi Hijratur Rohmah, Abu Bakar dan Erna Dwi
Hal ini sesuai dengan penelitian ini bahwa dari 33 responden ada
yang dialakukan dengan baik antara lain control diri, membuat jarak,
yang terlalu banyak antara yang melakukan kontrol diri baik dan
buruk.
diri yang baik dan menghasilkan kadar gula darah yang optimal karena
yang kacau sehingga terhindar dari rasa kecewa terhadap diri sendiri.
secara positif.
syarat yang utama dalam diri individu, jika seorang individu mampu
62
orang.
beralih pada hal lain seperti makan, minum, merokok dan obat-obatan.
orang.
orang.
konfrontasi buruk.
64
orang.
analitis.
18 orang.
adaptif, invidivu tidak menyalahkan diri sendiri, tidak lari dari masalah
dan tidak berfokus pada hal-hal yang negatif (Wrosch & Scheier,
2003)
BAB VII
A Kesimpulan
berstatus janda/duda
buruk.
66
67
konfrontasi
masalah.
B Saran
mellitus.
diabetes mellitus.
DAFTAR PUSTAKA
Yogyakarta. 2007
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 33
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 33
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 33
DESCRIPTIVES VARIABLES=Membuat Jarak
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX SEMEAN.
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 33
Descriptive Statistics
Penilaian Kembali
33 7 17 12.94 .331 1.903
Secara Positif
Valid N (listwise) 33
Descriptive Statistics
Menerima
33 0 3 1.94 .162 .933
Tanggung Jawab
Valid N (listwise) 33
DESCRIPTIVES VARIABLES=Lari/Penghindaran
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX SEMEAN
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 33
DESCRIPTIVES VARIABLES=Konfrontasi
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX SEMEAN
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 33
Descriptive Statistics
Mencari Dukungan
33 10 17 13.61 .278 1.600
Sosial
Valid N (listwise) 33
DESCRIPTIVES VARIABLES=Merencanakan Pemecahan Masalah
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX SEMEAN
Descriptive Statistics
Merencanakan
33 5 16 12.09 .407 2.337
pemecaan Masalah
Valid N (listwise) 33